Anastasya (12-108) Dan Barri (13-179)
Anastasya (12-108) Dan Barri (13-179)
Anastasya (12-108) Dan Barri (13-179)
Presentan :
ANASTASYA SHINTA YULIANI (1210070100108)
BARRI RATLISYAH ALI (1310070100179)
Preseptor :
dr.SULISTIANA DEWI,SpKJ
DEFENISI
1. Frekuensi Internasional
2. Mortality/Morbidity
3. Jenis kelamin
4. Usia
ETIOLOGI
a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang sama dengan jangka waktu
gejala-gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek
kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode prodormal yang
gejalanya sering tidak jelas) sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok.
b. Adanya sindrom yang khas (berupa polimorfik = beraneka ragam dan berubah
cepat, atau schizophrenia-like = gejala skizofrenik yang khas)
3.) Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium atau
demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alcohol
atau obat-obatan.
Catatan : jangan memasukan gejala jika merupakan pola respons yang diterima
secar kultural.
B) Lama suatu epiode gangguan adalah sekurangnya 1 hari tetapi kurang dari 1
bulan, akhirnya kembali penuh kepada tingkat fungsi pramorbit.
C) Gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh suatu gangguan mood dengan
ciri psikotik, gangguan skizoafektif atau skizofrenia dan bukan karena efek
fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, suatu
medikasi) atau kondisi medis umum.
Sebutkan jika :
Dengan stresor nyata (psikosis reaktif singkat) : jika
gejala terjadi segera setelah dan tampak sebagai respons dari
suatu kejadian yang sendiri atau bersama-sama, akan
menimbulkan stres yang cukup besar bagi hampir setiap
orang dalam keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut
Farmakoterapi
a. Obat utama Antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik :
Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3 kali sehari, atau Chlorpromazine 100-200 mg, 1
sampai 3 kali sehari
Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek samping, walaupun
beberapa pasien mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi
Psikoterapi
Psikoterapi individual, kelompok, dan keluarga
Mengatasi stresor dan episode psikotik
Mengembalikan harga diri dan kepercayaan
PROGNOSIS
Nama : Ny.YA
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 22 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Batu Manjulur, Padang Sibusuk
Tanggal Diperiksa : 25 April 2017
Riwayat Psikiatri
Data diperoleh dari :
Anamnesa yang diambil secara autoanamnesa dan alloanamnesa
Keluhan Utama
Pasien di bawa kerumah sakit RSUD Solok karena mengamuk dirumah
sejak 2 hari yang lalu.
Riwayat Pendidikan
SMP : Pasien tamatan SMP
Riwayat Pekerjaan
- Pasien seorang Ibu Rumah Tangga.
Riwayat Perkawinan
Pertama : Pasien menikah pada tahun 2012 2014 , bercerai
akibat karena masalah ekonomi.
Aktivitas Sosial
Aktivitas sosial pasien tidak berjalan dengan lancar karena pasien adalah
seorang pribadi yang pendiam dan tertutup.
Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum dan terlibat dalam
masalah hukum.
Riwayat Psikoseksual
Tidak ada kelainan, pasien menyukai lawan jenis.
Riwayat Keluarga
Dalam keluarga, tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki
gangguan kejiwaan serta memiliki penyakit yang serupa dengan pasien.
GENOGRAM
A) Deskripsi Umum
-Penampilan
Seorang Perempuan berpenampilan sesuai usianya, penampilan cukup rapi dan bersih.
