Draft RPHJP KPHP Malaka

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 56

RENCANA PENGELOLAAN HUTA JANGKA PANJANG

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) MALAKA


I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan salah satu program prioritas
pemerintah dalam rangka memperbaiki tata kelola hutan dan memperkuat
desentralisasi sektor hutan.
 Melalui pembentukan KPH maka tata kelola hutan diharapkan akan menjadi lebih
efektif.
 Tahun 2010 Menhut KPH NTT melaluai SK Nomor : SK.591/Menhut-II/2010 seluas
1.247.962 Ha (Seluas 689.609 Ha dan KPHP seluas 558.353 Ha)
 KPH Malaka masuk dalam KPH Unit XIX dengan Luas 115.380 Ha (Sebelum Pisah
dari Kab. Belu)
 Tahun 2017 berdasarkan SK Menteri LHK No
SK.644/MENLHK/SETJEN/PLA.0/11/2017 ditetapkan Luas Areal KPH Malaka 9.442
Ha (HL 3.862 ha, HPT 2.988 ha dan HP 2.592 ha)
 Salah satu langkah awal yang harus dilaksanakan oleh KPHP Malaka adalah
menyusun rencana kerja pengelolaan hutan jangka panjang (RPHJP)
Page 2
I. PENDAHULUAN

TUGAS DAN FUNGSI KPH


1. Menyelenggarakan pengelolaan hutan yang meliputi :
 Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan;
 Pemanfaatan hutan;
 Penggunaan kawasan hutan;
 Rehabilitasi hutan dan reklamasi; dan
 Perlindungan hutan dan konservasi alam.
2. Menjabarkan kebijakan kehutanan nasional, provinsi dan kabupaten/kota bidang kehutanan
untuk diimplementasikan;
3. Melaksanakan kegiatan pengelolaan hutan di wilayahnya mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, serta pengendalian;
4. Melaksanakan pemantauan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan di
wilayahnya;
5. Membuka peluang investasi guna mendukung tercapainya tujuan pengelolaan hutan. Page 3
I. PENDAHULUAN

Maksud
1. Menyediakan rencana pengelolaan (management plan) jangka panjang
untuk kurun waktu 10 tahun (Tahun 2019 - 2028) untuk mengarahkan
pelaksanaan pengelolaan kawasan hutan pada setiap blok dan petak di
wilayah KPHP Malaka;
2. Memberikan arahan bagi para pihak yang berkepentingan dalam kegiatan
pembangunan kehutanan di wilayah KPHP Malaka;
3. Menyediakan acuan dan arahan bagi penyusunan business plan KPHP
Malaka.

Page 4
I. PENDAHULUAN
Tujuan
1. Menginventarisasi potensi KPH Malaka (HHK, HHBK, dan Jasa Lingkungan);
2. Melakukan penataan hutan (Blok dan Petak) sebagai administrasi kawasan hutan yang
mengarahkan rencana kegiatan lapangan;
3. Melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan;
4. Menyelenggarakan pengelolaan hutan berbasis masyarakat melalui skema HKm, Kemitraan
secara lestari dan berkelanjutan;
5. Mengelola HHK, HHBK dan Jasa Lingkungan secara optimal dalam rangka mendorong
terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat;
6. Menyelesaikan masalah tenurial dengan masyarakat;
7. Membangun kolaborasi dengan masyarakat dan pihak ketiga pemegang isin usaha
pemanfaatan, serta pihak ketiga lainnya dalam pengembangan aneka usaha kehutanan;
8. Mengembangkan jasa lingkungan melalui konservasi dan perlindungan pada blok inti dan
blok perlindungan;
9. Memantau implementasi RKT pihak ketiga pemegang isin usaha pengelolaan kawasan.

Page 5
I. PENDAHULUAN
Sasaran
1. Terbangunnya kelas perusahaan Hasil Hutan Kayu (HHK) mis : Jati dan mahoni
2. Terbangunnya kelas perusahaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) mis : Kemiri dan Jambu
Mete
3. Terlaksananya kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui skema Kemitraan Kehutanan;
4. Penyelesaian masalah konflik tenurial;
5. Terwujudnya kemandirian KPHP Malaka melalui penerapan Pola Pengelolaan Keuangan
(PPK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan core business HHK, HHBK dan Jasa
Lingkungan;
6. Termonitornya pemegang ijin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan;
7. Terjaminnya perlindungan dan pengamanan hutan dalam wilayah kelola KPHP Malaka
secara optimal dan berkelanjutan;
8. Terbangunnya sistem informasi manajemen pengelolaan hutan di KPHP malaka;
9. Terbangunnya lembaga pengelola KPHP Malaka yang mantap dan profesional dengan
dukungan SDM yang berkualitas, memadai dan kompeten. Page 6
I. PENDAHULUAN
Ruang Lingkup
1. Pendahuluan terdiri berisi; latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, tahapan penyusunan
RPHJP, ruang lingkup, dan batasan pengertian.
2. Deskripsi Kawasan KPHP malaka
3. Visi dan Misi Pengelolaan Hutan
4. Analisis dan Proyeksi
5. Rencna Kegiatan yang terdiri dari kegiatan inventarisasi berkala wilayah KPH, pemanfaatan
hutan pada wilayah tertentu, pemberdayaan masyarakat, pembinaan dan pemantauan areal
KPH, penyelenggaraan rehabilitasi pada areal di luar ijin, pembinaan dan pemantauan,
penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam, penyelenggaraan koordinasi dan
sinkronisasi antara pemegang ijin, koordinasi dan sinergi dengan instansi, penyediaan dan
peningkatan kapasitas SDM, penyediaan pendanaan, pengembangan data base, rasionalisasi
wilayah kelola, review rencana pengelolaan dan pengembangan investasi.
6. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian
7. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
8. Penutup Page 7
II. DESKRIPSI KAWASAN
A. Risalah Wilayah KPH
Letak dan Luas
Kecamatan Luas (ha)
BOTIN LEOBELE 185,22
IO KUFEU 833,72
KOBALIMA 1.705,32
 124° 40' 00" BT- 125° 22' 30" BT
KOBALIMA TIMUR 1.496,09
LAENMANEN 1.143,75
 9° 20' 30" LS - 9° 37' 30" LS
MALAKA TIMUR 660,78
RINHAT 2.592,32
SASITA MEAN 825,52
Jumlah 9.442,72
Fungsi Kawasan
No. Kelompok Hutan Jumlah
HL HP HPT
1. Bifemenasi
- - 2.988.21 2.988.21
Sonmahole
2. Fatusaka 1.496,09 - - 1.496,09
3. Lakaan Mandeu 1.507,85 - - 1.507,85
4. Oenunu - 2.592,32 - 2.592,32
5. Selie 858,25 - - 858,25
Jumlah 3.862,19 2.592,32 2.988,21 9.442,72
Persen (%) 40,90 27,45 31,65 100,00
II. DESKRIPSI KAWASAN

