Tri Refarat
Tri Refarat
Tri Refarat
MANAGEMENT
OLEH :
TRI WAHYUNI APRIANTI
PEMBIMBING :
dr. ZULFIKAR TAHIR, Sp.An
PENDAHULUAN
Airway manajemen merupakan hal yang
terpenting dalam resusitasi dan membutuhkan
keterampilan yang khusus dalam
penatalaksanaan keadaan gawat darurat, oleh
karena itu hal pertama yang harus dinilai adalah
kelancaran jalan nafas
1 - 18% pasien memiliki anatomi jalan nafas
yang sulit
0,05 - 0,35% pasien tidak dapat di intubasi
dengan baik, bahkan sejumlah lainnya sulit
untuk diventilasi dengan sungkup
ANATOMI
DIFFICULT AIRWAY
Definisi :
Difficult airway atau kesulitan jalan nafas di
definisikan sebagai situasi klinis di mana
anestesiologis terlatih mengalami kesulitan
dengan ventilasi masker di saluran napas bagian
atas, kesulitan intubasi trakea, atau keduanya.
KLASIFIKASI DIFFICULT AIRWAYS
Kesulitan ventilasi dengan sungkup muka atau
SGA ( Difficult face mask or Supraglottic
Airway/ SGA ventilation )
Kesulitan menempatkan SGA ( Difficult SGA
placement )
Laringoskopi yang sulit ( Difficult Laryngoscopy )
Kriteria MMMMASK
MMMMASK
M Male Gender
being edentuluous
M Mallampati grade 3 or 4
M Mandibular protrusion
A Age
K Kilograms (weight)
KESULITAN INTUBASI
Skor Mallampati
METODE 4MS
KESULITAN SGA
Laryngeal mask airway (LMA) adalah alat napas
supraglotis yang dikembangkan oleh Dokter
anestesi Inggri yaitu Dr. Archi Brain. LMA telah
digunakan sejak tahun 1988.
LMA merupakan alternatif terhadap sungkup
muka atau intubasi trakea untuk pemeliharaan
jalan nafas selama anestesi.
KRITERIA KESULITAN SGA
METODE RODS
R : Restricted mouth opening
O : Obstruction
D : Distorted airway
S : Stiff Lugs or Neck (c-spine)
KESULITAN CRICOTHYROIDOTOMY
Cricothyroidotomy adalah prosedur darurat yang
dilakukan pada pasien dengan gangguan napas
yang berat dimana upaya pemasangan intubasi
orotrakeal atau nasotrakeal telah gagal atau
dianggap memiliki tingkat risiko yang tidak
dapat diterima. Prosedur ini melibatkan
pembuatan sayatan di membran krikotiroid,
yang terletak di antara kartilago tiroid dan
krikoid, dan memasukkan tabung trakeostomi ke
trakea untuk memungkinkan ventilasi.
METODE SHORT
S : Surgery
H : Hematoma
O : Obesity
R : Radioterapy
T : Tumor
PENANGANAN JALAN NAPAS SULIT
Evaluasi Jalan Napas
- Anamnesis
Anemnesis riwayat terutama yang
berhubungan dengan jalan napas atau gejala-
gejala yang berhubungan dengan saluran
pernapasan atas.
- Pemeriksaan Fisik
- Evaluasi Tambahan
PERSIAPAN STANDAR PADA MANAGEMEN
KESULITAN JALAN NAPAS
Tersedianya peralatan untuk pengelolaan kesulitan jalan
napas
Menginformasikan kepada pasien atau keluarga tentang
adanya atau dugaan kesulitan jalan nafas, prosedur
yang berkaitan dengan pengelolaan kesulitan jalan
nafas, dan risiko khusus yang kemungkinan dapat
terjadi
Memastikan bahwa setidaknya ada satu orang tambahan
sebagai asisten dalam manajemen kesulitan jalan nafas
Melakukan preoksigenasi preanestesi dengan sungkup
wajah sebelum memulai manajemen kesulitan jalan
nafas, kuran glebih selama 3 menit untuk mencapai hasil
saturasi oksigen yang baik
Secara aktif memberikan oksigen tambahan di seluruh
proses manajemen kesulitan jalan nafas. Dapat
menggunakan nasal cannule, facemask, LMA
ALGORITMA KESULITAN JALAN
NAPAS
Menilai kemungkinan dan dampak klinis dari
masalah pada penanganan dasar
Aktif memberikan oksigen tambahan selama
proses manajemen kesulitan jalan napas
Mempertimbangkan manfaat relatif dan
kelayakan dari penanganan dasar
Mengembangkan strategi primer dan strategi
alternative
ALGORITMA DIFFICULT AIRWAY SEDERHANA
MENURUT DIFFICULT AIRWAY SOCIETY
TERIMA KASIH