PPD KLMPK 2 Learning Disorder

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Learning Disorder

DEFINISI LEARNING DISORDER

Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan


dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya
respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami
kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan
tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya
respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar
yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Learning disorder atau kekacauan belajar adalah suatu


gangguan neurologis yang mempengaruhi kemampuan
untuk menerima, memproses, menganalisis atau
menyimpan informasi
1. Gangguan membaca (Disleksia)

2. Gangguan Matematik (Dyscalculia)

3. Gangguan menulis ekspresif (Dysgraphia)

4.Gangguan pendengaran dan proses visual (Auditory and


visual processing disorders)

5. Gangguan bahasa spesifik (Specific Language Impairment )


5

6. ADHD/ADD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder/


Attention Deficit Disorder)
1. Gangguan membaca (Disleksia)

disleksia berasl dari bahasa Yunani yaitu kata dys yang berarti
kesulitan, dan kata lexis yang berarti bahasa. Jadi, disleksia secara
harafiah berarti kesulitan dalam berbahasa.
disleksia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi membaca
atau kemampuan menulis atau beberapa aspek bahasa lainnya.

kemampuan menulis yang seharusnya sudah dikuasai di usia


sekolah dasar, baru dikuasainya di usia sembilan belas tahun.
Disleksia bukan bentuk dari ketidakmampuan fisik, seperti masalah
penglihatan, tetapi mengarah pada bagaimana otak mengolah dan
memproses informasi yang sedang dibaca anak tersebut
1. Gangguan membaca (Disleksia)

Ciri dari disleksia:


1. Kesulitan mengenali huruf atau mengejanya.
2. Kesulitan membuat pekerjaan tertulis secara terstruktur misalnya esai
3. Huruf tertukar-tukar, misal b tertukar d, p tertukar q, m tertukar w, s
tertukar z.
4. Membaca lambat dan terputus-putus serta tidak tepat.
5. Menghilangkan atau salah baca kata penghubung (di, ke, pada).
6. Mengabaikan kata awalan pada waktu membaca (menulis dibaca sebagai
tulis).
7. Tidak dapat membaca ataupun membunyikan perkataan yang tidak pernah
dijumpai.
8. tertukar-tukar kata (misalnya : dia-ada, sama-masa, lagu-gula, batu-buta,
tanam-taman, dapat padat, mana-nama).
9. Daya ingat jangka pendek yang buruk
10. Kesulitan memahami kalimat yang dibaca atau pun yang didengar
2. Gangguan Matematik (Dyscalculia)

Dyscalculia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan


matematika. Seseorang dengan diskalkulia sering mengalami kesulitan
memecahkan masalah matematika dan menangkap konsep-konsep dasar
aritmatika.
Diskalkulia bisa terjadi pada siapapun dan tidak tergantung pada
intelektualnya (IQ), di mana mereka mengalami kesulitan dengan waktu,
pengukuran, dan pemikiran sebab akibat.
2. Gangguan Matematik (Dyscalculia)

Ciri Dyscalculia :
1. Sulit melakukan hitungan matematis.
2. Sulit melakukan proses-proses matematis
3. Terkadang mengalami disorientasi, seperti disorientasi waktu dan
arah
4. Sering melakukan kesalahan ketika melakukan perhitungan angka-
angka
5. Mengalami hambatan dalam menggunakan konsep abstrak tentang
waktu
6. Bisa juga mengalami kesulitan dalam aktivitas olahraga karena
bingung mengikuti aturan main yang berhubungan sistem skor
7. Mengalami hambatan dalam mempelajari musik, terutama karena
sulit memahami notasi, urutan nada, dan sebagainya.
3. Gangguan menulis ekspresif (Dysgraphia)

Dysgrahphia adalah kesulitan dalam menulis.


Ciri-cirinya :
1. Terdapat ketidakkonsistenan bentuk huruf dalam tulisannya.
2. Saat menulis, penggunaan huruf kapital dan huruf kecil masih
tercampur.
3. Ukuran dan bentuk huruf dalam tulisannya tidak proporsional.
4. Anak tampak harus berusaha keras saat mengkomunikasikan suatu
ide, pengetahuan, atau pemahamannya lewat tulisan.
5. Sulit memegang bolpoin maupun pensil dengan mantap. Caranya
memegang alat tulis seringkali terlalu dekat bahkan hampir
menempel dengan kertas.
6. Berbicara pada diri sendiri ketika sedang menulis, atau malah
terlalu memperhatikan tangan yang dipakai untuk menulis.
7. Cara menulis tidak konsisten, tidak mengikuti alur garis yang tepat
dan proporsional.
8. Tetap mengalami kesulitan meskipun hanya diminta menyalin
contoh tulisan yang sudah ada.
4 . Gangguan pendengaran dan proses visual
(Auditory and visual processing disorders)