Aksesibilitas
Kls Luas Persen
No. Kecamatan
Aksesibilitas (Ha) (%)
Io kufeu, Kobalima,
1. Rendah 957,43 10,14
Rinhat
Botin Leobele, Io
Kufeu, Kobalima,
Kobalima timur,
2. Sedang 2.946,46 31,20
Laenmanen, Malaka
Timur, Rinhat, Sasita
Mean
Botin Leobele, Io
Kufeu, Kobalima,
Kobalima timur,
3. Tinggi 5.538,83 58,66
Laenmanen, Malaka
Timur, Rinhat,
Sasita Mean
Jumlah 9.442,72 100,00
II. DESKRIPSI KAWASAN
Iklim
temperatur rata-rata 24-34 °C
Curah Hujan Persen
No. Luas (Ha)
(mm/tahun) (%)
1. 400-1700 3,00 0,03
2. 400-2000 738,23 7,82
3. 400-2500 307,22 3,25
4. 400-3000 3.978,68 42,13
5. 400-3500 2.352,83 24,92
6. 500-2100 164,23 1,74
II. DESKRIPSI KAWASAN
Tanah
Luas Persen
No. Jenis Tanah
(Ha) (%)
1. Aluvial 769,83 8,15
2. Kambisol Distrik 172,13 1,82
3. Kambisol Eutrik 2.354,72 24,94
4. Kambisol Ustik 3.537,56 37,46
5. Mediteran Haplik 1.724,99 18,27
6. Renzina 883,49 9,36
Jumlah 9.442,72 100,00
II. DESKRIPSI KAWASAN

Kelerengan
Kelas Persen
No. Luas (Ha)
Lereng (%)
1. 0%-8% 2.231,10 23,63
2. 8 % - 15 % 2.201,92 23,32
3. 15 % - 25% 3.754,34 39,76
4. 25 % - 40% 1.140,72 12,08
5. > 40 % 114,63 1,21
Jumlah 9.442,72 100,00
II. DESKRIPSI KAWASAN

Hidrologi Daerah Aliran Sungai


Nama
No. Luas (ha) Persen (%)
DAS
1 Babulu 2.937,97 31,11
2 Benain 6.327,99 67,01
3 Koke 176,76 1,87
Jumlah 9.442,72 100,00
II. DESKRIPSI KAWASAN
B. Potensi Biofisik

Penutupan Lahan
Persen
No. Penutupan Lahan Luas (ha) (%)
1 Hutan Lahan Kering Primer 1.340,07 14,19
Hutan Lahan Kering
2 Sekunder 3.928,94 41,61
3 Permukiman 63,60 0,67
Pertanian Lahan Kering
4 1.286,00 13,62
Campur
5 Savanna 1.412,61 14,96
6 Sawah 507,83 5,38
7 Semak Belukar 779,02 8,25
8 Tubuh Air 124,66 1,32
Jumlah 9.442,72 100,00
II. DESKRIPSI KAWASAN
Potensi Pohon Hasil Inventarisasi Lapangan :

Potensi Rata-
Kelompok Hutan Nama Desa Titik Ikat Jenis Pohon Dominan
rata
Oenunu Desa Boen 124o 44’ 24,36” BT Jati, Lamtoro
9o 34’ 16,75” LS
Desa Naet 124o 44’ 48,78” BT Jati, Mahoni, Kemiri
4,816 m3/ha
9o 34’ 18,24” LS
Desa 124o 54’ 58,65” BT Jati, Lamtoro
Asmanulea 9o 32’ 16,51” LS
Selie Desa 125o 1’ 13,14” BT Jati, Johar,
Babulu 9o 27’ 27,54” LS Kemiri
Selatan
Desa 124o 55’ 35,77” BT Jati, kemiri, Asam, Kesambi, 43,59 m3/ha
Raiulun 9o 23’ 23,64” LS Lamtoro
Desa Uabau 124o 52’ 6,00” BT Jati, Kepok Hutan
9o 26’ 16,39” LS
II. DESKRIPSI KAWASAN
Potensi Perekebunan Kab. Malaka (Data Statistik : Malaka dalam Angka 2017) :

No. Kecamatan Produksi Jambu Mete (ton) Produksi Pinang (ton) Rumah Tangga
1 Botin Leobele 15 1 1.463
2 Io Kufeu 7 0,13 2.255
3 Kobalima 52 2 4.399
4 Kobalima Timur 23 3,5 1.789
5 Laen Manen 4 2 3.357
6 Malaka Timur 13 12 2.614
7 Rinhat 2 3 4.176
8 Sasita Mean 4 3 2.406
Potensi Jasa Lingkungan:
No. Jenis Potensi Kelompok Hutan Nama Desa Koordinat
1. Sumber Mata Air Webua Selie Selie Desa Rainawe Kec. Kobalima 125o 02’ 48,1” BT
09o 28’ 59,9” LS
2. Danau Mantasik Bifemnasi Desa Babotin Leobele 124o 51’ 29,4” BT
09o 28’ 17,1” LS
II. DESKRIPSI KAWASAN
C. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan
Distribusi Frekuensi Responden menurut
Distribusi Frekuensi Responden menurut Sumber
Pengetahuan terhadap Kawasan Hutan Bifemenasi
Informasi tentang Kawasan Hutan di Desa As Manulea
Sonmahole
No. Pengetahuan terhadap Frekuensi Persentase No. Sumber Informasi Tentang Frekuensi Persentase
Kawasan Hutan (%) Kawasan Hutan (%)
1. Tahu 5 50 1. Lurah/Camat 1 10
2. Tidak tahu 5 50
2. Petugas kehutanan/aparat 1 10
Jumlah 10 100
3. Orang sekitar 1 10
Distribusi Frekuensi Responden menurut pengetahuan Mengikuti Penyuluhan -
batas desa dengan kawasan hutan di Desa As Manulea 4. -
5. Plang - -
No. Pengetahuan Batas Desa Frekue Persentase
nsi (%) Orang tua/cerita turun 2
dengan Kawasan Hutan 6. 20
1. Ada - - temurun
2. Tidak Ada 1 10 7. Lainnya (tidak tahu) 5 50
3. Tidak Tahu 9 90
Jumlah 10 100
Jumlah 10 100
II. DESKRIPSI KAWASAN
Penghasilan Penduduk Desa As Manulea Per Bulan Luas Pemanfaatan Lahan di Desa As Manulea Tahun 2017
No. Penghasilan Per-Bulan Persentase No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
1 Tegalan/Ladang 163 33.2
1. Kurang Dari Rp. 500.000,- 50%
2 Permukiman 34 6.9
2. Rp. 500.000,- s/d Rp. 1.000.000,- 30% 3 Sekolah 2 0.4
4 Rumah Sakit 1 0.2
3. Lebih Dari Rp. 1.000.000,- 20%
4 Lahan Tidur 172 35.0
5 Kawasan Hutan 119 24.3
Karakteristik Responden di Desa As Manulea dilihat dari Luas Total 491 100.0
Jenis Kelamin, Status Pendidikan dan Jenis Pekerjaan
No. Nama Jenis Kelamin Umur Status Pendidikan Jumlah Anggota Keluarga Pekerjaan
1 Rahel Bire P 28 SLTA 4 Mengurus Rumah Tangga
2 Karel Hina Lede L 56 SD 7 Ternak, Berkebun, Bertani
3 Woslin Leonguru L 61 SD 7 Ternak, Berkebun, Bertani
4 L. Wadu L 59 SD 3 Ternak, Berkebun, Bertani
5 Frans DJ Wadu Netu L 37 S1 PGSD 5 PNS
6 N. Wadu L 54 SD 3 Ternak, Berkebun, Bertani
7 Djibrael Ludji Dima L 64 SD 1 Ternak, Berkebun, Bertani
8 Jacoba Djawa Huky P 55 SLTA /SPG 5 PNS
9 Nelci Kadja P 44 SD 6 Ternak, Berkebun, Bertani
10 Y. Raga P 56 SLTA 3 Ternak, Berkebun, Bertani
III. VISI DAN MISI

Visi Indonesia
UU No. 17/2007 tentang Rencana Jangka Panjang
Nasional 2005-2025 yaitu : “MEWUJUDKAN INDONESIA
YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR” Visi KPHP Malaka:
Menjadi KPH Malaka yang mandiri dalam
Visi RKT Prov. NTT mewujudkan Pengelolaan Hutan yang Lestari
“Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya untuk mensejahterkan masyarakat melalui
Hutan yang Lestari dan Berdayaguna Secara pengelolaan hutan kolaboratif
Optimum”

Visi Kabupaten Malaka


“Terwujudnya Malaka Sebagai Daerah Perbatasan Yang Aman,
Berbudaya, Profesional, Demokratis Dan Sejahtera”
Misi :
1. Melaksanakan pemantapan dan penataan kawasan hutan berdasarkan fungsi dan
peruntukannya.
2. Memantapkan data dan informasi biofisik, sosial, ekonomi dan spasial KPHP Malaka
3. Menyelenggarakan pengelolaan hutan kolaboratif melalui skema kemitraan dengan
masyarakat dan investor.
4. Mengelola dan mendayagunakan sumberdaya hutan secara optimal sesuai dengan
potensi dan daya dukungnya berdasarkan asas pengelolaan hutan lestari
5. Mengoptimalkan perlindungan dan melaksanakan rehabilitasi hutan
6. Memperkuat kelembagaan pengelolaan dan kemitraan dengan masyarakat dan investor
7. Meningkatkan peran serta stakeholders (termasuk masyarakat) dalam pengelolaan hutan.
Tujuan yang ingin dicapai :

1. Mantapnya batas kawasan hutan dan tertatanya blok dan petak serta terselesaikannya
masalah tenurial dalam wilayah KPHP Malaka
2. Tersedinya data data dan informasi biofisik, sosial, ekonomi dan spasial KPHP Malaka yang
akurat
3. Terselenggaranya pengelolaan hutan kolaboratif bersama masyarakat dan investor
4. Termanfaatkannya Hasil Hutan Kayu (HHK), Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), dan Jasa
Lingkungan secara optimal dan berkelanjutan
5. Terjaganya kelestarian sumberdaya hutan beserta ekosistemnya
6. Terbentuknya kelembagaan KPHP Malaka yang mandiri.
7. Terlaksananya Pengendalian, penqawasan, dan kolaborasi pengelolaan antar pemegang ijin
pemanfaatan kawasan dengan pengelola KPH
IV. ANALISIS DAN PROYEKSI
Pengumpulan /
Inventarisasi Data
A. Analisis

Data Kebijakan
Data Biofisik Data Sosial Ekonomi Pengelolaan Hutan

Penataan Hutan
Analisis Spasial

Pembagian
Blok/Petak

Peta Arahan Rencana Pengelolaan


Pemanfaatan KPHP Malaka
KPHP Malaka
B. Hasil Analisis
1. Arahan Pengelolaan KPH
No. Blok Arahan Luas (Ha) Persen (%)
Hutan Lindung 3.862,19 40,90
1 HL-Inti 400,64 4,24
HL-Pemanfaatan 3.461,55 36,66
Hutan Produksi 2.592,32 27,45
HP-HHK-Hutan
1.741,24 18,44
Tanaman
2
HP-Pemberdayaan
586,42 6,21
Masyarakat
HP-Perlindungan 264,66 2,80
Hutan Produksi
2.988,21 31,65
Terbatas
HPT-JASLING/HHBK 795,47 8,42
3
HPT-Pemberdayaan
1.837,03 19,45
Masyarakat
HPT-Perlindungan 355,71 3,77
Jumlah 9.442,72 100,00
2. Analisis Tingkat Kekritisan Lahan

Fungsi Kawasan / Persen


No. Luas (Ha)
Tingkat Kekritisan (%)
1 HL 3,862.19 40.90
- Agak Kritis 483.47 5.12
- Potensial Kritis 3,339.55 35.37
- Tidak Kritis 39.17 0.41
2 HP 2,592.32 27.45
- Agak Kritis 1,347.49 14.27
- Potensial Kritis 883.92 9.36
- Tidak Kritis 360.91 3.82
3 HPT 2,988.21 31.65
- Agak Kritis 1,793.08 18.99
- Kritis 29.34 0.31
- Potensial Kritis 1,064.76 11.28
- Tidak Kritis 101.03 1.07
9,442.72 100.00
3. Analisis Keseuaian Lahan

