Proses Pengolahan Air Pdam Mojokerto

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

PROSES PENGOLAHAN

AIR PDAM MOJOKERTO


Nama Instalasi : PDAM Tirta Dharma Mojokerto
Kapasitas : 100 Liter/detik
Sumber air Baku : Kali Brantas yang berjarak 500 meter dari bangunan instalasi
Tahap Koagulasi

Bangunan Water Treatment Tahap Flokulasi


Intake Plant

Tahap Sedimentasi Tahap Filtrasi

Reservoir
PROSES WATER TREATMENT PLANT
Proses pengolahan air baku (air sungai brantas) menjadi air siap minum di
PDAM Tirta Dharma Mojokerto
Proses pengolahan air baku

1. Bangunan Intake
Berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air dari sungai
brantas. Terdapat bar screen yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut
tergenang dalam air.
2. Tahap Koagulasi
Pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada
dasarnya air sungai atau air-air kotor biasanyaberbentuk koloid dengan berbagai
partikel koloid yang terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid dengan
penambahan bahan kimia berupa tawas, atau dilakukan secara fisik dengan rapid
mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump)
3. Tahap Flokulasi
Tujuannya untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan
dilakukan pengadukan lambat (slow mixing)
4. Tahap Sedimentasi
Setelah melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit koagulasi dan unit
flokulasi, selanjutnya masuk ke dalam unit sedimentasi. Berfungsi untuk
mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit
sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel koloid
(biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Dalam bak
sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur
5. Tahap Filtrasi
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai
dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir
ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan
berbeda. Dilakukan secara grafitasi.
6. Tahap Reservoir
Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke
dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air
bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa
METODE PENGHILANGAN
MIKROORGANISME PADA AIR MINUM
SECARA KIMIA

Dalam kimia terdapat 3 bahan kimia yang biasanya


ditambahkan untuk membunuh mikroorganisme pada proses
pengolahan air, yaitu
1. NaOCl (natrium hipoklorit) bayclean
2. Ca(OCl)2 kaporit
3. H2O2 hidrogen peroksida
1. NaOCl (Natrium Hipoklorit)
Natrium hipoklorit ialah suatu senyawa kimia dengan rumus naocl. Larutan
natrium hipoklorit, umumnya dikenal sebagai pemutih atau clorox, adalah
seringkali digunakan sebagai penawar infeksi (desinfektan) atau bahan
pemutih. Nama lain natrium hipoklorit ialah natrium klorat(i).
Reaksi :
Cl2 + 2 NaOH NaCl + NaOCl + H2O

Karena, klor direduksi dan dioksidasi secara bertahap; proses ini dikenal
sebagai disproporsionasi.
2. Ca(OCl)2

1. Kaporit digunakan sebagai zat disinfektan air.


2. Senyawa ini relatif stabil dan memiliki klorin bebas yang lebih banyak
daripada natrium hipoklorit(cairan pemutih).
3. Kalsium hipoklorit berbentuk padatan putih, meskipun sediaan komersial
tampak kuning.
4. Berbau klorin kuat, karena mengalami dekomposisi lambat dalam udara
lembab. Sangat sukar larut dalam air dan lebih banyak digunakan dalam air
dengan kesadahan rendah hingga sedang.
5. Senyawa ini tersedia dalam dua bentuk, anhidrat dan hidrat
3. H2O2

Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis


Jacques Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan
kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku
pembuatan hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas
oksigen (O2), H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak keasaman,
dan larut dengan baik dalam air
KESIMPULAN

Dari ketiga bahan kimia yang paling efektif dan lebih aman
untuk dikonsumsi manusia sebagai bahan penghilang
mikroorganisme dalam pengolahan air minum adalah H2O2.
Karena senyawa H2O2 larut dengan baik dalam air dan
berubah menjadi 2H+ dan O2 yang aman dan tidak
menimbulkan residu. Sedangkan NaOCl dan Ca(OCl)2
menghasilkan residual khlor yang dapat menyebabkan zat
karsinogenik jika dikonsumsi oleh tubuh manusia dan
mengendap akan menyebabkan kanker. Dalam segi ekonomis
H2O2 termasuk bahan kimia yang mahal, tetapi lebih aman
untuk dikonsumsi karena termasuk food grad.
METODE PENGHILANGAN MIKROORGANISME
PADA AIR MINUM SECARA FISIKA

