Morbus Hansen RFT
Morbus Hansen RFT
Morbus Hansen RFT
Keluhan tambahan:
Vital sign:
Kepala : dbn
Tensi : Thorax : dbn
Wajah :
117/76 tedapat Abdoment: dbn
mmHg kelainan kulit)
Sistem
Nadi : Mata : dbn genetalia: dbn
80 x/menit
THT : dbn Ekstremitas
Suhu : sup: dbn
Mulut : dbn
38,5C Ekstremitas
Git : dbn inf: dbn
RR :
20 x/menit Leher : dbn
Status Dermatologis:
Regio universal tampak nodul erythematous berbatas
tegas dengan diameter bervariasi 2-5cm, anathesi (+),
nyeri pada perabaan dan teraba panas
MATA: Kanan Kiri
Lagopthalmus Ya / Tidak Ya / Tidak
Tangan:
Nyeri tekan ulnaris Ya / Tidak Ya / Tidak
Kekuatan otot:
Jari ke V K/ LT/ LG/ P K/ LT/ LG/ P
Ibu jari K/ LT/ LG/ P K/ LT/ LG/ P
Pergelangan K/ LT/ LG/ P K/ LT/ LG/ P
Rasa raba K/ LT/ LG/ P K/ LT/ LG/ P
teraba (+) teraba (+)
Kaki:
Nyeri tekan
Saraf pereneous Ya / Tidak Ya / tidak
Saraf tibialis
Ya / Tidak Ya / tidak
Kekuatan otot:
Pergelangan K/ LT/ LG/ P K/ LT/ LG/ P
Raba-raba Teraba (+) Teraba (+)
resume
Pasien datang ke poli kulit dengan mengeluhkan nyeri
pada seluruh badannya, sejak 1 bulan yang lalu. Diawali
dengan munculnya bercak-bercak merah dan coklat yang
terasa panas dan nyeri pada seluruh tubuh. Muncul juga
benjolan bernanah pada seluruh tubuh sejak 1 minggu ini.
Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala cekot-cekot 5 hari
ini. Pasien memiliki riwayat penyakit Morbus Hansen sejak
Maret 2015, dan pasien mengatakan sudah selesai
menjalani pengobatan.
lanjutan
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum: tampak kesakitan, Gcs:
456, serta didapatkan kelainan kulit Regio
universal tampak nodul erythematous
berbatas tegas dengan diameter
bervariasi 2-5cm, anathesi (+), nyeri
pada perabaan dan teraba panas.
Diagnosis Kerja :
Reaksi Kusta
Erythema Nodosum
Leprosum tipe II
Ulkus Nefrotikum +
Morbus Hansen
Release From
Treatment Rencana
Penatalaksanaan:
MRS
Inf. RL 1500cc/24
Diagnosa Banding:
jam IV
Inj. Ceftriaxone
Ptyriasis Versicolor
2x1 g IV
Ptyriasis Alba
Inj.
Psoriasis Vulgaris
Methylprednisolon
TB cutis
e 3x62,5 mg IV
Rawat luka
Rencana Pemeriksaan
Penunjang :
DL, UL, RFT, LFT,
GDA, Albumin
BTA
Pemeriksaan lab
HB 11,2
Leukosit 21.400
Tanggal 22/5/2017
PCV
Trombosit
34
31.000
LFT
Bili T 0,65
Billi D 0,32
SGOT 16,4
SGPT 10,3
RFT
BUN 7,8
s.Creatin 0,98
Uric acid 4,0
Albumin 3,15
Lemak Darah
Choles 147
TG 104
HDL 26
LDL 101
Elektrolit
Na 137
K 2,9
Ca 109
Cl 101
Hbs Ag negatif
Follow up
tanggal S O A P
MORBUS HANSEN
Penyakit
infeksi kronis
Disebabkan
Bisa Mycobacterium
menyebabkan leprae
kecacatan
Morbus
hansen
Sekunder menyerang
Primer menyerang
kulit & organ lain
saraf tepi
(kecuali SSP)
Batang, tahan
asam ( Ziehl
Nielsen ), ukuran
3-8 x 0,5
Biasanya
Masa belah diri berkelompok tp ada
12-21 hari masa ETIOLOGI yg tersebar satu-
satu
tunas 2-5 tahun
Distribusi penyakit kusta dunia pada 2003.Di seluruh dunia, dua hingga tiga juta orang diperkirakan
menderita kusta.[4]India adalah negara dengan jumlah penderita terbesar, diikuti oleh Brasil dan
Myanmar. Pada 1999, insidensi penyakit kusta du dunia diperkirakan 640.000, pada 2000, 738.284
kasus ditemukan. Pada 1999, 108 kasus terjadi di Amerika Serikat. Pada 2000, WHO membuat
daftar 91 negara yang endemik kusta. 70% kasus dunia terdapat di India, Myanmar, dan Nepal.
