Kelompok 3

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

Akuntansi Manajemen

Pelaporan Segmen, Evaluasi Pusat Investasi, dan


Penetapan Harga Transfer
Disusun Oleh :
Yogi Arumsari (7211414052)
Aini Asfiani Puteri (7211414144)
Nurma Sari (7211414166)
Eka Nur Devita Putri (7211414207)
Muhammad Nashiruddin (7211414208)
Desentralisasi dan Pusat
Pertanggungajawaban
Desentralisasi menurut Dalam Glossary World Bank
dikemukakan bahwa desentralisasi adalah sebuah proses
pemindahan tanggung jawab, kewenangan dan
akuntabilitas mengenai fungsi-fungsi manajemen secara
khusus ataupun luas kepada arus yang lebih rendah
dalam suatu organisasi, sistem atau program.
Menurut Hansen dan Mowen (2001:818), Akuntansi
pertanggungjawaban adalah sebuah sistem yang disusun
untuk mengukur hasil setiap pusat pertanggungjawaban
dan membandingkan hasil-hasil tersebut dengan hasil
yang diharapkan atau yang dianggarkan.
Alasan-alasan untuk melakukan desentralisasi

Mengumpulkan dan menggunakan informasi lokal


Memfokuskan manajemen pusat
Melatih dan memotivasi para manajer
Meningkatkan daya saing
Jenis Utama Pusat Pertanggungjawaban

Pusat biaya (cost center) adalah manajer yang


bertanggungjawab hanya pada biaya.
Pusat pendapatan (revenue center) adalah
manajernya bertanggungjawab hanya pada
pendapatan.
Pusat laba (profit center) adalah manajernya
bertanggungjawab hanya pada penjualan dan biaya.
Pusat investasi (invesment center) adalah manajernya
bertanggungjawab terhadap penjualan, biaya, dan
investasi modal.
Pengukuran Kinerja Pusat Investasi
dengan Menggunakan Laporan Laba-Rugi
Variabel dan Absorbsi
Dua metode perhitungan laba yang telah dikembangkan, yaitu :

Perhitungan biaya
2
Absorpsi
Perhitungan biaya
1 Variabel
1. Perhitungan biaya variabel

Perhitungan biaya variabel (variable costing) yang juga disebut


perhitungan biaya langsung (direct costing), hanya membebankan
biaya manufaktur variabel ke produk. Biaya-biaya ini meliputi bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel.
Overhead tetap diperlukan sebagai beban periode dan tidak
disertakan dalam penentuan biaya produk. Dasar pemikiran dalam
hal ini adalah overhead tetap merupakan biaya kapasitas atau tetap
dalam bisnis. Setelah periodenya berlalu, setiap manfaat yang
diberikan oleh kapasitas akan habis dan tidak boleh diinventarisasi.
2. Perhitungan biaya penuh atau absorpsi.

Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing) membebankan semua biaya


manufaktur pada produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
overhead variabel, dan overhead tetap adalah hal-hal yang menentukan
biaya produk. Menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap
dipandang sebagai biaya produk, bukan biaya periode. Menurut metode ini,
overhead tetap dibebankan pada produk melalui penggunaan tarif overhead
tetap yang ditetapkan terlebih dahulu dan tidak dibebankan sampai produk
terjual. Dengan kata lain, overhead tetap adalah biaya yang dapat
diinvestasikan
Penilaian Persediaan

Persediaan dinilai atas biaya produk atau produksi. Sebagai contoh, data berikut adalah data dari
Fairchild Company tahun lalu.

Unit di persediaan awal -


Unit produksi 10.000
Unit terjual ($300 per unit) 8.000
Persediaan akhir 2.000
Biaya variabel per unit :
Bahan baku langsung $ 50
Tenaga kerja langsung 100
Overhead variabel 50
Biaya Tetap :
Overhead tetap per unit yang diproduksi 25
Penjualan dan administrasi tetap 100.000
Cara menghitung biaya persediaan akhir dengan menggunakan perhitungan biaya absorpsi dan variabel untuk Fairchild Company.

