Pokjanal DBD Tingkat Desa Wilayah Kerja Upt Puskesmas

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

Penyakit Demam Berdarah ( DBD ) merupakan salah

satu penyakit yang berbahaya dan salah satu masalah


kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian
kita, dan penyakit ini merupakan penyakit menular yang
sering menimbulkan wabah dan kematian banyak orang
yang disebabkan oleh virus dague yang di tularkan oleh
nyamuk aedes aegipty
DBD Masih menjadi masalah kesehatan dan saat ini
endemis pd beberapa kabupaten/kota.
Hampir setiap tahun terjadi KLB (Kejadian Luar
Biasa??) atau peningkatan kasus dan kematian yang
tinggi.akibat DBD
Pada saat ini jumlah penderita DBD makin meningkat
kecendrungan kasus terjadi pada komplek perumahan.
Dan jumlah kasus meningkat sesudah musin hujan.
Tujuan Pertemuan PokJaNal ini diadakan adalah
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap masyarakat
dengan perilaku dan lingkungan yang sehat
sehingga terhindar dari DBD
Kelompok Kerja Operasional Penanggulangan
DBD mempunyai tugas sebagai berikut :

Mengadakan pertemuan kelompok Kerja Operasional


(Pokjanal) Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dague
menurut kebutuhan sesuai dengan permasalahan yang
ditemui di lapangan.
Menganalisa data, masalah dan kebutuhan pembinaan serta
menetapkan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi bagi
penentuan metode pendekatan dalam menggerakan peran
serta masyarakat.
Melakukan Pemantauan dan bimbingan teknis pengelolaan
program pemberantasan penyait DBD, kepada Pemerintah
tingkat bawah.
Melaksanakan Inovasi-inovasi dan terobosan sesuai komdisi
daerah dalam upaya penanggulangan DBD Bulan Bhakti
Gerakan 3 M Plus
Melaporkan hasil kegiatan kelompok kerja operasional
( pokjanal ) penanggulangan penyakit DBD secara
berjenjang sampai ke tingkat pusat.
Berobat sedini-dininya ke Puskesmas / Dokter RS bila
ada tanda-tanda atau gejala penyakit DBD.
Mengikuti petunjuk petugas pelaksana pengasapan
atau abatisasi dan bila diperlukan ikut aktif dan
melaksanakan abatisasi.
Kegiatan Bhati dalam Program DBD ditunjukan agar
masyrakat melaksanakan usaha-usaha pencegahan
dan membantu memberantas penyakit DBD berupa
memberantas jentik nyamuk penularanya, sehingga
penularan penyakit DBD dapat dicegah,
SASARAN DAN GERAKAN 3 M ADALAH :
Dan yang menjadi sasaran antara lain :
Tatanan Keluarga
Tatanan Istansi Pendidikan
Tatanan tempat-tempat umum
Tatanan tempat kerja
Tatanan Istitusi Kesehatan
KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM BULAN
BHAKTI GERAKAN 3 M ANTARA LAIN :

