Suara Serak Presentasi Arum

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

Oleh : Arum mananti pradita S.

Ked
Novo prayogo S.ked
Laring dibentuk oleh sebuah tulang di bagian atas
dan beberapa tulang rawan yang saling
berhubungan satu sama lain dan diikat oleh otot
intrinsik dan ekstrinsik serta dilapisi oleh mukosa.
Os Hyoid
Cartilago Thyroid
Cartilago Cricoid
Otot elevator :
M. Milohioid
M. Geniohioid
M. Digrastikus
M. Stilohioid

Otot depressor :
M. Omohioid
M. Sternohioid
M. Tirohioid.
Otot Adduktor dan Abduktor
M. Krikoaritenoid, M. Aritenoid oblique dan
transversum

Otot yang mengatur tegangan ligamentum


vokalis :
M. Tiroaritenoid, M. Vokalis, M. Krikotiroid

Otot yang mengatur pintu masuk laring:


M. Ariepiglotik, M. Tiroepiglotik.
Supraglotis
Epiglotis
Plika ariepiglotis
Kartilago
aritenoid
Plika vestibular
Ventrikel laring
Glotis
Pita suara atau
plika vocalis

Subglotis
Memanjang
dari
permukaan
bawah pita
suara hingga
kartilago
krikoid
SUPERIOR: aditus laring

INFERIOR :Bidang yang melalui pinggir bawah


kartilago krikoid.

ANTERIOR: Permukaan belakang epiglottis,


tuberkulum epiglotik, ligamentum tiroepiglotik, sudut
antara kedua belah lamina kartilago tiroid dan arkus
kartilago krikoid.

LATERAL: membrane kuadraangularis, kartilago


aritenoid, konus elastikus, dan arkus kartilago krikoid

POSTERIOR: m. aritenoid transverses dan lamina


kartilago krikoid.
Cabang n.
Vagus
n. Laringeus
superior
n. Laringeus
inferior
Fungsi:
Motorik dan
sensorik
a.v laringeus
superior
a.v laringeus
inferior
Proteksi
Batuk
Respirasi
Menelan
Fonasi
3Fase fonasi:
Fase pulmonal
Fase laringeal
Fase supraglotik/oral
Menghasilkan aliran energi dengan
inflasi dan ekspulsi udara

Pita suara bervibrasi pada frekuensi


tertentu untuk membentuk suara.
Modifikasi dari fase laringeal
Kata yang terbentuk dari aktifitas
faring, lidah, bibir, dan gigi.
Plica vokalis dibentuk oleh lipatan mukosa
pada ligamentum vocal
Kekuatan ekspirasi paru
Perubahan panjang, lebar, elastisitas,
dan ketegangan pita suara yang
dipengaruhi oleh otot adduktor
laringeal.
Akibatnya, pita suara merapat dan
tekanan dari udara yang bergerak
menyebabkan vibrasi pita suara.
Rotasi kartilago tiroid (bawah-depan) oleh
m. Krikotiroid

m. Krikoaritenoid posterior menarik kartilago


aritenoid ke belakang

Plika vokalis adduksi

Keadaan efektif plika vokalis berkontraksi


m. aritenoid berkontraksi

Mendorong kartilago aritenoid kedepan

Plika vokalis mengendor

Tinggi rendah nya nada yang dihasilkan tergantung


ketegangan dari plika vokalis
Suara serak bukanlah suatu penyakit
melainkan gejala dari suatu penyakit,
umumnya berhubungan dengan gangguan
pita suara.
Kelainan yang berasal dari fase oral dan fase
paru tidak dianggap sebagai hoarseness.
True hoarseness atau suara serak yang
sebenarnya, berasal dari abnormalitas pada
laring dan umumnya menghasilkan suara
yang kasar (raspy voice).
Anatomi tidak normal
Fisiologi tidak normal
Korda vokalis tidak dapat bergerak
ke medial
Korda vokalis tidak dapat merapat ke
median (korda vokalis konkaf,
adanya halangan untuk merapat)
Disfungsi atau keadaan yang
mengganggu pada fase pembentukan
suara, fase laringeal.
Atau Tergantung dari penyakit yang
menyertainya
Laringitis akut viral/ kronik
Nodul pita suara, polip, kista, papiloma
Paralisis pita suara
Hipotiroidisme
Rhinosinusitis
Kanker laring
Refluks laringofaringeal
Tindakan Intubasi
Alergi
Hipotiroideisme
Multiple sklerosis
Reumatoid artritis
Parkinson disease
Lupus sistemik
Wageners granulomatosis
Miastenia gravis
Sarkoidosis
Amiloidosis
Onset akut:
Sering terjadi karena peradangan lokal pada
laring
Onset kronis:
Laringitis kronis
Polip
Nodul pita suara
Tumor
Defisit neurologis
Vocal abuse
Akut
Biasanya disertai gejala seperti demam,
malaise, nyeri menelan atau nyeri bicara,
dan batuk
Kronik
Tidak spesifik
Selain serak, terdapat juga gejala penyakit
penyebab yang lain
Anamnesa
Keluhan utama
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penggunaan suara
berlebih
Riwayat trauma
Riwayat penyakit sistemik
Pemeriksaan fisik:
Pemeriksaan umum (status generalis)
Pemeriksaan khusus (status lokalis)
Indirect laryngoscopy
Direct laryngoskopy, menggunakan laryngoskop
atau mikroskop.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium klinik
Radiologi
Mikrobiologi dan patologi
anatomi
CT scan
Secara khusus yaitu eradikasi
infeksi dan inflamasi
Koreksi bedah
Rehabilitasi
PERAWATAN UMUM
Istirahat bicara dan bersuara selama 2-3
hari
Dianjurkan menghirup udara lembab
Menghindari iritasi pada faring dan laring,
misalnya merokok, makan pedas atau
minum dingin
Penderita dapat berobat jalan. Bila ada
sumbatan jalan nafas, penderita harus
dirawat terutama anak-anak
PERAWATAN KHUSUS
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Antibiotik
kortikosteroid
TERAPI BEDAH
Trakheostomi
Istirahat suara dan tidak merokok.
Pada kasus yang persisten dapat dilakukan
pengangkatan nodul dengan
mikrolaringoskopi.
Setelah pengangkatan nodul, pasien harus
istirahat suara paling kurang 14 hari dan
setelah itu terapi wicara untuk mencegah
kekambuhan.
Pembedahan
Laringektomi
Total
parsial
Diseksi leher radikal
Radioterapi
Kemoterapi
Rehabilitasi
Penatalaksanaan paralisis korda
vokalis sensorik biasanya tidak ada.
Penderita dapat diberikan obat
neurotika atau methylcobalamin.
Penatalaksanaan paralisis korda
vokalis motorik, terdiri dari
pembedahan dan terapi suara.
Medialisasi tiroplasty
Aduksi arytenoids
Injeksi korda vokalis

Anda mungkin juga menyukai