Kedudukan Pancasila Sebagai Sumber Hukum Dasar Negara Indonesia

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Kedudukan Pancasila Sebagai

Sumber Hukum Dasar Negara


Indonesia dan Makna Isi
Perubahan UUD 1945
Oleh :
Kelompok 6

 Yuli Nur Azizah


(120210101077)
 Alvi Hidayati
(120210101081)
 Afni Nihayah
(120210101082)
 Surya Tanjung
(120210101085)
Dasar Negara ???
Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan
Sumber Hukum

Kedudukan Pancasila sebagai dasar


negara adalah sebagai berikut:

1.Sebagai ideologi negara

2. Sumber dari segala sumber hukum

3. Sebagai pandangan hidup bangsa


Pancasila Sebagai Sumber dari segala
sumber hukum

Sumber hukum adalah segala


sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan
yang mempunyai kekuatan bersifat
memaksa, yaitu apabila dilanggar akan
mengakibatkan timbulnya sanksi yang
tegas. Sumber hukum negara indonesia
adalah pancasila. Dengan kata lain
pancasila merupakan suatu dasar nilai serta
norma untuk mengatur pemerintahan
Negara
Pancasila sebagai dasar negara menunjukkan
bahwa Pancasila itu sebagai sumber dari segala sumber
hukum atau sumber dari seluruh tertib hukum yang ada
di Negara RI.
Semua sumber hukum atau peraturan-peraturan,
mulai dari UUD 1945, Tap MPR, Undang-Undang,
Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang2), PP
(Peraturan Pemerintah), Keppres (Keputusan Presiden),
dan seluruh peraturan pelaksanaan yang lainnya, harus
berpijak pada Pancasila sebagai landasan hukumnya.
Pancasila Sebagai Sumber Hukum

Pancasila merupakan sumber hukum yang


universal yang mampu menjangkau berbagai
aspek. Pancasila dalam pengertian ini disebutkan
dalam ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 (Jo.
Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan ketetapan MPR
No. IX/MPR/1978). Dalam hal ini Pancasila berperan
sebagai pengatur kehidupan kemasyarakatan dan
sebagai pangatur tingkah laku pribadi.
Penuangan di Dalam Peraturan
Perundang-Undangan

Pancasila sebagai sumber dan kaidah


penuntun hukum itu harus dituangkan di dalam
peraturan perundang-undangan sebagai sumber
hukum formal.
Peraturan perundang-undangan yang ada
sekarang ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun
2004 terdiri dari :
1. UUD 1945
2. UU/perpu
3. Peraturan Pemerintah
4. Keputusan Presiden
5. Surat Keputusan Menteri
6. Perda
Makna Isi Perubahan UUD
1945
perubahan UUD merupakan tuntutan sejarah.
Dengan adanya perkembangan zaman maka UUD boleh
diubah agar bisa menyesuaikan atau beradaptasi.
Adapun tujuan dari perubahan adalah
menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara,
kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan,
eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta
hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi
dan kebutuhan bangsa.
Landasan hukum diadakannya perubahan /
Amandemen UUD 1945

Adapun landasan hukum perubahan UUD


1945 adalah UUD 1945 pasal 37 yang berbunyi :
1. Untuk mengubah undang-undang dasar sekurang-
kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota majelis
permusyawaratan rakyat harus hadir
2. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-
kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota yang
hadir
3. Lembaga mengubah dan waktu terjadinya
perubahan amandemen UUD 1945
Amandemen adalah proses perubahan terhadap ketentuan
dalam sebuah peraturan. Amandemen hanya merubah sebagai
(kecil) dari peraturan.
Amandemen UUD 1945 dilakukan sebanyak 4 kali. Keempat
tahap amandemen tersebut adalah

1. Amandemen pertama: dalam sidang umum MPR oktober 1999


2. Amandemen kedua: dalam sidang tahunan MPR tahun 2000
3. Amandemen ketiga: dalam sidang tahunan MPR oktober 2001
4. Amandemen keempat: dalam siding tahunan MPR Agustus 2002
Amandemen pertama menyakut 5 persoalan
pokok. Kelima persoalan itu meliputi:
a. perubahan tentang lembaga pemegang
kekuasaan membuat undang-undang
b. perubahan tentang masa jabatan presiden
c. perubahan tentang hak prerogative presiden
d. perubahan tentang fungsi menteri
e. perubahan redaksional
Amandemen kedua dilakukan terhadap
9 persoalan. Kesembilan persoalan
tersebut meliputi pengaturan mengenai:

a. Wilayah Negara
b. hak hak asasi manusia
c. DPR
d. Pemerintahan Daerah
e. Pertahan dan keamanan
f. Lambang Negara
g. Lagu kebangsaan
Amandemen ketiga berkenaan dengan 16 persoalan
pokok. Persoalan itu meliputi:

a. Kedaulatan rakyat
b. tugas MPR
c. syarat syarat presiden dan wakil presiden
d. Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung
e. pemberentian Presiden
f. Presiden berhalangan tetap
g. kekosongan wakil presiden
h. perjanjian internasional
i. kementrian Negara
j. DPD
k. Pemilihan umun
l. APBN,pajak dan keuangan Negara
m. Badan pemeriksa keuangan
n. Kekuasaan kehakiman dan Mahkamah Agung
o. Komisi yudisial
p. Mahkamah Konstitusi
Amandemen keempat berkenaan dengan
12 persoalan. Persoalan tersebut adalah

a. komposisi keanggotaan MPR


b. pemilu presiden dan wakil presiden
c. presiden dan wakil presiden tidak dapat
menjalankan kewajiban dalam masa
jabatan secara bersamaan
d. dewan pertimbangan yang bertugas member
nasihat presiden
e. mata uang
f. Bank sentral
g. badan badan lain dalam kekuasan
kehakiman
h. Pendidikan
i. Kebudayaan
SEKIAN !!!
Terimah kasih

Anda mungkin juga menyukai