C) Pembicaraan
- Pembicaraan : Spontan
- Volume :-
- Artikulasi :-
D) Gangguan Persepsi
- Depersonalisasi : Tidak ada
- Derealisasi : Tidak ada
- Ilusi : Tidak ada
- Halusinasi : Auditorik (-), Taktil (-) Visual (-), Penciuman (-)
pengecapan (-)
E) Pikiran
- Proses pikir : Tidak Bisa Dinilai
- Isi Pikir : Kemiskinan Isi Pikir
F) Fungsi Intelektual
- Kesadaran :Compos Mentis Cooperative
- Orientasi :Waktu (baik)
:Tempat (baik)
:Orang (baik)
- Daya ingat :
1. Daya ingat jangka panjang : Baik (pasien mengingat tahun lahirnya)
2. Daya ingat jangka sedang : Kurang Baik (pasien kurang dapat
mengingat kejadian yang hari
sebelumnya)
3. Daya ingat jangka pendek : Baik (pasien bisa mengingat apa sarapan
tadi pagi)
4. Daya ingat jangka segera: Baik (pasien bisa mengingat 3 nama benda
yang disebut pemeriksa)
Status Internus
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : CMC
Status gizi : Baik
TandaVital
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Frekuensi Nadi : 76 x/menit
Frekuensi nafas : 19 x/menit
Suhu : 36,5 C
Status Neurologis
Tanda meningeal : Kaku kuduk (-), brudzinki (-), kernig sign (-)
Nervus I-XII : Tidak ada kelainan
Peningkatan TIK : Tidak ada
- Reflek Fisiologis
a. KPR : (++)
b. APaR : (++)
c. Bicep : (++)
d. Tricep : (++)
- Reflek Patologis
a. Babinski : (-)
b. Gordon : (-)
c. Chaddok : (-)
d. Scheffer : (-)
e. Hofman : (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium : Tidak ada
Diagnosa Multiaksial
Aksis I : f23. Gangguan psikotik akut dan sementara
Aksis II : Belum ada diagnosa
Aksis III: Tidak ada diagnosa
Aksis IV: Masalah dengan Primary Support Group
Aksis V : GAF Scale 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik
Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad fungsionam : Dubia ad Bonam
Quo ad sanation : Dubia ad Bonam
Penatalaksanaan
Inj. Lodomer 2x 1 (IM)
Inj. Diazepam 1x 1 (IM)
Risperidon 2 x 2 mg
Trihexipenidil 2 x 2 mg
Clobazam 1 x 10mg (Malam)
Nopres 1x 10mg (Pagi)
ANALISA KASUS
Pasien mengamuk dirumah sejak 2 hari yang lalu, lalu diantar keluarga
ke puskesmas daerah Padang Sibusuk. Dari puskesmas Padang Sibusuk dirujuk ke
IGD RSUD Solok. Awalnya, pasien bermenung tanpa sebab sehingga pasien lupa
terhadap apapun yang akan dikerjakannya. Kemudian pasien mengamuk tanpa
diketahui sebabnya, dan pasien juga sering memukul dan menendang anak, serta
menendang ibunya. Dirumah, pasien juga sering marah-marah, teriak-teriak serta
berbicara kotor tanpa diketahui penyebabnya. Pasien juga malas dalam
mengerjakan aktifitas apapun, serta jarang mandi.
Ibu pasien mengatakan ketika pasien masih SD, pasien cenderung
pendiam dan kurang aktif di sekolah sehingga pasien tidak memiliki banyak teman.
Pasien tinggal kelas sebanyak 2 kali pada kelas 1 dan kelas 3 SD. Pasien mengaku
kesulitan dalam belajar
Saat ini pasien sering bermenung serta marah-marah
hingga pasien memukul anak dan ibunya tanpa diketahui
sebabnya. Hal ini membuat keluarga khawatir dan
membawanya ke RSUD Solok.
Berdasarkan PPDGJ-III, gejala klinis yang ditemukan
pada pasien ini mengarah kegangguan psikotik akut,
dikarenakan terdapat gejala psikotik yang timbul akut (awitan
berlangsung kurang dari 2 minggu dari keadaan premorbid
yang normal), adanya sindrom yang khas dan stress akut yang
berkaitan. Axis II belum ditemukan, dan axis III tidak ada
diagnosa, axis IV masalah family suport dan lingkungan sosial,
dan axis V dengan GAF Scale 70-61 beberapa gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih
baik.
KESIMPULAN
Gangguan psikotik akut adalah gangguan yang berlangsung kurang
dari satu bulan tetapi sekurangnya satu hari; gejala mungkin memenuhi atau
tidak memenuhi kriteria diagnosis untuk skizofrenia. Insidensi psikosis reaktif
singkat DSM-III-R diperkirakan adalah 1,4 per 100.000 yang direkrut.
Gangguan psikotik akut penyebabnya tidak diketahui dan diagnosis
kemungkinan termasuk kelompok gangguan yang heterogen. DSM-IV
memiliki rangkaian diagnosis untuk gangguan psikotik, didasarkan terutama
atas lama gejala. Untuk gejala psikotik yang berlangsung sekurangnya satu
hari tetapi kurang dari satu bulan dan yang tidak disertai dengan suatu
gangguan mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau suatu gangguan
psikotik karena kondisi medis umum, diagnosis gangguan psikotik akut
kemungkinan merupakan diagnosis yang tepat. pada umumnya pasien dengan
gangguan psikotik akut memiliki prognosis yang baik. Dua kelas utama obat
yang harus dipertimbangkan di dalam pengobatan gangguan psikotik akut
adalah obat antipsikotik antagonis reseptor dopamin dan benzodiazepin.
THANK YOU