Pak Sumardi
Pak Sumardi
Pak Sumardi
Anto adalah siswa remaja yang masih duduk di kelas I SMA. Saat itu, dia pulang
ke rumah dengan membawa kekasihnya, yang bernama Cherry. Cherry
perempuan yang modern, cantik, dan cerdas. Cherry diperkenalkan oleh Anto
ke kedua orangtuanya.
Ma, perkenalkan, ini pacar Anto, namanya Cherry
Hai, Cherry. Namamu pakai i atau pakai y?
Pakai y dong, tante
oh, baiklah. Tante pamit pergi arisan .
Lalu, Anto dan Cherry duduk berdua di ruang tamu. Cherry memberi pendapat,
bahwa orangtua Anto , sangat hipokrit. Anto pun menganggukkan kepalanya.
Tak berapa lama kemudian, Anto pergi ke dalam untuk menyuguhkan air
minum. Tapi, ternyata tidak ada miuman apapun di dapur.
Kalau begitu, Anto tidak perlu ragu-ragu lagi. Sekarang juga akan Anto
ceritakan. Kami berdua, Cherry dan Anto berniat untuk kawin. Kalau bisa minggu
ini juga. Kami berdua tidka bisa dipisahkan lagi. Kami sudah satu. Kami sudah
memikirkan panjang-panjang. Tidak ada jalan yang lebih baik dari menerima
kenyataan ini. Kami saling mencintai!
Ibu Anto tetap tenang. Ia melirik suaminya. Lelaki itu juga tampak tenang.
Cherry makin tenggelam pada majalah, seakan-akan ia menutupi malunya.
Beberapa lama keadaan sepi. Anto menunggu. Ibu Anto kemudian menyentuh
susminya.
bagaimana pendapatmu, Mas?
Lelaki itu mengangkat pundak.
Apa Anto sudah memikirkan masak-masak?
Sudah
Anto tahu kan apa artinya kawin?
Tahu
Anto akan hidup berdua. Anto harus punya pekerjaan untuk bisa hidup. Anto
menjadi orang dewasa. Kemudian, Anto akan punya anak. Anto paham itu?
Anto mengangguk
Saya kira, semuanya sudah Anto pikirkan matang-matang.
Ayah Anto mengangguk
Ya kalau memang sudah dipikirkan, tidak ada yang harus dibicarakan lagi. Kami
setuju saja.
Anto mengangguk
Akhirnya, orangtua Anto masuk kamar.
Tetapi, saat Anto mengajak Cherry untuk bertemu dengan orangtua Cherry,.
Cherry menolak dan mengatakan kalau dia besok akan pergi ke Bali. Begitupun
dengan Anto, lusa Anto akan naik gunung bersama teman-temannya.
Anto mengetuk kamar kedua orangtuanya dan mengatakan
Sorry, ya Ma, Pa, Anto tidak jadi kawin. Soalnya ada urusan penting yang lebih
mendesak. Mama tidak marah kan?