Kesesuaian Lahan Jati


pada blok arahan HP-HHK-
Hutan Tanaman

Kesesuaian
No. Luas (Ha) Persen (%)
Lahan
1 Sangat Sesuai 524,65 30,13
2 Sesuai 1.198,65 68,83
3 Tidak Sesuai 18,06 1,04
Jumlah 1.741,36 100,00
Kesesuaian Lahan Sengon
pada blok arahan
HP-HHK-Hutan Tanaman
Kesesuaian
No. Luas (ha) Persen (%)
Lahan
1 Sangat Sesuai 1.413,28 81,16
2 Sesuai 205,86 11,82
3 Tidak Sesuai 122,22 7,02
Jumlah 1.741,36 100,00
Kesesuaian Lahan Mahoni
pada blok arahan
HP-HHK-Hutan Tanaman
Kesesuaian
No. Luas (ha) Persen (%)
Lahan
1 Sangat Sesuai 176,25 10,12
2 Sesuai 1.554,37 89,26
3 Tidak Sesuai 10,74 0,62
Jumlah 1.741,36 100,00
Kesesuaian Lahan Kemiri
pada blok arahan
Pemberdayaan Masyarakat
Kesesuaian
No. Luas (ha) Persen (%)
Lahan
1 Sangat Sesuai 2.090,81 86,26
2 Sesuai 238,84 9,85
3 Tidak Sesuai 94,18 3,89
Jumlah 2.423,82 100,00
Kesesuaian Lahan Kemiri
pada blok arahan
Pemberdayaan Masyarakat
Kesesuaian
No. Luas (ha) Persen (%)
Lahan
1 Sangat Sesuai 2.090,81 86,26
2 Sesuai 238,84 9,85
3 Tidak Sesuai 94,18 3,89
Jumlah 2.423,82 100,00
Kesesuaian Lahan Jambu Mete
pada blok arahan
Pemberdayaan Masyarakat
Kesesuaian
No. Luas (ha) Persen (%)
Lahan
1 Sesuai 2.149,26 88,67
2 Tidak Sesuai 274,56 11,33
Jumah 2.423,82 100,00
Sosial, Ekonomi, Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat

 Tingkat pendidikan masyarakat sekitar kawasan yang masih rendah


 Tingkat pendapatan masyarakat sekitar kawasan yang masih rendah
 Adanya masalah tenurial pada kawasan
 Rendahnya tingkat pengetahuna masyarakat di sekitar kawasan ttg teknologi dalam pengelolaan
hutan
 Ketergantungan masyarakat yang tinggi terhadap kawasan hutan
 Kebiasaan tebas bakar
 Pemanfaatan HHBK (Misalnya : Pinang, Asam, dll )
Kelembagaan dan Sumberdaya Manusia (SDM) KPHP Malaka

KEPALA UPT
Jumlah Staf/Pengawai KPHP Malaka Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)

Pangkat/
No. Jumlah (org) Sub. Bagian Tata Usaha
Golongan
1. III / D 1 Kelompok Jabatan
2. III / C 1 Fungsional

3. III / B 2
4. III / A 8 Seksi Perlindungan, Konservasi SDA,
Seksi Perencanaan dan
Ekosistem dan Pemberdayaan
5. II / D 1 Pemanfaatan Hutan
Masyarakat
6. II / C 1
7. II / A 1
Resort UPT KPH
C. Proyeksi Kondisi Wilayah KPHP Malaka
1. Proyeksi Masing-masing Blok Arahan Pengelolaan
a. Blok HL-Inti , Kondisi yang diharapkan dari pengelolaan lahan blok inti pada kawasan Hutan Lindung meliputi hal-hal sebagai
berikut :
- Terlaksananya dan terjaminnya perlidungan dan pengamanan hutan pada seluruh blok {tutupan lahan seluruh blok ini masih
hutan hutan primer (14%) dan hutan sekunder (41%) } terhadap illegal logging yang terjadi di areal tersebut,
- Terdapatnya batas kawasan hutan yang jelas untuk mencegah terjadinya konflik pemanfaatan lahan dengan masyarakat,

b. Blok HL-Pemanfaatan, Kondisi yang diharapkan dapat terjadi dengan pengelolaan Blok HL-Pemanfaatan, meliputi :
- Terlaksananya dan terjaminnya perlidungan dan pengamanan hutan, terutama pengamanan kawasan hutan yang tutupan
lahannya masih hutan hutan sekunder terhadap illegal logging yang terjadi di areal tersebut,
- Terdapatnya batas kawasan hutan yang jelas untuk mencegah terjadinya konflik pemanfaatan lahan dengan masyarakat,
- Termanfaatkannya hasil hutan non kayu seperti pinang dan asam, serta menjamin efektifnya pemberdayaan masyarakat
untuk memanfaatkan hasil hutan Non Kayu,
- Tersedianya dokumen hasil valuasi ekonomi manfaat intangible dari kawasan KPH yang berfungsi lindung,
- Terbangunnya sistem kompensasi pemanfaatan kawasan lindung yang mendukung kelestarian ekosistem ,
c. Blok HP-HHK-HT. Kondisi yang diharapkan dari pengelolaan lahan blok HP-HHK-HT ini meliputi beberapa hal sebagai berikut :
- Blok Pemanfaatan HHK-HT diharapkan menjadi wilayah tertentu yang dikelola secara langsung oleh lembaga KPHP Malakag
dan atau sistem kemitraan bagi hasil dengan masyarakat serta investor yang sekaligus dapat merangsang PAD dan
Pengembagan wilayah Kabupaten Malaka. Kegiatan yang dapat dilaksanakan pada blok ini antara lain adalah pembangunan
Tanaman Rakyat (HTR). dan Hutan Tanaman melalui kerjasama dengan pihak investor lainnya.
- Terbangunnya struktur hutan tanaman yang teridiri dari tiga jenis unggulan yaitu; jati dan mahoni.