Secara fisika terdapat beberapa cara untu mnghilangkan mikroorganisme


dalam air sebagai berikut in:
1. Ozon (O3)
2. Ultraviolet (UV)
3. Filter mokroorganisme
Ozon (O3)

Untuk pertama kali penggunaan ozon dalam proses


pengolahan air dalam skala besar, diperkenalkan oleh Marius
Paul Otto pada tahun 1907 di Nice Perancis. Pada pengolahan
pertama berhasil memproduksi air olahan 22500 m3 per hari
dengan dosis pemakaian ozon 0,9 g per meter kubik. Proses
pengolahan ini berhasil menghilangkan warna dan bakteri
pathogen tanpa meninggalkan bau dan rasa
Kelebihan dan Kelemahan
Penggunaan Ozon
Kelebihan Kelemahan
Dapat menghilangkan besi dan mangan sehingga air yang diolah tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Terjadi kemungkinan tumbuhnya bakteri karena tidak adanya residu yang
tertinggal dalam produk. Tidak semua bakteri akan terbunuh. Beberapa bakteri
Cepat larut dalam air karena berbentuk gas yang mempunyai daya resistensi tinggi, ketika proses ozonasi akan terhambat
proses pertumbuhannya. Ketika kadar ozon dalam produk sudah habis, maka
bakteri tersebut akan tumbuh kembali. Oleh karena itu ozon tidak dianjurkan
dalam proses distribusi yang sangat panjang. Ozon cenderung digunakan
Membantu proses koagulasi sebagai proses akhir pengolahan air.

Dapat bekerja pada range pH dan suhu yang luas. Selain itu ozoz juga Oksidasi dengan senyawa organik akan menghasilkan nitrit oksida dan asam nitrit
tidak mengubah nilai pH yang dapat menyebabkan korosi pada pipa.

Tidak meninggalkan residu dalam produk seperti trihalometan


Ozon dapat meracuni manusia bahkan bisa sampai membawa pada kematian
Oksidan kuat khususnya digunakan untuk menghilangkan Fe dan Mn, apabila terhirup dengan konsentrasi 50 ppm selama kurang lebih 1 jam. Batas
biasanya digunakan untuk pengolahan air minum dengan misi komersial kadar konsentrasi penggunaan gas ozon dalam berbagai kegiatan industri
dan air dalam kemasan botol (Aqua, dll)
adalah 0.1 ppm, sedangkan kadar ozon dalam air hingga 0.05 ppm tidak
memberikan efek membahayakan tubuh manusia.
Dapat membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam air (bersifat
bakterisida, algasida, fungisida dan virusida

dapat menghilangkan bau dan rasa yang umumnya disebabkan oleh Ozon yang mempunyai sifat radikal ini, memerlukan perhatian khusus dalam
komponen organik dan anorganik yang terdapat di dalam air penyimpanannya. Kadar 100 persen ozon pada suhu kamar mudah sekali
meledak. Ozon akan aman disimpan pada suhu di bawah -1830C dengan kadar
ozon dalam campuran ozon dan oksigen dibawah 30 persen. Sekarang ozon
tidak menimbulkan bau ataupun rasa yang umumnya terjadi dengan
kebanyakan disimpan dalam bentuk ozonized-water atau ozonized ice.
penggunaan bahan kimia lain sebagai bahan pengolahan

penggunaan ozon pada pipa, peralatan, dan kemasan akan ikut


Pembuatan ozon memerlukan pesawat khusus (ozonisator) yang
disanitasi sehingga produk yang dihasilkan akan lebih terjamin selama
memerlukan energi yang besar, sehingga biaya investasi dan operasi relatif
tidak ada kebocoran di kemasan. Ozon merupakan bahan sanitasi air
besar, sehingga Ozonisasi menjadi lebih mahal untuk digunakan
yang efektif disamping sangat aman
Ultraviolet (UV)

