Draft RPHJP KPHP Malaka
Draft RPHJP KPHP Malaka
Draft RPHJP KPHP Malaka
A. Latar Belakang
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan salah satu program prioritas
pemerintah dalam rangka memperbaiki tata kelola hutan dan memperkuat
desentralisasi sektor hutan.
Melalui pembentukan KPH maka tata kelola hutan diharapkan akan menjadi lebih
efektif.
Tahun 2010 Menhut KPH NTT melaluai SK Nomor : SK.591/Menhut-II/2010 seluas
1.247.962 Ha (Seluas 689.609 Ha dan KPHP seluas 558.353 Ha)
KPH Malaka masuk dalam KPH Unit XIX dengan Luas 115.380 Ha (Sebelum Pisah
dari Kab. Belu)
Tahun 2017 berdasarkan SK Menteri LHK No
SK.644/MENLHK/SETJEN/PLA.0/11/2017 ditetapkan Luas Areal KPH Malaka 9.442
Ha (HL 3.862 ha, HPT 2.988 ha dan HP 2.592 ha)
Salah satu langkah awal yang harus dilaksanakan oleh KPHP Malaka adalah
menyusun rencana kerja pengelolaan hutan jangka panjang (RPHJP)
Page 2
I. PENDAHULUAN
Maksud
1. Menyediakan rencana pengelolaan (management plan) jangka panjang
untuk kurun waktu 10 tahun (Tahun 2019 - 2028) untuk mengarahkan
pelaksanaan pengelolaan kawasan hutan pada setiap blok dan petak di
wilayah KPHP Malaka;
2. Memberikan arahan bagi para pihak yang berkepentingan dalam kegiatan
pembangunan kehutanan di wilayah KPHP Malaka;
3. Menyediakan acuan dan arahan bagi penyusunan business plan KPHP
Malaka.
Page 4
I. PENDAHULUAN
Tujuan
1. Menginventarisasi potensi KPH Malaka (HHK, HHBK, dan Jasa Lingkungan);
2. Melakukan penataan hutan (Blok dan Petak) sebagai administrasi kawasan hutan yang
mengarahkan rencana kegiatan lapangan;
3. Melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan;
4. Menyelenggarakan pengelolaan hutan berbasis masyarakat melalui skema HKm, Kemitraan
secara lestari dan berkelanjutan;
5. Mengelola HHK, HHBK dan Jasa Lingkungan secara optimal dalam rangka mendorong
terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat;
6. Menyelesaikan masalah tenurial dengan masyarakat;
7. Membangun kolaborasi dengan masyarakat dan pihak ketiga pemegang isin usaha
pemanfaatan, serta pihak ketiga lainnya dalam pengembangan aneka usaha kehutanan;
8. Mengembangkan jasa lingkungan melalui konservasi dan perlindungan pada blok inti dan
blok perlindungan;
9. Memantau implementasi RKT pihak ketiga pemegang isin usaha pengelolaan kawasan.
Page 5
I. PENDAHULUAN
Sasaran
1. Terbangunnya kelas perusahaan Hasil Hutan Kayu (HHK) mis : Jati dan mahoni
2. Terbangunnya kelas perusahaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) mis : Kemiri dan Jambu
Mete
3. Terlaksananya kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui skema Kemitraan Kehutanan;
4. Penyelesaian masalah konflik tenurial;
5. Terwujudnya kemandirian KPHP Malaka melalui penerapan Pola Pengelolaan Keuangan
(PPK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan core business HHK, HHBK dan Jasa
Lingkungan;
6. Termonitornya pemegang ijin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan;
7. Terjaminnya perlindungan dan pengamanan hutan dalam wilayah kelola KPHP Malaka
secara optimal dan berkelanjutan;
8. Terbangunnya sistem informasi manajemen pengelolaan hutan di KPHP malaka;
9. Terbangunnya lembaga pengelola KPHP Malaka yang mantap dan profesional dengan
dukungan SDM yang berkualitas, memadai dan kompeten. Page 6
I. PENDAHULUAN
Ruang Lingkup
1. Pendahuluan terdiri berisi; latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, tahapan penyusunan
RPHJP, ruang lingkup, dan batasan pengertian.
