Panggul Sempit

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

 Secara fungsional panggul terdiri atas 2

bagian yang disebut pelis mayor dan pelvis


minor.
 Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang
terletak di atas linea terminalis, disebut juga
false pelvic.
 Bagian yang terletak di bawah linea terminalis
disebut pelvis minor atau true pelvic
a. Bidang pintu atas panggul (pelvic inlet,
apertura pelvis superior).
b. Bidang panggul tengah (midpelvic, dimensi
panggul terkecil).
c. Bidang pintu bawah panggul (pelvic outlet,
apertura pelvis inferior).
d. Bidang dengan dimensi panggul terbesar
(tidak memiliki arti klinis).
 Bentuk pintu atas panggul wanita cenderung lebih
bulat
 Terdapat empat diameter pintu atas panggul yang
biasa digunakan:
 diameter anteroposterior adalah jarak terpendek
antara promontorium sakrum dan simfisis pubis,
disebut sebagai konjugata obtetris. Normalnya,
konjugata obstertis berukuran 10 cm atau lebih.
Diameter anteroposterior lain yang penting dalam
obstetrik yang dikenal sebagai konjugata vera.
Konjugata vera tidak menggambarkan jarak
terpendek antara promontorium sakrum dan simfisis
pubis. Konjugata obstetris tidak dapat diukur secara
langsung dengan pemeriksaan jari.
 Panggul tengah diukur setinggi spina
iskiadika atau bidang dimensi panggul
terkecil. Memiliki makna khusus setelah
engagement kepala janin pada partus macet.
 Diameter interspinosus, berukuran 10 cm
atau sedikit lebih besar, biasanya merupakan
diameter pelvis terkecil. Diameter
anteroposterior setinggi spina iskiadika
normal berukuran paling kecil 11, 5cm.
 Pintu bawah panggul terdiri dari dua daerah yang
menyerupai segitiga. Area-area ini memiliki
dasar yang sama yaitu garis yang ditarik antara
dua tuberositas iskium. Apeks dari segitiga
posteriornya berada di ujung sakrum dan batas
lateralnya adalah ligamentum sakroiskiadika dan
tuberositas iskium.
 Segitiga anterior dibentuk oleh area di bawah
arkus pubis.
 Tiga diameter pintu bawah panggul yang biasa
digunakan yaitu: anteroposterior, transversal,
dan sagital posterior.
 Panggul ginekoid dengan pintu atas panggul yang bundar,
atau dengan diameter transversa yang lebih panjang
sedikit daripada diameter anteroposterior dan dengan
panggul tengah serta pintu bawah panggul yang cukup
luas. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita.
 Panggul anthropoid dengan diameter anteroposterior yang
lebih panjang daripada diameter transvesa, dan dengan
arkus pubis menyempit sedikit. Jenis ini ditemukan pada
35% wanita.
 Panggul android dengan pintu atas panggul yang
berbentuk sebagai segitiga berhubungan
denganpenyempitan kedepan, dengan spina iskiadika
menonjol kedalam dan dengan arkus pubis menyempit.
Jenis ini ditemukan pada 15% wanita.
 Panggul platipelloid dengan diameter anteroposterior yang
jelas lebih pendek daripada diameter transvesa pada pintu
atas panggul dan dengan arkus pubis yang luas. Jenis ini
ditemukanpada 5% wanita.
 Panggul dikatakan sempit (Pelvic Contracture)
apabila ukurannya 1-2 cm kurang dari
ukuran yang normal.
 Ukuran pelvis normal (untuk janin rata-rata)
termasuk conjugata diagonalis ≥12,5 cm,
conjugata obstetrik (anteroposterior dari
inlet) ≥ 10 cm, dan tranversal dari midpelvis
≥ 9,5 cm
 Kesempitan pintu atas panggul (inlet contracture) jika dijumpai
diameter anteroposterior <10 cm atau diameter transversal <12
cm (atau keduanya).
 Hal ini diketahui secara klinis dengan kepala janin yang floating
dengan presentasi verteks pada janin yang cukup bulan, dan
tidak dapat dilakukannya perasat Muller-Hillis (secara manual
mendorong kepala ke dalam pelvis dengan tekanan lembut pada
fundus), bagian terbawah tidak dapat membuka seviks pada
waktu persalinan, dijumpainya presentasi abnormal (contohnya
bokong, letak lintang), prolapsus funikuli, partus lama, distosia
uterin, moulage kepala bayi, pembentukan caput suksadaneum.
 Seksio sesarea dilakukan bila memang dijumpai kesempitan
nyata pintu atas panggul Inlet dianggap sempit bila CV kurang
dari 10 cm atau diameter transversalis kurang dari 12 cm.
Karena biasanya yang diukur adalah conjugata diagonalis (CD),
maka inlet dianggap sempit bila CD kurang dari 11,5 cm
 Hal ini dicurigai bila dijumpai adanya kala II memanjang,
persisten occiput posterior, distosis uterin, moulage yang
hebat dari kepala bayi. Kesempitan Midpelvis yang
terlantar dapat menyebabkan ruptur uteri, fistula karena
nekrosis akibat tekanan yang lama.
 Seksio sesarea adalah pilihan utama, karena persalinan
dengan bantuan alat dapat menyebabkan perlukaan pada
bayi atau ibu.
 Terjadi bila :
a. Diameter intraspinarum 9,5 cm
b. Kalau diameter transversa ditambahkan dengan
diameter sagittalis posterior kurang dari 13,5 cm.

