Episkleritis & Skleritis
Episkleritis & Skleritis
Episkleritis & Skleritis
EPISKLERITIS”
Pembimbing :
Oleh :
Andang Taruna
• Foramen sklerasis
• Foramen sklerasis anterior,
posterior atau kanalis
yang berdekatan dengan
sklerasis, merupakan
kornea dan merupakan
pintu keluar nervus
tempat meletaknya kornea
optikus
pada sklera.
sklera terdiri dari banyak pita padat yang sejajar dan berkas-berkas
jaringan fibrosa yang teranyam, yang masing-masing mempunyai
tebal 10-16 µm dan lebar 100-140 µm, yakni episklera, stroma,
lamina fuska dan endotelium. Struktur histologis sklera sangat mirip
dengan struktur kornea.
SKLERITIS
Definisi
merupakan inflamasi pada sklera yang difus
atau terlokalisir yang ditandai dengan infiltrasi
selular, destruksi kolagen dan remodelling
vascular
ETIOLOGI
Pada banyak kasus, kelainan-kelainan skelritis murni diperantarai oleh proses
imunologi yakni terjadi reaksi tipe IV (hipersensitifitas tipe lambat) dan tipe III
(kompleks imun) dan disertai penyakit sistemik.
Tanda primernya adalah perubahan difus pada sklera yaitu mata merah disertai
pembengkakkan.
Klasifikasi:
B. Skleritis posterior
7
SA non nekrotik difus:
- bentuk paling ringan
- prevalensi 40 %
- Brawny scleritis
- perubahan vaskuler khas& jarang berlanjut
menjadi tipe nodular.
Penatalaksanaan:
- topikal : steroid/ NSAID
- oral : steroid/ NSAID
8
SA nekrotik:
- bentuk paling banyak dr skleritis
- 60 % menyebabkan kompl. okuler & sistemik
- 40 % kehilangan visus ok komplikasi vaskulitis
9
SAN tanpa inflamasi:
- disebut juga scleromalacia perforans
- 55% dr kasus dgn long standing Rheumatoid Arthritis
Penatalaksanaan:
1. steroid
2. immunosuppressive
3. kombinasi prednisolone dgn siklofosfamid IV
10
B. Skleritis posterior
- jarang
- dx. dgn CT scan dgn kontras; MRI
- curiga bila: # nyeri di mata (+)
# pergerakan BM terbatas
# proptosis
# Ablasi retina eksudatif, Choroidal
folds, Papil edem, Glaukoma sdt
terbuka sekunder sp
Penebalan koroid, Vitritis
11
DIAGNOSIS
Anamnesa
Gejala-gejala dapat meliputi rasa nyeri, mata berair, fotofobia,
spasme, dan penurunan ketajaman penglihatan.
Tanda primernya adalah mata merah.
Nyeri adalah gejala yang paling sering dan merupakan indikator
terjadinya inflamasi yang aktif
nyeri terasa berat, nyeri tajam menyebar ke dahi, alis, rahang dan sinus,
pasien terbangun sepanjang malam, kambuh akibat sentuhan
Riwayat penyakit dahulu
Penyakit vaskular atau penyakit jaringan ikat
Penyakit infeksi
Penyakit Miscellanous ( atopi,gout, trauma kimia, rosasea)
Trauma tumpul atau trauma tajam pada mata
Obat-obatan seperti pamidronate, alendronate, risedronate, zoledronic acid dan
ibandronate.
Post pembedahan pada mata
Riwayat penyakit dahulu seperti ulserasi gaster, diabetes, penyaki hati, penyakit
ginjal, hipertensi dimana mempengaruhi pengobatan selanjutnya.
Pengobatan yang sudah didapat dan pengobatan yang sedang berlangsung dan
responnya terhadap pengobatan
PEMERIKSAAN FISIK
Daylight
Sklera bisa terlihat merah kebiruan atau keunguan yang difus. Setelah
serangan yang berat dari inflamasi sklera, daerah penipisan sklera dan
translusen juga dapat muncul dan juga terlihat uvea yang gelap. Area
hitam, abu-abu dan coklat yang dikelilingi oleh inflamasi yang aktif yang
mengindikasikan adanya proses nekrotik.
Pemeriksaan Slit Lamp
Pada skleritis, terjadi bendungan yang masif di jaringan dalam episklera
dengan beberapa bendungan pada jaringan superfisial episklera. Pada tepi
anterior dan posterior cahaya slit lamp bergeser ke depan karena episklera
dan sklera edema. Pada skleritis dengan pemakaian fenilefrin hanya
terlihat jaringan superfisial episklera yang pucat tanpa efek yang signifikan
pada jaringan dalam episklera.