2. Deskripsi Kawasan KPHP malaka
3. Visi dan Misi Pengelolaan Hutan
4. Analisis dan Proyeksi
5. Rencna Kegiatan yang terdiri dari kegiatan inventarisasi berkala wilayah KPH, pemanfaatan
hutan pada wilayah tertentu, pemberdayaan masyarakat, pembinaan dan pemantauan areal
KPH, penyelenggaraan rehabilitasi pada areal di luar ijin, pembinaan dan pemantauan,
penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam, penyelenggaraan koordinasi dan
sinkronisasi antara pemegang ijin, koordinasi dan sinergi dengan instansi, penyediaan dan
peningkatan kapasitas SDM, penyediaan pendanaan, pengembangan data base, rasionalisasi
wilayah kelola, review rencana pengelolaan dan pengembangan investasi.
6. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian
7. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
8. Penutup Page 7
II. DESKRIPSI KAWASAN
A. Risalah Wilayah KPH
Letak dan Luas
Kecamatan Luas (ha)
BOTIN LEOBELE 185,22
IO KUFEU 833,72
KOBALIMA 1.705,32
124° 40' 00" BT- 125° 22' 30" BT
KOBALIMA TIMUR 1.496,09
LAENMANEN 1.143,75
9° 20' 30" LS - 9° 37' 30" LS
MALAKA TIMUR 660,78
RINHAT 2.592,32
SASITA MEAN 825,52
Jumlah 9.442,72
Fungsi Kawasan
No. Kelompok Hutan Jumlah
HL HP HPT
1. Bifemenasi
- - 2.988.21 2.988.21
Sonmahole
2. Fatusaka 1.496,09 - - 1.496,09
3. Lakaan Mandeu 1.507,85 - - 1.507,85
4. Oenunu - 2.592,32 - 2.592,32
5. Selie 858,25 - - 858,25
Jumlah 3.862,19 2.592,32 2.988,21 9.442,72
Persen (%) 40,90 27,45 31,65 100,00
II. DESKRIPSI KAWASAN
Aksesibilitas
Kls Luas Persen
No. Kecamatan
Aksesibilitas (Ha) (%)
Io kufeu, Kobalima,
1. Rendah 957,43 10,14
Rinhat
Botin Leobele, Io
Kufeu, Kobalima,
Kobalima timur,
2. Sedang 2.946,46 31,20
Laenmanen, Malaka
Timur, Rinhat, Sasita
Mean
Botin Leobele, Io
Kufeu, Kobalima,
Kobalima timur,
3. Tinggi 5.538,83 58,66
Laenmanen, Malaka
Timur, Rinhat,
Sasita Mean
Jumlah 9.442,72 100,00
II. DESKRIPSI KAWASAN
Iklim
temperatur rata-rata 24-34 °C
Curah Hujan Persen
No. Luas (Ha)
(mm/tahun) (%)
1. 400-1700 3,00 0,03
2. 400-2000 738,23 7,82
3. 400-2500 307,22 3,25
4. 400-3000 3.978,68 42,13
5. 400-3500 2.352,83 24,92
6. 500-2100 164,23 1,74
II. DESKRIPSI KAWASAN
Tanah
Luas Persen
No. Jenis Tanah
(Ha) (%)
1. Aluvial 769,83 8,15
2. Kambisol Distrik 172,13 1,82
3. Kambisol Eutrik 2.354,72 24,94
4. Kambisol Ustik 3.537,56 37,46
5. Mediteran Haplik 1.724,99 18,27
6. Renzina 883,49 9,36
Jumlah 9.442,72 100,00
II. DESKRIPSI KAWASAN
Kelerengan
Kelas Persen
No. Luas (Ha)
Lereng (%)
1. 0%-8% 2.231,10 23,63
2. 8 % - 15 % 2.201,92 23,32
3. 15 % - 25% 3.754,34 39,76
4. 25 % - 40% 1.140,72 12,08
5. > 40 % 114,63 1,21
Jumlah 9.442,72 100,00
II. DESKRIPSI KAWASAN
Penutupan Lahan
Persen
No. Penutupan Lahan Luas (ha) (%)
1 Hutan Lahan Kering Primer 1.340,07 14,19
Hutan Lahan Kering
2 Sekunder 3.928,94 41,61
3 Permukiman 63,60 0,67
Pertanian Lahan Kering
4 1.286,00 13,62
Campur
5 Savanna 1.412,61 14,96
6 Sawah 507,83 5,38
7 Semak Belukar 779,02 8,25
8 Tubuh Air 124,66 1,32
