Laporan Kasus DHF ANAK
Laporan Kasus DHF ANAK
Laporan Kasus DHF ANAK
Pembimbing :
Auskultasi Suara dasar paru vesikuler Suara dasar paru vesikuler (+),
(+), wheezing (-), ronki (-) wheezing (-), ronki (-)
Pulmo Belakang
Inspeksi Normochest. Normochest.
Kelainan kulit (-). Simetris. Kelainan kulit (-). Simetris.
Pengembangan pernafasan Pengembangan pernafasan
paru normal. paru normal.
Auskultasi Suara dasar paru vesikuler (+), Suara dasar paru vesikuler (+),
wheezing (-), ronki (-) wheezing (-), ronki (-)
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis ictus cordis teraba di ICS IV garis
midclavicularis kiri , thrill (-)
Perkusi : batas jantung dalam batas normal.
Auskultasi : bunyi jantung I dan II murni, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : bentuk perut agak cembung, warna sama seperti kulit
sekitar.
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani seluruh regio abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (+) pada regio hipocondriaca dextra dan
epigastrium, hepatomegali (-), ginjal tidak teraba, lien
tidak teraba, pembesaran limfonodi inguinal (-),tidak
teraba massa, turgor kulit kembali dalam waktu kurang
dari 2 detik.
Ekstremitas
Superior Inferior
Akral hangat +/+ +/+
Oedem -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Capillary Refill < 2 detik/< 2 detik < 2 detik/< 2
detik
Gerak +/+ +/+
Pembengkakan sendi lutut -/- -/-
- Rumple Lead
Didapatkan rumple lead test (+).
RESUME
An. FAP usia 8 tahun 10 bulan berat badan 24 kg, tinggi badan
129cm, datang ke IGD RSUD TUGUREJO semarang dengan
keluhan panas tidak turun-turun sejak 5 hari sebelum masuk
rumah sakit. Demam naik turun, namun tidak mencapai normal,
dirasakan paling tinggi pada hari ke-3. Pasien mengeluh adanya
sefalgia, nausea, anoreksia dan malaise sejak 5 hari sebelum
masuk rumah sakit. Kemudian pasien langsung dibawa ke IGD
RSUD Tugurejo Semarang.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit sedang dan
lemas, kesadaran compos mentis, status generalis didapatkan
nyeri perut sekitar hipocondriaca dextra dan epigastrium, dan
rumple leede (+). Pada pemeriksaan penunjang ditemukan adanya
penurunan trombosit 41.000/ul , dengue Ig G positif dan Ig M
positif lemah.
DAFTAR MASALAH
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
1. Demam 1. Nyeri Tekan (+) 1. penurunan trombosit
2. nausea epigastrium (41.000/ul)
3. sefalgia 2. Nyeri tekan 2. dengue Ig G positif
4. malaise hipocondriaca dan Ig M positif
dextra (+) lemah.
3. rumple leede (+)
DIAGNOSIS BANDING
A. DHF grade 1 : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,8,9
B. Demam Cikungunya : 1, 3, 4, 7
DIAGNOSIS KERJA
- Diagnosis klinis : DHF grade I
- Diagnosis Pertumbuhan : Perawakan baik
- Diagnosis Perkembangan : Perkembangan sesuai dengan usia
- Diagnosis gizi : Gizi Baik
- Diagnosis Imunisasi : Imunisasi dasar lengkap
- Diagnosis sosial : Kesan ekonomi cukup
PENATALAKSANAAN
1. Initial Plan Terapi
- Infus RL 16 tpm
- Ranitidin 3 x 1 C oral ( sediaan syrup 15mg/5ml )
- Paracetamol 3 x 240 mg ( 3 x 2 Cth sediaan syrup 120mg/5 ml)
2. Initial Plan Monitor
- Keadaan Umum, Kesadaran dan Tanda Vital
- Monitor Keluhan: demam, malaise, nyeri perut
- Komplikasi: syok, tanda perdarahan
- Monitor Hasil Laboratorium, terutama perubahan nilai trombosit,
hematokrit tiap 6-12 jam
3. Initial Plan Edukasi
- Menjelaskan tentang penyakit yang diderita pada keluarga pasien,
tatalaksana penyakit, serta kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi
- Menjelaskan bahwa penderita memerlukan asupan makanan dan
minuman yang adekuat untuk membantu penyembuhan
- Menjelaskan orang tua tentang pentingnya peran serta mengawasi
tanda kegawatan pada anak
- Menganjurkan keluarga untuk melakukan pencegahan DBD berupa 3M
plus
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
TATA LAKSANA AWAL IGD
Demam Berdarah Dengue derajat I
Medikamentosa:
Infus RL 20 tpm
Ranitidin 2 x 25 mg (1/2 ampul) IV
Paracetamol 3 x 200-300 mg ( 3x2 cth sediaan syrup 120mg)
DIAGNOSIS
Klinis:
demam mendadak tinggi
Demam Berdarah Dengue
perdarahan (termasuk uji bendung +)
merupakan infeksi virus dengue yang
Hepatomegali ditandai dengan demam tinggi yang
timbul mendadak tanpa sebab jelas,
Syok
berlangsung secara terus-menerus
selama 2-7 hari, terdapat manifestasi
Lab: - perdarahan, dan disertai adanya
kebocoran plasma karena
Trombositopenia ( 100.000/L) peningkatan permeabilitas kapiler.
Hemokonsentrasi (Ht 20% dari normal)
Tanda Kebocoran Plasma
Gejala yang ditemukan pada kasus
KLMNOPR
K epala nyeri
L emah
Demam/panas
M ual,muntah
tinggi
N yeri O tot & sendi
Mendadak
Terus menerus P erdarahan spontan
selama 2-7 hari. R uam
23
Klasifikasi derajat penyakit infeksi
virus dengue
Derajat I : Adanya demam tanpa perdarahan, manifestasi
perdarahan hanya berupa torniket tes positif
Derajat II : Gejala demam diikuti dengan perdarahan
spontan, biasanya berupa perdarahan di bawah kulit dan
atau berupa perdarahan lainnya.
Derajat III : Adanya kegagalan sirkulasi berupa nadi yang
cepat dan lemah, penyempitan tekanan nadi (< 20 mmHg),
atau hipotensi, dengan disertai akral dingin dan gelisah
Derajat IV : Adanya syok yang berat dengan nadi tak teraba
dan tekanan darah yang tidak terukur
Pada pasien ini di rawat inap karena memenuhi empat
dari kriteria MP2K3+PLHL
Anak 8 tahun 10
BULAN
BB 24 kg
TB : 129 cm
Kebutuhan cairan pasien ini adalah :
dengan berat badan 24 kg :
1500 + 20 x (BB-20) = 1500 + 20 x (24-20) =
1580 ml / hari
Tetesan infus makroset nya adalah =
1580 cc/ kg x 15tetes/menit
_________________________ = 16 tpm
24 jam x 60 cc /jam
Penatalaksanaan paracetamol syr 3x2 cth
perbaikan klinis (sadar, nafsu makan baik, tanda vital stabil, diuresis
normal, tidak ada gangguan pernapasan)