Menganalisis Struktur Material Berdasarkan Diagram Fasa

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Pengetahuan Bahan Teknik

Pendahuluan
Sifat mekanik bahan salah satunya ditentukan oleh
struktur mikro
Utk mengetahui struktur mikro, perlu mengetahui fasa
diagram
Diagram fasa digunakan utk peleburan,
pengecoran, kristalisasi dll
Komponen: logam murni dan/atau senyawa
penyusun paduan
Cth. Kuningan, Cu sebagai unsur pelarut dan Zn
sebagai unsur yang dilarutkan.
Batas kelarutan merupakan konsentrasi atom
maksimum yang dapat dilarutkan oleh pelarut utk
membentuk larutan padat (solid solution). Contoh
Gula dalam air.
Fasa adalah bagian homogen dari sistem yg
mempunyai kharakteristik fisik & kimia yg uniform
Contoh fasa , material murni, larutan padat,
larutan cair dan gas.
Material yg mempunyai dua atau lebih struktur
disebut polimorfik
Jumlah fasa yg ada & bagiannya dlm material
merupakan struktur mikro.
Diagram kesetimbangan fasa merupakan diagram yang
menampilkan struktur mikro atau struktur fasa dari
paduan tertentu
Diagram kesetimbangan fasa menampilkan hubungan
antara suhu dan komposisi serta jumlah fasa-fasa dalam
keadaan setimbang.
Terdapat tiga fase yang
teramati yaitu fase liquid (L), fase

Diagram Cu-Ni alpha (), dan fase liquid-alpha


(+L). keberadaan tiap
dibatasi oleh garis batas fase yang
fase
terdapat disepanjang rentang
komposisi dan temperatur tertentu.
Fase liquid L terdiri dari Cu
dan Ni dalam liquid. Fase adalah
substitusional solid solution dari
atom Cu dan Ni, serta memiliki
struktur kristal FCC. Dari diagram
fase dapat terlihat pada
temperatur di bawah 1080 oC Cu
dan Ni dapat membentuk solid
solution pada sembarang
komposisi.
Fase yang diberi nama
dengan huruf Yunani (, , , dll)
menunjukkan fase solid solution dari
paduan logam. Daerah fase L dan
+L dipisahkan oleh suatu garis
yang disebut liquidus line. Daerah di
atas liquidus line hanya terdiri dari L.
Sementara itu daerah fase dan
+L dipisahkan oleh suatu garis
yang disebut solidus line. Daerah di
bawah solidus line hanya terdiri dari
fase .
Titik potong dari solidus dan
liquidus line menunjukkan titik lebur
dari masing-masing bahan murni.
Untuk diagram fase Cu-Ni, kedua garis
berpotongan di dua titik yaitu pada
temperatur 1085 oC yang bersesuaian
dengan komposisi 0 wt% Ni (100 wt%
Cu) dan pada temperatur 1455 oC
yang bersesuaian dengan komposisi
100 wt% Ni (0 wt% Cu).
Untuk suatu paduan dengan
komposisi tertentu, titik lebur akan
terletak sedikit di atas solidus line. Jika
temperatur dinaikkan secara
perlahan-lahan sedikit demi sedikit
fase solid akan berubah menjadi fase
liquid. Sebelum mencapai liquid line,
fase solid () dan liquid akan hadir
bersamaan.
Saat temperatur mencapai
liquidus line, semua fase solid berubah
menjadi fase liquid. Jika temperatur
dinaikkan terus, hanya fase liquid (L)
yang terdapat dalam sistem.
Diagram Cu-Ag
Pada diagram fase sistem Cu
Ag didapatkan 3 daerah yang terdiri
dari fase tunggal yaitu fase , , dan L.
Fase adalah daerah yang kaya akan
tembaga. Fase ini adalah solid solution
yang memiliki atom perak sebagai
solute dan memiliki struktur FCC. Solid
solution fase juga memilki struktur kristal
FCC, tetapi dengan atom perak
sebagai solvent dan atom tembaga
sebagai solute. Pada temperatur
tertentu fase dan dapat terdiri dari
100% solvent (tembaga murni atau
perak murni).
Pada fase dan kelarutan
masing-masing solute terbatas pada
garis BEG pada diagram fase. Garis ini
bersesuaian dengan temperatur 779oC.
Garis BEG membatasi kelarutan
maksimum solute pada masing-masing
fase. Untuk fase , kelarutan Ag memiliki
nilai maksimal sebesar 8.0 wt%,
sebagaimana ditunjukkan oleh titik B.
Sementara itu pada fase batas
kelarutan Cu adalah 8.8 wt%
(ditunjukkan oleh titik G).
Garis batas fase yang
memisahkan fase dan fase + pada
temperatur di bawah 779 oC disebut
dengan solvus line. Sedangkan garis
batas fase yang memisahkan fase
dan fase + L pada temperatur di atas
779 oC disebut dengan solidus line.
Sementara itu, fase L dan fase + L
dipisahkan oleh garis batas fase yang
disebut liquidus line.
itik E merupakan titik
pertemuan antara garis AE dan EF. Garis
AE menunjukkan penurunan titik lebur
Cu sebagai fungsi kenaikan konsentrasi
Ag yang ditambahkan. Sedangkan garis
EF menunjukkan penurunan titik lebur Ag
akibat peningkatan konsentrasi Cu
dalam solid solution.
Titik E disebut invariant point.
Titik ini menunjukkan temperatur
terendah di mana fase L masih ada
sebelum berubah menjadi fase + .
Pada titik E komposisi sistem adalah 71.9
wt% Ag 28.1 wt% Cu.
Diagram Fasa Fe-Fe3C
Diagram kesetimbangan
fasa Fe-Fe3C adalah alat penting
untuk memahami struktur mikro
dan sifat-sifat baja karbon, suatu
jenis logam paduan besi (Fe) dan
karbon (C). Karbon larut di dalam
besi dalam bentuk larutan padat
(solid solution) hingga 0,05% berat
pada temperatur ruang. Baja
dengan atom karbon terlarut
hingga jumlah tersebut memiliki
alpha ferrite pada temperatur
ruang. Pada kadar karbon lebih
dari 0,05% akan terbentuk
endapan karbon dalam bentuk
hard intermetallic stoichiometric
compound (Fe3C) yang dikenal
sebagai cementite atau carbide.
Selain larutan padat alpha-ferrite
yang dalam kesetimbangan
dapat ditemukan pada
temperatur ruang terdapat fase-
fase penting lainnya, yaitu delta-
ferrite dan gamma-austenite.
Logam Fe bersifat
polymorphism yaitu memiliki
struktur kristal berbeda pada
temperatur berbeda. Pada Fe
murni, misalnya, alpha-ferrite
akan berubah menjadi gamma-
austenite saat dipanaskan
melewati temperature 910oC.
Pada temperatur yang lebih
tinggi, mendekati 1400oC
gamma-austenite akan kembali
berubah menjadi delta-ferrite.
(Alpha dan Delta) Ferrite dalam
hal ini memiliki struktur kristal BCC
sedangkan (Gamma) Austenite
memiliki struktur kristal FCC.
Untuk ferrit dengan
struktur kristal BCC, dapat
melarutkan C maks. 0,022% pada
temperatur 727C, sedangkan
austenite dengan struktur kristal
FCC, dapat melarutkan C hingga
2,11% pada temperatur 1148C,
untuk sementit, dengan struktur
kristal BCT, dapat melarutkan C
hingga 6,7%.

Anda mungkin juga menyukai