Penyuluhan Intensif
Kerja Bhakti 3 M
Pemantauan /
Pemeriksaan Jentik
MASALAH YANG DIHADAPI
Sesuai dengan hasil pemantauan dilapangan baik melalui
penilaian-penilaian di Kabupaten / Kota, maka ditemui
permasalahan antara lain :
1. Belum seluruh Kabupaten / Kota membentuk kelompok
kerja operasional ( pokjanal ) DBD apalagi ditingkat
kecamatan dan Desa/Kel/Nagari hal ini di sebabkan karena
pada umumnya Kab/Kota berpendapat bahwa
Penanggulangan penyakit DBD ini adalah tugas dari Dinas
Kesehatan.
2. Kesadaran/PSM blm sepenuhnya mendukung kegiatan
PSNDBD kurangnya perhatian sebagian
Masyarakat terhadap kebersihan lingkungan khususnya
dlm PSN-DBD penggerakan PSM belum optimal.
3. Kurangnya koordinasi dengan Dinas / Instansi terkait
tentang penanggulangan Penyakit DBD. Dan Belum
optimalnya kegiatan Pokjanal DBD tingkat Propinsi
dan Kabupaten/Kota dalam menggerakkan PSN-DBD.
4. Sering Kabupaten / Kota tidak melaporkan kasus DBD
yang terjadi di Daerah yang terjadi di Daerahnya,
sehingga tidak ada yang masuk ke Provinsi.
STRATEGI PENANGGULANGAN
DBD
- Promotif : penyuluhan baik
langsung, maupun melalui media
- Preventif : mengajak masy.
melakukan kegiatan PSN DBD
dengan 3 M Plus
- Kuratif : pengobatan di
puskesmas & rumah sakit
LANGKAH LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
Sebagaimana Pemecahan masalah dan apalagi penanggulangan penyakit
DBD merupakan Program Nasional yang harus ditindak lanjuti sampai
tingkat Desa/Kel/Nagari, maka ada beberapa upaya yang perlu kita
lakukan antara lain :
1. Bahwa dalam upaya untuk penanggulangan berjangkit penyait Demam
Berdarah Dangue ( DBD ), perlu dilakukan restrukturisasi kelompok
DBD, mulai dai Provinsi sampai ketingkat Desa/Nagari/Kelurahan
Hal ini bertujuan adalah agar penanggulangan berjangkitnya penyakit
DBD dapat terkoordinasikan dengan Dinas / Instansi / Lembaga
kemasyrakatan terkait sehingga seluruh lapisan masyarakat berperan
aktif dalam pelaksanaan program pemberantasan sarang nyamuk
terutama dengan cara 3 M plus.
2. Strategi pendekatan program bertumbu pada pemberdayaan
masyarakat, yang dimaksud adalah agar masyarakat mengerti dan
berperan aktif dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan
cara 3 M Plus
3. Mengoptimalkan kinerja pokjanal DBD dalam memfasilitasi Pokja DBD
di Desa/Kelurahan/Nagari sebagai wadah pemberdayaan masyarakat
4. Personil Pokjanal / Pokja DBD selalu menetapkan kepala
Desa/Lurah/Wali Nagari dan Bupati/Walikota disetiap jenjang
sebagai pembina, sehingga secara struktural ada ikatan
organisasi, serta melibatkan lembaga pemberdayaan masyarakat
(LPM) dalam kepengurusan pokjanal / Pokja DBD.
5. Memanfaatkn segala moment kegiatan untuk mensosialisasikan
pemberantasan sarang nyamuk DBD dengan cara 3 M Plus,
seperti kegiatan HKG-PKK-KB-KES dan kegiatan buln Bhukti
Gotong Royong ( Bulan Bhakti Gerakan 3 M Plus ).
6. Mengembangkan potensi daerah dalam usaha mengantisipasi
berkembangnya nyamuk DBD, seperti membudidayakan tanaman
anti nyamuk, serta pemeliharaan ikan pemkan jentik nyamuk
7. Mengedepankan Program Kegiatan Penanggulangan penyakit
DBD sebagai ENTRY Point pokok dalam Evaluasi HKG-PKK-KB-
Kesehatan.
8. Melaksanakan monitoring dan evalusi serta pelaporan yang
dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat
Desa/Kelurahan/Nagari
Tugas dan Fungsi Pokjanal DBD

Pemerintahan Daerah
- Menyusun rencana kerja Pokjanal DBD
tahunan
- Menjalin kemitraan lintas sektor terkait
dalam upaya penanggulangan DBD
- Melaksanakan pembinaan terhadap
Pokja DBD di Kab/Kota
Dinas Kesehatan
- Melakukan kajian epidemiologi terus
menerus secara sistematis terhadap
perkembangan penyakit DBD dan faktor-
faktor risikonya
- Memberikan informasi perkembangan
penyakit DBD secara periodik
- Melaksanakan pembinaan dan
asistensi teknis penyelenggaraan SKD
KLB DB
TP-PKK
- Menggerakkan kelompok Dasa
Wisma tentang PSN DBD
- Menyusun rencana pembinaan dan
pemantauan dan penyuluhan
tentang PSN DBD pada kelompok
Dasa Wisma
Mencegah Pencegahan yang
dapat dilakukan masyarakat:
- Bunuh jentik/larva nyamuk
- Menggunakan obat anti larva nyamuk pada genangan air,
tempat perkembang biakan nyamuk
- Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN-DBD) :
a. Bersihkan Sarang Nyamuk
b. Membersihkan semak-semak sekitar
pemukiman
c. Melipat pakaian yang bergelantungan
d. Upayakan ada cahaya atau sinar matahari masuk ke
dalam rumah (tidak ada tempat gelap untuk
nyamuk istirahat)
e. Mengalirkan atau menimbun genangan air yang
merupakan tempat perkembangbiakan nyamuk
STRUKTUR POKJANAL DBD TINGKAT DESA
KETUA
KEPALA DESA

BENDAHARA SEKERTARIS I :
SEKERTARIS DESA
SEKERTARIS II :
PETUGAS PUSKESMAS

SEKSI SEKSI PENGGERAKAN PSM :


SEKSI PJB : -KETUA RT
PENYULUHAN : -KADER
-TOMA -KETUA RW
-KARANG TARUNA -PENGUSAHA
-GURU -HANSIP
-ULAMA -KASI KESMAS DESA
-PRAMUKA -FORUM KELUARGA SIAGA
-PKK

Anda mungkin juga menyukai