Jumlah 9.442,72 100,00
II. DESKRIPSI KAWASAN
Potensi Pohon Hasil Inventarisasi Lapangan :
Potensi Rata-
Kelompok Hutan Nama Desa Titik Ikat Jenis Pohon Dominan
rata
Oenunu Desa Boen 124o 44’ 24,36” BT Jati, Lamtoro
9o 34’ 16,75” LS
Desa Naet 124o 44’ 48,78” BT Jati, Mahoni, Kemiri
4,816 m3/ha
9o 34’ 18,24” LS
Desa 124o 54’ 58,65” BT Jati, Lamtoro
Asmanulea 9o 32’ 16,51” LS
Selie Desa 125o 1’ 13,14” BT Jati, Johar,
Babulu 9o 27’ 27,54” LS Kemiri
Selatan
Desa 124o 55’ 35,77” BT Jati, kemiri, Asam, Kesambi, 43,59 m3/ha
Raiulun 9o 23’ 23,64” LS Lamtoro
Desa Uabau 124o 52’ 6,00” BT Jati, Kepok Hutan
9o 26’ 16,39” LS
II. DESKRIPSI KAWASAN
Potensi Perekebunan Kab. Malaka (Data Statistik : Malaka dalam Angka 2017) :
No. Kecamatan Produksi Jambu Mete (ton) Produksi Pinang (ton) Rumah Tangga
1 Botin Leobele 15 1 1.463
2 Io Kufeu 7 0,13 2.255
3 Kobalima 52 2 4.399
4 Kobalima Timur 23 3,5 1.789
5 Laen Manen 4 2 3.357
6 Malaka Timur 13 12 2.614
7 Rinhat 2 3 4.176
8 Sasita Mean 4 3 2.406
Potensi Jasa Lingkungan:
No. Jenis Potensi Kelompok Hutan Nama Desa Koordinat
1. Sumber Mata Air Webua Selie Selie Desa Rainawe Kec. Kobalima 125o 02’ 48,1” BT
09o 28’ 59,9” LS
2. Danau Mantasik Bifemnasi Desa Babotin Leobele 124o 51’ 29,4” BT
09o 28’ 17,1” LS
II. DESKRIPSI KAWASAN
C. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan
Distribusi Frekuensi Responden menurut
Distribusi Frekuensi Responden menurut Sumber
Pengetahuan terhadap Kawasan Hutan Bifemenasi
Informasi tentang Kawasan Hutan di Desa As Manulea
Sonmahole
No. Pengetahuan terhadap Frekuensi Persentase No. Sumber Informasi Tentang Frekuensi Persentase
Kawasan Hutan (%) Kawasan Hutan (%)
1. Tahu 5 50 1. Lurah/Camat 1 10
2. Tidak tahu 5 50
2. Petugas kehutanan/aparat 1 10
Jumlah 10 100
3. Orang sekitar 1 10
Distribusi Frekuensi Responden menurut pengetahuan Mengikuti Penyuluhan -
batas desa dengan kawasan hutan di Desa As Manulea 4. -
5. Plang - -
No. Pengetahuan Batas Desa Frekue Persentase
nsi (%) Orang tua/cerita turun 2
dengan Kawasan Hutan 6. 20
1. Ada - - temurun
2. Tidak Ada 1 10 7. Lainnya (tidak tahu) 5 50
3. Tidak Tahu 9 90
Jumlah 10 100
Jumlah 10 100
II. DESKRIPSI KAWASAN
Penghasilan Penduduk Desa As Manulea Per Bulan Luas Pemanfaatan Lahan di Desa As Manulea Tahun 2017
No. Penghasilan Per-Bulan Persentase No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
1 Tegalan/Ladang 163 33.2
1. Kurang Dari Rp. 500.000,- 50%
2 Permukiman 34 6.9
2. Rp. 500.000,- s/d Rp. 1.000.000,- 30% 3 Sekolah 2 0.4
4 Rumah Sakit 1 0.2
3. Lebih Dari Rp. 1.000.000,- 20%
4 Lahan Tidur 172 35.0
5 Kawasan Hutan 119 24.3
Karakteristik Responden di Desa As Manulea dilihat dari Luas Total 491 100.0
Jenis Kelamin, Status Pendidikan dan Jenis Pekerjaan
No. Nama Jenis Kelamin Umur Status Pendidikan Jumlah Anggota Keluarga Pekerjaan
1 Rahel Bire P 28 SLTA 4 Mengurus Rumah Tangga
2 Karel Hina Lede L 56 SD 7 Ternak, Berkebun, Bertani
3 Woslin Leonguru L 61 SD 7 Ternak, Berkebun, Bertani
4 L. Wadu L 59 SD 3 Ternak, Berkebun, Bertani
5 Frans DJ Wadu Netu L 37 S1 PGSD 5 PNS
6 N. Wadu L 54 SD 3 Ternak, Berkebun, Bertani
7 Djibrael Ludji Dima L 64 SD 1 Ternak, Berkebun, Bertani
8 Jacoba Djawa Huky P 55 SLTA /SPG 5 PNS
9 Nelci Kadja P 44 SD 6 Ternak, Berkebun, Bertani
10 Y. Raga P 56 SLTA 3 Ternak, Berkebun, Bertani
III. VISI DAN MISI
Visi Indonesia
UU No. 17/2007 tentang Rencana Jangka Panjang
Nasional 2005-2025 yaitu : “MEWUJUDKAN INDONESIA
YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR” Visi KPHP Malaka:
Menjadi KPH Malaka yang mandiri dalam
Visi RKT Prov. NTT mewujudkan Pengelolaan Hutan yang Lestari
“Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya untuk mensejahterkan masyarakat melalui
Hutan yang Lestari dan Berdayaguna Secara pengelolaan hutan kolaboratif
Optimum”
1. Mantapnya batas kawasan hutan dan tertatanya blok dan petak serta terselesaikannya
masalah tenurial dalam wilayah KPHP Malaka
2. Tersedinya data data dan informasi biofisik, sosial, ekonomi dan spasial KPHP Malaka yang
akurat
3. Terselenggaranya pengelolaan hutan kolaboratif bersama masyarakat dan investor
4. Termanfaatkannya Hasil Hutan Kayu (HHK), Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), dan Jasa
Lingkungan secara optimal dan berkelanjutan
5. Terjaganya kelestarian sumberdaya hutan beserta ekosistemnya
6. Terbentuknya kelembagaan KPHP Malaka yang mandiri.
7. Terlaksananya Pengendalian, penqawasan, dan kolaborasi pengelolaan antar pemegang ijin
pemanfaatan kawasan dengan pengelola KPH
IV. ANALISIS DAN PROYEKSI
Pengumpulan /
Inventarisasi Data
A. Analisis
Data Kebijakan
Data Biofisik Data Sosial Ekonomi Pengelolaan Hutan
Penataan Hutan
Analisis Spasial
Pembagian
Blok/Petak
Kesesuaian
No. Luas (Ha) Persen (%)
Lahan
1 Sangat Sesuai 524,65 30,13
2 Sesuai 1.198,65 68,83
3 Tidak Sesuai 18,06 1,04
Jumlah 1.741,36 100,00
Kesesuaian Lahan Sengon
pada blok arahan
HP-HHK-Hutan Tanaman
Kesesuaian
No. Luas (ha) Persen (%)
Lahan
1 Sangat Sesuai 1.413,28 81,16
2 Sesuai 205,86 11,82
3 Tidak Sesuai 122,22 7,02
Jumlah 1.741,36 100,00
Kesesuaian Lahan Mahoni
pada blok arahan
HP-HHK-Hutan Tanaman
Kesesuaian
No. Luas (ha) Persen (%)
Lahan
1 Sangat Sesuai 176,25 10,12
2 Sesuai 1.554,37 89,26
3 Tidak Sesuai 10,74 0,62
Jumlah 1.741,36 100,00
Kesesuaian Lahan Kemiri
pada blok arahan
Pemberdayaan Masyarakat
Kesesuaian
No. Luas (ha) Persen (%)
Lahan
1 Sangat Sesuai 2.090,81 86,26
2 Sesuai 238,84 9,85
3 Tidak Sesuai 94,18 3,89
Jumlah 2.423,82 100,00
Kesesuaian Lahan Kemiri
pada blok arahan
Pemberdayaan Masyarakat
Kesesuaian
No. Luas (ha) Persen (%)
Lahan
1 Sangat Sesuai 2.090,81 86,26
2 Sesuai 238,84 9,85
3 Tidak Sesuai 94,18 3,89
Jumlah 2.423,82 100,00
Kesesuaian Lahan Jambu Mete
pada blok arahan
Pemberdayaan Masyarakat
Kesesuaian
No. Luas (ha) Persen (%)
Lahan
1 Sesuai 2.149,26 88,67
2 Tidak Sesuai 274,56 11,33
Jumah 2.423,82 100,00
Sosial, Ekonomi, Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat
KEPALA UPT
Jumlah Staf/Pengawai KPHP Malaka Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
Pangkat/
No. Jumlah (org) Sub. Bagian Tata Usaha
Golongan
1. III / D 1 Kelompok Jabatan
2. III / C 1 Fungsional
3. III / B 2
4. III / A 8 Seksi Perlindungan, Konservasi SDA,
Seksi Perencanaan dan
Ekosistem dan Pemberdayaan
5. II / D 1 Pemanfaatan Hutan
Masyarakat
6. II / C 1
7. II / A 1
Resort UPT KPH
C. Proyeksi Kondisi Wilayah KPHP Malaka
1. Proyeksi Masing-masing Blok Arahan Pengelolaan
a. Blok HL-Inti , Kondisi yang diharapkan dari pengelolaan lahan blok inti pada kawasan Hutan Lindung meliputi hal-hal sebagai
berikut :
- Terlaksananya dan terjaminnya perlidungan dan pengamanan hutan pada seluruh blok {tutupan lahan seluruh blok ini masih
hutan hutan primer (14%) dan hutan sekunder (41%) } terhadap illegal logging yang terjadi di areal tersebut,
- Terdapatnya batas kawasan hutan yang jelas untuk mencegah terjadinya konflik pemanfaatan lahan dengan masyarakat,
b. Blok HL-Pemanfaatan, Kondisi yang diharapkan dapat terjadi dengan pengelolaan Blok HL-Pemanfaatan, meliputi :
- Terlaksananya dan terjaminnya perlidungan dan pengamanan hutan, terutama pengamanan kawasan hutan yang tutupan
lahannya masih hutan hutan sekunder terhadap illegal logging yang terjadi di areal tersebut,
- Terdapatnya batas kawasan hutan yang jelas untuk mencegah terjadinya konflik pemanfaatan lahan dengan masyarakat,
- Termanfaatkannya hasil hutan non kayu seperti pinang dan asam, serta menjamin efektifnya pemberdayaan masyarakat
untuk memanfaatkan hasil hutan Non Kayu,
- Tersedianya dokumen hasil valuasi ekonomi manfaat intangible dari kawasan KPH yang berfungsi lindung,
- Terbangunnya sistem kompensasi pemanfaatan kawasan lindung yang mendukung kelestarian ekosistem ,
c. Blok HP-HHK-HT. Kondisi yang diharapkan dari pengelolaan lahan blok HP-HHK-HT ini meliputi beberapa hal sebagai berikut :
- Blok Pemanfaatan HHK-HT diharapkan menjadi wilayah tertentu yang dikelola secara langsung oleh lembaga KPHP Malakag
dan atau sistem kemitraan bagi hasil dengan masyarakat serta investor yang sekaligus dapat merangsang PAD dan
Pengembagan wilayah Kabupaten Malaka. Kegiatan yang dapat dilaksanakan pada blok ini antara lain adalah pembangunan
Tanaman Rakyat (HTR). dan Hutan Tanaman melalui kerjasama dengan pihak investor lainnya.
- Terbangunnya struktur hutan tanaman yang teridiri dari tiga jenis unggulan yaitu; jati dan mahoni.
d. Blok HP-Pemberdayaan. Kondisi yang diharapkan dapat terjadi dengan pengelolaan Blok HP dan HPT-Pemberdayaan meliputi :
- Adanya regulasi yang mengatur pengelolaan hutan bersama antara pengelola KPH dengan Masyarakat.
- Adanya peningkatan kualitas masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan KPH melalui pembinaan. pendampingan dan pelatihan
untuk meperoleh hasil yang optimum dari pemanfaatan hutan berdasarkan asas PHL.
