Lapsus Sepsis Neonatorum

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

Laporan Kasus

Sepsis Neonatorum

Pembimbing : dr. Ity Sulawati, SpA


Disusun oleh :
Katherine Chia
(406172093)
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD CIAWI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PERIODE 13 AGUSTUS – 20 OKTOBER 2018
IDENTITAS
• Nama : By. MJP
• Umur : 2 bulan
• Tempat/Tanggal Lahir : Sukabumi, 2 Juli 2018
• Agama : Islam
• Alamat : KP. Cibogo
• Jenis kelamin : Perempuan
• Pendidikan : belum sekolah
• Status Perkawinan : belum menikah
• Suku Bangsa : Indonesia
Anamnesis
Alloanamnesis (ibu pasien) hari Rabu, 5 September 2018, pukul 14:15

• Keluhan utama : Demam sejak 1 hari SMRS


• Keluhan Tambahan : Sesak, aktivitas berkurang, malas minum dan
perut kembung

• Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien bayi perempuan berusia 2 bulan diantar ibunya ke IGD RSUD
Ciawi pada tanggal 2 September 2018 dengan keluhan demam terus
menerus sejak 1 hari SMRS. Pasien juga timbul sesak yang mendadak
sejak 1 hari SMRS. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tampak
kurang aktif seperti mengantuk dan malas minum serta perut pasien
tampak kembung sejak satu hari SMRS. BAB dan BAK dalam batas
normal. Keluhan penurunan kesadaran, batuk, pilek, kejang, dan
muntah disangkal.
• Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah memiliki keluhan serupa sebelumnya,
riwayat alergi makanan atau obat disangkal, riwayat asma juga
disangkal, riwayat kejang disangkal

• Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada anggota keluarga lain yang memiliki keluhan serupa,
tidak ada riwayat alergi, kencing manis, dan darah tinggi pada
keluarga pasien
• Riwayat Perinatal :
‐ Selama kehamilan ibu pasien tidak mengeluh mual dan
muntah hebat, nafsu makan baik, tidak dikeluhkan adanya
demam selama kehamilan.
‐ Pada usia kehamilan 5 bulan, ibu pasien mengalami
perdarahan dan sudah berobat ke dokter
‐ Pasien lahir kurang bulan 32 minggu secara SC atas indikasi
suspek KPD
‐ Pasien lahir langsung menangis dengan berat badan lahir 1,7
kg
‐ Pasien merupakan anak ke 5 dari 5 bersaudara
• Riwayat Imunisasi :
Pasien belum pernah diimunisasi

• Riwayat Tumbuh Kembang :


Ibu pasien mengaku jika sebelum sakit anaknya aktif

• Riwayat Nutrisi :
Pasien hanya diberikan susu formula sejak lahir
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Tanda Vital : TD (-), HR 138x/menit, , RR 41x/menit,
Suhu 37,2◦C
• Data Antropometri : BB: 2800 gram, TB: 47 cm, LK : 33 cm
• Usia Koreksi : 32 minggu + 9 minggu – 40 minggu
= 1 minggu
 Bayi kurang bulan, Sesuai
masa kehamilan
Pemeriksaan fisik
• Kepala :
Normocephali, CA-/-, SI -/-, mata cekung (-), UUB datar, normotia, liang
telinga lapang, napas cuping hidung (-), pada lubang hidung terpasang
nasal canule O2 0,8 Liter , mukosa bibir kering (-), terpasang selang OGT
pada mulut pasien

• Leher : Tidak ada teraba pembesaran kelenjar getah bening

• Paru : I : Bentuk dada normal, Retraksi dada (-)


: P: Terangkat simetris
: P: Sonor
: A: Suara napas vesikuler, wheezing-/-, ronkhi -/-
• Jantung : I: Ictus cordis tidak tampak
: P: Ictus cordis tidak kuat angkat
: P: Batas jantung dalam batas normal
: A: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : I: Datar
: A: Bising usus (+) normal
: P: Timpani, pekak hati (+)
: P: Supel, turgor abdomen baik, hepar dan limpa tidak
teraba membesar
• Anus dan Genitalia : Dalam batas normal
• Ekstremitas : Akral hangat, CRT<2 detik
• Tulang Belakang : Skoliosis (-), opistotonus (-)
• Kulit : sianosis (-), ikterik (-)
Pemeriksaan penunjang
Indikator 02/09 03/09 04/09 Nilai Rujukan

Hemoglobin 7* g/dL 8,1* g/dL 9,5 - 12.5 g/dL

Hematokrit 18,4* % 22,6* % 35 - 47%

Leukosit 18,6*ribu/UL 17,1 ribu / UL 6 -18 ribu/UL

Trombosit 343 ribu/UL 261 ribu / UL 150 - 440ribu/UL

Golongan darah O A/B/AB/O

Rhesus (+) positif Positif

CRP (+) positif * Negatif

GDS 106 mg/dL 80 – 120 mg/dL

pH 7,47* 7, 52* 7,35 – 7,45

pCO2 33* mmHg 26* mmHg 35 - 45 mmHg

pO2 25* mmHg 42* mmHg 71 – 104 mmHg

HCO3 24 mmol/L 21* mmol/L 22 – 29 mmol/L

BE 0,7 mmol/L -0,3 mmol/L (-2) – (+3) mmol/L

Sat O2 50,6* % 83,7* % 94-98 %


Pemeriksaan penunjang
Indikator 02/09 Nilai Rujukan

Natrium 141 mmol/L 135 – 145 mmol/L

Kalium 2,9* mmol/L 3,5 – 5,3 mmol/L

Chlorida 104 mmol/L 95 – 106 mmol/L

Indikator 06/09 Nilai Rujukan


Hemoglobin 23,9* g/dL 9,5 - 12.5 g/dL
Hematokrit 69,8* % 35 - 47%
Leukosit 13.3 ribu/UL 6 -18 ribu/UL
Trombosit 202 ribu/UL 150 - 440ribu/UL

Parameter (03/09) Hasil


Eritrosit Anemia Normokrom Normositik, normoblast (+), sebaran sel merata
Leukosit Kesan jumlah sel meningkat, sebaran sel dan morfologi sel dalam batas normal. Toxic granulasi (+),
atipikal limfosit (-), sel muda/sel blast (-). Diff count : 0/0/0/58/34/8
Trombosit Jumlah sel dalam batas normal. Clumping (-), giant trombosit (-)
Kesan Anemia normokrom normositik dengan leukositosis, mengesankan anemia ec infeksi kronik atau
blood loss disertai proses inflamasi ec bakteri
Resume
Telah diperiksa seorang pasien perempuan berusia 2 bulan 1 hari
dengan keluhan demam terus menerus sejak 1 hari SMRS. Pasien juga
timbul sesak yang mendadak sejak 1 hari SMRS. Ibu pasien mengatakan
bahwa pasien tampak kurang aktif seperti mengantuk dan malas minum
serta perut pasien tampak kembung sejak 1 hari SMRS. Pasien lahir kurang
bulan 32 minggu secara SC atas indikasi suspek KPD dengan berat badan
lahir 1,7 kg. Pasien belum pernah diimunisasi sejak lahir. Saat ini, pasien
hanya diberikan susu formula.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keaadaan umum pasien tampak
sakit sedang HR 138x/menit, RR 41x/menit dan suhu 37,2◦C. Pada hidung
pasien terpasang nasal canule dengan aliran O2 0,8 Liter, pada mulut pasien
terpasang selang OGT.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkana anemia, hematokrit
rendah, leukositosis (tanggal 02/09) dan hipokalemia. Hasil analisa gas
darah pH 7,52, PCO2 26,0, PO2 42,2, HCO3 21, Sa O2 83,7%, BE -0,3
DIAGNOSA KERJA
DIAGNOSA BANDING
• Sepsis neonatorum • Pneumonia
• Hipokalemia • Respiratory distress syndrome
• Alkalosis Respiratorik
• Imunisasi belum lengkap

PENGKAJIAN
– Clinical reasoning :
• Demam sejak 1 hari SMRS
• Sesak napas sejak 1 hari SMRS
• Mengantuk dan kurang aktif sejak 1 hari SMRS
• Malas minum sejak 1 hari SMRS
• Distensi abdomen sejak 1 hari SMRS
• CRP positif
• leukositosis
– Rencana terapi farmakologis :
• Infus Kaen 3B 280cc/24 jam
• Cefotaxim 3 x 100 mg IV
• Gentamicin 1 x 14 mg IV
• Ranitidine 2 x 3 mg IV

– Rencana terapi non farmakologis :


• Feeding OGT 8 x 20 cc

– Rencana evaluasi :
• Pemeriksaan H2TL ulang
• Pemeriksaan elektrolit ulang
• Pemeriksaan analisa gas darah ulang
• Pemeriksaan Ro thorax
• Pemeriksaan kultur darah atau urin
EDUKASI
• Menjelaskan mengenai penyakit sepsis neonatorum kepada orang tua
pasien
• Menjelaskan mengenai penyulit penyakit sepsis neonatorum yang
mungkin dapat terjadi kepada orang tua pasien

PROGNOSIS
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad sanationam : dubia ad bonam
• Ad functionam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Sepsis neonatal adalah sindrom klinik penyakit
sistemik yang terjadi pada bayi dalam satu bulan
pertama kehidupan
• Infeksi aliran darah yang bersifta invasif dan ditandai
dengan ditemukanya bakteri dalam cairan tubuh
seperti darah, cairan sumsum tulang atau air kemih
Epidemiologi
• Di negara berkembang cukup tinggi yaitu 1,818 per
1000 kelahiran hidup dengan angka kematian
sebesar 12-68%
• Data RSCM Jakarta, dalam periode Januari -
September 2005, angka kejadian sepsis neonatorum
sebesar 13,68% dengan angka kematian sebesar
14,18%.
Klasifikasi
Sepsis dibedakan menjadi :
• Early onset sepsis (EOS), timbul dalam tiga hari pertama,
berupa gangguan multisistem dengan gejala pernapasan yang
menonjol, ditandai dengan awitan tiba-tiba dan dengan cepat
berkembang menjadi syok sepik dengan mortalitas tinggi.
• Late onset sepsis (LOS), timbul setelah umur 3 hari, lebih
sering diatas satu minggu. Pada sepsis awitan lambat, biasa
ditemukan fokus infeksi dan sering disertai dengan meningitis.
• Sepsis nosokomial, ditemukan pada bayi risiko tinggi yang
dirawat, berhubungan dengan monitor invasif dan berbagai
teknik yang digunakan di ruang rawat intensif 1
Etiologi & Faktor resiko
• Early onset sepsis : Streptokokus Grup B, • Persalinan dan kehamilan kurang bulan.
E. coli, coagulase-negative staphylococci • Faktor sosial ekonomi dan gizi ibu.
(CoNS), Listeria monocytogenes dan H • APGAR Score rendah (<6)
influenzae
• Prematuritas dan berat lahir rendah.
• Trauma pada proses persalinan.
Faktor resiko
• Bayi dengan galaktosemia (predisposisi
• Ketuban pecah dini dan ketuban pecah untuk sepsis oleh E. coli), defek
lebih dari 18 jam. imun,atau asplenia.
• Infeksi dan demam (>38°C) pada masa • Asfiksia neonatorum.
peripartum akibat korioamnionitis,
infeksi saluran kemih, kolonisasi vagina • Cacat bawaan.
oleh Streptokokus grup B (SGB),
kolonisasi perineal oleh E. coli, dan
komplikasi obstetrik lainnya.
• Cairan ketuban hijau keruh dan berbau.
• Kehamilan multipel.
Etiologi & Faktor resiko
• Late Onset Sepsis : Coagulase- • Perawatan di bangsal bayi baru
negative staphylococci, S. aureus, E. lahir yang overcrowded
coli, Klebsiella, Pseudomonas, • Buruknya kebersihan di NICU.
Enterobacter, Candida. • Prosedur invasif seperti intubasi
endotrakeal, pemakaian ventilator,
Faktor risiko kateter, infus, pembedahan, akses
• Kateterisasi vena sentral (durasi> vena sentral, kateter intratorakal4
10 hari)
• Penggunaan nasal cannule atau
CPAP
• Prematuritas
• Perawatan di bangsal intensif bayi
baru lahir yang terlalu lama.
Manifestasi klinis
Pemeriksaan penunjang
• Hematologi : Darah rutin, termasuk kadar hemoglobin Hb,
hematokrit Ht, leukosit dan hitung jenis, trombosit. Pada
umumnya terdapat neutropeni PMN < 1800/µl,
trombositopeni <150.000/µl, neutrofil muda meningkat
>1500/µl, rasio neutrofil imatur : total >0,2.
• Adanya reaktan fase akut yaitu CRP, LED, GCSF, sitokin IL-1ß,
IL-6 dan TNF
• Biakan darah atau cairan tubuh lainnya (cairan
serebrospinalis) serta uji resistensi,
• Pungsi lumbal : dianjurkan dilakukan pada bayi yang
menderita kejang, kesadaran menurun, klinis sakit tampak
makin berat dan kultur darah positif.
Pemeriksaan Penunjang
• Bila ada indikasi, dapat dilakukan biakan tinja dan
urin.
• Pemeriksaan apusan Gram dari bahan darah maupun
cairan liquor, serta urin.
• Lain-lain misalnya bilirubin, gula darah, dan elektrolit
(natrium, kalium).
Pemeriksaan Penunjang
• Foto thoraks dilakukan jika ada gejala distres pernapasan.
Pada foto toraks dapat ditemukan :
• Pneumonia kongenital berupa konsolidasi bilateral atau efusi
pleura.
• Pneumonia karena infeksi intrapartum berupa infiltrasi dan
destruksi jaringan bronkopulmoner, ateletaksis segmental atau
lobaris, gambaran retikulogranular difus (seperti penyakit
membran hialin) dan efusi pleura.
• Pada pneumonia karena infeksi pascanatal, gambaran sesuai
dengan pola kuman setempat
• Jika ditemukan gejala neurologis, dapat dilakukan CT Scan
kepala, dapat ditemukan obstruksi aliran cairan serebrospinal,
infark atau abses
Tatalaksana
• Pada pasien dengan kecurigaan besar sepsis diberikan
antibiotik awal diberikan ampisilin dan gentamisin. Bila
organisme tidak dapat ditemukan dan bayi menunjukkan
tanda infeksi sesudah 48 jam, ganti ampisilin dan beri
sefotaksim, sedangkan gentamisin tetap dilanjutkan.
• Lamanya pengobatan sangat tergantung kepada jenis kuman
penyebab. Pasien diberikan antibioik selama 10-14 hari untuk
infeksi Gram positif dan 21 hari untuk kuman Gram negatif
Tatalaksana
• Respirasi : Menjaga patensi jalan nafas dan pemberian oksigen
untuk mencegah hipoksis. Pada kasus tertentu mungkin
dibutuhkan ventilator mekanik.
• Kardiovaskular : Pasang jalur IV dan beri cairan dengan dosis
rumatan serta lakukan pemantauan tekanan darah dan perfusi
jaringan untuk mendeteksi dini adanya syok.
• Hematologi : Tranfusi komponen jika diperlukan, atasi kelainan
yang mendasari.
• Tunjangan nutrisi adekuat
• Bedah : Pada kasus tertentu, seperti hidrosefalus dengan
akumulasi progresif dan enterokolitis nekrotikan,
diperlukan tindakan bedah.
• Lain-lain : (rujukan subspesialis, rujukan spesialisasi lainnya,
dll) Pengelolaan bersama dengan sub bagian Neurologik
anak, Pediatri Sosial, bagian Mata, Bedah Syaraf dan
Rehabilitasi anak
• Manajeman khusus :
– Pengobatan terhadap tanda khusus lain atau penyakit penyerta
serta komplikasi yang terjadi (misal: kejang, gangguan
metabolik, hematologi, respirasi, gastrointestinal,
kardiorespirasi, hiperbilirubin).
– Pada kasus tertentu dibutuhkan imunoterapi dengan pemberian
imunoglobulin, antibodi monoklonal atau transfusi tukar (bila
fasilitas memungkinkan).
– Transfusi tukar diberikan jika tidak terdapat perbaikan klinis dan
laboratorium, setelah pemberian antibiotika adekuat.
• Rasio kematian pada sepsis neonatorum 2–4 kali lebih
tinggi pada bayi kurang bulan dibandingkan dengan bayi
cukup bulan.
• Rasio kematian pada sepsis awitan dini adalah 15 – 40 %
• Pada sepsis awitan lambat adalah 10 – 20 %
• Komplikasi yang sering terjadi pada penderita dengan
sepsis, terutama jika disertai dengan meningitis, adalah
gangguan tumbuh kembang berupa gejala neurologis
seperti retardasi mental, gangguan penglihatan,
kesukaran belajar dan kelainan tingkah laku
Daftar Pustaka
• IDAI. Sepsis Neonatal pada Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta 2009. P 263
• Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD. Rudolph ’s Pediatrics, Buku Ajar
Pediatri Rudolph, edisi ke 20. Sepsis dan Meningitis Pada Neonatus. Jakarta :
EGC, 2006, hal 601-610.
• Behrman, Kliegman, Arvin. Nelson Textbook of Pediatrics, Ilmu Kesehatan Anak,
edisi ke 18. Sepsis dan Meningitis Neonatus. Jakarta : EGC, 2004, hal 653-663.
• Ann L Anderson-Berry, MD : Neonatal Sepsis. Page was last modified December
31st, 2015. Page available at http://emedicine.medscape.com/article/978352-
overview
• Kosim Sholeh et al. Buku Ajar Neonatologi, edisi pertama, cetakan kedua.
Sepsis Pada Bayi Baru Lahir. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2010, hal
170-187.
• Claudio Chiesa et al : Diagnosis of Neonatal Sepsis : A Clinical and Laboratory
Challenge. Page was last modified July 1st, 2011. Page available at
http://www.clinchem.org/cgi/content/full/50/2/279
• Pusponegoro T. Sepsis pada Neonatus (Sepsis Neonatal). Sari Pediatri. 2010
Agt;2(2), hal. 96-102.

Anda mungkin juga menyukai