Makalah Semantik-Kelompok 5 Dasar Keilmuan Bhs Ind SD-1
Makalah Semantik-Kelompok 5 Dasar Keilmuan Bhs Ind SD-1
Makalah Semantik-Kelompok 5 Dasar Keilmuan Bhs Ind SD-1
Semantik dalam
Bidang Semantik Manfaat
Linguistik
Jenis
Pengertian Semantik
Kata semantik dalam bahasa Indonesia (Inggris:
semantics) berasal dari bahasa yunani sema (kata
benda yang berarti “tanda” atau lambang”. Kata
kerjanya adalah semaino yang berarti “menandai”
atau “melambangkan”.
• Semasiologi
• Sintaksis
• Etimologi
Makna dan
Masalahnya
Tanda, Lambang,
Pengertian
Konsep, dan
Makna
Definisi
Informasi Maksud
Pengertian Makna
Untuk dapat memahami apa disebut makna
atau arti. Hubungan antara lambang bunyi
dengan acuannya. Unsur dari sebuah kata atau
lebih tepat sebagai gejala-dalam-ujaran.
Informasi
Merupakan sesuatu yang diluar ujaran
dilihat dari segi objeknya atau yang
dibicarakan.
Maksud
Sesuatu yang diluar ujaran dilihat dari segi
si pengujar, orang yang berbicara, atau pihak
subjeknya.
Tanda, Lambang, Konsep, dan Definisi
Contoh :
Orang yang kulitnya hitam → si hitam
Orang yang kepalanya botak → si botak
• Penemu dan Pembuat
Banyak nama benda dalam kosakata bahasa
Indonesia yang dibuat berdasarkan nama
penemunya, nama pabrik pembuatannya, atau
nama dalam peristiwa sejarah. Nama-nama benda
yang demikian disebut dengan istilah appelativa.
Contoh :
Volt (nama satuan kekuatan aliran litrik) →
Alessandro Volta
Braille (sejenis sistem tulisan sentuh yang
digunakan oleh orang buta) → Louis Braille
• Tempat Asal
Sejumlah nama benda dapat ditelusuri berasal nama
tempat asal benda tersebut.
Contoh :
Magnet berasal dari nama tempat Magnesia
Kenari (sejenis burung) berasal dari nama Pulau
Kenari di Afrika
Sarden (ikan) berasal dari nama Pulau Sardinia di
Italia.
• Bahan
Ada sejumlah benda yang namanya diambil dari
nama bahan pokok benda tersebut.
Contoh :
Kaca (nama bahan) → Kaca mata, kaca jendela,
kaca spion, dan kaca mobil.
Bambu (nama bahan) →Bambu runcing (nama
senjata)
• Keserupaan
Dalam praktik berbahasa banyak kata yang
digunakan seacara metaforis. Artinya kata
tersebut digunakan dalam suatu ujaran yang
maknanya dipersamaan atau diperbandingkan
dengan makna leksikal dari kata tersebut.
Contoh :
Kaki (alat penopang beridirinya tubuh) pada
frase kaki meja dan kaki kursi.
Kaki (terletak bagian bawah) pada frase kaki
gunung.
• Pemendekan
Dalam perkembangan bahasa terakhir ini banyak kata-
kata dalam bahasa Indonesia yang terbentuk sebagai
hasil penggabungan unsur-unsur huruf awal atau suku
kata dari beberapa kata yang digabungkan menjadi satu.
Contoh :
ABRI → Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Monas → Monumen Nasional
Depnaker → Departemen Tenaga Kerja
• Penamaan Baru
Kata-kata atau istilah-istilah yang sudah ada itu perlu
diganti dengan kata-kata baru, atau sebutan baru,
karena dianggap kurang tepat, tidak rasional, kurang
halus, atau kurang ilmiah.
Contoh :
Turisme → Pariwisata
Turis → Wisatawan atau pelancong
Piknik → Darmawisata
Jongos atau babu → Pembantu rumah tangga atau
pramuwisma
Gelandangan → Tunawisma
Pelacur → Tunasusila
• Pengistilahkan
Istilah sebagai hasil pengistilahkan dengan nama
sebagai hasil penamaan. Istilah makna yang tepat
dan cermat serta digunakan hanya untuk satu
bidang tertentu, sedangkan nama masih bersifat
umum karena digunakan tidak dalam bidang
tertentu.
Contoh :
Kata <telinga> dan <kuping> sebagai nama
dianggap bersinonim.
• Pendefinisian adalah usaha yang dilakukan
dengan sengaja mengungkapkan dengan kata-
kata akan suatu benda, konsep, proses,
aktivitas, peristiwa, dan sebagainya.