- Terbangunnya HKm berkembangnya usaha tani masyarakat di dalam dan luar areal KPH seperti Kemiri dan Jambu Mete
- Terlaksananya kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang berbasis masyarakat dengan menerapkan skim-skim HKm dan
pengembangan agroforestry serta angrosilvopastural pada wilayah-wilayah padang rumput. pertanian lahan kering dan savana
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal sekaligus perbaikan tutupan hutan
e. Blok HP dan HPT- Jasling/HHBK. Kondisi yang diharapkan dapat terjadi dengan pengelolaan Blok HP dan HPT-Pemanfaatan.
meliputi :
- Tebangunnya sistem atau mekanisme pemanfaatan hasil hutan di dalam kawasan KPHP Malaka
- Tertibnya perizinan penggunaan kawasan KPHP dan pemungutan hasil hutan non kayu
- Terlaksananya sistem kompensasi yang hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat (semua stakeholder) secara berkeadilan
di Kabupaten Malaka
- Terbangunnya kawasan wisata alam pada wilayah KPH yang potensil untuk pengembangan pariwisata
f. Blok HP dan HPT- Perlindungan. Kondisi yang diharapkan dari pengelolaan lahan blok perlindungan ini meliputi
beberapa hal sebagai berikut :
- Terlaksananya dan terjaminnya perlidungan dan pengamanan hutan. terutama pengamanan kawasan hutan
yang tutupan lahannya masih hutan hutan sekunder terhadap illegal logging yang terjadi di areal tersebut.
- Berlangsungnya rehabilitasi hutan pada lahan yang tutupannya berupa padang rumput dan semak belukar yang
telah dirambah oleh masyarakat .
2. Proyeksi Kelas Perusahaan Core Busines
Kebutuhan
No. Luas Tanam Jumlah Tanaman Produksi Harga Jual (Rp)
Bibit
1 100 27.600,00 5.000,00 - -
2 100 27.600,00 171.650,00 - - Asumsi :
3 100 27.600,00 338.300,00 - - • jarak tanam awal 6 x 6 meter
4 100 27.600,00 504.950,00 - - • Jumlah tanaman berbuah = 50 pohon/ha
5 100 27.600,00 671.600,00 5.554.450,00 277.722.500.000,00 • Luas Tanam 100 Ha/tahun
6 100 27.600,00 838.250,00 7.387.600,00 369.380.000.000,00 • Kebutuhan bibit + penyulaman = 276
7 100 27.600,00 1.004.900,00 9.220.750,00 461.037.500.000,00 • produksi masing- masing pohon 11 Kg
8 100 27.600,00 1.171.550,00 11.053.900,00 552.695.000.000,00 • nilai jual per kilogram sebesar Rp. 50.000/Kg
9 100 27.600,00 1.338.200,00 12.887.050,00 644.352.500.000,00
10 100 27.600,00 1.504.850,00 14.720.200,00 736.010.000.000,00
1,000 276.000,00 7.549.250,00 60.823.950,00 3.041.197.500.000,00
Proyeksi Kelas Perusahaan Jati
Perkiraan
Tahun Ke- Luas Tanam (Ha) Kebutuhan Bibit Jumlah Tumbuh
Potensi (m3)
1 40 48.880 33.330
2 40 48.880 33.330 3.199,68
Asumsi : 3 40 48.880 33.330 6.399,36
- Luas tanam = 40 Ha/thn
- Jarak tanam 3 x 3 meter 4 40 48.880 33.330 9.599,04
- Persen tumbuh = 75% 5 40 48.880 33.330 12.798,72
- Riap = 0.096 m3/tahun (Hasil 6 40 48.880 33.330 15.998,40
penelitian litbang kupang. 2013)
7 40 48.880 33.330 19.198,08
8 40 48.880 33.330 22.397,76
9 40 48.880 33.330 25.597,44
10 40 48.880 33.330 28.797,12
400 488.800 333.300 143.985,60
Pembangunan Ekowisata dan Sumber Mata Air
2. Sumber Mata Air Webua Selie Pemeliharaan dan Perlindungan kawasan Sekitar Sumber Mata Air
3. Proyeksi Kelembagaan dan Sumberdaya Manusia (SDM) KPHP Malaka
UPT Dinas
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
Seksi
Seksi Perencanaan dan Seksi Produksi dan Seksi Perlindungan dan Seksi Konservasi SDA,
Pemberdayaan
Pemanfaatan Hutan Pemasaran Pengamanan Hutan Ekosistem
Masyarakat
1. Inventarisasi Wilayah
Tahun
No. Blok Arahan Luas (Ha) Kegiatan Inventarisasi Indikator Capaian
Pelaksanaan
1. Inventarisasi potensi keanekaragaman jenis flora dan -Tersedianya data potensi keaneka ragaman jenis flora dan fauna
2020, 2025 HL - Inti 400,64 fauna -Tersedianya data potensi biomassa tegakan
-Adanya peta penyebaran potensi
Tahun
No. Rencana Aktifitas Target Luaran
Pelaksanaan
1. Sosialisasi keberadaan, tupoksi dan rencana Pemda dan Masyarakat memahami tupoksi dan rencana pengelolaan
2019
pengelolaan KPHP Malaka KPHP Malaka
2. Pembuatan regulasi kerjasama dengan masyarakat Menjadi salah satu sumber pendapatan utama KPHP Malaka
(Pola kemitraan) 2019
3. Pembangunan mekanisme pemanfaatan hasil hutan di Tebangunnya sistem atau mekanisme pemanfaatan hasil hutan kayu
dalam kawasan yang dapat berfungsi HL-Pemanfaatan 2019 – 2020 dan non kayu di dalam kawasan KPH
4. Penyusun Rencana Pengelolaan setiap wilayah unit Tersusunnya rencana pengelolaan untuk setiap wilayah unit
perencanaan secara partisipatif 2020 – 2028 perencanaan
5. Pelatihan pengelolaan unit usaha kehutanan untuk Berkembangnya pengelolaan unit-unit usaha masyarakat berbasis
tujuan produksi bukan kayu, dan jasa lingkungan 2020 – 2028 kehutanan seperti HKm Kemiri, Pinang, kayu putih dan Usaha-usaha
pertanian/ perkebunan lainnya
6. Fasilitasi perizinan aneka usaha kehutanan berbasis Tertibnya perizinan penggunaan kawasan KPH untuk hasil hutan kayu
masyarakat dalam wilayah KPH pada blok HP- 2020 – 2028 dan pemungutan hasil hutan non kayu,
Pemberdayaan
7. Pengembangan kelembagaan PHBM 2021 Adanya kelembagaan PHBM seperti koperasi.
8. Pemasaran HHBK 2020 - 2028 Terjualnya HHBK
D. Pembinaan dan Pemantauan Areal KPH Malak yang Telah Ada Ijin Pemanfaatan
No. Rencana Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Pengembangan instrument dan standard operasional prosedur (SOP) untuk pembinaan dan pemantauan
1. Sekali dalam lima tahun
area yang berijin
2. Pendidikan dan Pelatihan Bagi pemegang ijin pemanfaatan Tiap tahun
3. Review Rencana Pengelolaan para pemegang ijin Sekali dalam lima tahun
4. Identifikasi permasalahan yang akan muncul dalam pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan Tiap tahun
5. Koordinasi dan sinkronisasi program pembinaan dan pengawasan blok pemanfaatan Tiap tahun
6. Legalitas daerah pemanfaatan kawasan hutan melalui surat penetapan Awal pengelolaan
1. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk pembiayaan konsultasi publik, kegiatan survey potensi
dan lokakarya dalam rangka pengembangan pemahaman bersama dan perumusan strategi pembangunan
KPH.
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi untuk kegiatan survei potensi, pembentukan
kelembagaan, monitoring dan evaluasi
3. Badan Layanan Umum (BLU) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
4. Lembaga swasta untuk investasi pengusahaan hutan
5. Lembaga mitra terkait, misalnya NGO dan lembaga profesional lainnya, untuk hal-hal yang terkait dengan
pemberdayaan masyarakat dan tindakan-tindakan konservasi.