Ultraviolet adalah lampu untuk proses desifectant, Lampu UV memiliki


peran penting dalam proses penyaringan dan pemurnian air minum.
Dalam proses ini, Lampu Ultraviolet akan membunuh bakteri yang ada di
dalam air yang sedang dalam proses penyaringan. Lampu Ultraviolet juga
dibantu dengan ozon dalam proses membunuh bakteri yang ada di
dalam air. Penggunaan ozon serta Lampu UV akan menjamin air yang
dihasilkan dari hasil penyaringan akan higienis dan steril sehingga bebas
dari bakteri pathogen.
Kelebihan dan kurangan sinar Ultraviolet sebagai
disinfektan
Kelebihan Kekurangan
Membutuhkan filtrasi awal agar mencapai
keefektifitasannya dimana sedimen dan kontaminan
Diterima secara universal dalam sistem disinfektan air untuk
lainnya dapat menyebabkan bayangan yang mencegah
diminum atau tidak
sinar UV menyentuh mikroorganisme yang berbahaya

Ramah lingkungan Membutuhkan koneksi elektrik


Ekonomis dan konsumsi energi yang rendah Berbahaya bagi manusia bila terkena radiasi sinar UV

Tidak ada penghilangan mineral yang bermanfaat Limbah air yang akan didisinfektasi tidak mengandung
padatan terlarut. Jumlah padatan terlalu tinggi, dan
Tidak ada perubahan dalam rasa, pH, bauh, karakteristik air material organik terlarut dapat mengabsorbsi UV
tersebut sehingga meningkatkan kebutuhan UV
Cocok untuk semua proses air, seperti RO, Filtrasi, perubahan
ion, dsb
Modal dan biaya operasional yang rendah apabila
dibandingkan dengan teknologi lain seperti ozon, klorin.

Proses pengolahan yang aman, cepat, tidak memerlukan


tanki penyimpanan, tidak memerlukan pengawasan atau
pengukran, waktu retensi yang lama

Tidak ada senyawa kima yang ditambahkan ke dalam


suplai air, tidak ada pembentukan senyawa by products
Filter mokroorganisme

Filter air menggunakan metode penyaringan, adsorpsi, pertukaran ion dan proses
lainnya. Tidak seperti saringan atau lapisan biasa, filter air dapat menghilangkan
partikel jauh lebih kecil daripada lubang di mana air melewati media filter. Berikut
beberapa jenis media filtert: granular activated carbon (GAC) digunakan untuk
karbon penyaringan, media filter metallic alloy, media filter microporous
ceramic, carbon block resin (CBR), mikrofiltrasi dan membran ultrafiltrasi, Resin
anion dan kation. Beberapa filter air menggunakan lebih dari satu media dan
metode filtrasi. Sebuah contoh dari hal ini adalah sistem berlapis-lapis. Filter
berbentuk tabung dapat digunakan untuk skala rumah tangga.
Kangen Water
Kangen Water adalah air yang menyehatkan dan tidak mengandung zat kimia
apapun. Air ini diproses melalui elektrolisis mesin Kangen Water sehingga
menghasilkan air alkali dan air asam.