Perhitungan Biaya Absorbsi Perhitungan biaya Variabel


Bahan baku langsung Bahan baku langsung
$50 $50
Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung
100 100
Overhead variabel Overhead variabel
50 50
Overhead tetap
25
Biaya produk perunit Biaya produk per unit
$225 $200
Nilai persediaan akhir : Nilai persediaan akhir:
2000 x ($225)= 2000 x ($200) =
$450.000 $400.000
Laporan Laba Rugi dengan Menggunakan Biaya Variabel dan Absorpsi

1. Laporan laba rugi menurut perhitungan biaya


variabel.

**Dengan menggunakan biaya unit produk variabel, Harga Pokok Penjualan = biaya unit produk variabel
x unit terjual = $200 x 8.000 = $ 1.600.00
2. Laporan laba rugi menurut perhitungan biaya Absorps i.

*Dengan menggunakan biaya unit produk absorpsi, Harga Pokok Penjualan = biaya unit produk
absorpsi x unit terjual = $225 x 8.000 = $1.800.000
Selisih antara laba operasi menurut
perhitungan biaya absorpsi dan laba bersih
menurut perhitungan biaya variabel dapat
sebagai berikut :
Laba menurut laba menurut tarif overhead (Unit
produksi -
perhitungan - perhitungan = tetap x
Unit terjual)
biaya absorpsi biaya variabel
Hubungan antara Produksi, Penjualan dan Laba

Hubungan antara laba menurut perhitungan biaya variabel dan laba menurut perhitungan
biaya absorpsi berubah ketika hubungan antara produksi dan penjualan berubah .
No Jika Maka
.
1 Produksi > Laba Bersih Absorbsi > Laba Bersih
Penjualan Variabel
2 Produksi < Laba Bersih Absorbsi < Laba Bersih
Penjualan Variabel
3 Produksi = Laba Bersih Absorbsi = Laba Bersih
Penjualan Variabel
Mengevaluasi Manajer Pusat Laba

Secara umum, jika kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja manajerial,
maka manajer berhak mengharapkan berlakunya hal-hal berikut :

1. Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya,


sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan meningkat.
2. Ketika pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan menurun.
3. Ketika pendapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan tetap tidak berubah.
Laporan Laba Rugi Segmen dengan Menggunakan
Perhitungan Biaya Variabel
Perhitungan biaya variabel berguna dalam menyiapkan
laporan laba rugi segmen karena perhitungan ini
menyediakan informasi penting mengenai beban
variabel dan tetap. Dalam laporan laba rugi segmen,
beban tetap dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Beban tetap langsung (direct fixed expense) adalah
beban tetap yang secara langsung dapat ditelusuri
ke suatu segmen.
2. Beban tetap umum (common fixed expenses)
disebabkan oleh dua atau lebih segmen secara
bersamaan.
Pengukuran Kinerja Pusat
Investasi dengan
Menggunakan ROI
Apa itu ROI ??
ROI adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas yang dimaksudkan untuk
dapat mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana
yang diinvestasikan dalam aktiva yang
digunakan untuk operasi perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan.
Rumus ROI

Aktiva Operasi Rata-rata


Margin dan Perputaran
Margin
Margin adalah rasio yang menunjukkan jumlah laba
operasi yang dihasilkan dari setiap dolar/rupiah
penjualan.
Perputaran (turnover)
Perputaran (turnover) adalah suatu ukuran yang
menunjukkan jumlah penjualan yang dihasilkan dari
setiap dolar/rupiah yang diinvestasikan dalam aktiva
operasi.
Keunggulan ROI
ROI mendorong manajer untuk fokus pada hubungan
antara penjualan, beban, dan investasi sebagaimana
yang diharapkan dari seorang manajer pusat investasi.
ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi
biaya.
ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi
aktiva operasi.
Kelemahan ROI

ROI mengakibatkan fokus yang sempit pada


profitabilitas divisi dengan mengorbankan
profitabilitas keseluruhan perusahaan.
ROI mendorong para manajer untuk fokus pada
kepentingan jangka pendek dengan
mengorbankan kepentingan jangka panjang.
Mengukur Kinerja Pusat
Investasi dengan Laba
Residu dan Nilai Tambah
Ekonomi
Laba Residu
Laba residu adalah perbedaan antara laba operasi
dan pengembalian dolar minimum yang disyaratkan
atas aktiva operasi perusahaan.

Laba residu = Laba operasi (Tingkat


pengembalian minimum x Aktiva operasi rata -
rata)
Nilai Tambah Ekonomi
Cara khusus untuk menghitung laba residu adalah dengan menggunakan
nilai tambah ekonomi. Nilai tambah ekonomi (economic value added
EVA) adalah laba bersih (laba operasi dikurangi pajak) dikurangi total
biaya modal tahunan.
Jika EVA positif, maka perusahaan sedang menciptakan kekayaan. Jika
negatif, maka perusahaan sedang menyiapkan modal. EVA membantu
perusahaan untuk menentukan apakah uang yang didapatkannya lebih
besar daripada uang yang digunakan untuk mendapatkan uang tersebut.
EVA = Laba operasi pajak (Persentase biaya modal aktual x Total
modal dipakai)
Peran Penetapan Harga Transfer pada
Perusahaan
Penetapan Harga Transfer

Nilai barang yang ditransfer merupakan


pendapatan bagi divisi yang menjual dan
biaya bagi divisi yang membeli.
Dampak Penetapan Harga
Transfer
Harga yang dikenakan untuk barang
yang ditransfer mempengaruhi biaya
divisi pembeli dan pendapatan divisi
penjual

Laba divisi akan dipengaruhi oleh harga


transfer
Ilustrasi (pada Perusahaan ABC)
Divisi A Divisi C
Memproduksi komponen dan Membeli komponen dari A dengan harga
menstransfernya ke C dengan harga transfer transfer $30per unit dan menggunakan
$30 per unit komponen itu untuk memproduksi produk
akhir

Harga transfer = $30 per unit Harga transfer = $30 per unit
Pendapatan bagi A Biaya bagi C
Mingkatkan laba bersih Menurunkan laba bersih
Meningkatkan ROI Menurunkan ROI

Pendapatan harga transfer = Biaya Harga Transfer


Dampak nol bagi Perusahaan ABC
Kebijakan Penetapan Harga Transfer

Kebijakan penetapan harga


transfer menyatakan produk
yang ditransfer harus sesuai
dengan harga produk.
Dalam penyusunannya, kedua
pandangan dari divisi penjual
dan divisi pembeli harus
dipertimbangkan
Pendekatan Biaya Peluang
(Opportunity Cost Approach)

Mengidentifikasi harga minimum yang ingin diterima


divisi penjual dan harga maksimum yang ingin
dibayar divisi pembeli.
Kebijakan Penetapan Harga Transfer
1. Harga pasar
2. Harga transfer berdasarkan biaya
3. Harga transfer yang dinegosiasikan
Harga pasar
Harga pasar adalah harga terbaik untuk
penetapan harga transfer.
Divisi penjual mampu menjual produknya pada
harga pasar, transfer internal pada harga yang
lebih rendah akan mengakibatkan divisi
tersebut merugi.
Divisi pembeli tidaka akan bersedia membayar
lebih tinggi dari harga pasar.
Harga Transfer Berdasarkan
Biaya
Terjadi karena produk yang akan
ditransfer menggunakan desain hak
paten yang dimilikiperusahaan
induk.
Divisi penjual akan membebankan
biaya penuh yang mencakup biaya
bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, overhead variabel, dan
bagian dari overhead tetap.
Contoh :
Bahan baku langsung $
15
Tenaga kerja langsung $
5
Overhead variabel $ 3
Overhead tetap $ 5
Biaya penuh $ 28
Harga transfer yang dinegosiasikan

Berguna saat kondisi pasar tidak sempurna,


seperti kemampuan divisi di dalam perusahaan
untuk menghindari biaya pejualan dan distribusi.

Harga transfer aktualnya bergantung pada


keahlian negosiasi dari manajer divisi penjual dan
pembeli.

Anda mungkin juga menyukai