6. Swadaya masyarakat untuk pengembangan Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Desa,
7. Hasil usaha pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
J. Pengembangan Database
No. Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Pembentukan Unit Pengelola Database Tahun 2019 – 2020
2. Pendidikan dan Pelatihan
- Pelatihan Sistem Informasi Geografis Tahun 2019 s/d 2020
- Pelatihan Penyusunan Database dengan MS. Office (Excel dan Acces) Tahun 2019 s/d 2028
3. Input Database Potensi dan SDM Tahun 2019 s/d 2028
4. Input Database Hasil Inventarisasi Potensi Tahun 2019 s/d 2028
5. Input Database Program/Rencana Kegiatan Tahun 2019 s/d 2028
Pelaksana Utama
No. Rencana Kegiatan Indikator Pelaksanaan Pelaksana Kegiatan
Monev
1. Pemantapan batas, inventarisasi, pemetaan Dihasilkannya data dan
Pemerintah dan
dan penataan kawasan hutan yang dikeloa informasi berupa peta dan Pemerintah Pusat, Pemerintah
Dinas Kehutanan
oleh KPH dan dimanfaatkan oleh potensi hasil hutan Kabupaten, pengelola KPH
Pemkab Malaka
masyarakat
2. Fasilitasi proses penguatan hak-hak Meningkatnya kesadaran dan Pemerintah dan
masyarakat mengelola kawasan hutan tingginya peran masyarakat Pemerintah dan Pengelola KPH Dinas Kehutanan
dalam wilayah KPH. dalam pengelolaan KPH Pemkab Malaka
3. - Penyusunan Rencana Pengelolaan - Tersusunnya rencana
setiap wilayah unit perencanaan tiap unit pengelolaan
Pengelola KPH
(blok/petak), - Meningkatnya
Pengelola KPH beserta beserta Pemerintah
- Pelatihan pengelolaan unit usaha wirausaha pengelolaa
Pemerintah Kecamatan dan Desa Kecamatan dan
kehutanan, serta KPH
Desa
- Pembangunan usaha kehutanan - Terbangunnan HKm
berbasis masyarakat
4. Dihasilkannya mekanisme
Pembangunan mekanisme pemanfaatan Pemerintah dan
pemanfaatan/perijinan Pemerintah pusat dan Dinas
kayu di areal KPH, dan Fasilitasi perizinan Dinas Kehutanan
pemanfaatan KPH terkait
usaha kehutanan berbasis masyarakat Pemkab Malaka
5. Terbangunnya pola Pemegang Izin Usaha
Pengembangan pola-pola agroforestry Pengelola KPH
agroforestry pada areal HKm pemanfaatan areal KPH
6. Pengembangan ekowisata Terbangunnya ekowisata
pada areal KPH yang potensil Pengelola KPH Pengelola KPH
Pelaksana Utama
No. Rencana Kegiatan Indikator Pelaksanaan Pelaksana Kegiatan
Monev
Termanfaatkannya hasil
Pengembangan usaha hasil hutan bukan Pemegang Izin Usaha
7. hutan bukan kayu secara Pengelola KPH
kayu pemanfaatan areal KPH
optimum (asam, pinang, dll)
Terbangunnya kerjasama
Dinas Kehutanan
Pengembangan usaha hasil hutan kayu dengan masyarakat dalam Pemegang Izin Usaha
8. dan Pengelola
san bukan kayu (HKm) usaha pemanfaatan hasil pemanfaatan areal KPH
KPH
hutan kayu dan bukan kayu
Berkurangnya lahan kritis Pemerintah Pusat, Dinas Pemerintah dan
Rehabilitasi kawasan KPH yang berfungsi
9. pada areal yang berfungsi Kehutanan Provinsi, pengelola Dishut
lindung
lindung KPH Pemkab malaka
Kajian penilaian ekonomi produk-produk
Dinas Terkait, Pengelola KPH
sumberdaya hutan di wilayah KPH, dan Dihasilkannya informasi nilai Pengelola KPH
10. dengan melibatkan Perguruan
Pembangunan mekanisme sistem ekonomi potensi KPH bersama Dishut
ringgi
kompensasi jasa lingkungan
Terlaksananya pengelolaan
Pegelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan
11. LPHL berdasarkan prinsip Dinas Terkait Dinas Kehutanan
Malaka
Pengelolaan Hutan Lestari
Tidak adanya/erkurangnya
Dinas Kehutanan
Perlindungan hutan (termasuk kegiatan perambahan
12. Dinas Terkait & Pengelola KPH dan Pengelola
pengamanan kawasan) dan koservasi alam kawasan hutan dan illegal
KPH
logging
TERIMA KASIH