Pada 2002, 763.917 kasus ditemukan di seluruh dunia, dan menurut WHO pada tahun itu, 90%
kasus kusta dunia terdapat di Brasil, Madagaskar,
Mozambik, Tanzania dan Nepal
BASIL KUSTA
Mycobacterium leprae
PENULARAN
1. Mukosa nasal (droplet
infection)
2. Inokulasi pada kulit
yang tidak utuh (suhu
dingin)
N. Facialis
N. Auricularis magnus
N. Medianus
N. Radialis
N. Ulnaris
N. Peroneus Communis
N. Tibialis Posterior
sel Schwann
(jaringan Sel target
saraf)
kuman
migrasi&aktivasi
inokulasi reaksi tubuh (+)
kulit&droplet
makrofag
fagositosis sel
epiteloid inaktif sel
Datia Langhans
makrofag
(lapisan
dermis)
granuloma
aktivitas
regenerasi saraf
& kerusakan saraf
progresif
Imuno-Patogenesis
M. leprae dari luar tubuh
Sakit kusta
GEJALA KLINIK
KELAINAN KULIT DAN
KELAINAN SARAF TEPI ORGAN LAIN
Hipopigmentasi Eritematus
BTA - +
DIAGNOSIS BANDING
Pitiriasis Versicolor
PENATALAKSANAAN
1. PENGOBATAN KAUSAL : MDT-WHO
2. PENGOBATAN SIMTOMATIS :
pengobatan ulkus
pengobatan reaksi
3. PERBAIKAN GIZI
4. REHABILITASI MEDIK
5. EDUKASI :
keteraturan berobat
pencegahan kecacatan
Penghentian pemberian obat
Kontrol klinis dan
Release From bakterioskopis (MB: 1x
Treatment (RFT) setahun selama 5 tahun, PB:
1x setahun selama 2 tahun)
saraf kulit
kuman
Sistem Kekebalan Tubuh kusta
Bodys immune system
(Respons seluler)
perang
peradangan
serang !!
Lymphocyt T
Kulit merah,
bengkak, panas
nyeri tekan dan
ggn fungsi saraf.
REAKSI KUSTA TIPE 2
Reaksi hipersensitivitas tipe III
M.leprae yang mati antibodi
kompleks Ag-Ab mengaktifkan
komplemen ENL
Pada umumnya terjadi pada akhir
terapi serta pada tipe BL dan LL
Nodul eritematosa yang nyeri, timbul
mendadak, demam, dpt disertai
gejala lain ( neuritis, arthritis,
limfadenitis, orkitis, irdosiklitis, dan
glaukoma )
Reaksi kusta tipe 2 = ENL
Reaksi tipe 2
- rujuk ke RS utk
perawatan, steroid
Penatalaksanaan Reaksi sistemik /
Kusta lamprene /
thalidomid
Pemberantasan
penyakit kusta
akan
menyelamatkan
masa depan
Pengobatan generasi penerus
secara dini
menghilang
kan sumber Pengobatan secara
penularan di dini menghilangkan
masyarakat sumber penularan
di masyarakat