Lima jenis air yang mampu dihasilkan melalui mesin Kangen Water dan
bagaimana cara penggunaannya masing-masing, penjelasannya berikut ini:
1. Kangen Alkaline Water pH 8.5 - 9.5 Sebagai Air Untuk Minum, Memasak,
Dan Segala Keperluan Lain Untuk Dikonsumsi Oleh Tubuh.
2. Clean Water pH 7.0, Air Netral Ketika Anda Sedang Mengkonsumsi Obat-
Obatan Medis Ataupun Untuk Susu Formula Bayi
3. Beauty Water pH 6.0, Air Untuk Kecantikan dan Perawatan Kulit
4. Strong Acidic Water pH 2.5 Sebagai Air Pembunuh Kuman dan Bakteri
Yang Ampuh Namun Tetap Aman Bagi Manusia
CLEO
Air minum murni cleo adalah air dalam kemasan yang sudah dimurnikan,
sehingga menjadi air minum murni (H2O) saja. Cleo tidak mengandung
mineral yang bisa menghantarkan listrik. Sebagai tambahannya terdapat
kandungan oksigen sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas dan
penambah oksigen di tengah polusi kota yang makin hari makin bertambah.
Cleo tidak mengandung mineral anorganik yang tidak diperlukan tubuh.
Tubuh manusia memang memerlukan mineral,. Kerusakan terbesar yang
diakibatkan mineral anorganik, kolesterol waxi, dan garam dapat terjadi
pada arteri-arteri kecil dan saluran darah lainnya dari otak. Pengerasan arteri-
arteri dan klasifikasi saluran darah bermula pada saat anda kemasukan
bahan-bahan anorganik dan mineral-mineral dari dalam air
MINUMAN ISOTONIK