Contoh :
Kata ayah didefinisikan dengan kata bapak.
Tinta didefinisikan dengan kata air.
JENIS MAKNA
• Makna Leksikal • Makna Konseptual
• Makna Gramatikal • Makna Asosiatif
• Makna Referensial • Makna idiomatikal
• Makna Nonreferensial • Peribahasa
• Makna Denotatif • Makna Kias
• Makna Konotatif • Makna Lokusi
• Makna Kata • Makna Ilokusi
• Makna Istilah • Makna Perlokusi
• Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
Contoh :
Tikus (binatang pengerat yang dapat menyebabkan timbulnya
penyakit tifus ) → Tikus itu mati diterkam kucing.
Tikus (perbuatan manusia mirip dengan perbuatan tikus) →
Yang menjadi tikus di gudang kami ternyata berkepala hitam.
Gramatikal adalah makna yang hadir
sebagai akibat adanya proses gramatika seperti
proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses
komposisi. Proses afiksasi awalan ter- pada
kata angkat dalam kalimat Batu seberat itu
terangkat juga oleh adik melahirkan makna
‘dapat’, dan dalam kalimat Ketika balok itu
ditarik, papan itu terangkat ke atas melahirkan
makna gramatikal ‘tidak sengaja’.
• Makna Referensial dan Nonreferensial
Referensial yaitu sesuatu di luar bahasa
yang diacu oleh kata itu maka kata tersebut
disebut kata bermakna referensial.
Kata dan termasuk kata yang
bermakna referensial karena keduanya sejenis
dengan perabot rumah tangga yang disebut
“meja” dan “kursi”. Sebaliknya kata karena
dan tetapi tidak mempunyai referen. Jadi, kata
karena dan tetapi termasuk kata yang
bermakna nonreferensial.
• Makna Denotatif dan Konotatif
Perbedaan makna denotatif dan konotatif
didasarkan pada ada atau tidak adanya “nilai
rasa” (istilah dari Slametmulyana, 1964) pada
sebuah kata. Setiap kata, terutama yang disebut
kata penuh, mempunyai makna denotatif, tetapi
tidak setiap kata itu mempunyai makna konotatif.
Contoh :
Kata perempuan mempunyai nilai rasa yang
‘rendah’ sedangkan kata wanita mempunyai rasa
yang ‘tinggi’.
Makna Kata dan Makna Istilah
Perbedaan adanya makna kata dan makna istilah
berdasarkan ketepatan makna kata itu dalam
penggunaanya secara umum dan secara khusus.
Contoh :
Kata ‘tahanan’ itu bersifat umum akan tetapi istilah
dibidang hukum makna ‘tahanan’ itu sudah pasti.
• Makna konseptual adalah makna yang sesuai
dengan konsepnya, makna yang sesuai dengan
referennya, dan makna yang bebas dari asosiasi
atau hubungan apa pun.
• Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki
sebuah kata berkenaan dengan adanya hubungan
kata itu dengan keadaan di luar bahasa.
Contoh :
Kata melati berasosiasi dengan makna ‘suci’, atau
‘kesucian’
Makna Idiomatikal dan Pribahasa
• Idiomatikal → makna sebuah satuan bahasa
(kata, frase, maupun kalimat) yang
“menyimpang” dari makna leksikal.
Idiom penuh maknanya tidak dapat diramalkan.
• Pribahasa bersifat memperbandingkan atau
mengumpamakan maka lazim juga disebut
perumpamaan.
Peribahasa maknanya masih dapat diramalkan.
• Makna Kias
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan
W.J.S Poerwadarminta ada digunakan istilah arti
kiasan yakni sebagai oposisi dari arti sebenarnya.
Bentuk ujaran dan makna yang diacu ada
hubungan kiasan, perbandingan atau persamaan.
Contoh :
Gadis cantik disamakan dengan bunga; matahari
yang menyinari bumi pada siang hari disamakan
dengan raja dan sebagainya.
Makna Lokusi, Ilokusi, dan
Perlokusi
• Makna lokusi adalah makna yang dinyatakan
dalam ujaran, makna harfiah, atau makna apa
adanya.
• Makna ilokusi adalah makna seperti yang
dipahami oleh pendengar.
• Makna perlokusi adalah makna seperti yang
diinginkan oleh penutur
Contoh :
Kalau seseorang kepada tukang afdruk foto di
pinggir jalan bertanya, “Bang, tiga kali empat,
berapa?”
TERIMA
KASIH