New PPT Lapsus Ska Stemi Inferior+syok Kardiogenik
New PPT Lapsus Ska Stemi Inferior+syok Kardiogenik
New PPT Lapsus Ska Stemi Inferior+syok Kardiogenik
disusun oleh:
JEAN STEPANI S
PENDAHULUAN
Di Indonesia pada tahun 2013 ada sekitar 478.000
pasien didiagnosa dengan penyakit jantung koroner.
Prevalensi STEMI meningkat dari 25% ke 40% dari
presentasi infark miokard.
Komplikasi terberat yang paling ditakutkan pada SKA
adalah syok kardiogenik.
Kasus syok kardiogenik paling sering terjadi bersamaan
dengan terjadinya infark miokard dengan ST elevasi
(STEMI).
3
IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Ny. P
Usia : 64 tahun
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jl. Antang II No.2
Tanggal MRS : 07 Agustus 2017
Tanggal pemeriksaan: 10 Agustus 2017
4
KELUHAN UTAMA
Nyeri dada kiri sejak 1 jam SMRS
5
RIWAYAT SOSIAL
Merokok(-)
Minum alkohol (-)
7
TANDA-TANDA VITAL
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Laju nadi : 90x/menit, lemah, reguler
Laju napas (RR) : 26x/menit
Suhu : 36,2oC (axilla)
SpO2 : 98% dengan O2 4 lpm NK
BB : 50 kg
8
PEMERIKSAAN FISIK
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil
isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks
cahaya tidak langsung +/+, edema preorbital -/-
Hidung : discharge (-), deviasi septum (-)
Mulut : mukoasa bibir terlihat lembab (+), sianosis (-),
Leher : JVP normal, pembesaran KGB (-) / tiroid (-)
9
Pulmo
Inspeksi Simetris kiri = kanan, ketertinggalan gerak (-), retraksi (-)
Palpasi Fremitus vokal kanan= kiri, ekspansi dada kiri = kanan
THORAX
Perkusi Sonor di lapang paru dextra et sinistra
Auskultasi Vesicular basal sound +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Cor
Inspeksi Thrill (-)
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V di inea aksilaris anterior
sinistra
ABDOMEN
Inspeksi Tampak datar, distensi (-)
Auskultasi Bising usus 6 kali per menit
Palpasi Nyeri tekan (-), tidak teraba pembesaran hepar, tidak
teraba pembesaran spleen
Perkusi Timpani, shifting dullness(-)
EXTREMITAS
Akral dingin di semua extremitas
CRT> 2 detik di semua ekstremitas
Pucat palmar -/-, sianosis (-)
Tidak ada edema pretibial
Kekuatan motorik 5 di semua ekstremitas
11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Leukosit : 17.150/L GDS : 129 mg/dL
Hemoglobin: 12,1 g/dL Ureum : 48 mg/dl
Trombosit : 388.000/L Kreatinin : 1,43 mg/dL
Hematokrit : 38,3% HbsAg : (-)
Foto Thorax PA
a = 4 cm
b = 10,5 cm
c = 21 cm
CTR = 69,04%
13
Daftar Abnormalitas
Anamnesis Px. Fisik Px.Penunjang
Nyeri dada kiri sejak 1 jam SMRS TD 90/60 mmHg Leukositosis
Nyeri seperti ditindih beban berat Nadi lemah Kesan foto thorax PA:
Nyeri menjalar ke punggung dan Kardiomegali
Ictus cordis teraba di ICS
lengan kiri. EKG : elevasi segmen ST pada
V linea aksilaris anterior
Nyeri dirasakan 30 menit lead II, III, avF
sinistra
Nyeri disertai keringat dingin
Keluhan penyerta pusing (+), badan Akral dingin
lemas, mual muntah (+), nyeri ulu hati CRT > 2 detik
(+).
Riwayat penyakit jantung (+)
Riwayat Ht (+)
Riwayat kolesterol tinggi (+)
17
DIAGNOSIS KERJA
Sindrom Koroner Akut (SKA) STEMI Inferior
Syok Kardiogenik
18
TATALAKSANA
O2 4 lpm nasal canule
IVFD NaCl 0,9% loading tetes cepat 400 cc selanjutnya NaCl 0,9%
14 tpm
SP Dopamin 5 mcg/kgBB/jam (BB=50 kg kec. SP 3,75 cc/jam)
Enoxaparine sodium 2 x 0,6 (SC)
Ranitidin 50 mg 2 x 1 IV
Ondancentron 4 mg 3x1 IV
Asam asetilsalisilat 240 mg (3 tab) selanjutnya 0-80 mg-0 PO
Clopidogrel 300 mg (4 tab) selanjutnya 75 mg-0-0 PO
Atorvastatin 40 mg 0-0-1 PO
Sucralfat 3x1 Cth
19
SKA STEMI
Sindrom koroner akut dengan elevasi segmen ST
(STEMI) adalah kejadian oklusi mendadak di arteri
koroner epikardial dengan gambaran EKG elevasi
segmen ST.
Sadapan dengan Deviasi Lokasi Iskemia atau
Segmen ST Infark
V1-V4 Anterior
V5-V6, I, aVL Lateral
II, III, aVF Inferior
V7-V9 Posterior
V3R, V4R Ventrikel kanan
Lokasi infark berdasarkan sadapan EKG
21
KASUS:
Anamnesis Terdapat specific chest pain
Nyeri dada kiri
Diagnosis SKA Nyeri seperti ditindih beban berat
Nyeri menjalar ke punggung dan
lengan kiri.
Nyeri dirasakan 30 menit
Elektrokardiografi
Nyeri disertai keringat dingin
ST elevasi
Kompensasi
Pergeseran tekanan septum
kontraksi septum
interventrikular ke arah kiri
ventrikel kiri
KASUS:
Diberikan terapi SP Dopamin 5 mcg/kgBB/jam
30
KESIMPULAN
Berdasarkan kriteria WHO, adanya spesifik nyeri dada dan
ST elevasi pada hasil EKG maka diagnosis pada pasien ini
dapat ditegakkan yakni STEMI.
Elevasi segmen ST dari EKG terdapat pada lead II,II, dan avF
maka lokasi infark berada pada inferior.
Kasus :
Onset > 12 jam
Digantikan terapi
adjuvant berupa
pemberian
antikoagulan selama 8
hari
Lanjutkan tindakan
angiografi koroner
36
PATOFISIOLOGI
Faktor Penyebab
aterosklerosis
Ruptur
Menyumbat
Ketidakseimbangan
kebutuhan dan pasokan
oksigen
Kasus :
Skor risiko / mortalitas 30 hari sebesar 12 %