T4 Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Reproduksi Pria
T4 Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Reproduksi Pria
T4 Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Reproduksi Pria
Oleh: Kelompok 1
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
Penis
Penis adalah alat kelamin pria yang berfungsi untuk kopulasi
dan juga urinasi. Secara struktural, penis tersusun atas tiga
rongga berisi jaringan erektil yang berspons. Di bagian ujung
penis terdapat bagian yang dinamakan kepala penis (gland
penis). Kepala penis ini tertutup oleh lipatan kulit yang disebut
preputium.
Skrotum
Di dalam skrotum terdapat alat reproduksi dalam yang
disebut testis. Pada alat reproduksi laki-laki terdapat dua
skrotum yaitu skrotum bagian kanan dan kiri. Skrotum disusun
oleh otot dartos dan kremaster
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
Testis
Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval, dengan panjang
sekitar 4 cm dan diameter sekitar 2,5 cm. Sel yang berperan dalam
testis adalah:
Tubulus seminiferus, bertanggung jawab terhadap produksi sekitar 30
juta spermatozoa per hari.
Sel leydig (sel interstisial), bertanggung jawab menghasilkan
testosteron.
Sel sertoli
Epididimis
Duktus epididimis memiliki panjang sekitar 600 cm. Duktus ini berawal
dari puncak testis hingga vas deferens. Epitel epididimis memiliki dua
fungsi. Pertama, mensekresikan plasma epididimis yang bersifat
kompleks tempat sperma tersuspensikan dan mengalami pematangan.
Kedua, mengabsorbsi kembali cairan testikuler
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
Vas Deferens
Vas deferens merupakan suatu saluran yang menghubungkan
epididimis dan uretra. Pada bagian ujungnya, vas deferens
dikelilingi oleh suatu pembesaran kelenjar-kelenjar yang
disebut ampula. Sebelum masuk ke uretra, vas deferens ini
bergabung terlebih dahulu dengan saluran ekskresi vesika
seminalis membentuk duktus ejakulatoris. Sperma akan melalui
vas deferens oleh kontraksi peristaltik
Uretra
Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke
lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran
pembuangan baik pada sistem kemih maupun pada sistem
seksual. Panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir
penis.
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
Vesikula seminalis
Vesikula seminalis terletak di atas dan bawah kandung kemih. Vesikula
seminalis menghasilkan cairan yang berwarna jernih, kental mengandung
lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berfungsi memberi makan
sperma. Selain itu, vesikula seminalis juga mengekskresikan prostaglandin
yang membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong sperma
mencapai uterus.
Kelenjar prostat
Kelenjar prostat tersusun melingkar, terletak pada bagian atas uretra
dan di bagian bawah kantong kemih. Kelenjar prostat dibagi 3 struktur
yaitu mukosa, submukosa, dan kelenjar utama. Kelenjar utama
menghasilkan sebagian besar volume sekresi prostat. Getah yang
dihasilkan oleh kelenjar prostat berperan untuk kelangsungan hidup
spermatozoa serta menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan
keasaman vagina.
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
Kelenjar bulbouretralis
Kelenjar bulbouretralis berbentuk kecil, berjumlah sepasang,
dan terletak di sepanjang uretra tepatnya di bawah
kelenjar prostat. Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan
sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen. Cairan
yang dihasilkan berfungsi melicinkan (lubrikasi) dalam
pergerakan sel sperma.
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Definisi PMS
Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah infeksi yang
disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau jamur yang
penularannya terutama melalui hubungan seksual dari
seseorang yang terinfeksi kepada mitra seksualnya.
Penyakit menular seksual akan lebih berisiko bila melakukan
hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik
melalui vagina, oral, maupun anal (Sjaiful, 2007).
Jenis-Jenis PMS
Jenis-Jenis PMS
Klamidia
Definisi: klamidia adalah penyakit yang disebabkan oleh Clamydia trachomatis
(Sjaiful, 2007).
Etiologi: organisme penyebabnya Chlamydia trachomatis adalah gram negatif
nonmotil.
Manifestasi klinis: Pada serviks menjadi edematosa. Terdapat keluaran kuning
mukopurulen pada penis dan vagina yang diikuti flek pada pertengahan siklus
menstruasi atau pada saat berhubungan seksual. Infeksi ini juga dapat
menyebabkan uretritis dengan disuria (nyeri atau sulit berkemih).
Gonore/ Kencing nanah
Definisi: Penyakit tersering ditemui yang disebabkan oleh Nelseria gonorrhoe.
