Hubungan Islam Dengan Ekonomi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN ISLAM DENGAN

EKONOMI
KELOMPOK
PENGERTIAN EKONOMI
Defenisi yang dikemukakan oleh Alfred Marshall yang
dikutip oleh Richard G Lipsey dalam buku yang ditulis oleh
A. Qodri Azizy mengemukakan bahwa “Economics is The
Study Of The Use Of Scarce Resources To Satisfy Unlimited
Human Wants”, yang artinya ilmu ekonomi adalah study
mengenai penggunaan sumber daya yang jarang untuk
memuaskan keinginan manusia yang tidak terbatas

Defenisi lain menyebutkan bahwa “Economics Is a


Study Of Mankind In The Ordinary Business Of Life”,
yang artinya ilmu ekonomi adalah study orang
dalam kebiasaan hidup bisnis yang biasa berjalan
M. Dawam Rahardjo mengatakan bahwa ada tiga
kemungkinan penafsiran tentang istilah “ekonomi
Islam”.
1. Ilmu ekonomi yaitu yang berdasarkan pada
nilai-nilai dan ajaran Islam.
2. Sistem ekonomi Islam. Sistem yang
menyangkut pada pengaturan, yaitu
pengaturan kegiatan ekonomi dalam suatu
masyarakat atas negara yang berdasarkjan
suatu metode atas cara tertentu.
3. Perekonomian Islam, pengertian seperti ini
berkembang dari sifat yang pragmatis
seperti yang berkembang pada Organisasi
Islam (OKI).
Karakteristik Ekonomi Islam
Pertama adalah yang diistilahkan dengan
sekumpulan dasar-dasar yang disimpulkan
dari al Qur’an dan As Sunah yang ada
hubungannya dengan urusan-urusan ekonomi.

Kedua yaitu yang diistilahkan dengan


“Bangunan perekonomian yang didirikan
di atas landasan dasar-dasar tersebut
sesuai dengan tiap lingkungan dan masa”.
Sifat Dasar Ekonomi Islam
Ekonomi Islam memiliki sifat dasar sebagai
ekonomi Rabbani dan Insani.

• Ekonomi Rabbani karena sarat dengan


arahan dan nilai-nilai Ilahiah.
• Ekonomi Islam dikatakan memiliki dasar
sebagai ekonomi insani karena sistem
ekonomi ini dilaksanakan dan ditujukan
untuk kemakmuran manusia.
Keunggulan Ekonomi Islam
1. Perekonomian masyarakat luas

2. Keadilan dan persaudaraan menyeluruh

3. Keadilan Distribusi Pendapatan

4. Kebebasan Individu dalam Konteks


Kesejahteraan Sosial
Hubungan Islam Dengan Ekonomi
Ekonomi Islam dibangun atas dasar Agama Islam,
karena itu akan merupakan bagian tak terpisahkan
dari Agama Islam. Bangunan ekonomi Islam
didasarkan atas lima nilai universal, yaitu :
• Tauhid (Keimanan)
• ‘Adl (Keadilan)
• Nubuwwah (Kenabian)
• Khilafah (Pemerintahan)
• Ma'ad (Hasil).
Islam sebagai suatu Agama yang disahkan pada ajaran kitab
Alquran dan Hadis, memberikan banyak contoh ajaran ekonomi,
baik pada masa awal Islam diturunkan bahkan sampai sekarang.
Sebagai contoh,

• Pada masa Ibrahim a.s., Islam telah mengajarkan untuk


berderma.
• Pada masa Shu’aib a.s., Islam mengajarkan agar manusia
berbuat adil dalam memberikan takaran, menimbang
dengan benar dan tidak merugikan orang lain. Tepatilah
ketika kamu manakar dan jangan sampai kamu menjadi
orang-orang yang merugi. Timbanglah dengan timbangan
yang tepat. Jangan kamu rugikan hak-hak orang (lain) dan
janganlah berbuat jahat dan menimbulkan kerusakan di
muka bumi.
Aturan Dalam Pandangan Ekonomi Islam
• Alam semesta, termasuk manusia, adalah milik Allah SWT.
• Allah telah menetapkan batas-batas tertentu terhadap prilaku
manusia sehingga menguntungkan hak-hak individu-individu
lainnya.
• Semua manusia tergantung pada Allah.
• Status Khalifah atau pengemban amanah Allah berlaku umum
bagi semua manusia.
• Individu-individu memiliki kesamaan dalam harga dirinya sebagai
manusia.
• Dalam Islam, bekerja dikenal sebagai kebaikan, dan kemalasan
dikenal sebagai kejahatan.
• Kehidupan adalah proses dinamis menuju peningkatan.
• Jangan membikin mudharat (kesulitan) dan jangan ada mudharat.
• Suatu kebaikan dalam perangkat kecil jelas dirumuskan
PERBEDAAN DASAR SISTEM EKONOMI ISLAM
DAN KONVENSIONAL
1. Sumber (Epistemology)
Kedudukan sumber yang mutlak yaitu Alquran dan Hadis menjadikan Islam
sebagai suatu Agama yang istimewa dibandingkan dengan Agama-Agama lain.

2. Tujuan Kehidupan
Tujuan ekonomi Islam membawa kepada konsep al-falah (kejayaan) di dunia
dan akhirat, sedangkan ekonomi konvensional (sekuler) untuk kepuasan di
dunia

3. Konsep harta sebagai washilah


Didalam Islam, harta bukanlah merupakan tujuan hidup tetapi sekedar
washilah atau perantara dalam mewujudkan perintah Allah SWT. Ini berbeda
dengan ekonomi konvensional yang meletakkan keduniaan sebagai tujuan
yang tidak mempunyai kaitan dengan Tuhan dan akhirat sama sekali.
KESIMPULAN
Sistem ekonomi islam tidak sama dengan sistem sistem
ekonomi yang lain. Ia berbeda dengan sistem ekonomi yang
lain. Ia bukan dari hasil ciptaan akal manusia seperti, sistem
kapitalis dan komunis. ia adalah berpandukan wahyu dari
Allah SWT.

Sistem ciptaan akal manusia ini hanya mengambil kira perkara-


perkara lahiriah semata mata tanpa menitik beratkan soal hati,
roh dan jiwa manusia. Hasilnya, matlamat lahiriah itu sendiri
tidak tercapai dan manusia menderita dan tersiksa karenanya.
Berlaku penindasan, tekanan dan ketidakadilan. Yang kaya
bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin. Ekonomi
islam pula sangat berbeda
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai