Abses Periapikal

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

ABSES PERIAPIKAL

Pemeriksaan Anamnesis
Fisik

Pemeriksaan
Penunjang

ABSES PERIAPIKAL
Pasien juga mengeluhkan nyeri
- bengkak gigi geraham kiri bawah 2 dari
belakang
pada gigi geraham kanan bawah
anamnesis 2 dari belakang sejak 3 hari
yang lalu
- nyeri jika pipi dipegang
nyeri muncul secara tiba-tiba ketika
- Awalnya benjolan kecil besar sulit sedang makan nasi, nyeri terasa
mengunyah berdenyut, pasien meminum obat
yangdirasakan terus menerus dan
gigi yang sudah keropos sejak 1 tahun berkurang setelah dibeli diwarung.
yang lalu

- Nyeri berdenyut
hebat makan makanan
panas/dingin.
Pasien hanya minum obat warung keluhan
berkurang, namun belum pernah berobat ke
dokter gigi
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi palpasi
bengkak pada gusi gigi
- radiks pada gigi 14, 15, 25, 37
27, 37 dan 38

- pembengkakan (abses)
pada gingiva gigi 37
Perkusi nyeri pada gigi 37 dan 47 dengan
menggunakan ujung instrumen
- karies profunda pada gigi
46 Uji termal pada gigi 47 dengan
menggunakan chlor etil terasa nyeri
- plak hampir pada semua
Uji termal pada gigi 47 dengan
gigi menggunakan chlor etil terasa nyeri
sedangkan pada gigi 37 tidak terasa nyeri
- kalkulus pada gigi 41, 45,
47, 35, dan 36 Pada saat menguyah pasien mengalami
kesulitan.
Pasien didiagnosis di puskesmas Abses periapikal pada gigi 37, Pulpitis
irreversibel pada gigi 46 dan radiks pada gigi 14, 15, 25, 27, 37 dan 38.

Namun berdasarkan odontogram pasien seharusnya didiagnosis


Abses periapikal pada gigi 37, Pulpitis irreversibel pada gigi 46, radiks
pada gigi 14, 15, 25, 27, 37 dan 38, plak terdapat hampir seluruh gigi
pada rahang atas dan bawah, kalkulus pada gigi 41, 45, 47, 35, dan
36.
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pasien di puskesmas pemberian analgetik


mengurangi nyeri asam mefenamat

pemberian antibiotik amoxicilin dan metronidazol, kontrol ulang


jika obat habis.

rencana pencabutan sisa radiks jika abses sudah sembuh.


Penatalaksaan abses periapikal pada gigi pasien seharusnya dilakukan
tindakan drainase abses, namun tidak dapat dilakukan karena fasilitas alat-
alat dan bahan-bahan yang tidak tersedia.

Penatalaksanaan pulpitis irreversibel pada gigi pasien seharusnya dilakukan


perawatan saluran akar namun tidak dilakukan karena fasilitas alat-alat dan
bahan-bahan yang tidak tersedia.

Penatalaksanaan plak & kalkulus dilakukan dengan tindakan scalling gigi,


namun tidak dapat dilakukan karena alat scalling tidak tersedia.

Penatalaksanaan radiks pada gigi pasien seharusnya dilakukan ekstraksi


namun tidak dilakukan karena pasien tidak ada keluhan.
Pasien hanya dilakukan penatalaksaan obat-obatan untuk gigi 37 dan
47 penatalaksanaan di puskesmas berdasarkan gigi yang dikeluhkan
pasien dan bukan berdasarkan odontogram.

Pada penatalaksanaan seharusnya dilakukan rontgen gigi utuk lebih


memastikan diagnosis, tetapi tidak dapat dilakukan karena alat-alat yang
tidak tersedia di puskesmas.

Pasien disarankan dapat dirujuk ke layanan kesehatan dengan fasilitas


yang lebih lengkap untuk dilakukan pemeriksaan rontgen gigi dan
perawatan gigi selanjutnya.
efek jangka panjang apabila tidak
dilakukan penatalaksanaan secara
dini

selalu menjaga kebersihan gigi :


menyikat gigi minimal 2 kali sehari
setelah sarapan pagi & sebelum tidur

Edukasi minum obat secara teratur, kontrol


ulang jika obat habis

Menghindari makanan panas dan


dingin

kunjungan rutin minimal satu kali


dalam enam bulan ke dokter gigi di
puskesmas
SIMPULAN DAN SARAN
Penanganan abses periapikal seharusnya Pasien seharusnya dilakukan rontgen gigi,
dilakukan dengan tindakan drainase pada tindakan scalling gigi yang bertujuan
gigi 37 dan pulpitis irreversibel pada gigi mengatasi plak yang hampir ada pada
46 dilakukan perawatan saluran akar semua gigi dan kalkulus. Namun karena
namun pada pasien hanya dilakukan alat- alat dan bahan tidak tersedia,
pemberian analgetik dan antibiotik di tindakan tersebut tidak dilakukan di
Puskesmas UPTD Puskesmas Koto Gasib.

Kesimpulan

Penanganan radiks pada gigi pasien


seharusnya dilakukan ekstraksi namun Pada kasus pasien mengaku jarang
tidak dilakukan karena penatalaksanaan menjaga kebersihan mulut sehingga ini
pasien dipuskesmas berdasarkan keluhan dapat dikaitkan dengan rendahnya
pasien bukan berdasarkan data kesadaran dan pengetahuan masyarakat
odontogram untuk menjaga oral higiene.
Saran
Kepada pimpinan Puskesmas
Kepada dokter gigi untuk lebih yang merupakan layanan
meningkatkan program kesehatan masyarakat
penyuluhan dan edukasi diharapkan menyediakan alat
tentang menjaga kesehatan scalling gigi, alat dan bahan
gigi dan mulut serta untuk perawatan saluran akar
perawatan gigi kepada yang tidak ada sehingga
masyarakat. pelayanan kesehatan gigi
berjalan optimal.

Anda mungkin juga menyukai