Terapi konseling
Pendidikan tentang seksualitas
Terapi relaksasi
Farmakologi oral
Pembedahan
Masalah Keperawatan pada Disfungsi
Seksual
Disfungsi seksual b.d. gangguan fungsi tubuh (karena penyakit)
Ketidakefektifan pola seksual b.d. hambatan dalam hubungan
dengan orang terdekat
Risiko harga diri rendah situasional
Tumor
Definisi
Tumor pada sistem reproduksi pria adalah penyakit
pada sistem reproduksi pria akibat pertumbuhan
tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang
berubah jadi sel kanker.
Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat
menyebar kebagian tubuh lain sehingga dapat
menyebabkan kematian.
Jenis-Jenis Tumor pada Sistem Reproduksi
Pria
1. Tumor Testis
Definisi: Tumor testis adalah pertumbuhan sel ganas didalam testis
(buah zakar) yang menyebabkan testis membesar atau
menyebabkan adanya benjolan didalam skrotum (kantung zakar).
Klasifikasi:
a. Kanker testis sel nutfah (Germ Cell) merupakan jenis dari
kankertestis yang paling umum dan terdapat sekitar 95 persen
dari semua kasus yang ada.
b. Limfoma terjadi sekitar 4 persen dari keseluruhan kasus testis.
c. Tumor sel Leydig terjadi sekitar 1-3 persen dari seluruh kasus
kanker testis.
d. Tumor sel Sertoli terjadi sekitar 1 persen dari seluruh kasus
kanker testis.
Jenis-Jenis Tumor pada Sistem Reproduksi
Pria
Etiologi:
a. Faktor kongenital: Kriptokidisme; Disgenesis kelenjar gonad (Maldesensus
testis).
b. Faktor resiko: Hormon Sindroma Klineferter; Testis tidak turun (kriptorkismus);
Pernah menderita kanker testis; Riwayat kesehatan keluarga; Usia; Merokok;
HIV dan AIDS; dan Tinggi badan.
Manifestasi klinis:
a. Testis membesar atau teraba aneh (tidak seperti biasanya)
b. Benjolan atau pembengkakan di salah satu testisdengan konsistensi padat
keras, tidak nyeri pada palpasi, dan tidak menunjukkan tanda
transiluminasi.
c. Nyeri tumpul dipunggung atau perut bagian bawah
d. Rasa tidak nyaman atau rasa nyeri di testis.
e. Skrotum terasa berat dan terjadi penimbunan cairan di dalam skrotum.
f. Kelelahan dan badan terasa tidak sehat.
Jenis-Jenis Tumor pada Sistem Reproduksi
Pria
2. Tumor Penis
Definisi: Tumor penis adalah pertumbuhan sel ganas pada penis. Permukaan
mukosa penis berawal dari orificium preputium hingga meatus uretra dan
terdiri dari tiga kompartemen epitel penis : permukaan kulit bagian dalam,
sulkus koronaria dan glans. Mayoritas kanker penis adalah karsinoma sel
skuamosa yang muncul didalam epitel skuamosa pada salah satu dari ketiga
kompartemen anatomik ini.
Stadium:
a. Stadium 1: Tumor terbatas pada glans penis atau prepusium
b. Stadium 2: Tumor sudah mengenai batang penis
c. Stadium 3: Tumor terbatas pada batang penis tetapi sudah didapatkan
metastasis pada kelenjar limfe inguinal
d. Stadium 4: Tumor sudah melampaui batang penis dan kelenjar limfe inguinal
sudah tak dapat dioperasi (inoperable) atau telah terjadi metastasis jauh.
Jenis-Jenis Tumor pada Sistem Reproduksi
Pria
Etiologi: Phimosis, peradangan menahun, radiasi ultraviolet,
adanya riwayat menderita papiloma warts (infeksi Human
Papilloma Virus/HPV), bergonta-ganti pasangan seksual. serta
tidak disirkumsisi merupakan beberapa faktor resiko terjadinya
karsinoma penis.
Manifestasi klinis:
a. Lesi primer berupa tumor yang kotor, berbau dan sering
Tumor Penis
Tumor Prostat
Penatalaksaan Tumor pada Sistem
Reproduksi Pria
Tumor testis
Operasi
Radioterapi
Kemoterapi
Imunoterapi
Tumor Prostat
Bedah
Terapi radiasi
Kemoterapi
Imunoterapi
Penatalaksaan Tumor pada Sistem
Reproduksi Pria
Tumor Penis
a. Menghilangkan lesi pimer
Sirkumsisi
Penektomi parsial
Penektomi total dan uretrostomi perineal
Terapi laser dengan nd:YAG
Terapi tropikal dengan kemoterapi
Radiasi
b. Terapi kelenjar limfe regional (inguinal)
Terapi antibiotika