Mikro Udara
Mikro Udara
Mikro Udara
MIKROORGANISME
UDARA
KELOMPOK 1
Mikroorganisme
yang paling banyak
ditemukan yaitu
Mikroorganisme di spora jamur,
udara pada terutama Alternaria,
ketinggian 300- Penicillium, dan
Mikroorganisme 1.000 kaki atau Aspergillus. Mereka
yang ada di lebih dari dapat ditemukan
udara berasal permukaan bumi baik di daerah
adalah organisme kutub maupun
dari habitat tanah yang melekat tropis.
perairan pada fragmen daun
maupun kering, jerami, atau
terestrial. partikel debu yang
tertiup angin.
yaitu spora Bacillus
dan Clostridium,
yeast, fragmen dari
Mikroorganisme miselium, spora 12
yang ditemukan di fungi, serbuk sari,
udara di atas kista protozoa, alga,
pemukiman Micrococcus, dan
penduduk di bawah Corynebacterium
ketinggian 500 kak (Budiyanto, 2005;
Waluyo, 2009).
Mikroorganisme di dalam Ruangan
a. Faktor-faktor lingkungan
yang mempengaruhi mikroba udara adalah suhu atmosfer,
kelembaban, angin, ketinggian, dan lain-lain.
Temperatur dan
kelembaban relatif adalah Virus dalam aerosol
dua faktor penting yang menunjukkan perilaku serupa.
menentukan viabilitas dari Partikel influenza, poli, dan
mikroorganisme dalam virus vaccinia lebih mampu
aerosol. bertahan hidup pada
temperatur rendah, yaitu 7 oC
sampai 24C.
Tingkat kelembaban relatif (RH) optimum untuk kelangsungan
hidup mikroorganisme adalah antara 40% sampai 80%.
1. Tidak
berbau
(terutama 2. Kadar debu
bebas dari (particulate matter)
H2S dan berdiameter kurang dari
amonia). 10 micron dengan rata-
rata pengukuran 8 jam
atau 24 jam tidak . 3. Indeks angka
melebihi 150 g/ m 3 ,
dan tidak mengandung kuman untuk
debu asbes. setiap ruang atau
unit
Sumber: Kepmenkes No.1204/ Menkes/ SK/ X/ 2004 Kualitas udara dalam
ruangan adalah salah satu aspek keilmuan yang memfokuskan pada kualitas
atau mutu udara dalam suatu ruangan yang akan dimasukkan kedalam
ruangan yang ditempat oleh manusia (Idham, 2001).
Kualitas mikrobiologi udara
Bioaerosol Penyebaran
adalah partikel bakteri, jamur,
debu yang dan virus pada
terdiri atas umunya terjadi
mikroorganisme melalui sistem
atau sisa yang ventilasi.
berasal dari
Sumber
makhluk hidup.
bioaerosol ada 2
yakni yang berasal
dari luar ruangan
dan dari
Mikroorganis perkembangbiaka
me terutama n dalam ruangan
adalah jamur atau dari manusia,
dan bakteri. terutama bila
kondisi terlalu
berdesakan
(crowded).
Pengaruh kesehatan yang
ditimbulkan oleh bioaerosol Pencemar yang bersifat
ini terutama 3 macam, yaitu biologis akibat mikroba
infeksi, alergi, dan iritasi. terdiri atas berbagai jenis
mikroba patogen, antara
Kontaminasi bioaerosol pada lain bakteri, jamur,
sumber udara sistem protozoa, maupun virus
ventilasi (humidifier) yang yang dapat ditemukan di
terdistribusi keseluruh saluran udara.
ruangan dapat menyebabkan
reaksi yang berbagai ragam Penyakit yang
seperti demam, pilek, sesak disebabkan seringkali
nafas, nyeri 17 otot dan diklasifikasikan sebagai
tulang. penyakit yang menyebar
lewat udara (air-borne
disease) (Anonim, 2011).
Konsep Infeksi
Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme
dan berproliferasi didalam tubuh yang
menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005)
.
Infeksi yang terjadi di rumah sakit dan menyerang
penderita-penderita yang sedang dalam proses
asuhan keperawatan, serta gejala-gejala yang
dialami baru muncul selama seseorang itu dirawat
atau selesai dirawat disebut infeksi nosokomial.
Infeksi merupakan interaksi antara mikroorganisme
dengan pejamu yang rentan yang terjadi melalui kode
transmisi kuman tertentu.
Makanan yang
Penularan Dapat juga tidak steril,
Infeksi secara
infeksi ini melalui cairan tidak dimasak
langsung atau
dapat tertular yang diberikan dan diambil
tidak langsung
melalui secara menggunakan
Infeksi dapat
tangan, kulit intravena dan tangan dapat
terjadi karena
dan baju yang jarum suntik, menyebabkan
kontak secara
disebabkan peralatan terjadinya
langsung atau
oleh golongan serta cross infection
tidak
Staphylococcu instrumen (Babb et al.,
langsung.
s aureus. kedokteran. 1995; Ducel,
2002).
Ruang isolasi sangat diperlukan
Penyebaran dari infeksi
terutama untuk penyakit yang
nosokomial juga dapat
penularannya melalui udara,
dicegah dengan
contohnya tuberkulosis, dan
membuat suatu
SARS yang mengakibatkan
pemisahan pasien.
kontaminasi berat.
Cleaning (kebersihan)
Desinfeksi
dan Sanitasi
adalah proses
Cleaning dan Sanitasi
pengaplikasian bahan
sangat penting di dalam
kimia (desinfektans)
mengurangi jumlah
terhadap peralatan,
populasi bakteri pada
lantai, dinding atau
suatu ruang/tempat.
lainnya untuk
Prinsip cleaning dan
membunuh sel vegetatif
sanitasi adalah
microbial. Desinfeksi
menciptakan lingkungan
diaplikasikan pada
yang tidak dapat
benda dan hanya
menyediakan sumber
berguna untuk
nutrisi bagi pertumbuhan
membunuh sel vegetatif
mikroba sekaligus
saja, tapi tidak mampu
membunuh sebagian
membunuh spora.
besar populasi mikroba.
Antiseptis
Merupakan
aplikasi senyawa Sterilisasi Proses
kimia yang bersifat menghancurkan
antiseptis terhadap semua jenis
tubuh untuk kehidupan
melawan infeksi sehingga menjadi
atau mencegah steril. Sterilisasi
pertumbuhan seringkali
mikroorganisme dilakukan dengan
dengan cara pengaplikasian
menghancurkan udara panas.
atau menghambat
aktivitas mikroba.
Pengendalian Mikroba
dengan Radiasi
Pengendalian Bakteri terutama
bentuk sel
Mikroba dengan vegetatifnya dapat
Suhu Panas terbunuh dengan
lainnya Misalnya penyinaran sinar
dengan ultraviolet (UV) dan
pasteurisasi, sinar-sinar ionisasi.
tyndalisasi, boiling, Bakteri yang berada di
udara atau yang
red heating, dan berada di lapisan
flaming. permukaan suatu
benda yang terpapar
sinar UV akan mati.
Pengendalian Mikroba dengan Filtrasi
Ada dua filter, yaitu filter bakteriologis dan filter udara.
http://jurnalrespirologi.org/wp-
content/uploads/2015/08/JRI-Apr-2015-35-2-83-96.pdf
http://firstudin90.blogspot.co.id/2015/02/pembahasan-
makalah-mikrobiologi-udara.html