d. Blok HP-Pemberdayaan. Kondisi yang diharapkan dapat terjadi dengan pengelolaan Blok HP dan HPT-Pemberdayaan meliputi :
- Adanya regulasi yang mengatur pengelolaan hutan bersama antara pengelola KPH dengan Masyarakat.
- Adanya peningkatan kualitas masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan KPH melalui pembinaan. pendampingan dan pelatihan
untuk meperoleh hasil yang optimum dari pemanfaatan hutan berdasarkan asas PHL.
- Terbangunnya HKm berkembangnya usaha tani masyarakat di dalam dan luar areal KPH seperti Kemiri dan Jambu Mete
- Terlaksananya kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang berbasis masyarakat dengan menerapkan skim-skim HKm dan
pengembangan agroforestry serta angrosilvopastural pada wilayah-wilayah padang rumput. pertanian lahan kering dan savana
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal sekaligus perbaikan tutupan hutan
e. Blok HP dan HPT- Jasling/HHBK. Kondisi yang diharapkan dapat terjadi dengan pengelolaan Blok HP dan HPT-Pemanfaatan.
meliputi :
- Tebangunnya sistem atau mekanisme pemanfaatan hasil hutan di dalam kawasan KPHP Malaka
- Tertibnya perizinan penggunaan kawasan KPHP dan pemungutan hasil hutan non kayu
- Terlaksananya sistem kompensasi yang hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat (semua stakeholder) secara berkeadilan
di Kabupaten Malaka
- Terbangunnya kawasan wisata alam pada wilayah KPH yang potensil untuk pengembangan pariwisata

f. Blok HP dan HPT- Perlindungan. Kondisi yang diharapkan dari pengelolaan lahan blok perlindungan ini meliputi
beberapa hal sebagai berikut :
- Terlaksananya dan terjaminnya perlidungan dan pengamanan hutan. terutama pengamanan kawasan hutan
yang tutupan lahannya masih hutan hutan sekunder terhadap illegal logging yang terjadi di areal tersebut.
- Berlangsungnya rehabilitasi hutan pada lahan yang tutupannya berupa padang rumput dan semak belukar yang
telah dirambah oleh masyarakat .
2. Proyeksi Kelas Perusahaan Core Busines

Proyeksi Pembangunan HKm Kemiri

Tahun Luas Kebutuhan Jumlah


Produksi Harga Jual Asumsi :
Ke Tanam (Ha) Bibit Tanaman
• jarak tanam 5 x 5 meter
1. 100 44.000 20.000 - - • Jumlah Pohon Tumbuh 200 phn/Ha
2. 100 44.000 40.000 - - (ideal 400 pohon/Ha)
3. 100 44.000 60.000 - - • Luas tanam 100 Ha/thn
• produksi masing- masing pohon 50 Kg
4. 100 44.000 80.000 - - • nilai jual per kilogram sebesar
5. 100 44.000 100.000 5.000.000 25.000.000.000 Rp. 5.000/Kg
6. 100 44.000 120.000 6.000.000 30.000.000.000
7. 100 44.000 140.000 7.000.000 35.000.000.000
8. 100 44.000 160.000 8.000.000 40.000.000.000
9. 100 44.000 180.000 9.000.000 45.000.000.000
10. 100 44.000 200.000 10.000.000 50.000.000.000
Jmlh 1.000 440.000 1.100.000 45.000.000 225.000.000.000
Proyeksi Pembangunan HKm Jambu Mete

Kebutuhan
No. Luas Tanam Jumlah Tanaman Produksi Harga Jual (Rp)
Bibit
1 100 27.600,00 5.000,00 - -
2 100 27.600,00 171.650,00 - - Asumsi :
3 100 27.600,00 338.300,00 - - • jarak tanam awal 6 x 6 meter
4 100 27.600,00 504.950,00 - - • Jumlah tanaman berbuah = 50 pohon/ha
5 100 27.600,00 671.600,00 5.554.450,00 277.722.500.000,00 • Luas Tanam 100 Ha/tahun
6 100 27.600,00 838.250,00 7.387.600,00 369.380.000.000,00 • Kebutuhan bibit + penyulaman = 276
7 100 27.600,00 1.004.900,00 9.220.750,00 461.037.500.000,00 • produksi masing- masing pohon 11 Kg
8 100 27.600,00 1.171.550,00 11.053.900,00 552.695.000.000,00 • nilai jual per kilogram sebesar Rp. 50.000/Kg
9 100 27.600,00 1.338.200,00 12.887.050,00 644.352.500.000,00
10 100 27.600,00 1.504.850,00 14.720.200,00 736.010.000.000,00
1,000 276.000,00 7.549.250,00 60.823.950,00 3.041.197.500.000,00
Proyeksi Kelas Perusahaan Jati

Asumsi : Perkiraan Potensi


Tahun Ke- Luas Tanam (Ha) Kebutuhan Bibit Jumlah Tmbuh
- Luas tanam = 50 Ha/thn (m3)
- Jarak tanam 3 x 3 meter 1. 50 61.100 41.662 -
- Persen tumbuh = 75%
2. 50 61.100 41.662 5.332,80
- Riap = 0.128 m3/tahun (Hasil
penelitian litbang kupang. 2013) 3. 50 61.100 41.662 10.665,60
4. 50 61.100 41.662 15.998,40
JTT(luas) = Luas efektif/rotasi 5. 50 61.100 41.662 21.331,20
6. 50 61.100 41.662 26.664,00
7. 50 61.100 41.662 31.996,80
8. 50 61.100 41.662 37.329,60
9. 50 61.100 41.662 42.662,40
10. 50 61.100 41.662 47.995,20
Jml 500 611.000 416.62 239.976,00
Proyeksi Kelas Perusahaan Mahoni

Perkiraan
Tahun Ke- Luas Tanam (Ha) Kebutuhan Bibit Jumlah Tumbuh
Potensi (m3)
1 40 48.880 33.330
2 40 48.880 33.330 3.199,68
Asumsi : 3 40 48.880 33.330 6.399,36
- Luas tanam = 40 Ha/thn
- Jarak tanam 3 x 3 meter 4 40 48.880 33.330 9.599,04
- Persen tumbuh = 75% 5 40 48.880 33.330 12.798,72
- Riap = 0.096 m3/tahun (Hasil 6 40 48.880 33.330 15.998,40
penelitian litbang kupang. 2013)
7 40 48.880 33.330 19.198,08
8 40 48.880 33.330 22.397,76
9 40 48.880 33.330 25.597,44
10 40 48.880 33.330 28.797,12
400 488.800 333.300 143.985,60
Pembangunan Ekowisata dan Sumber Mata Air

No. Jenis Potensi Proyeksi Pembangunan untuk 5 Tahun

1. Danau Mantasik Pembangunan Sapras Pendukung

2. Sumber Mata Air Webua Selie Pemeliharaan dan Perlindungan kawasan Sekitar Sumber Mata Air
3. Proyeksi Kelembagaan dan Sumberdaya Manusia (SDM) KPHP Malaka

UPT Dinas
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)

Sub. Bagian Tata Usaha


Kelompok Fungsional

Seksi
Seksi Perencanaan dan Seksi Produksi dan Seksi Perlindungan dan Seksi Konservasi SDA,
Pemberdayaan
Pemanfaatan Hutan Pemasaran Pengamanan Hutan Ekosistem
Masyarakat

Resort 1 Resort 2 Resort 3 Resort 4 Resort 5 Resort 6

Rasio antara jumlah pegawai dan luas kawasan hutan = 1 : 88 Ha


V. RENCANA KEGIATAN
A. Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola dan Penataan Hutan KPHP Malaka

1. Inventarisasi Wilayah
Tahun
No. Blok Arahan Luas (Ha) Kegiatan Inventarisasi Indikator Capaian
Pelaksanaan
1. Inventarisasi potensi keanekaragaman jenis flora dan -Tersedianya data potensi keaneka ragaman jenis flora dan fauna
2020, 2025 HL - Inti 400,64 fauna -Tersedianya data potensi biomassa tegakan
-Adanya peta penyebaran potensi

2. -Inventarisasi potensi biomassa -Adanya data tentang potensi biomassa


-Inventarisasi potensi jasa lingkungan (air, ekowisata, -Adanya data tentang potensi jasa lingkungan (air, ekowisata, biomassa) dan HHBK
2021, 2026 HL- Pemanfaatan 3.461,55 biomassa) dan HHBK -Adanya data lokasi sasaran Reboisasi
-Inventarisasi lahan kritis yang perlu direhabilitasi -Adanya peta penyebaran potensi dan lahan kritis

3. -Inventarisasi potensi biomassa -Adanya data tentang potensi biomassa


-Inventarisasi kualitas dan kuantitas mata air dan aliran -Terdatanya kondisi mata air dan aliran sungai
2020, 2025 HP-Perlindungan 1620,37 sungai -Adanya data lokasi sasaran Reboisasi
-Inventarisasi areal yang perlu direhabilitasi -Adanya peta penyebaran potensi jasa lingkungan dan lahan kritis
4. Inventarisasi jenis dan potensi tegakan kayu -Tersedianya data potensi
HP-HHK-Hutan Inventarisasi areal yang perlu direhabilitasi -tegakan kayu pada tiap petak
2019 - 2023 1.741,24 -Adanya data lokasi sasaran Reboisasi
Tanaman
-Adanya peta penyebaran potensi kayu
5. -Inventarisasi potensi jasa lingkungan dan HHBK -Adanya data tentang potensi jasa lingkungan
2019, 2024, -Inventarisasi area yang perlu direhabilitasi -Adanya data lokasi sasaran Reboisasi
HP-Jasling/ HHBK 795,47
2028 -Adanya peta penyebaran potensi jasa lingkungan dan lahan kritis
6 -Inventarisasi jenis dan potensi tegakan kayu dan -Tersedianya data potensi tegakan kayu dan HHBK
HHBK -Adanya data lokasi sasaran Reboisasi
HP-Pemberdayaan -Inventarisasi areal yang perlu direhabilitasi -Tersedianya database kelompok/ kelembagaan masyarakat (calon mitra)
2019 - 2023 2,423,45
Masyarakat -Inventarisasi kelompok- kelompok/kelembagaan - Adanya peta penyebaran potensi HHK, HHBK dan lahan kritis
masyarakat yang akan terlibat dalam pengelolaan hutan
2. Pemantapan Kawasan

Rekonstruksi Tata Batas dengan Masyarakat


No. Tipe Penggunaan Lahan Luas (Ha) Panjang Batas (km) Tahun Pelaksanaan
1. Permukiman 63,62 14,81 2019
2. Pertanian Lahan Kering 1.286,16 89,55 2020 – 2023
3. Sawah 607,96 32,66 2019 - 2020
Jumlah 1.957,74 137,02

Proyeksi Panjang Trayek Untuk Rekonstruksi Tata Batas KPHP Malaka

No. Blok Arahan Panjang (Km) Tahun


1 HL-INTI 15,49 2024
2 HP-PERLINDUNGAN 36,38 2024
3 HP-HHK-Hutan Tanaman 54,16 2025
4 HP-JASLING/HHBK 50,21 2025
5 HL-PEMANFAATAN 300,51 2026-2028
6 HP-Pemberdayaan Masyarakat 144,45 2027-2028
B. Pemanfaatan Hutan pada Areal Tertentu

No. Jenis Usaha Rencana Kegiatan Keterangan Tahun Pelaksanaan


Pembangunan Hutan Tanaman Penanaman dan pemeliharaan
1. Luas 500 Ha 2019 - 2028
Jati tanaman jati
Pembangunan Hutan Tanaman Penanaman dan pemeliharaan
1. Luas 400 Ha 2019 - 2028
Mahoni tanaman jati
Pembangunan Sarana dan Prasarana
2. Wisata Alam 2 (dua) lokasi yang potensil 2019 -2024
Penunjang
Penanaman dan pemeliharaan
3. Pembangunan HKm Kemiri Luas 1.000 Ha 2019 – 2028
Pemanenan hasil
Penanaman dan pemeliharaan
Pembangunan HKm Jambu Mete Luas 1.000 Ha 2019 – 2028
Pemanenan hasil
Penataan batas kawasan
4. Perlindungan Sumberdaya Hutan semua areal 2019 – 2028
Pengamanan kawasan
C. Pemberdayaan Masyarakat

Tahun
No. Rencana Aktifitas Target Luaran
Pelaksanaan
1. Sosialisasi keberadaan, tupoksi dan rencana Pemda dan Masyarakat memahami tupoksi dan rencana pengelolaan
2019
pengelolaan KPHP Malaka KPHP Malaka
2. Pembuatan regulasi kerjasama dengan masyarakat Menjadi salah satu sumber pendapatan utama KPHP Malaka
(Pola kemitraan) 2019
3. Pembangunan mekanisme pemanfaatan hasil hutan di Tebangunnya sistem atau mekanisme pemanfaatan hasil hutan kayu
dalam kawasan yang dapat berfungsi HL-Pemanfaatan 2019 – 2020 dan non kayu di dalam kawasan KPH

4. Penyusun Rencana Pengelolaan setiap wilayah unit Tersusunnya rencana pengelolaan untuk setiap wilayah unit
perencanaan secara partisipatif 2020 – 2028 perencanaan
5. Pelatihan pengelolaan unit usaha kehutanan untuk Berkembangnya pengelolaan unit-unit usaha masyarakat berbasis
tujuan produksi bukan kayu, dan jasa lingkungan 2020 – 2028 kehutanan seperti HKm Kemiri, Pinang, kayu putih dan Usaha-usaha
pertanian/ perkebunan lainnya
6. Fasilitasi perizinan aneka usaha kehutanan berbasis Tertibnya perizinan penggunaan kawasan KPH untuk hasil hutan kayu
masyarakat dalam wilayah KPH pada blok HP- 2020 – 2028 dan pemungutan hasil hutan non kayu,
Pemberdayaan
7. Pengembangan kelembagaan PHBM 2021 Adanya kelembagaan PHBM seperti koperasi.
8. Pemasaran HHBK 2020 - 2028 Terjualnya HHBK
D. Pembinaan dan Pemantauan Areal KPH Malak yang Telah Ada Ijin Pemanfaatan
No. Rencana Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Pengembangan instrument dan standard operasional prosedur (SOP) untuk pembinaan dan pemantauan
1. Sekali dalam lima tahun
area yang berijin
2. Pendidikan dan Pelatihan Bagi pemegang ijin pemanfaatan Tiap tahun
3. Review Rencana Pengelolaan para pemegang ijin Sekali dalam lima tahun
4. Identifikasi permasalahan yang akan muncul dalam pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan Tiap tahun
5. Koordinasi dan sinkronisasi program pembinaan dan pengawasan blok pemanfaatan Tiap tahun
6. Legalitas daerah pemanfaatan kawasan hutan melalui surat penetapan Awal pengelolaan

E. Penyelenggaraan Rehabilitasi pada Areal di Luar Ijin


Luas Lahan
Tahun
No. Arahan Blok Rencana
Pelaksanaan
Rehabilitasi
1 HL-Inti 2,31 2019
2 HL-Pemanfaatan 776,71 Setelah 2019
3 HP-HHK-Hutan Tanaman 476,11 Setelah 2019
4 HP-Jasling/HHBK 120,71 Setelah 2019
5 HP-Pemberdayaan Masyarakat 673,40 Setelah 2019
6 HP-Perlindungan 15,78 2019
Jumlah 2.065,02
F. Penyelenggaraan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
1. Pihak pengelola KPH menjadi penanggung jawab utama dalam pengamanan wilayah pengelolaannya
2. Pihak Pemda Kabupaten Malaka menjadi penanggung jawab utama dalam pengamanan kawasan hutan di luar wilayah
KPH.
3. Pihak Pengelola, Pemnda Kabupaten dan Provinsi secara bersama-sama bertanggung jawab untuk memantau
pengangkutan kayu dan hasil hutan non kayu dari dalam areal KPH.

G. Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan Stakeholders Terkait


No. Kegiatan Tahun Pelaksanaan
2019, 2023, 2028
1. Identifikasi permasalahan dan perijinan, dan peraturan yang terkait dengan pengelolaan KPH (lima tahunan)

2. Koordinasi dengan pihak yang terkait pengelolaan KPH Setiap tahun


2019, 2023, 2028
3. Penyusunan grand desain tata kelola perijinan di wilayah kelola KPHP Malaka (lima tahunan)
4. Sinkronisasi Rencana Kerja Usaha Pemegang Ijin mengacu pada RKT dan RPJP KPH Setiap tahun
5. Pembinaan dan Pengendalian Setiap tahun
6. Monitoring dan Evaluasi Setiap tahun
7. Pengawasan Setiap tahun
H. Penyediaan dan Peningkatan Kapasitas SDM
No. Jenis Pelatihan Waktu Pelaksanaan Perkiraan Biaya (Rp)

1. Inventarisasi (Crusing) 2019 – 2023 30.000.000


2. Pemetaan (Sistem Informasi Geografis) 21019, 2020, 2022 40.000.000
3. Tata Usaha Kayu 2019 – 2028 25.000.000
4. Silvikulutur 2019, 2021, dst (2 tahun sekali) 30.000.000
5. Supervisi Lapangan 2019, 2021, dst (2 tahun sekali) 30.000.000
6. Program Sistem Akuntansi Kehutanan 2019, 2021, dst (2 tahun sekali) 35.000.000
7. Perencanaan Kehutanan 2019, 2021, dst (2 tahun sekali) 30.000.000
8. Manajemen Hutan 2019, 2021, dst (2 tahun sekali) 30.000.000
9. Kebijakan dan Pengamanan Hutan Tahun 2019, 2021 25.000.000
10. Pendampingan HKm Tahun 2021 (Tiga tahunan) 25.000.000
11. Pemasaran Hasil Hutan Tahun 2022 25.000.000
12. Penyusunan Rencana Usaha/Bisnis Tahun 2020, 2021 30.000.000
13. Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2019, 2022 (tiga tahunan) 35.000.000
14. Cara Membangun Jaringan Kerjasama Tahun 2023 (2 tahun sekali) 30.000.000
I. Penyediaan Pendanaan

1. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk pembiayaan konsultasi publik, kegiatan survey potensi
dan lokakarya dalam rangka pengembangan pemahaman bersama dan perumusan strategi pembangunan
KPH.
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi untuk kegiatan survei potensi, pembentukan
kelembagaan, monitoring dan evaluasi
3. Badan Layanan Umum (BLU) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
4. Lembaga swasta untuk investasi pengusahaan hutan
5. Lembaga mitra terkait, misalnya NGO dan lembaga profesional lainnya, untuk hal-hal yang terkait dengan
pemberdayaan masyarakat dan tindakan-tindakan konservasi.
6. Swadaya masyarakat untuk pengembangan Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Desa,
7. Hasil usaha pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
J. Pengembangan Database
No. Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Pembentukan Unit Pengelola Database Tahun 2019 – 2020
2. Pendidikan dan Pelatihan
- Pelatihan Sistem Informasi Geografis Tahun 2019 s/d 2020
- Pelatihan Penyusunan Database dengan MS. Office (Excel dan Acces) Tahun 2019 s/d 2028
3. Input Database Potensi dan SDM Tahun 2019 s/d 2028
4. Input Database Hasil Inventarisasi Potensi Tahun 2019 s/d 2028
5. Input Database Program/Rencana Kegiatan Tahun 2019 s/d 2028

K. Rasionalisasi wilayah kelola


No. Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Pengukuran dan pemasangan batas fungsi areal dan batas pengelolaan berdasarkan Tahun 2019, 2023, 2028 (Lima
kegiatan yang diprogramkan tahunan)
2. Penghitungan/penentuan ulang luasan efektif blok/petak dan unit pengelolaan Tahun 2019, 2023, 2028 (Lima
tahunan)
3. Rapat koordinasi review luasan efektif KPH Malaka Tahun 2019, 2023, 2028 (Lima
tahunan)
L. Review Rencana Pengelolaan
No. Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Evaluasi dan Analisis Pelaksanaan dan Pengelolaan pada masing-masing unit Tahun 2023, 2028
pengelolaan KPH (Lima tahunan)
2. Identifikasi permasalahan dan tindakan penangannya Tahun 2023, 2028
(Lima tahunan)
3. Penyusunan draft review Rencana Kerja Lima Tahunan (RKL) Tahun 2023, 2028
(Lima tahunan)
4. Sosialisasi dan sinkronisasi rencana kerja 5 tahun dengan Pemda Kabupaten Tahun 2023, 2028
Malaka dan Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Kementerian Lingkungan Hidup (Lima tahunan)
dan Kehutanan
5. Rapat Pembahasan dan Penetapan finalisasi Rencana Kerja Lima Tahunan Tahun 2023, 2028
(Lima tahunan)
M. Pengembangan Investasi

