PLTA Dan PLTMH

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

PLTA dan

Mikrohidro
Kelompok : 6
1. Akhmad Fajar S(6828)
2. Meida Bangun B (6860)
3. Andreas Try S (6871)
4. Putu Tiara Lipcasani (6876)

B | 2014
Definisi PLTA dan Mikrohidro

PLTA (Pembangkit Tenaga Listrik Air)


pembangkit yang mengandalkan
energi potensial dan kinetik dari air
untuk menghasilkan energi listrik.
Energi listrik yang dibangkitkan ini
biasa disebut sebagai hidroelektrik.

Mikrohidro suatu pembangkit listrik


skala kecil yang menggunakan tenaga
air sebagai tenaga penggeraknya
seperti, saluran irigasi, sungai atau air
terjun alam dengan cara
memanfaatkan tinggi terjunan (head)
dan jumlah debit air.
Skema PLTA
Air masuk dari sungai ke waduk
tendon ke turbin melalui penstock,
Turbin bergerak, karena energi
potensial dari air lalu diubah menjadi
energi listrik dengan generator.

Energi listrik dari generator tersebut


kemudian diaturlalu di transfer ke alat
main transformer supaya sesuai
dengan kapasitas dari transmission
line yang meliputi tegangan, daya
dan lain untuk didistribusikan ke
rumah warga.
Cara Kerja PLTA
Air masuk dari sungai ke waduk tendon ke
turbin melalui penstock,
Turbin bergerak, karena energi potensial dari
air lalu diubah menjadi energi listrik dengan
generator.
Energi listrik dari generator tersebut
kemudian diaturlalu di transfer ke alat main
transformer supaya sesuai dengan kapasitas
dari transmission line yang meliputi
tegangan, daya dan lain untuk didistribusikan
ke rumah warga.
Komponen PMLTH
Diversion Weir dan Intake
(Dam/Bendungan Pengalih dan
Intake)
Dam pengalih berfungsi untuk
mengalihkan air melalui sebuah
pembuka di bagian sisi sungai
(Intake pembuka) ke dalamsebuah
bak pengendap (Settling Basin).

Settling Basin (Bak Pengendap)


Bak pengendap digunakan untuk
memindahkan partikel-partikel pasir
dari air. Fungsi dari bak pengendap
adalah sangat penting untuk
melindungi komponen-komponen
berikutnya dari dampak pasir.
Komponen PLMTH
Headrace (Saluran Pembawa)
Saluran pembawa mengikuti
kontur dari sisi bukit untuk
menjaga elevasi dari air yang
disalurkan.

Headtank (Bak Penenang)


Fungsi dari bak penenang
adalah untuk mengatur
perbedaan keluaran air
antara sebuah penstock dan
headrace, dan untuk
pemisahan akhir kotoran
dalam air seperti pasir, kayu-
kayuan.
Komponen PLMTH
Penstock (Pipa Pesat/Penstock)
Penstock dihubungkan pada
sebuah elevasi yang lebih rendah
ke sebuah roda air, dikenal sebagai
sebuah Turbin.

Turbine dan Generator (Turbin dan


Generator) Perputaran gagang dari
roda dapat digunakan untuk
memutar sebuah alat mekanikal
(seperti sebuah penggilingan biji,
pemeras minyak, mesin bubut
kayu dan sebagainya), atau untuk
mengoperasikan sebuah generator
listrik.
Skema Mikrohidro
Cara kerja PLTMH
Aliran sungai sungai dibendung ,lalu
dialirkan menuju kolam penenang
Air akan menggerakan turbin,
gerakan turbin tersebut
dimanfaatkan untuk memutar
generator
Generator akan menghasilkan
tegangan listrik yang dikirim ke
konsumen.
Perawatan Mikrohidro
Perawatan untuk mikrohidro sebagai
berikut :
1. Patroli Harian
2. Inspeksi Periodik
3. Pemeriksaan Khusus
4. Perekaman
Keuntungan menggunakan PLMTH
Dibandingkan dengan pembangkit tenaga
listrik lain PLMTH cukup murah karena
menggunakan energy alam,
Memiliki konstruksi yang sederhana dan
dapat dioperasikan di daerah terpencil,
Tidak menimbulkan pencemaran
Dapat dipadukan dengan program irigasi dan
perikanan,
Dapat mendorong masyarakat agar dapat
menjaga kelestarian hutan sehingga
ketersediaan air terjamin.
Kelemahan Menggunakan PLMTH
Pada musim kemarau kemampuan PLMTH
berkurang karena jumlah air biasanya
berkurang,
Jika pelanggan melampaui kemampuan
PLMTH, maka kualitas akan menurun,
Semakin jauh konsumen, kualitas juga
buruk,
Jika pelanggan menggunakan listrik
secara berlebih, kualitas listrik menurun
dan membahayakan.
Contoh PLTA dan Mikrohidro di
Indonesia
Contoh Daerah yang Memanfaatkan
Mikrohidro

