Dokumen tersebut membahas tentang kiralitas obat dan pentingnya memilih enantiomer tunggal dalam pengembangan obat. Beberapa contoh obat kiral seperti thalidomide, epinefrin, dan ibuprofen dibahas mekanisme kerja dan manfaat memilih hanya satu enantiomer saja.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
329 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kiralitas obat dan pentingnya memilih enantiomer tunggal dalam pengembangan obat. Beberapa contoh obat kiral seperti thalidomide, epinefrin, dan ibuprofen dibahas mekanisme kerja dan manfaat memilih hanya satu enantiomer saja.
Dokumen tersebut membahas tentang kiralitas obat dan pentingnya memilih enantiomer tunggal dalam pengembangan obat. Beberapa contoh obat kiral seperti thalidomide, epinefrin, dan ibuprofen dibahas mekanisme kerja dan manfaat memilih hanya satu enantiomer saja.
Dokumen tersebut membahas tentang kiralitas obat dan pentingnya memilih enantiomer tunggal dalam pengembangan obat. Beberapa contoh obat kiral seperti thalidomide, epinefrin, dan ibuprofen dibahas mekanisme kerja dan manfaat memilih hanya satu enantiomer saja.
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13
Chiralitas Obat
OLEH Kelompok V Pengertian Kiralitas
Kiralitas adalah materi yang ditemukan dalam
sistem biologi dari dasar kehidupan seperti asam amino, karbohidrat dan lipid. Obat kiral dalam sistem Biologi
Dalam lingkungan kiral, salah satu enantiomer mungkin
memiliki komposisi kimia yang berbeda dan perilaku farmakologis dari enantiomer lainnya. Karena sistem kehidupan itu sendiri kiral, masing-masing enansiomer dari obat kiral dapat berperilaku sangat berbeda in vivo. Dengan kata lain, R-enansiomer obat belum tentu berperilaku dengan cara yang sama seperti S-enansiomer dari obat yang sama ketika diambil oleh pasien. Pentingnya obat kiralitas dalam sebuah obat
Senyawa kiral adalah suatu jenis senyawa kimia organik yang
memiliki kemampuan biologis aktif. Saat ini hampir 60% obat-obatan modern menggunakannya sebagai bahan baku aktif dan 25% diantaranya dalam bentuk enantiomer tunggal. Sekitar 50% dari obat yang dipasarkan adalah kiral dan dari jumlah ini sekitar 50% adalah campuran enantiomer daripada enansiomer tunggal Senyawa kiral yang dijadikan obat
Meskipun banyak obat-obatan psikotropika yang baik akiral (misalnya,
fluvoxamine, nefazodone) atau sudah dipasarkan sebagai enantiomer tunggal (misalnya, sertraline, paroxetine, escitalopram), sejumlah antidepresan saat ini dipasarkan sebagai rasemat, termasuk bupropion, citalopram, fluoxetine, tranylcypromine, trimipramine, dan venlafaxine. Obat lain yang sering digunakan dalam praktek psikiatri termasuk zopiclone, methylphenidate, dan beberapa fenotiazin juga tersedia sebagai rasemat. Dari jumlah tersebut, formulasi tunggal enansiomer sedang dikembangkan untuk bupropion dan zopiclone. Dexmethylphenidate (d -methylphenidate) juga telah diperkenalkan baru-baru ini. Obat rasemat yang dipilih digunakan dalam praktek psikiatri tercantum dalam Tabel Thalidome
Obat ini dipasarkan di Eropa sekira Tetapi ibu hamil yang
tahun 1959-1962 sebagai obat mengonsumsi enantiomernya penenang. Obat ini memiliki dua yaitu (S)-Thalidomide justru enantiomer, di mana enantiomer mengalami masalah dengan yang berguna sebagai obat pertumbuhan anggota tubuh penenang adalah (R)-Thalidomide. janinnya. Epinefrin
L-Epinephrine itu sedikitnya sama Epinefrin rasemik baik untuk
efektif seperti epinephrine racemik mengobati croup derajat dalam perawatan laryngotracheitis sedang dan berat. Penderita dan tidak membawa resiko / efek yang telah diterapi dengan samping tambahan. epinefrin rasemik aman untuk dipulangkan jika dalam 3 jam, tidak terdapat stridor saat istirahat, udara yang masuk normal, kesadaran baik.. Ibuprofen
Ibuprofen adalah sejenis obat yang tergolong dalam
kelompok antiperadangan non-steroid dan digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat artritis. Nama kimia ibuprofen ialah asam 2-(4-isobutil-fenil)- propionat. Hanya S-ibuprofen saja yang digunakan sebagai penahan sakit. Mekanisme kerja Ibuprofen
Ibuprofen bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga
konversi asam arakidonat menjadi terganggu. Ada dua jenis siklooksigenase, yang dinamakan COX-1 dan COX-2. COX-1 terdapat pada pembuluh darah, lambung, dan ginjal, sedangkan COX- 2 keberadaannya diinduksi oleh terjadinya inflamasi oleh sitokin dan merupakan mediator inflamasi
Aktivitas antipiretik, analgesik, dan anti inflamasi dari ibuprofen berhubungan
dengan kemampuan inhibisi COX-2, dan adapun efek samping seperti perdarahan saluran cerna dan kerusakan ginjal adalah disebabkan inhibisi COX-1.
Ibuprofen menghambat COX-1 dan COX-2 dan membatasi produksi
prostaglandin yang berhubungan dengan respon inflamasi. Mekanisme kerja Ibuprofen Terima Kasih