Gangguan pendengaran dan proses visual (Auditory and visual processing


disorders) adalah gangguan belajar yang melibatkan gangguan sensorik.
Meskipun anak tersebut mungkin dapat melihat dan / atau mendengar
secara normal, gangguan ini menyulitkan mereka dari apa yang mereka
lihat dan dengar. Mereka akan sering memiliki kesulitan dalam
pemahaman bahasa, baik tertulis atau auditori (atau keduanya).
5. Gangguan bahasa spesifik (Specific Language Impairment )

Gangguan bahasa spesifik (Specific Language Impairment (SLI)) adalah


gangguan perkembangan yang mempengaruhi penguasaan bahasa dan
penggunaan.

6. ADHD/ADD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder/


Attention Deficit Disorder)

jenis gangguan di mana penderitanya sulit untuk fokus karena bersikap


hiperaktif. Ciri ciri penderita ADHD/ADD ini yaitu, perhatiannya mudah
teralih, gampang bosan ngerjain soal yang monoton, sering gak
ngedengerin orang ngomong, ngga betah berdiam diri atau duduk lama-
lama
FAKTOR PENYEBAB LEARNING DISORDER

Genetik

Perkembangan otak dan gangguannya

Faktor lingkungan
Penanganan Learning Disorder

1. Gangguan membaca (Disleksia)

Anak duduk di barisan paling depan di kelas


Guru senantiasa mengawasi / mendampingi saat anak diberikan
tugas, misalnya guru meminta dibuka halaman 15, pastikan anak
tidak tertukar dengan membuka halaman lain, misalnya halaman
50.
Guru dapat memberikan toleransi pada anak disleksia saat
menyalin soal di papan tulis sehingga mereka mempunyai waktu
lebih banyak untuk menyiapkan latihan (guru dapat memberikan
soal dalam bentuk tertulis di kertas).
Anak disleksia yang sudah menunjukkkan usaha keras untuk
berlatih dan belajar harus diberikan penghargaan yang sesuai dan
proses belajarnya perlu diseling dengan waktu istirahat yang
cukup
Penanganan Learning Disorder

2. Gangguan Matematik (Dyscalculia)

Cobalah memvisualisasikan konsep matematis yang sulit dimengerti,


dengan menggunakan gambar ataupun cara lain untuk menjembatani
langkah-langkah atau urutan dari proses keseluruhannya.
Tuangkan konsep matematis ataupun angka-angka secara tertulis di
atas kertas agar anak mudah melihatnya dan tidak sekadar abstrak
Tuangkan konsep-konsep matematis dalam praktek serta aktivitas
sederhana sehari-hari.
mendorong anak melatih ingatan secara kreatif, entah dengan cara
menyanyikan angka-angka, atau cara lain yang mempermudah
menampilkan ingatannya tentang angka.
Pujilah setiap keberhasilan, kemajuan atau bahkan usaha yang
dilakukan oleh anak.
Lakukan proses asosiasi antara konsep yang sedang diajarkan dengan
kehidupan
Penanganan Learning Disorder

Gangguan pendengaran dan


Gangguan Dysgraphia visual

Pahami keadaan anak Pendidik dapat sering mengajarkan


Menyajikan tulisan cetak pembelajaran menggunakan media
Bangun rasa percaya diri yang terproyeksi seperti LCD, dan
anak pendidik juga harus menyampaikan
Latih anak terus menulis pembelajaran dengan video yang di
buatnya sendiri.
Penanganan Learning Disorder

Gangguan bahasa spesifik ADHD/ADD

Pendidik harus mengajarkan cara Terapi


menggunakan bahasa yang baik 1. Terapi Perilaku
dan benar 2.Terapi Kognitif
Orang tua dan lingkungan 3.Terapi Membaca
sekitarpun harus mencontohkan 4.Terapi Bicara
dengan cara berbicara
menggunakan bahasa yang MengonsumsI obat-obatan
sesuai aturan. digunakan sebagai stimulan
Memberikan banyak latihan untuk menyeimbangkan
menulis , membaca , dan beberapa neurotransmitter
berbicara kepada penderita dalam otak
tersebu

Anda mungkin juga menyukai