Askep Sistem Reproduksi - KLP 2 - A 2019 1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

Asuhan Keperawatan

Sistem Reproduksi

Kelompok 2
Keperawatan Maternitas 1
A 2019 1
PEMBAHASAN

01
Sistem Reproduksi Pria dan Wanita

Gangguan Sistem Reproduksi Pria


02 dan Wanita

Asuhan Keperawatan
03 Reproduksi Pria dan Wanita
01. SISTEM REPRODUKSI

Sistem Reproduksi
Pria

Sistem Reproduksi
Wanita
Organ reproduksi pria berfungsi untuk
menghasilkan dan menyalurkan sperma
Sistem serta cairan semen dalam proses reproduksi
dan akan terus berfungsi sejak masa
Reproduksi Pria pubertas hingga mati.
Organ Reproduksi Pria

01 Testis (buah zakar) Vas Deferens (saluran sperma) 03


Organ kecil berdiameter kurang lebih 5 cm, Saluran yang terbentuk dan sekumpulan otot
terletak di luar tubuh dan dibungkus oleh polos, berfungsi sebagai tempat penyaluran
suatu kantong yang disebut skrotum. saluran sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.
kecil khusus di dalam testis mulai membuat
sel-sel sperma.

02 Skrotum (kantong zakar)


Kantong kulit tipis yang mengelilingi dan
Kelenjar prostat 04
Kelenjar yang bertugas untuk membuat cairan,
melindungi testis. Skrotum mampu mengatur yang fungsinya memberikan perlindungan dan
jarak testis dengan dinding perut agar suhu makanan pada sperma.
testis relatif stabil.
Organ Reproduksi Pria

05 Penis Uretra 07
Fungsi utama penis adalah sebagai alat Saluran yang berfungsi untuk mengalirkan
sanggama dan saluran untuk mengeluarkan sperma serta air kemih dari kandung kemih.
urine dan sperma.

06 Epididimis
Saluran yang panjangnya hampir 6 meter,
Vesikula Seminalis
Berfungsi membuat cairan semen sebagai
08
terletak di atas testis. Fungsinya mengumpulkan campuran sperma.
sperma serta menyediakan ruang dan
lingkungan untuk proses pematangan sperma.
Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita
dibagi menjadi 2 bagian yaitu: alat
Sistem reproduksi wanita bagian dalam yang
terletak di dalam rongga pelvis, dan alat
Reproduksi reproduksi wanita bagian luar yang terletak
Wanita di perineum.
Alat Genitalia
Wanita Bagian
Luar
01 Mons veneris / Mons pubis
02
Bagian yang menonjol di bagian depan
simfisis terdiri dari jaringan lemak dan Lanjutan dari mons veneris
sedikit jaringan ikat setelah yang berbentuk lonjong, panjang
bentuknya segitiga, mengandung banyak labia mayora 7-8 cm, lebar 2-3
kelenjar sebasea (minyak) berfungsi cm dan agak meruncing pada
sebagai bantal pada waktu melakukan ujung bawah.
hubungan seks.

Bibir besar (Labia mayora)


Permukaan Labia Mayora
terdiri dari :

Bagian dalam Klitoris

Tanpa rambut merupakan Sangat sensitif. Fungsi


Bagian Luar selaput yang mengandung utamanya adalah
kelenjar sebasea (lemak). menstimulasi dan
meningkatkan ketegangan
Tertutup oleh rambut yang Bibir Kecil (Labia seksual.
merupakan kelanjutan dari Minora)
rambut pada mons
veneris. Lipatan kulit yang
panjang, sempit, terletak
dibagian dalam labia
mayora tanpa rambut yang
memanjang.
Permukaan Labia Mayora
terdiri dari :
Himen (Selaput
Vestibulum Perinium Kelenjar Bartholin dara)

Berbentuk seperti perahu Daerah muskular yang Kelenjar penting di daerah Jaringan rapuh dan mudah
atau lonjong, terletak di ditutupi kulit antara vulva dan vagina yang robek yang menutupi
antara labia minora, introitus vagina dan anus. bersifat rapuh dan mudah lubang vagina dan
klitoris dan fourchette. robek. menjadi saluran dari lendir
yang di keluarkan uterus
dan darah saat menstruasi.
Fourchette

Lipatan jaringan
transversal yang pipih dan
tipis, terletak pada
pertemuan ujung bawah
labia mayora dan labia
minora.
Alat Genitalia
Wanita Bagian
Dalam
Ovarium
Berfungsi dalam pembentukan dan
Uterus pematangan folikel menjadi ovum, ovulasi,
sintesis, dan sekresi hormon– hormon
Memiliki bentuk simetris, steroid.
nyeri bila ditekan, licin dan
teraba padat. 05
04
03
02
01 Tuba Fallopi
Vagina Sebagai jalan
Saluran untuk mengeluarkan lendir transportasi ovum dari
uterus dan darah menstruasi, alat ovarium
hubungan seks dan jalan lahir pada
waktu persalinan
2 Gangguan Sistem
Reproduksi
Gangguan Sistem Reproduksi Pria

01 02 03
Chlamydia Epididimitis Gonore
Penyakit yang Peradangan pada Dapat menyebabkan
disebabkan oleh epididimis atau masalah pada bagian
bakteri Chlamydia saluran sperma yang saluran kencing, rektum,
Trachomatis, terletak di bagian hingga tenggorokkan.
ditularkan lewat belakang testis
hubungan seksual
tanpa kondom.
Gangguan Sistem Reproduksi Pria

04 05 06
Urethritis Prostatitis Herpes Genital
Disebabkan oleh Menyebabkan Disebabkan oleh virus
infeksi yang terjadinya herpes simplex atau
menyebabkan pembengkakan atau yang disebut dengan
peradangan pada peradangan pada HSV.
lapisan uretra bagian kelenjar
prostat
Gangguan Sistem Reproduksi Pria

07 08 09
AIDS Bisul pada Kelamin Infeksi Jamur
Penyakit yang Disebabkan oleh virus Disebabkan oleh jamur
menyerang sistem HPV atau Human yang biasanya
kekebalan tubuh, Papilloma Virus menyerang bagian
disebabkan oleh virus kelamin yang berada
HIV (Human pada lingkungan lembab
Immuno Deficiency dan tidak bersih.
Virus).
Gangguan Sistem Reproduksi Pria

10 11 12
Sifilis Hipogonadisme Kanker Prostat
Disebabkan oleh Penyakit yang Kanker yang
bakteri yang menyerang pria dan berkembang di bagian
menyerang kelamin ditandai dengan kelenjar prostat pada
pria. penurunan fungsi pria.
testis.
Gangguan Sistem Reproduksi Wanita

01 02
Infeksi pada Sistem Gangguan Non-Infeksi
Reproduksi Wanita pada Sistem Reproduksi
Wanita
Infeksi pada Sistem Reproduksi Wanita

1 Servicitis Salpingitis 3
Peradangan selaput lendir kanalis servik Infeksi yang terjadi pada tuba falopi, disebabkan
(leher rahim), disebabkan oleh infeksi karena oleh bakteri yang masuk dan menuju alat
kuman. reproduksi wanita

2 Endometritis Vaginitis 4
Peradangan pada vagina yang disebabkan
Peradangan yang terjadi pada endometrium oleh infeksi jamur atau bakteri.
rahim (lapisan paling dalam uterus), disebabkan
oleh bakteri.
Gangguan Non-Infeksi pada Sistem Reproduksi Wanita

1 Endometriosis Polip uterus


3
Jaringan lapisan dalam dinding rahim atau Pertumbuhan jaringan yang abnormal yang
endometrium tumbuh di luar rongga rahim menyebabkan terbentuknya benjolan atau
penebalan pada dinding dalam rahim

2 Menopause Polip Cervik 4


Berhentinya secara fisiologis siklus Pertumbuhan jaringan yang abnormal yang
menstruasi yang terjadi sekurang-kurangnya menyebabkan terbentuknya benjolan pada
12 bulan cervik

Gangguan Posisi Uterus (Retrofleksi) 5


Letak uterus yang cenderung menekuk ke
arah belakang.
3 Asuhan Keperawatan
Sistem Reproduksi
Askep Gangguan Reproduksi pada Pria (Kanker Penis)

Pengkajian

a. Keadaan umum : tingkat ketegangan atau kelelahan tingkat kesadaran kualitatif


atau GCS dan respon vercal klien.

b. Tanda-tanda vital.

c. Riwayat penyakit sebelumnya.

d. Anamnesa : aktivitas dan istrahat, sirkulasi, integritas ego, eliminasi,


makan/cairan, sensori/neural, nyeri atau kenyamanan, respirasi, dan keamanan.

e. Pemeriksaan Fisik :
1) Inspeksi: tampak adanya bekas pada penis, adanya perubahan
warna pada penis.
2) Palpasi : apakah adanya massa pada iguinal

f. Pemeriksaan diagnostic/penunjang: Pemeriksaan laboratorium dan Prosedur


diagnostik.
Diagnosa Keperawatan

● Nyeri kronis b.d faktor keganasan penyakit


● Risiko Infeksi
● Kerusakan integritas kulit b.d luka inflamasi
Intervensi keperawatan

Dx: Nyeri kronis


berhubungan dengan
factor keganasan 1. Lakukan pengkajian nyeri komperhensif.
penyakit 2. Berikan informasi terkait penyebab terjadinya nyeri.
3. Ajarkan teknik-teknik pengontrolan nyeri.
4. Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyeri
dengan tepat.
5. Kolaborasi pemberian obat analgetik.
Intervensi keperawatan

Dx: Resiko Infeksi

1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan.


2. Pengunjung juga dianjurkan untuk melakukan hal yang sama
untuk mencegah terjadinya infeksi silang.
3. Monitor temperature untuk meningkatnya suhu, merupakan
tanda terjadinya infeksi.
4. Lakukan perawatan Luka.
Intervensi keperawatan

Dx: Kerusakan
integritas kulit
1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian (celana) yang
longgar.
2. Jaga kebersihan kulit genital agar tetap bersih dan kering.
3. Memobilisasi pasien (ubah posisi pasien setiap 2 jam).
4. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat.
Implementasi
Implementasi keperawatan
disesuaikan dengan intervensi
keperawatan.

Evaluasi

Evaluasi merupakan hasil akhir dari


tindakan yang dilakukan
Asuhan Keperawatan Gangguan Reproduksi pada Wanita

Pengkajian
a. Identitas pasien

b. Keluhan utama.

c. Riwayat kesehatan: Riwayat kesehatan sekarang, Riwayat kesehatan dahulu,


Riwayat kesehatan keluarga, Riwayat Psikososial, dan Riwayat kesehatan
lingkungan.

d. Data tumbuh kembang

e. Pola kebiasaan : pernapasan, makan dan minum, eliminasi, dll.

f. Pemeriksaan Fisik : kepala, wajah, mata, telinga, hidung, dll.

f. Pemeriksaan diagnostic/penunjang: diagnosis, mikroskopik, dan urinalisis.


Diagnosa Keperawatan

● Nyeri akut berhubungan dengan infeksi traktus urinarius.


● Hipertermia berhubungan dengan Proses penyakit
● Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi
mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius
lain.
● Resiko infeksi berhubungan dengan port de entry kuman.
● Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan aktif ditandai dengan mual, muntah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai