Boiler Component
Boiler Component
Boiler Component
0 BOILER COMPONENTS
Setiap bagian utama dari komponen boiler memberikan kontribusi untuk
memproduksi uap yag akan dijelaskan pada bagian ini.
Fungsi, keterangan secara umum, dan aplikasi, karakteristik operasi
termasuk yang akan dibahas.
Campuran uap dan air yang datang dari pipa riser diarahkan oleh baffle
disepanjang drum, ke primary/secondary seperators. Pada primary
separtor, aksi pusaran (spinning) memisahkan uap dan air dengan gaya
centrifugal, dengan air jatuh kembali ke drum, dan uap naik ke secodary
separator. Disini uap melewati corrugated plat, dimana dengan
bersinggungan langsung, moisture yang ada di tangkap. Akhirnya uap
lewat melalui screen pengering untuk pengeringan akhir sebelum
mamsuki superheater sudah betul-betul kering.
Permukaan boiler dikontrol oleh tiga elemen kontrol sistem air pengisi.
Alat kontrol ini mempertimbangkan akan karakteristik Shrink dan swell
dari drum. Glass duga yang dipasang di drum, glas ini harus diperiksa
secara periodik selama boiler beroperasi. Sering digunakan monitoring
dengan menggunakan TV yang ditempatkan di control rooom.
Untuk meyakinkan paling tidak ada satu indikasi yang andal tentang
permukaan air di drum bagi operator, normalnya drum dilengkapi
dengan tiga (3) peralatan indikasi permukaan air. Tipe peralatan ini
termasuk :
Enam buah safety valve yang dipasang di steam drum dan 2 pada
header sisi keluar superheater untuk memprotek pressure vessel.
Semua dari safety valve dirancang untuk mengembalikan (reseat)
tekanan pada 4% dibawah tekanan yang membuatnya retak atau
pecah (popping pressure). Perbedaan dari tekanan ini dikaitkan
sebagai blow back atau blowdown.
Capasitas total melepas untuk semua safety valve posisi terbuka
tipicalnya untuk seluruh capasitas produksi uap. Urutan setting dari
safety valve dirancang untuk mencegah kerusakan tidak hanya
terhadap kelebihan tekanan tetapi juga dari overheating bila mana
boiler trip. Pada kejadian boiler harus trip dan valve yang mengurangi
tekanan tidak membuka secara cepat, laju aliran uap akan mendekati
nol dan throttle valve tertutup. Dengan tidak adanya aliran ke
superheater, hal ini hanya mengambil waktu dalam hitungan menit
sebelum elemen superheater akan rusak karena tingginya temperatur
metal yang berlebihan. (hati-hati )
Untuk mencegah terjadinya hal ini, safety valve di set untuk membuka
pertamakalinya dan terus mempertahankan aliran uap ke superheater.
Begitu tekanan terus meningkat, pressure valve di drum akan
membuka dan melepaskan tekanan dengan baik.
Fungsi dari boiler waterwall, (juga biasa disebut pipa boiler atau pipa
riser ) adalah untuk menyerap panas yang dihasilkan pembakaran
bahan bakar di ruang bakar dan memindahkan panas ke air pengisi
untuk memproduksi uap.
Pipa-pipa disekeliling ruang bakar ada empat sisi, juga bagian atap.
Pipa pada boiler moderen adalah dinding dengan kontruksi membran di
dalam mana barisan besi baja di las antara sepanjang barisan pipa
untuk membentuk dinding membran gas yang kuat yang menangkap
perpindahan panas yang maksimum dan mudah dipasang di lapangan.
Figure 2.1.2 memperlihatkan rincian kontruksi dinding membran.
Pengaruh slagging pada boiler bisa dilhat dalam beberapa cara. Cara
yang terbaik metoda secara langsung adalah operator memeriksa
waterwall selama beroperasii melalui lobang pengintip yang
disediakan. Indikasi lain adanya slagging adalah pengaruh pada flue
gas dan temperatur uap. Bila terdapat slagging, sedikit panas
dipindahkan ke air sehingga temperatur flue gas meningkat. Hal ini
dapat dilihat dari kenaikan temperatur keluar flue gas.
Furnace draft dapat jadi indikasi yang lain. Begitu slagging terbentuk
dan berakumulasi pada superheater dan pada boiler bank tubes, dia
cendrung menghambat laluan gas dan dapat menjadikan penahan
aliran. Hal ini sebagai fouling. Dalam kasus yang lebuh extream,
kapasitas FDFan untuk memasok udara tidak cukup karena adanya
slagging. Tentu saja ada masalah yang mempengaruhi superheater
dan di bagian boiler bank dari pada di boiler waterwall.
Fungsi dari boiler bank adalah untuk menyerap panas dari gas
pembakaran untuk merubah air yang sudah panas menjadi uap panas.
Boiler bank kadangkalanya disebut steam generator yang terdiri dari
pipa secarra vertikal yang digantung yang terhubung dengan bagian
atas dan bagiann bawah boiler drum. Bank ini dibagi dalam dua
bagian. Pada beberapa boiler seperti pada CE boiler , superheater
ditahan diantara dua bagian boiler bank
Bagian belakang dari boiler bank menyediakan laluan aliran air yang
relatif lebih dingin untuk mengalirkan dari drum bagian atas ke drum
bagian bawah, (mud) drum. Bagian depan pipa menyediakan laluan
aliran yang panas, berat jenis uap yang lebih ringan mengalir dari
bagian bawah drum ke bagian drum sebelah atas.
2.1.4 Attemperator
Fungsi alat ini adalah untuk mengatur dan mengontrol temperatur main
steam atau outlet temperatur. Alat ini dipasang di steam header yang
mengghubungkan primary superheater ke secondary superheater.
Alat ini terdiri dari thermal sleeve atau casing di dalam steam
header untuk menyerap thermal shock dan mengatomisasi spry
air dengan yang bantuan nozzle yang ditempatkan dibagian
tengah-tengah header. Figure 2.1.4 mengilustrasikan suatu
desuperheater dengan kontak langsung.
Dalam operasinya, posisi dari bola api di dalam ruang bakar atau tilt
angle adalah sangat mempengaruhi temperatur uap keluar
superheater dan reheater. Bila burner diposisikan horizontal, maka
fiereball akan berada ditengah ruang bakar. Posisi ini pertama kali
digunakan selama boiler startup untuk menaikkan tekanan drum dan
memanaskan unit pada laju yang dikontrol.
Figure 2.1-7a Tangenial Burners
Figure 2.1-7b Tangenial Burners
Selama operasi, posisi burner diarahkan ke bawah, bola api
direndahkan di ruang bakar dan banyak panas yang diserap
oelh dinding ruang bakar (furnace walls) meningkatnya
penyerapan panas oleh dindidng ruang bakar akan mengurangi
jumlah total dari panas yang terbawa oleh flue gas ke bagian
superheater dan reheater. Temperatur gas keluar akan menjadi
rendah. Tindakkan ini menghasilkan sedikit panas yang diserap
oleh bagian ini. Akhirnya temperatur akhir dari superheater dan
reheater menjadii rendah.
Untuk lebih jelasnya bagaimana sirkulasi batu bara yang masuk dan
keluar serta proses penggerusan batubara, maka dapat dilhat pada
Figure 2.1-8c dan Figure 2.1.8d.
Figure 2.1-8a CE Pulverizer
Figure 2.1-8b B&W Pulverizer
Figure 2.1-8c Sirkulasi Batubara
Figure 2.1-8d Proses Penggerusan Batubara
Kapasitas output dari setiap pulverizer dipengaruhi oleh tiga
faktor yang terkait dengan kualitas batubara.
1. Grindability Index
Grindability menjelaskan kemudahan batubara untuk digerus bila
dibandingkan dengan batubara yang lainnya. Tingginya angka
grindability index (HGI) “ batubaranya mudah digerus”. HGI yang
rendah mengindikasikan “keras untuk digerus” Kebanyakan
batubara memiliki HGI antara 40 s/d 100.
2. Moisture
Moiture adalah jumlah air yang ditahan oleh batubara. Hal ini
dinyatakan dalam presentase sample batubara dalam satuan berat.
Moisture memjadikan proses penggerusan jadi lambat, jadi
semakin banyak udara panas atau lebih lama batubara di dalam
mill dibutuhkan untuk menjadikan batubara betul-betul kering dan
menggerusnya. Akibatnya kapasitas ( pound per jam ) jadi
berkurang. Penyimpanan di stockpile menjadi lebih sulit.
Penyimpanan yang lama pada cuaca yang baik membantu untuk
mengeringkan batubara sebelum digunakan.
Penyimpanan pada udara terbuka dengan udara yang basah
meningkatkan surface moisture batubara yang kemudian
menyebabkan masalah aliran (flow) dan membutuhkan udara panas
yang lebih untuk pengeringan batubara yang digerus.
3. Finenes
Finenes adalah ukuran yang memspesifikkan persentase dari suatu
sample batubara yang lolos melalui ayakan. Finenes adalah sua tu
indikator dari sebarapa baik mill beroperasi. Sample dari batubara
yang sudah digerus diperoleh dari down stream dari mill, kering dan
digoyang pada saringan yang terukur. Berikut ini adalah ukuran dari
finenes :
Tipe ljungstrom air heater adalah yang dominan yang digunakan pada
pembangkit moderen untuk mengontrol sirkulasi panas pada boiler. :
Setiap air preheater tipe ljungstrom disebut juga tipe bisector, karena
ada dua laluan terpisah melalui alat ini. Dan juga disebut regenerative
Air heater. Lihat Figure 2.1-11a.
Satu laluan adalah untuk flue gas yang dievakusi oleh Induced draft
fan dan laluan kedua untuk udara pembakaran secondary di ruang
bakar. Regenerative maksudnya adalah, proses perpindahan panas
dilakukan berullang kali begitu elemen pemanas udara berputar melalui
duct gas dan udara. Elemen dibungkus dengan basket.
Air Preheater meningkatkan efisiensi boiler dengan dua cara :
Air Preheater dipasang pada flue gas duct dibawah ekonomizer dan
dan pada discharge air duct dari FDF. Pada lokasi ini, alat akan mudah
mentransfer panas sisa dari flue gas ke udara pembakaran secondary
yang dipasok oleh FDF.
Porsi temperatur tinggi pada rotor atau hot end, dimana flue gas
masuk dan terbentuklah udara panas secondary.
Terminologi cold end berkaitan dengan bagian rotor dimana lokasi
udara masuk dan flue gas discharge.
Terdapat tiga lapisan elemen perindahan panas pada air preheater :
Abu yang bersifat molten dan kemudian keras karena temperatur tinggi
disebut slag. Tingkat kecendrungan terbentuknya slagging merupakan
faktor utama dalam merancang sistem soot blower.
Jika kegagalan terjadi pada suatu wall blower, temperature probe atau
long retractable blower ketika lance dimasukkan ke ruang bakar, maka
hand crank atau air wrench dapat digunakan untuk menarik lance.
Uap harus dipasok ke setiap sootblower yang dimasukkan ke ruangbakar
apabila adanya pembakaran untuk mencegah overheating dan
kerusakan.
Kehati-hatian harus diambil bilamana crank dipakai dapa suatu blower,
karena crank dihubungkan langsung dengan peralatan penggerak lance.
Setiap pergerakan dari lance akan memutar crank dan kemungkinan dan
bisa membuat personal terluka. Selalu putuskan sambungan power dan
biarkan aliran uap mengalir. Hand crank juga dugunakan untuk keperluan
pemeliharaan. Dengan media hembus yang dimatikan, sangat penting
untuk menarik lance dari ruang bakar secapatnya untuk mencegah
overheating dan kerusakan.
2.1.10 b Retractable Flue Gas Temperature Probe (Thermoprobe)
Alat ini dipasang pada sisi duct sisi masuk preheater dan duct gas outlet.
Dua buah soot blower dipasang pada masing-masing rumahnya. Soot
blower harus secara terus menerus dioperasikan pada saat startup untuk
mencegah draft losses dan kebakaran.
Soot blower terdiri dari power penggerak dengan assembly double nozzle
atau tunggal. Unit penggerak dengan gear reducer, menggerakkan
lengan nozzle secara perlahan di atas elemen pemindah panas. Siklus
hembusan terdiri dari satu laluan di permukaan panas dan dapat dimaju
mundurkan dari ujung satu ke ujung lainnya.
Elemen perpindahan panas dari airheater harus dijaga tetap pada kondisi
bersih setiap saat untuk mencegah draft losses dan potensi kebakaran.
Safety valve adalah peralatan untuk memprotek uap dan air dari
kelebihan tekanan. Kelebihan tekanan dapat terjadi dalam dua kondisi :
2.1.11b Lokasi
Terdapat berbagai safety valve yang dipasang pada boiler dan pipa uap
untuk memcegah system dari over pressure. Berikut ini dilampirkan
daftar tipe dari valve dan lokasi penempatannya pada system.
1. Spring type safety valve dipasok dengan boiler main steam dan
reheat steam piping.
2. Drum safety valve yang terhubung langsung dengan steam drum.
3. Superheat safety valve yang dihubungkan langsung ke main steam
line dengan high pressure turbine.
4. Safety valve dihubungkan langsung ke reheat inlet piping
5. Safety valve dihubungkan langsung ke reheat outlet piping.
6. Terdapat pressure relief atau electromatic relief valve dipoasisikan
pada superheater outlet. Relief valve tidak termasuk dalam total
relieving capacity dari safety valves karena valve ini dapat diisolasi
dari boiler. Electromatic atau pressure relief valve di set untuk
membuka pada tekanan dibawah tekanan pembukaan pada setting
terrendah superheater safety valve. Hal ini untuk mencegah valve
dari pembukaan, kecuali terjadi major over pressure.
Tekanan buka dari safety valve atau popping pressure adalah bertahap
untuk mencegah safety valve dari pembukaan secara bersamaan. Safety
valve superheater di set lebih rendah dari safety valve di drum. Hal ini
memastikan bahwa aliran uap dipertahankan melalui superheater, jika
over pressure terjadi.
Superheater safety valve pertama kali di set untuk membuka pada
tekanan 2.680 psig dan menutup pada tekanan 2.600 pisg. Hal ini
menyediakan 80 lb dengan 3% blowdown dan capasitas total melepas
uap adalah 248.000 lb uap/jam.
Superheater valve kedua yang di set membuka pada tekanan 2.760 psig
dan menutup pada 2.680 psig. Hal ini menyediakan 80 lb dengan 3%
blowdown dan kapasitas total melepas uap adalah 256.100 lb uap/jam.
Saat kenaikan drum pressure, drum safety valve di set untuk membuka
dengan urutan setelah superheater safety valve bekerja. Drum safety
valve pertama yang di set pada tekanan terendah adalah membuka
pada tekanan 2.850 psig dan menutup pada 2.756 pisg. Hal
menyediakan 85 lb dengan 3% blowdown dan capasitas total melepas
uap adalah 529.600 lb uap/jam.
Drum safety valve kedua di set membuka pada tekanan 2.875 psig dan
menutup pada 2.790 psig. Hal menyediakan 85 lb dengan 3% blowdown
dan kapasitas total melepas uap adalah 534.250 lb uap/jam.
Drum safety valve yang ketiga membuka pada tekanan 2.900 psig dan
menutup pada 2.814 psig. Hal menyediakan 86 lb dengan 3% blowdown
dan kapasitas total melepas uap adalah 538.900 lb uap/jam.
Drum safety valve ke empat membuka pada tekanan 2.915 psig dan
menutup pada 2.828 psig. Hal menyediakan 87 lb dengan 3% blowdown
dan kapasitas total melepas uap adalah 541.650 lb uap/jam.
Drum safety valve ke lima membuka pada tekanan 2.928 psig dan
menutup pada 2.837 psig. Hal menyediakan 88 lb dengan 3% blowdown
dan kapasitas total melepas uap adalah 543.500 lb uap/jam.
Drum safety valve ke enam membuka pada tekanan 2.935 psig dan
menutup pada 2.857 psig. Hal menyediakan 78 lb dengan 3% blowdown
dan kapasitas total melepas uap adalah 545.350 lb uap/jam.
Reheat safety valve yang kedua di set untuk membuka pada tekanan
595 psig dan menutup pada tekanan 577 psig. Hal ini menyediakan 18 lb
dengan 3% blowdown dan capasitas total melepas uap adalah 214.620 lb
uap/jam.
Reheat safety valve yang pertama dipasang di “cold” reheat line di set
membuka pada tekanan 627 psig dan menutup pada tekanan 608 psig.
Hal ini menyediakan 19 lb dengan 3% blowdown dan capasitas total
melepas uap adalah 396.980 lb uap/jam.
Reheat safety valve yang kedua di set membuka pada tekanan 630 psig
dan menutup pada tekanan 611 psig. Hal ini menyediakan 19 lb dengan
3% blowdown dan capasitas total melepas uap adalah 398.950 lb
uap/jam.
Reheat safety valve yang ketiga di set membuka pada tekanan 633
psig dan menutup pada tekanan 614 psig. Hal ini menyediakan 19 lb
dengan 3% blowdown dan capasitas total melepas uap adalah 400,700
lb uap/jam.
Bodi katup menyediakan area tatakan ke drum atau ke steam line dan ke
discharge pipa yang terus ke udara luar. Di dalam bodi katup terdapat ring
pengatur bagian upper dan lower dan exhaust port untuk uap yang bocor
keluar.
Pipa discharge tidaklah merupakan suatu integral part dari safety valve, tetapi
bagian ini menyediakan suatu fungsi yang penting dengan menyediakan suatu
laluan discharge untuk uap yang bocor keluar.
Figure 2.1.12 Safety Valve
2.1.11e Safety Valve Operation
Dalam hal steam discharging antara disc dan seat, terdapat juga
sejumlah kecil uap yang lari keluar melewati spindle dan keluar dari
bodi katup keluar bukaan venting. Pembukaan di ruang venting
membatasi uap meninggalkan bodi katup dan menyebabkan
menaiknya back pressure diatas penahan disch katup. Dengan
terbukanya safety valve, tekanan uap di dalam system akan mulai
menurun dan gaya dari pada per akan sekali lagi melawan gaya dari
tekanan uap dibawah disc dan katup akan kembali ke posisi menutup.
Steam pressure trap di dalam chamber diatas penahan disc melakukan suatu
gaya di atas disc assembly dan membantu per untuk menutup katup. Gaya
dari per akan mengatasi tekanan uap dibawah valve disc dan valve disc and
spildle akan kembali ke posisi menutup.
Selama masa startup, semua safety valve harus di test untuk meyakinkan
bahwa batasan tekanan pembukaan dan blowdown adalah benar. Hal ini
disebut “setting safety valves”. Ruangan di tekanan poping dibuat dengan
memutar compression screw relatif terhadap sring washer. Memutar
compression screw dalam posisi arah arum jam akan mengurangi kompressi
pada per.
Pengaturan ring bagian atas digunakan untuk merubah jumlah dari blowdown
dari safety valve. Bermacam posisi dari ring akan merubah sudut dan
merubah arah uap.
a. Blowdown yang panjang akan menahan valve tetap terbuka melebihi dari
yang dibutuhkan.
b. Blow yang terlalu sebentar akan menyebabkan valve terus kerja karena
valve akan terus mengangkat dan dan menutup kembali yang dapat
merusak katup sementara mengurangi kapasitas pelepasan dari katup.
Safety valve dikapalkan dengan plug bertekanan hydrostatis test yang
dipasang diantara disc dan seat. Plug ini bertujuan dua maksud :
Electronic relief valve ini tidak memperhatikan safety valve, karena dia
dapat diisolasi dari boiler dengan menutupnya yang ditempatkan
diantara katup isolasi dan main steam system.
Terdapat satu katup dua setengah inch (2.5”) dan satu katup isolation
(2.5”) yang dipasang pada line uap superheater. Pada control room panel tiga
posisi switch mengarahkan pergerakkan dari electromagnetic relief valve.