Minuman isotonik menurut BSN (1998) merupakan salah satu produk


minuman ringan karbonasi atau nonkarbonasi untuk meningkatkan
kebugaran, yang mengandung gula, asam sitrat, dan mineral. Istilah
minuman isotonik ini biasa digunakan untuk minuman yang memiliki nilai
osmolaritas yangmirip dengan cairan tubuh (darah), yaitu sekitar 280
mosm/Kg air.
FORMULASI DAN PEMBUATAN MINUMAN
ISOTONIK
1. Sukrosa dan Pemanis Lainnya
Sukrosa merupakan salah satu komponen penting dalam minuman isotonik.
Selain berperan sebagai salah satu penentu rasa, sukrosa juga menjalankan
peran sebagai penyuplai karbohidrat (energi) bagi tubuh. Setiap gram gula
pasir/sukrosa memberikan energi sebesar 4 kkal/gram. Sukrosa cukup luas
penggunaannya dalam formulasi minuman isotonik
2. Natrium Klorida (NaCl)
Natrium klorida dikenal juga dengan nama potasium klorida dan garam
dapur, memiliki berat molekul 58.44. Garam dapur yang beredar di Indonesia
untuk tujuan konsumsi diharuskan mengandung indium, biasanya difortifikasi
dengan kalium iodidat (KIO3). Natrium klorida merupakan padatan kristal
yang transparan dengan ukuran partikel yang bervariasi, tidak berbau dan
memiliki karakteristik rasa asin. Bila disimpan di tempat dengan RH dibawah
75%, bentuknya akan tetap kering namun bila disimpan ditempat dengan RH
diatas itu, maka akan basah karena menyerap, air dari udara. Satu gram
NaCl dapat larut dalam 2.8 ml air pada suhu 25C, atau dalam 2.7 ml air
panas atau dalam 10 ml gliserin. NaCl sering digunakan pada pangan
sebagai zat gizi, pengawet, flavor dan intensifier.
3. Kalium Klorida (KCl)
Nama dagang dari kalium klorida adalah potnsiurn. klorida. Senyawa yang
memiliki berat molekul 74.56 merupakan kristal berbentuk kubik atau prismatik
yang tidak berwarna atau berwarna putih (Committe on Specification Codex
, 1972). Garam ini tidak berbau, memiliki rasa asin dan stabil di udara. Larutan
KCI memiliki pH netral. Satu gram KCI dapat larut dalam 2.8 ml air bersuhu
25C atau dalam 2 ml air mendidih. KCI tidak larut dalam. alkohol. Potasium
klorida digunakan pada pangan sebagai zat gizi, suplemen diet, gelling
agent, pengganti NaCI dan makanan khamir.
4. Natrium Sitrat (Na-Sitrat)
Natrium sitrat dikenal juga dengan nama sodium sitrat. Senyawa ini
memiliki rumus molekul C6H5Na307.2H20 dengan berat molekul 294.10.
Sodium sitrat berbentuk bubuk kristal tidak berwarna atau berwarna, putih,
anhidrous atau mengandung 2 molekul air (Committe on Specification
Codex , 1972). Kelarutannya sangat baik dalam air , tetapi tidak larut
dalam alkohol. Satu, gram Senyawa ini dapat la-rut dalarn. 1.5 ml air
bersuhu 25C atau dalam 0.6 ml air panas. Banyak digunakan pada
pangan sebagai buffer dan nutrisi butter susu.
5. Asam Sitrat (H3-Sitrat)
Asam sitrat adalah asam organik kuat, hal ini ditunjukkan oleh konstanta
disosiasi pertamanya, yaitu 8,2 x 104 pada suhu 18C, 1,77 x 10-5
merupakan konstanta disosiasi kedua dan 11 yang ketiga 3,9 x 10-7. Asam
sitrat banyak digunakan dalam industri, terutama industri makanan dan
farmasi, karena memiliki kelarutan tinggi, memberikan rasa asam yang
enak dan tidak bersifat racun. Disamping itu, asam sitrat bersifat sebagai
chelating agent, yaitu senyawa yang dapat mengikat logam-logam
divalen seperti Mn, Mg, dan Fe yang sangat dibutuhkan sebagai
katalisator dalam reaksi-reaksi biologic dapat dihambat dengan
penambahan asam sitrat (Winarno dan Laksmi, 1974).
6. Kalsium Laktat (Ca-laktat)
Kalsium laktat merupakan senyawa dalam bentuk bubuk krisral atau
granula, berwarna putih hingga krem, sebagian besar tidak berbau,
mengandung hingga 5 molekul air dari bentuk kristal (Committe on
Specification Codex, 1972). Kalsium laktat dapat larlit dalam- air, -namur-
tidak larut dalam alkohol. Biasa digunakan dalam pangan sebagai
pengkondisi adonan. (dough conditioner), buffer dan makanan khamir.
Kalsium laktat memiliki rumus molekul C6H10CaO6. xH20 dengan berat
molekul 218.22.
7. Vitamin C
Vitamin C merupakan senyawa turunan karbohidrat. Rumus molekul
vitamin C adalah C614806 dengan bobot molekul sebesar 176 g/mol.
Struktur kristalnya memiliki titik leleh berkisar 190-192C. Senyawa ini dikenal
sebagai antioksidan alami). Meskipun manusia dapat mensintesis vitamin C
atau asam askorbat dari gula, manusia juga harus mengkonsumsi
makanan yang mengandung vitamin C agar mencukupi kebutuhan RDA
yaitu 60 mg perhari. Vitamin C mudah larut di dalam air clan rusak oleh
oksidasi, panas dan alkali. Vitamin C 12 berperan bagi tubuh terutama
dalam sintesis kolagen, jaringan protein penghubung yang ditemukan
dalam otot, arteri, tulang, dan kulit.
8. Flavor
Flavor didefinisikan sebagai komponen yang, memiliki karakteristik yang dapat
menghasilkan sifat sensori (aroma dan rasa). Beberapa alasan penambahan
flavor kedalam makanan/minuman adalah:
1) memberikan cita rasa pada produk yang memiliki dasar cita rasa yang lemah,
2) untuk menggantikan cita rasa alami yang hilang selama proses,
3) untuk memeperbaiki profil cita rasa yang ada,
4) untuk menyamarkan cita rasa,
5) untuk menambah cita rasa jika penggunaan flavor alami secara teknologi tidak
memungkinkan, dan
6) untuk meningkatkan nilai tambah secara ekonomi.
9. Claudifier
Zat pengkabut (Clauding Agents) adalah zat yang ditambahakan untuk
menimbulkan penampakan keruh pada produk pangan terutama
minuman. Zat ini Bering dipakai dalam jumlah sedikit pada produk soft
drink, minuman jeruk, es krim, sirup, dan lain-lain. Claudifler biasanya berisi
zat-zat yang dapat membentuk koloid dalam larutan sehingga
memberikan efek keruh pada larutan seperti pati dan karbohidrat lain.

Anda mungkin juga menyukai