03.batang Tarik
03.batang Tarik
03.batang Tarik
• 𝑻𝒖 ≤ ∅𝑻𝒏
• Tu = gaya tarik terfaktor
• Tn = gaya tarik nominal
• ∅ = faktor reduksi
KONDISI LELEH DARI
PENAMPANG KOTOR
• Bila kondisi leleh menentukan , maka Tahanan Nominal Tn
harus memenuhi persamaan:
• 𝑻𝒏 = 𝑨𝒈. 𝒇𝒚
• Dimana :
• Ag = luas penampang kotor (mm2)
• fy = tegangan leleh baja (MPa)
• Faktor reduksi untuk keruntuhan leleh =0,9
Kondisi Leleh
PENGARUH LUBANG PADA
BATANG TARIK
Sambungan akan memperlemah
batang
KONDISI FRAKTUR DARI LUAS PENAMPANG
EFEKTIF SAMBUNGAN
• Kondisi fraktur dapat terjadi pada batang tarik yang mempunyai
lubang misalnya untuk sambungan
• Hal ini diakibatkan konsentrasi tegangan disekitar sambungan
• Pada kondisi ini, tahanan nominal batang juga harus diperhitungkan
terhadap fraktur dengan memenuhi persamaan:
• 𝑻𝒏 = 𝑨𝒆. 𝒇𝒖
• Dimana
• Ae = luas penampang efektif = 𝑼. 𝑨𝒏
• An = luas penampang netto, mm2
• U = faktor reduksi
• fu = tegangan putus Mpa
• Faktor reduksi untuk fraktur = 0,75
LUAS NETTO
• Luas netto penampang tarik tidak boleh diambil melebihi
• 𝑨𝒏 ≤ 𝟎, 𝟖𝟓 𝑨𝒈
• Ag = luas kotor
• An = luas netto
Pelat 6 x 100 mm
Menentukan x Untuk
Sebuah Kanal
Dengan Baut Pada
Web
TABEL PROFIL BAJA
TABEL PROFIL BAJA
Cara mengurangi shear lag
u = faktor reduksi
A Luas Penampang
x adalah eksentrisitas sambungan, jarak tegak lurus arah gaya tarik, antara
titik berat penampang komponen yang disambung dengan bidang
sambungan, mm
L adalah panjang sambungan dalam arah gaya tarik, yaitu jarak antara dua
baut yang terjauh pada suatu sambungan atau panjang las dalam arah
gaya tarik, mm
Ae pada sambungan baut
An = A
= Luas penampang bersih minimum dari
luas irisan 1-3 atau 1-2-3
Ae pada sambungan las
Sambungan : las memanjang atau kombinasi las memanjang-melintang,
komponen struktur bukan pelat (psl. 10.2.2)
An = Ag
las melintang
Bila gaya tarik hanya disalurkan oleh pengelasan melintang:
An = luas penampang netto yang dihubungkan secara langsung / luas penampang
yang disambung las
U = 1, bila seluruh tepi luar penampang dilas
las memanjang pada kedua sisi
komponen plat
untuk l > 2w U = 1,
untuk 2w > l > 1,5w U = 0,87
untuk 1,5w > l > w U = 0,75
Ketentuan lain
Kondisi leleh:
Kondisi fraktur:
Nu = φt Fu Ae = (0,75)(340x106)(4845x10-6)10-3 = 1234,5 kN
Nu = 1077,3 kN
GESER BLOK (BLOCK
SHEAR)
SHEAR BLOCK
• Keruntuhan dari
suatu batang bisa
terjadi sepanjang
suatu lintasan tarik
pada satu bidang dan
geser pada bidang
tegak lurusnya.
Dengan kondisi
seperti ini,
memungkinkan suatu
blok baja untuk
tersobek.
SHEAR BLOCK
pada saat terjadi geser blok, luas tarik akan lebih besar
dibandingkan dengan luas geser. AISC-LRFD berpendapat
bahwa dalam kasus ini gaya utama yang menahan keruntuhan
geser blok adalah gaya tarik dan bukan geser. Jadi keruntuhan
geser blok tidak dapat terjadi sebelum terjadi keruntuhan tarik
SHEAR BLOCK
• kuat rencana geser blok dari suatu batang ditentukan dengan
Nu = φt Fu Ae = (0,75)(370x106)(1951,8x10-6)10-3 = 541,6 kN
Nu = 355,2 kN
Pemilihan batang tarik
a) kompak,
b) dimensi sesuai untuk struktur dan elemen struktur lain,
c) penampang tersambung sebanyak mungkin untuk
menghindari shear lag.
Bidang tarik
Agt = (s x t) + (s x t) = 2. (s x t)
Ant = (s – ½ d)t + (s – ½ d)t
● Bidang geser
Agv = (s1 + s2)t +(s1 + s2)t
Anv = (s1 + s2 – 1 ½ d)t + (s1 + s2 – 1 ½ d)t
Panjang sambungan untuk menghitung U
Panjang sambungan untuk menghitung U
CONTOH
SOAL Luas
efektif
Suatu batang tarik
terbuat dari profil L
80.80.8 mutu baja BJ
37, diameter baut 19
mm. Hitung luas efektif
GESER BLOK (BLOCK
SHEAR)
CONTOH SOAL SHEAR
BLOCK
Suatu batang
tarik terbuat dari
profil L 80.8.8
mutu baja BJ 37,
diameter baut 19
mm. Hitung
tahanan tarik
rencana batang
tarik tersebut
Geser fraktur- tarik leleh
CONTOH 2
CONTOH 2 (lanjutan)
Kelangsingan batang tarik
• Tujuan : untuk menghidari lendutan yang berlebihan
dan tekuk pada batang langsing