 Kesempitan midpelvis hanya dapat dipastikan dengan


rontgen pelvimetri.
 Hal ini sangat jarang dijumpai, ditemukan
apabila diameter intertuberous tidak > 8 cm
atau bila jumlah diameter transversa dan
diameter sagittalis posterior kurang dari 15
cm.
 Kesempitan outlet, meskipun bisa tidak
menghalangi lahirnya janin,namun dapat
menyebabkan perineum ruptur yang hebat,
karena arkus pubis sempit sehingga kepala
janin terpaksa melalui daerah posterior
panggul.
Kesempitan pintu atas pangul
 Panggul sempit relatif : Jika konjugata vera >
8,5-10 cm
 Panggul sempit absolut : Jika konjugata vera
< 8,5 cm
Kesempitan panggul tengah
 Bidang tengah panggul terbentang antara pinggir bawah simfisis
dan spina os ischii dan memotong sacrum kira-kira pada
pertemuan ruas sacral ke-4 dan ke-5. Ukuran yang terpenting
dari bidang ini ialah:
1. Diameter transversa (diameter antara kedua spina) – 10,5 cm.
2. Diameter anteroposterior dari pinggir bawah simfisis ke
pertemuan ruas sakral ke-4 dan ke-5 – 11,5 cm.
3. Diameter sagitalis posterior dari pertengahan garis antara kedua
spina ke pertemuan sacral ke-4 dan ke-5 – 5 cm.

Dikatakan bahwa bidang tengah panggul itu sempit jika :


1. Jumlah diameter transversa dan diameter sagitalis posterior 13,5
cm atau kurang (10,5 cm + 5 cm = 15,5 cm).
2. Diameter antara spina kurang dari 9 cm .

Ukuran-ukuran bidang tengah panggul tidak dapat diperoleh


secara klinis harus diukur secara rontgenologis, tetapi jika dapat
juga menduga adanya kesempitan bidang tengah panggul jika:
1. Spina ischiadica sangat menonjol.
2. Dinding samping panggul konvergen.
3. Diameter antara tuber ischii 8,5 cm atau kurang.
Kesempitan pintu bawah panggul
 Bila jarak antara tuber os ischii 8 cm atau
kurang.
 Persangkaan panggul sempit – Seseorang
harus ingat akan kemungkinan panggul
sempit jika:
a. Pada primipara, kepala anak belum turun
setelah minggu ke 36.
b. Pada primipara ada perut menggantung.
c. Pada multipara, persalinan yang dulu-dulu
sulit.
d. Ada kelainan letak pada hamil tua.
e. Terdapat kelainan bentuk badan ibu (cebol,
skoliosis, pincang, dll.)
f. Tanda Osborn positif
 Pada Ibu
1. Persalinan akan berlangsung lama.
2. Sering dijumpai ketuban pecah dini.
3. Karena kepala tidak mau turun dan ketuban sudah
pecah, sering terjadi tali pusat menumbung.
4. Moulage kepala berlangsung lama.
5. Sering terjadi inersia uteri.
6. Ruptur uteri.
7. Simfisiolisis.
8. Infeksi intrapartal.
9. Karena partus lama, terjadi penekanan pada jalan
lahir sehingga terjadilah jaringan nekrotik dan
menjadi fistula.
 Pada Janin
1. Kematian Janin Intrapartal.
2. Prolapsus funikuli.
3. Perdarahan intrakranial.
4. Kaput suksadaneum dan sefalohematoma
yang besar.
5. Robekan pada tentorium serebri karena
moulage yang hebat dan lama.
6. Fraktur pada tulang kepala oleh karena
tekanan yang hebat dari his.

Anda mungkin juga menyukai