Tekuk Torsi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 54

III .

TEKUK TORSI LATERAL

TUJUAN PEBELAJARAN

1. Mampu melakukan analisis dan desain komponen


struktur lentur

2. Mampu memahami pengaruh tekuk torsi akibat


tidak adanya kekangan lateral menerus pada sisi
sayap tekan
A. Pendahuluan
Ada dua macam kategori sokongan lateral :
• sokongan lateral menerus; yang diperoleh dengan
menanamkan flens tekan balok ke dalam plat
lantai beton

Concrete
Concreteslab
slab Concrete slab

Shear
Flange connector
embedded
Pendahuluan

• sokongan lateral pada jarak-jarak tertentu yang


diberikan oleh balok atau rangka melintang
dengan kekakuan yang cukup.
Balok terkekang lateral pada ujung-ujungnya
Performance Material yang bersifat ductile dan Brittle
Perspektif Penampang yang mengalami tekuk lateral
Pengaruh Stiffner Plate
terhadap tekuk lateral
B. Perilaku Balok Profil WF akibat Beban
Momen Seragam
• Untuk menentukan persamaan desain bagi balok
yang mengalami tekuk torsi lateral digunakan
ilustrasi sebuah balok yang memikul beban momen
seragam yang tidak terkekang secara lateral.
• Beban akan menyebabkan tekanan konstan pada
satu flens sepanjang bentang tak terkekang.
• Jika ada variasi momen, gaya tekan dalam flens
akan bervariasi sepanjang bentang.
• Tekuk Torsi Lateral adalah kondisi batas yang
menentukan kekuatan sebuah balok. Sebuah balok
mampu memikul momen maksimum hingga
mencapai momen plastis (Mp)

• Tercapai tidaknya momen plastis, Keruntuhan dari


sebuah struktur balok dapat terjadi dari salah satu
peristiwa berikut:
1. Tekuk Lokal dari flens tekan
2. Tekuk local dari web dalam tekan lentur
3. Tekuk torsi lateral
Ketiga keruntuhan tersebut dapat terjadi pada
kondisi elastic ataupun inelastic
Perilaku balok profil WF yang mengalami torsi
diatas perletakan jepit-bebas
Perilaku balok profil Bulat/cincin yang mengalami torsi
diatas perletakan jepit-bebas
Visual Profil yang mengalami tekuk
C. Tekuk Torsi Lateral Elastis
• Besarnya Momen (Mcr) yang dapat dipikul oleh balok
akibat terjadinya tekuk torsi lateral dapat dituliskan
sebagai berikut

• Untuk memperhitungkan pengaruh akibat momen


tak seragam, momen kritis yang terjadi dapat
dinyatakan dengan : ( hal ini berlaku untuk profil WF
dan profil kanal ganda )
• Dalam hal ini Cb = factor pengali momen
D. Tekuk Torsi Lateral Inelastis
• Pada umumnya sokongan lateral dipasang pada
lokasi yang direncanakan mampu mencapai momen
plastis dan jarak antar sokongan relatif pendek.

• Dengan mengabaikan kekakuaan torsi (GJ), besarnya


momen kritis dinyatakan dengan :
• Karena Mcr harus mencapai Mp, maka

jika

Maka diperoleh
Jika

Maka bentuk persamaannya menjadi

Untuk dapat mencapai kapasitas rotasi ( R < 3 ), menurut


peraturan perencanaan struktur baja SNI 2002 dalam
tabel 8.3.2, menetapkan harga yang lebih rendah yaitu:
• Bila diinginkan kapasitas rotasi yang lebih besar ( R
≥ 3 ) untuk digunakan dalam analisa plastis, maka
panjang bentang tak terkekang ( L ) adalah :

Dengan
• Jika hanya dikehendaki M = Mr maka panjang
bentang tak terkekang diatur sedemikian rupa agar L
= Lr, sehingga

Dengan:
E. Desain LRFD Balok Profil WF
• Setiap komponen struktur yang memikul beban
momen lentur harus memenuhi persyaratan:

Dengan :

Besarnya kuat nominal momen lentur penampang


ditentukan sebagai berikut :
1. Kasus I : Mn = Mp dengan ( R ≥ 3 )

• Agar penampang dapat mencapai kuat nominal Mn =


Mp maka selain penampang harus kompak untuk
mencegah terjadinya tekuk local, juga harus
diberikan pengaku lateral sehingga panjang bentang
tak terkekang (L) tidak melebihi Lpd yang diperoleh
dari persamaan
• Syarat tekuk local ditentukan dengan table 7.5.1 (SNI
2002 ) yaitu :

- Untuk flens

- Untuk web
• TABEL BATASAN RASIO KELANGSINGAN λp UNTUK
PENAMPANG KOMPAK BALOK WF
( Modulus Elastisitas (E) = 200000 MPa )
TEGANGAN TEKUK TEKUK TEKUK
LELEH LOKAL LOKAL WEB TORSI
FLENS LATERAL
( fy ) , MPa λp λp Lpd
210 11,73 115,93 54,52
240 10,97 108,44 50,99
250 10.75 106,25 49,96
290 9,98 98,65 46,39
410 8,4 82,97 39,02
2. Kasus II : Mn = Mp dengan ( R < 3 )
• Penampang harus kompak untuk mencegah
terjadinya tekuk local, juga harus diberikan pengaku
lateral sehingga panjang bentang tak terkekang (L)
tidak melebihi Lp yang diperoleh dari persamaan
• Contoh 2.1
Rencanakan Sebuah balok terumpu sederhana dengan beban
dan ukuran seperti tergambar
P
P = 150 kN
q
q = 15 kN/m

4 x 2,25 m

Beban merata q terdiri dari 15% qD dan 85% qL,


sedangkan beban terpusat P terdiri dari 40% P D dan 60%
PL. Balok diberi sokongan lateral pada ujung-ujungnya
dan pada setiap jarak 2,25 meter. Mutu baja yang
digunakan BJ 37 (fy = 240 MPa)
• Estimasikan apakah sokongan lateral cukup dekat
untuk mendesain balok agar dapat mencapai momen
plastis Mp ( tanpa melakukan analisa plastis ).
• Diasumsikan menggunakan penampang kompak dan
kondisi balok berada dalam kasus 2 ( Mn = Mp ).

Panjang maksimal bentang balok tak terkekang


adalah :
Karena Mn = Mp maka
• Pilih dimensi penampang WF terkecil yang memiliki
Zx ≥ 3.332.812,50 mm3

• Dari data tersebut diperoleh penampang WF


400.400.13.21 (dengan Zx = 3600000,13 mm3) dan
beratnya w = 1,72 kN

• Periksa kuat lentur momen nominal penampang


dengan turut memasukan berat sendiri balok :
•Cek Kelangsingan penampang
- untuk flens
b 400
   9,52 < p  10,97 ok
2.tf 2  21
- untuk
web
h 400  2(21)
   27,53 < p  108,44 ok
tw 13

•Kontrol Lebar Bentang pada Kondisi Momen Plastis


L p  50,99 . ry  50,99 . (101)  5149,99 mm  5,15 m
Lp  L  2,25 m → Ok ... sesuai asumsi awal ,
termasuk kasus 2
3. Kasus III : Mp > Mn ≥ Mr
• Terjadi tekuk torsi lateral ( λ ≤ λp ) .
• Kuat momen nominal didekati dengan hubungan linier antara titik
1 ( Lp , Mp) dengan titik 2 (Lr , Mr).
(Perhatikan Gambar Nilai Kuat Momen Lentur untuk setiap kasus)

Kuat momen lentur nominal ditentukan dengan

Lr dapat diperoleh dari


Mr adalah kuat nominal yang tersedia untuk beban
layan ketika serat terluar penampang mencapai
tegangan fy ( termasuk tegangan residu ), yang dapat
diekspresikan sebagai :

fr = tegangan residu yang besarnya adalah


fr = 70 MPa untuk penampang yang dirol
fr = 115 MPa untuk penampang dilas
Kasus 1, Mn= Mp
(Analisa plastis)

Kasus 2, Mn= Mp
(Tanpa Analisa plastis)

Kasus 3 & 4, Mn= Mp


Kasus 5,
(Perilaku inelastis) (Perilaku elastis)
Lpd Lp Lr

Kuat Momen Lentur Nominal Akibat Tekuk Torsi Lateral


RANGKUMAN
Rangkuman …
Rangkuman …
Rangkuman …
Rangkuman …
• Contoh soal 2
Periksa apakah profil WF 700.200.12.24 ( w = 1,85
kN/m ) cukup kuat untuk memikul beban layan q ( qD
= 5 kN/m dan qL = 15 kN/m ) jika pada diberi
sokongan lateral di bagian tengah bentang dan pada
bagian tumpuan. Mutu baja BJ 37 ( fy = 240 Mpa ).

q (qD = 5 kN/m ; qL = 15 kN/m)

8,50 m 8,50 m
• Penyelesaian

1. Menghitung beban berfaktor

• Beban q (beban hidup dan beban mati)

qu  1,2(5)  1,6(15)  30 kN / m

• berat sendiri
qu  1,2(1,85)  2,22 kN / m

qu total = 32,22 kN/m


2. Menghitung Momen Ultimate
32,22.17 
2
qu t .L2
Mu    1163,9475 kN .m
8 8

3. Menghitung bentang kondisi plastis

790 790
Lp  .ry  .  67,8  3457,4122 mm  3,457 m
fy 240

3. Menghitung bentang kondisi inelastis

 X1 
Lr  ry . . 1  1  X 2 . fy  fr  2

 fy  fr 
 E.G.J . A  2.10 5  8.10 4  324,23.10 4  23550
X1  .  3
.
Sx 2 5760.10 2

 13480,1411 MPa

 Sx  Cw  5760 .10 3  12338352 .10 6


X 2  4 .  4 4
.
 8.10  324,23.10 
4
 G.J  Iy 240
 2,2535 .10 4 mm 4 / N 2

 X1 
Lr  ry . . 1  1  X 2 . fy  fr  2

 fy  fr 

13480,1411 
. 1  1  2,2535 .10 . 240  70
4 2
Lr  67,8. 
 240  70 
 10398,342 mm  10,398 m
5. Kontrol kondisi bentang
Lp < L < Lr
3,457 m < 8,50 m < 10,398 m ........ Ok

6. Cek Kelangsingan
- untuk
flens
b 300 < p  10,97
   6,25
2.tf 2  24
- untuk ok
web
h 700  2(24)
   50,15 < p  108,44
tw 13
ok
7. Menghitung Momen Nominal
• Faktor pengali momen
12,5.M max
Cb 
2,5.M max  3,0.M A  4,0.M B  3,0.M C

Hasil dari perhitungan mekanika teknik diperoleh :

M max  1163,9475 kN .m
M A  509,227 kN .m
M B  872,96 kN .m
M C  1091,20 kN .m
8,50 m 8,50 m

Mmax

Bentang yang ditinjau (L1)

MA MB MC Mmax
L1/4
L1/2
3L1/4
12,5.(1163,9475)
Cb 
2,5.(1163,9475)  3,0.(509,227)  4,0.(872,96)  3,0.(1091,20)

Cb  1,30

• Menghitung Momen
M r  S x .( f y  f r )  5760.103  (240  70)  979,20 kN .m

M p  Z x . f y  6248,79.103  240  1499,7096 kN .m

 Lr  L 
M n  Cb . M r   M p  M r . 
 Lr  L p 
 10,398  8,50 
 
M n  1,3  979,20  1499,7096  979,20 .
 10,398  3,457 
M n  1458,027 kN .m
-

8. Kontrol Momen
Mn  Mp
1458,02 kN .m  1499,7096 kN .m .......... ok

 b.M n  Mu

0,90  1458,027  1312,2243 kN .m  1163 .9475 kN .m

......... ok

Anda mungkin juga menyukai