Rencana Tahun Sumber


No. Luas (ha) Perkiraan Biaya (Rp)
Kegiatan Pelaksanaan Dana

1. Pembuatan Demplot HT Jati 2019 - 2028 50 800.000.000 APBN, APBD, Sawasta


2. Pembuatan Demplot HT Mahoni 2019 - 2028 40 640.000.000 APBN, APBD, Sawasta
3. Pembuatan HKm Kemiri 2019 - 2028 100 1.600.000.000 APBN, APBD, Sawasta
4. Pembuatan HKm Jambu Mete 2019 - 2028 75 7.500.000.000 APBN, APBD, Sawasta
5. Pembangunan Ekowisata 2019 - 2028 Sapras 800.000.000 APBN, APBD, Sawasta
VI. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pembinaan
 Kegiatan pembinaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembinaan areal/kawasan
KPH dan pembinaan masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan KPH
 Pembinaan areal dilakukan mulai dari penataan batas sampai penanaman dan
penebangan/pemungutan hasil hutan dari KPH.
 Pembinaan masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan KPH menyangkut hal-hal
teknis kehutanan dan aspek kelembagaan serta pengembangan kesamaan pemahaman
pengelolaan hutan dengan prinsip PHL.

Pengawasan dan Pengendalian


 Pelaksanaan kegiatan pengawasan antara lain harus mengacu pada batasan-
batasan yang tercantum dalam izin pemanfaatan hutan yang bersangkutan
berdasarkan blok/petak yang telah dibuat, sedang izin pemanfaatannya sendiri tidak
boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan terkait yang berlaku.
 Pengawasan melibatkan sejumlah pihak yang diharapkan dapat bersinergi dan
dapat melaksanaan aktivitas pengawasan dimaksud secara efektif dan
berkesinambungan.
 Untuk melaksanakan pengawasan diperlukan kegiatan pengendalian melalui suatu
sistem monitoring dan evaluasi yang selanjutnya disingkat “monev”, yang
terstruktur dan terencana.
VI. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Pelaksana Utama
No. Rencana Kegiatan Indikator Pelaksanaan Pelaksana Kegiatan
Monev
1. Pemantapan batas, inventarisasi, pemetaan Dihasilkannya data dan
Pemerintah dan
dan penataan kawasan hutan yang dikeloa informasi berupa peta dan Pemerintah Pusat, Pemerintah
Dinas Kehutanan
oleh KPH dan dimanfaatkan oleh potensi hasil hutan Kabupaten, pengelola KPH
Pemkab Malaka
masyarakat
2. Fasilitasi proses penguatan hak-hak Meningkatnya kesadaran dan Pemerintah dan
masyarakat mengelola kawasan hutan tingginya peran masyarakat Pemerintah dan Pengelola KPH Dinas Kehutanan
dalam wilayah KPH. dalam pengelolaan KPH Pemkab Malaka
3. - Penyusunan Rencana Pengelolaan - Tersusunnya rencana
setiap wilayah unit perencanaan tiap unit pengelolaan
Pengelola KPH
(blok/petak), - Meningkatnya
Pengelola KPH beserta beserta Pemerintah
- Pelatihan pengelolaan unit usaha wirausaha pengelolaa
Pemerintah Kecamatan dan Desa Kecamatan dan
kehutanan, serta KPH
Desa
- Pembangunan usaha kehutanan - Terbangunnan HKm
berbasis masyarakat
4. Dihasilkannya mekanisme
Pembangunan mekanisme pemanfaatan Pemerintah dan
pemanfaatan/perijinan Pemerintah pusat dan Dinas
kayu di areal KPH, dan Fasilitasi perizinan Dinas Kehutanan
pemanfaatan KPH terkait
usaha kehutanan berbasis masyarakat Pemkab Malaka
5. Terbangunnya pola Pemegang Izin Usaha
Pengembangan pola-pola agroforestry Pengelola KPH
agroforestry pada areal HKm pemanfaatan areal KPH
6. Pengembangan ekowisata Terbangunnya ekowisata
pada areal KPH yang potensil Pengelola KPH Pengelola KPH
Pelaksana Utama
No. Rencana Kegiatan Indikator Pelaksanaan Pelaksana Kegiatan
Monev

Termanfaatkannya hasil
Pengembangan usaha hasil hutan bukan Pemegang Izin Usaha
7. hutan bukan kayu secara Pengelola KPH
kayu pemanfaatan areal KPH
optimum (asam, pinang, dll)
Terbangunnya kerjasama
Dinas Kehutanan
Pengembangan usaha hasil hutan kayu dengan masyarakat dalam Pemegang Izin Usaha
8. dan Pengelola
san bukan kayu (HKm) usaha pemanfaatan hasil pemanfaatan areal KPH
KPH
hutan kayu dan bukan kayu
Berkurangnya lahan kritis Pemerintah Pusat, Dinas Pemerintah dan
Rehabilitasi kawasan KPH yang berfungsi
9. pada areal yang berfungsi Kehutanan Provinsi, pengelola Dishut
lindung
lindung KPH Pemkab malaka
Kajian penilaian ekonomi produk-produk
Dinas Terkait, Pengelola KPH
sumberdaya hutan di wilayah KPH, dan Dihasilkannya informasi nilai Pengelola KPH
10. dengan melibatkan Perguruan
Pembangunan mekanisme sistem ekonomi potensi KPH bersama Dishut
ringgi
kompensasi jasa lingkungan
Terlaksananya pengelolaan
Pegelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan
11. LPHL berdasarkan prinsip Dinas Terkait Dinas Kehutanan
Malaka
Pengelolaan Hutan Lestari
Tidak adanya/erkurangnya
Dinas Kehutanan
Perlindungan hutan (termasuk kegiatan perambahan
12. Dinas Terkait & Pengelola KPH dan Pengelola
pengamanan kawasan) dan koservasi alam kawasan hutan dan illegal
KPH
logging
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai