GT 9-10. Pindah Silang Dan Peta Kromosom
GT 9-10. Pindah Silang Dan Peta Kromosom
GT 9-10. Pindah Silang Dan Peta Kromosom
KROMOSOM
Kekuatan pautan:
A-B 2 kali lebih erat dari B-C dan 3 kali lebih
erat daripd A-C
Penemuan oleh Morgan ini menyebabkan timbul
teori susunan linier dari gen dan konstruksi peta
genetik dan peta pautan
Untuk mengetahui ada tidaknya pautan harus
dilakukan uji silang (test cross).
Bila kedua gen berpautan maka kombinasi
parental pasti melampaui 50%, sedangkan
rekombinasi akan lebih kecil dari 50%.
Besarnya rekombinasi menunjukkan kuat
lemahnya pautan, sehingga menunjukkan pula
jarak antara kedua gen tersebut
Rekombinasi antara gen-gen dapat terjadi
karena adanya pindah silang yangg diikuti
oleh patah dan melekatnya kembali kromatida
- kromatida sewaktu profase dalam
pembelahan meiosis
Contoh uji silang pada jagung
C = biji berwarna, c = tak berwarna
S = biji tak keriput s = biji keriput
Varietas jagung yg bijinya berwarna dan tak
keriput, disilangkan dengan varietas yg
bijinya tak berwarna dan keriput. Kemudian
F1 nya diuji silang. Rasio fenotipik pada F2
nya:
berwarna, tak keriput = 4032 tanaman
tak berwarna, keriput = 4035 tanaman
berwarna, keriput = 149 tanaman
tak berwarna, tak keriput = 152 tanaman
Jum 8368 tanaman
Kombinasi parental (berwarna, tak keriput
dan tak berwarna, keriput) biasanya yang
menunjukkan jumlah yg lebih banyak dari
jumlah Rekombinasi (berwarna, keriput dan
tak berwarna, tak keriput).
Bila gen C dan S tak berpaut, maka hasil uji
silang seharusnya memberikan rasio
fenotipik 1 : 1 : 1 : 1 atau kombinasi
parental : rekombinasi = 50% : 50%
Kombinasi parental lebih dari 50%, berarti
gen C dan S terletak pada satu kromosom
sama, demikian pula untuk gen c dan s
Rekombinasi 3,6% menunjukkan frekuensi
pindah silang
Gambar peta genetis, 1% rekombinasi
disamakan dengan 1 unit peta atau 1 Morgan.
Rekombinasi 3,6% yg diperoleh menunjukkan
bahwa jarak gen C dan S adalah 3,6 satuan
peta.
● ● ● ● ●
C S
2. Pindah Silang (Crossing Over)
Pada saat pembelahan meiosis masing-masing
kromosom mengalami duplikasi membentuk dua
kromatid, kromosom homolog bersinapsis dan
pindah silang terjadi antara dua kromatid yang tidak
sejenis.
Proses terakhir meliputi pematahan dan
penyambungan kembali kedua kromatida yang
pindah silang itu sedang yang lainnya (bagian terluar
tak mengalami perubahan)
Macam Pindah Silang:
1. Pindah silang tunggal
D.c.o yg diamati O
Koefisien koinsidensi = =
D.c.o yg diharapkan E
Contoh jika ada data sebagai berikut