Ergonomi Dan Faal Kerja
Ergonomi Dan Faal Kerja
Ergonomi Dan Faal Kerja
• Usia
• Pengalaman
• Pekerjaan
• Jenis injury
• Bagian tubuh
• Kecenderungan celaka
• Aktifitas
• Tipe shift
• Waktu shift
• Bagian dari kecelakaan
• Peralatan
Resiko peningkatan ketegangan
• Data antropometri:
utk variabilitas dimensi tubuh, dipakai distribusi
normal
• Populasi pengguna:
faktor utama: jenis kelamin, usia,
suku/ras,jenis pekerjaan
kriteria keberhasilan: nyaman, bentuk dpt
menghasilkan kerja
optimal, kesehatan dan
keamanan
Lanjutan Antropometri
Kriteria antropometri
• ANTROPOMETRI
1. STATIS
2. DINAMIS
Ketinggian tempat kerja
• Upaya/aktivitas untuk pencapaian minimal ,
terutama beban otot statis pada gerakan tubuh
saat bekerja, juga jangkauan penglihatan
• Kerja berat, terutama bila beban dibawah,
diupayakan dibawah ketinggian siku
• Kerja yg perlu diskriminasi visual & koordinasi
tangan/mata: perlu berada didekat daerah mata
sedikit dibawah ketinggian bahu, untuk
menstabilkan tangan diberi bantalan siku /
pergelangan yg nyaman mengurangi beban
otot bahu
Desain stasiun kerja
• Sikap kerja duduk:
Keuntungan posisi duduk (Grandjean,1993):
Pembebanan pd kaki, pemakaian energi & keperluan untuk
sirkulasi darah dapat dikurangi
• Pekerjaan yg paling baik dilakukan dlm posisi duduk (Pulat,
1966):
– Pekerjaan yg memerlukan kontrol dgn teliti pd kaki
– Pekerjaan utama menulis/memerlukan ketelitian pd tangan
– Tak perlu tenaga dorong yg besar
– Obyek yg dipegang tak memerlukan tangan bekerja pd ketinggian
>15cm dari landasan kerja
– Diperlukan kestabilan tubuh yg tinggi
– Pekerjaan dilakukan dlm waktu lama
– Seluruh obyek yg dikerjakan/disuplai masih dlm jangkauan dgn posisi
duduk
Posisi dan postur duduk untuk tugas kantor khusus
• Punggung kursi dapat disesuaikan
• Penopang lumbal yang baik
• Tinggi kursi dapat disesuaikan
• Tak ada tekanan berlebih pada bagian bawah paha & belakang lutut
• Penopang kaki bila diperlukan
• Ruang untuk merubah posisi tak terhalang bagian bawah meja
• Lengan bawah hampir horisontal
• Pergelangan tangan tidak menekuk berlebihan (saat gerakan keatas,
kebawah, kesamping)
• Ketinggian dan sudut layar memungkinkan posisi kepala nyaman
• Terdapat ruang didepan keyboard untuk mendukung tangan/pergelangan
selama berhenti mengetik
Sumber: Work with display screen equipment, HSE books
Ketinggian landasan kerja posisi duduk (Sanders
&Mc.Cormick,1987)
• Clark, 1996:
– Pekerjaan yg dilakukan dgn duduk suatu saat dan
disaat lainnya berdiri saling bergantian
– atau 15 cm diatas landasan kerjaPerlu menjangkau
sesuatu >40 cm ke depan dan
– Tinggi landasan kerja dgn kisaran antar 90 cm- 120
cm, merupakan ketinggian yg paling tepat baik
untuk posisi duduk maupun berdiri
Pemilihan sikap kerja terhadap jenis pekerjaan
yg berbeda
Prinsip fisiologik&biomekanik
• 1. Lay out tempat kerja
# Mc.Cornick:
kurangi gerakan tak perlu, penempatan
alat kerja di:
* tempat paling mudah di jangkau
berdasarkan prinsip:
kepentingan
penggunaan tersering
* kelompok yg sama, berdasarkan prinsip:
fungsi sama
* sesuai proses, berdasarkan prinsip:
berurutan sesuai proses kerja
Lanjutan prinsip fisiologik&biomekanik
# Mc.Corlet:
bekerja dlm posisi tegak kedepan
pekerjaan terlihat dgn kepala & badan tegak
kepala agak kedepan
aktivitas posisi agak beda, tapi tak
menganggu & tak kurangi kemampuan kerja
posisi duduk bersandar
berat badan ditumpu ke-2 kaki
aktivitas pada titik tengah
Lanjutan fisiologik&biomekanik
• 2. Motion economy
• Barnes (9 prinsip)
1.ke-2 tangan mulai&berhenti bersamaan
2.ke-2 tangan jangan tidak bekerja pd saat yg sama
3.gerakan anggota tubuh atas berlawanan&simetris
4.gerakan tubuh paling ringan & efektif
5.gunakan daya momentum
6.gerakan ringan berayun
7.gerakan balistik > cepat
8.pekerjaan dgn irama alami & ringan
9.fiksasi mata minimal
Faktor resiko Ergonomi
• Deviasi radial:
posisi tangan miring kearah ibu jari
• Deviasi ulnar:
posisi tangan miring kearah jari kelingking
• Fleksi > 450 : posisi tangan menekuk kearah
telapak (fleksi), diukur dari sudut yang
terbentuk oleh poros tangan dan poros
lengan bawah, sebesar sama/lebih dari 45°
• Ekstensi > 45°: posisi tangan yang menekuk
kearah punggung tangan (ekstensi)
Evaluasi keperluan pekerjaan
• Analisa masalah
• Pengukuran apakah yg dikerjakan
seseorang
• Pengukuran dan respons fisiologik serta
psikofisikal pada evaluasi keperluan
pekerjaan
Gerakan berulang
• Kelelahan otot dan/ sendi adalah isyarat
tubuh utk mengubah pola kerja.
• Melakukan gerakan yg sama atau tipe
genggaman tertentu berulang kali dapat
menimbulkan nyeri atau peradangan
Contoh peradangan
• Tendinitis - peradangan tendon karena
gerakan berulang atau posisi yang tidak tepat
• Tenosynovitis – kondisi dimana tendon dan
pembungkusnya meradang, disebabkan
pergelangan yang menekuk yang tidak tepat
atau berulang kali.
Lanjt contoh…………….
• Pengukuran penampilan
lingkungan: suhu, bising, penerangan,jadwal shift,
lembur,faktor fisik/kimia lain(bau,permukaan
lantai),APD
Mental & persepsi:
kebutuhan visual, kebutuhan auditorik,
kompleksitas, keperluan informasi , keperluan
pengambilan keputusan, tekanan/pacuan dari
luar
Lanjutan pengukuran & respon fisiologik
• Produktifitas shift:
total unit/shift pd berbagai tingkatan & durasi
upaya &/pajanan
unit/jam, dibandingkan standar
jumlah waktu pd kerja yg tak tetap, atau kerja
sampingan
kerja terputus-distraksi, kecelakaan
• Kualitas output * kesalahan
Mis komunikasi/defek
Aksi yang tak patut
Kerja tak tuntas
Ukuran fisiologik & psikofisikal pd penilaian
kebutuhan kerja
• Upaya fisik:
HR, TD, konsumsi O2, ventilasi/menit (volume
pertukaran udara), permukaan elektromiografi
(sinyal otot), skala psikofisikal
• Faktor lingkungan:
HR, ventilasi/menit, suhu tubuh, skala
psikofisikal—skala dasar kenyamanan, visual
akuitas—kelelahan
• Faktor mental &persepsi:
HR, TD, ventilasi/menit, akuits visual/kelelahan,
skala psikofisikal—skala pengukuran stress
Karakteristik fisik dari kerja
• Buruk :
1. Setiap aktivitas periode panjang, trutama
bila saat kerja dengan postur statis
2. Usaha eksplosif dengan intensitas
maksimal yang kerap
3. Beban otot statik
4. Gerakan berulang, terutama bila perlu
tenaga besar,menyentak, kaku/kikuk, dst,
atau menggunakan kelompok otot kecil
Lanjutan Karakteristik fisik dari kerja
• Baik :
1. Aktivitas bergantian
2. Kerja dinamis dgn intensitas sedang,
mencakup kelompok otot besar
3. Regangan otot lembut, terutama dengan
beban otot statik
4. Kerja dan istirahat seimbang
Prinsip perencanaan ruang kerja rasional
• Prinsip utama:benda yg paling utama berada di
lokasi paling menguntungkan/terjangkau
• Prinsip frekuensi penggunaan: benda paling
sering dipakai berada di lokasi paling
menguntungkan/terjangkau
• Prinsip fungsi: benda yg paling berhubungan
fungsi/aksinya dikelompokkan
• Prinsip penggunaan berurutan: benda yang
sering digunakan berurutan, dikelompokkan dan
diletakkan ditempat yg sesuai dengan urutannya
• Back Injuries are the 2nd-most
common workplace problem
• A back injury costs an average of
$11,645 in medical claims and lost
time wages.
National Safety Council
100 lbs.
10 lbs.
Maximum Safe Lifting
Weight = 51 lbs.
National Safety Council
Means
using
your
Use Your Head and Save Your Back! head!
•Bend •Let
•STAND your your
close to knees - legs do
the load not the
your lifting
back!
• Dinamik
otot memendek & memanjang, ritmik
(konsentrik) (eksentrik)
• Isometrik : panjang otot tetap
Isotonik : kekuatan otot tetap
Intermiten : kerja otot dinamik/statik satu
periode tertentu, lalu istirahat, baru kerja lagi
Metabolisme otot
Energi yang diperlukan untuk bekerja
berasal dari proses metabolik endokrin
yaitu: ATPADP + Fosfat + Energi
Metabolisme yang berlangsung dalam
suasana:
Aerobik: asam lemak bebas,
glukosa+O2 CO2+ H20 + energi
Anaerobik: glukosa asam laktat + energi
Kontraksi otot
• Stimulasi otot untuk membangun tenaga
merupakan proses elektrokimiawi (Layzer
&Rowland,1971, Winter,1979)
• Aktivasi dilaksanakan oleh sinyal listrik dari CNS
yaitu akson motor neuron, sehingga menimbulkan
kontraksi otot
• Meski tidak ada hubungan fisik antara akson dan
serabut otot, tetapi adanya transmiter kimiawi
(asetilkoline) dapat mengaktifkan serabut otot
pada motor end plate atau junction mioneural,
kemudian terjadi kontraksi & tenaga, sehingga
kerja dapat terealisasi
Gerakan otot
• Otot memegang beberapa peranan pd tubuh
• Otot yg memicu tenaga primer untuk gerakan spesifik
disebut pemicu primer atau agonis, misal biseps
brachii pemicu primer untuk gerakan fleksi siku
• Sebuah otot dapat juga berperan sebagai antagonis
yg berkontraksi menimbulkan gerakan berlawanan
dgn agonis, contoh otot triseps lengan atas adalah
antagonis biseps saat fleksi siku, sedangkan biseps
antagonis triseps sewaktu ekstensi siku
• Otot dapat juga sebagi stabilisator memfiksasi tubuh
atau mensuport tulang/tubuh, sehingga otot lain yg
aktif dapat fiksasi menarik
• Otot bisa juga bersinergi, kerja bersama dgn otot lain
untuk menimbulkan gerakan yg diinginkan
Peran sistim kardiovaskuler
• Hati
• Otot simpan energi
• Jar. Lemak
Distribusi panas,O2,CO2,H20
Klasifikasi faali aktifitas kerja
• Suhu tubuh
• Tekanan darah
• Produksi adrenalin
• Kecepatan denyut jantung
• Mental abilities
• Volume pernafasan
• Ekskresi 17 ketosteroid
• Kapasitas fisik
Kerja shift
Efek medik:
*lebih serius dari pada whole body vibration
*disebut sebagai: traumatic vasospastic
disease,dead fingers, spastic anemia,
Raynaud’s phenomenon of occupational
origin, vibration induced white finger
Patofisiologi HAV
White finger:
*spasme arteri digitalis (saraf simpatis)
*Raynaud, serangan ok dingin, akibat aktivitas saraf
simpatis berlebihan.
*Lewis, ujung saraf simpatis peka terhadap dingin
*Magos & Okoks, refleks lokal sensitif, dgn akumulasi
substansi vasoaktif dlm dinding pb.darah yg peka
terhadap dingin.
*Pykko & Starck, Olsen et al, Pyykko & Gemne,
Ekenvall & Okada, mekanisme dasar episode iskemia
diprovokasi oleh stimulasi dingin
Aspek fisiologi bising
Penerangan
merupakan faktor yg berperan dlm menciptakan
ruangan kerja
Juga berpengaruh langsung pd:
suhu, persepsi arsitektural dan keselamatan kerja
Jenis pencahayaan (umum) :
alamiah (sinar matahari) & buatan (artefisial)
Penerangan di tempat kerja
• Penerangan yg baik:
– pekerja dapat melihat obyek-obyek yg dikerjakan secara
jelas, cepat dan tanpa upaya yang tak perlu (Suma’mur,
1984). Juga harus dapat melihat dgn jelas pula benda/alat
disekitarnya yg mungkin mengakibatkan kecelakaan
– Membantu menciptakan lingkungan kerja nyaman &
menyenangkanmemelihara kegairahan kerja
• Armstrong (1992):
– Intensitas penerangan kurang gangguan visibilitas &
eyestrain
– Kalau berlebihanglare, reflections, excessive
shadows,visibility&eyestrain
Penerangan buruk
Akibatkan:
• Kelelahan mata, sehingga daya dan efisiensi
kerja kurang
• Kelelahan mental
• Pegal di daerah mata dan sakit kepala di
sekitar mata
• Kerusakan indera penglihatan
Pengaruh kelelahan pada mata dapat
akibatkan
• Kehilangan produktivitas
• Kualitas kerja rendah
• Banyak terjadi kesalahan
• Meningkatnya kecelakaan
Langkah-langkah pengendalian masalah penerangan di
tempat kerja
Peraturan Pemerintah :
Peraturan Menteri Perburuhan N0:7 th 1964,
tentang syarat kesehatan kebersihan, serta
penerangan di tempat kerja.
Standar iluminasi (penerangan)
• Kerja bangunan
• Di gedung: tangga, eskalator, jalan
menanjak, dll
• Penerangan darurat
• Tempat berabahaya: pd industri di tempat
yg mudah meledak/terbakar
• Mesin-mesin pabrik
Satuan penerangan
• Standar candle
• 1 foot candle: penerangan yg diberikan
oleh suatu sumber dari 1 candle kepada
suatu bidang berjarak 1 feet dari sumber
tersebut 1fc
• 1candle
• ketidak nyamanan
• gangguan,
• rintangan penglihatan serta
• kelelahan mata
Sebab kesilauan
• Sumber cahaya dlm lapang pandang /
penglihatan, contoh: lampu besar mobil di malam
hari, lampu ditempat kerja pd garis penglihatan
• Kesilauan pantulan obyek /bagian obyek > terang
dari pantulan daerah/obyek sekitar:
*beda pantulan 2 daerah penglihatan (baca di
tempat gelap, lampu diarahkan ke buku)
*suatu daerah tak sempurna menghambur
cahaya yg jatuh kepadanya & memantul ke
satu arah tertentu (permukaan mengkilat)
Klasifikasi sistim iluminasi
I. Iluminasi langsung
II. Iluminasi semi langsung
III. Illuminasi difus
IV. Iluminasi semi tak langsung
V. Iluminasi tak langsung
Iluminasi langsung
• Mengganggu kenyamanan/penglihatan
• Kelelahan visual, gangguan visual,
kepedihan mata, iritasi mata,berair, visual
strain sehingga timbul sakit kepala
akibat kerja berat otot siliaris mata dan
otot-otot mata yg terlibat dlm fiksasi dan
penyambungan lensa mata
Reflektan sebagai persentase cahaya
• Hipotalamus
• Bereaksi terhadap kenaikan suhu core,
kemudian pengaruhi sistim kardiovaskuler
& kelenjar keringat
Rekomendasi WHO
Ditentukan oleh:
• Berapa cepat panas dapat ditransfer dari
core ke kulit
• Berapa cepat panas dapat ditransfer dari
kulit ke lingkungan
Sumber panas