Mikrohidro Sumber Maron

Mikro Hidro Sumber Maron berada di desa Karangsuko kecamatan


Pagelaran kabupaten Malang, mikro hidro sumber maron dibangun oleh
sebuah wawasan beserta warga desa dan bekerja sama dengan
Universitas Muhamadiyah Malang dan Australia Indonesia Partnership.
PLTMH Sumbermaron menghasilkan energi listrik sebesar 35 KWA.
Listrik yang dihasilkan dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin
pompa pengairan dan air bersih yang selama ini mengandalkan listrik
Contoh Daerah yang Memanfaatkan
Mikrohidro

Lokasi di Liki, Sumatra Barat

PLTMH Liki ini memiliki kapasitas 7.500 watt dan dibangun di


afdeling D Kebun Liki dengan memanfaatkan derasnya aliran
sungai. Adapun pembangunannya didukung oleh peralatan hasil
inovasi tim teknik secara swadaya dengan menggunakan dana
Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) RNI.
Contoh Daerah yang Memanfaatkan
PLTA

PLTA Jatiluhur
Bendungan Jatiluhur adalah bendungan terbesar di Indonesia, dengan
panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai
dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan
potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3 / tahun dan
merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia. Di dalam Waduk
Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW
dengan produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun.
Contoh Daerah yang Memanfaatkan
PLTA

PLTA waduk Gajah Mungkur


Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7
kecamatan ini bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di
daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen.
Selain untuk memasok air minum Kota Wonogiri juga
menghasilkan listrik dari PLTA sebesar 12,4 MegaWatt
Contoh PLTA dan Mikrohidro di
Mancanegara
Three Gorges

Terletak di sungai Yangtze, China


Panjang 2.3 Km ,tinggi 181 Km dengan total
turbin yang dimiliki sebanyak 32 buah yang
berkapasitas perunit sekitar 700Mwatt plus 2
Turbin tipe Francis dengan daya satuan 50 Mwatt
Grand Coulee

Terletak di Negara Bagian Washington, sungai


Colombia. Merupakan dam terbesar di
Amerika.
Panjang: 1.6 km, Lebar: 503 Km
Mampu menghasilan daya hingga 6.809Mwatt
Study Kasus
Dari contoh diatas diketahui perbedaan salah satunya terdapat
perbedaan yang sangat signifikan anatara kedua PLTA tersebut.
Terutama dari segi teknologi yang digunakan dan listrik yang
dihasilkan oleh kedua PLTA tersebut. Waduk Jatiluhur
memiliki ketinggian 105m sementara Grand coulee Dam
memiliki ketinggian mecapai 168m. Ini menjadi salah satu
penyebab mengapa PLTA Jatiluhur hanya menghasilkan 1.122
Mwatt. Selain itu factor geografi dari bendungan kedua
bendungan tersebut. Laju aliran yang berada di sungai
Columbia dimana Grand Coulee berada berbeda dengan laju
aliran air sungai Citarum dimana waduk Jatiluhur berada.
Kecepatan aliran air mempengaruhi jumlah air yang masuk ke
resvoir untuk menggerakan turbin.
Kesimpulan
Pada dasarnya PLTA dan mikrohidro sama
hanya kapasitasnya saja yang berbeda.

JENIS DAYA/KAPASITAS

PLTA >5 MW (5000 kW)

PLTMH <100 kW
SUMBER
http://syahmuhammadnoor.blogspot.co
.id/2013/10/makalah-pembangkit-list
rik-tenaga-air.html
http://wiratamatama.blogspot.co.id/
http://hendripemudadesa.blogspot.co
.id/2014/04/makalah-plta.html
http://udai08.blogspot.co.id/2011/01/
pembangkit-listrik-tenaga-mikrohidro.
html
http://insyaansori.blogspot.co.id/201
4/02/pembangkit-listrik-tenaga-mikro-

Anda mungkin juga menyukai