Pemeriksaan Red-free Light
Pemeriksaan ini dapat membantu menegakkan area yang mempunyai
kongesti vaskular yang maksimum, area dengan tampilan vaskular yang
baru dan juga area yang avaskular total. Selain itu perlu pemeriksaan
secara umum pada mata meliputi otot ekstra okular, kornea, uvea, lensa,
tekanan intraokular dan fundus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
pemeriksaan laboratorium tersebut meliputi:
Hitung darah lengkap dan laju endap darah
Kadar komplemen serum (C3)
Kompleks imun serum
Faktor rematoid serum
Antibodi antinukleus serum
Antibodi antineutrofil sitoplasmik
Imunoglobulin E
Kadar asam urat serum
Urinalisis
Rata-rata Sedimen Eritrosit
Tes serologis
HBs Ag
Berbagai macam pemeriksaan radiologis yang diperlukan dalam menentukan
penyebab dari skleritis adalah sebagai berikut :10
Foto thorax
Rontgen sinus paranasal
Foto lumbosacral
Foto sendi tulang panjang
Ultrasonography ( Scan A dan B)
CT-Scan
MRI
Pemeriksaan lain yang diperlukan antara lain :
Skin Test dan Tes usapan dan kultur
DIAGNOSA BANDING
Konjunctivitis alergika
Episkleritis
Gout
Herpes zoster
Rosasea okular
Galukoma
granuloma subretina
Proptosis
Katarak
hipermetropia
PROGNOSIS
Prognosis skleritis tergantung pada penyakit
penyebabnya.
Skleritis pada spondiloartropati atau pada SLE biasanya relatif
jinak dan sembuh sendiri dimana termasuk tipe skleritis difus
atau skleritis nodular tanpa komplikasi
Skleritis pada penyakit Wagener adalah penyakit berat yang
dapat menyebabkan buta permanen dimana termasuk tipe
skleritis nekrotik dengan komplikasi pada mata.
Skleritis pada rematoid artritis atau polikondritis adalah tipe
skleritis difus, nodular atau nekrotik dengan atau tanpa
komplikasi pada mata
Skleritis pada penyakit sistemik selalu lebih jinak daripada
skleritis dengan penyakit infeksi atau autoimun
Pada kasus skleritis idiopatik dapat ringan, durasi yang pendek,
dan lebih respon terhadap tetes mata steroid.
Skleritis tipe nekrotik merupakan tipe yang paling destruktif
dan skleritis dengan penipisan sklera yang luas atau yang telah
mengalami perforasi mempunyai prognosis yang lebih buruk
daripada tipe lain
EPISKLERITIS
Sklera dibungkus oleh lapisan episklera yang
merupakan bagian tipis yang banyak
mengandung pembuluh darah untuk memberi
makan sklera.
Definisi
Rheumatoid arthritis
Ankylosing spondylitis
Gout
KLASIFIKASI
Episkleritis Simple
Episkleritis Nodular
EPISKLERITIS SIMPLE (DIFUS)
Peradangan biasanya
ringan dan terjadi
dengan cepat. Hanya
berlangsung selama
sekitar 7-10 hari dan
akan hilang sepenuhnya
setelah dua sampai tiga
minggu.
EPISKLERITIS NODULAR
Sering lebih menyakitkan
daripada episkleritis
simple dan berlangsung
lebih lama. Peradangan
biasanya terbatas pada
satu bagian mata saja dan
mungkin terdapat suatu
daerah penonjolan atau
benjolan pada permukaan
mata. Ini sering berkaitan
dengan kondisi kesehatan,
seperti rheumatoid
arthritis, colitis dan lupus.
GEJALA KLINIS
Sakit mata dengan rasa nyeri atau sensasi
terbakar
Mata merah pada bagian putih mata
kemerahandpt digerakkan.
- nodul berukuran 2-3 mm
PENATALAKSANAAN
Episkleritis biasanya akan hilang sendiri dalam waktu
sekitar 10 hari dan biasanya tidak memerlukan
pengobatan apapun. Air mata buatan (misalnya
hypromellose) dapat berguna dalam menghilangkan
gejala mata kering.
Non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID)
flurbiprofen.
Steroid eye drops
Dexamethasone
DIAGNOSIS BANDING
Konjungtivitis
Skleritis Anterior
KOMPLIKASI