1 Konsep Dasar Evaluasi Clinical Pathways (Hanevi Djasri) - ED
1 Konsep Dasar Evaluasi Clinical Pathways (Hanevi Djasri) - ED
1 Konsep Dasar Evaluasi Clinical Pathways (Hanevi Djasri) - ED
Clinical Pathways
Hanevi Djasri, dr, MARS
mutupelayanankesehatan.net
Clinical Guidelines
Memiliki berbagai bentuk
Disusun melalui proses yang rumit dan membutuhkan
sumber daya dan waktu.
Sering kurang efektif karena kurangnya perhatian
dan dukungan dalam penerapan
Clinical
pathway memiliki pontensi untuk dapat
digunakan sebagai salah satu alat untuk menjamin dan
meningkatkan mutu proses clinical care.
Clinical Pathways
Salah satu alat manajemen penyakit yang dapat
mengurangi variasi pelayanan, meningkatkan outcome klinik
dan juga penghematan pemakaian sumber daya/finansial
(catatan: masih diperdebatkan) .
Sebuah rencana detail setiap tahap penting dari pelayanan
kesehatan, bagi sebagian besar pasien dengan masalah
klinis (diagnosis atau prosedur) tertentu, berikut dengan
hasil yang diharapkan.
Nama lain seperti: Critical care pathway, Integrated care
pathway, Coordinated care pathway, Caremaps®, atau
Anticipated recovery pathway,
Komponen Utama Clinical Pathways
1. Timeline
2. Katagori pelayanan atau aktivitas dan intervensi
yang dilakukan
3. Kriteria outcome jangka menengah dan panjang
4. Pencatatan variasi yang ada
(Hill 1998)
Form generik clinical pathway
Hari I Hari II Hari III
Pelayanan/
Intervensi
Outcome
Variasi
Contoh Formulir Clinical Pathways
(Potensi) Manfaat Clinical Pathwas
Clinical pathway memberikan cara bagaimana
mengembangkan dan mengimplementasikan clinical
guideline kedalam protokol lokal (yang dapat
dilakukan).
Clinical pathway juga menyediakan cara untuk
mengidentifikasi alasan mengapa terjadi sebuah
variasi yang tidak dapat diidentifikasi melalui audit
klinik.
Clinicalpathway juga dapat merupakan alat
dokumentasi primer yang menjadi bagian dari
keseluruhan proses dokumentasi pelayanan dari
penerimaan hingga pemulangan pasien.
Manfaat Clinical Pathways
1. Memilih pelayanan kesehatan terbaik
2. Menetapkan standar lamanya hari perawatan, prosedur
pemeriksaan klinik dan jenis penalataksanaannya
3. Menilai hubungan antara berbagai tahap dan membantu
proses koordinasi
4. Memberikan pedoman kepada seluruh staf RS termasuk
tentang variasi
5. Menyediakan kerangka kerja pengumpulan data
6. Menurunkan beban dokumentasi dokter
7. Meningkatkan kepuasan pasien melalui edukasi
(Pearson et al., 1995 dan Wright & Hill, 2003)
Efektifitas Clinical Pathways
1. Menghemat penggunaan sarana, meningkatkan luaran
klinis, meningkatkan kepuasan pasien, dan praktisi klinis,
serta menurunkan biaya perawatan (Tokarsky dan
McLaughlin, 1995)
2. Penurunan length of stay dan penurunan biaya perawatan
(Evans, 1999)
3. Memfasilitasi early discharge, meningkatkan indeks
kualitas hidup (Feagan, 2001)
4. Menurunnya length of stay, meningkatnya clinical outcome,
meningkatkan economic outcome, mengurangi tindakan
yang tidak diperlukan (Darer, Pronovost, Bass, 2002)
Konsep Evaluasi Clinical Pathways
Evaluasi penurunan variasi
Evaluasi penyusunan, penggunaan & maintenance
Clinical Pathways dengan ICPAT
Evaluasi manfaat Clinical Pathways
ICPAT*
(Integrated Clinical Pathways Appraisal Tools)
2. Dokumentasi
3. Proses pengembangan
4. Proses implementasi
5. Maintenance
6. Peran organisasi
* Whittle CL, McDonald P, Dunn L. Developing the Integrated Care Pathway Appraisal
Tool (ICPAT): a pilot study. Journal of Integrated Care Pathways 2004; 8(2):77-81
Contoh hasil evaluasi ICP di
UK
Claire Whittle, Linda Dunn, Paul McDonald and Kathryn de Luc: Assessing
the content and quality of pathways
Konten CP
Mutu CP
Audit Medik/Klinik
Pemilihan Topik
Menetapkan dan
Pengumpulan
Melaksanakan
Data
Perubahan
Analisa Data
Penetapan topik audit
Disesuaikan dengan topik CP pada tahun
tersebut
Bila sudah lebih dari 5 diprioritaskan yang
disusun pada tahun tersebut
Menyusun kriteria audit
Dipilih dari kriteria yang terdapat dari form
clinical pathways (bisa proses bisa outcome)
Tentukan juga kriteria perkecualian (kriteria
justifikasi apabila kriteria audit tersebut
tidak dilakukan). Perkecualian dilihat di
kolom variasi
Pengumpulan Data
Ambil dari 30-100 form CP yang telah diisi
Berikut contoh form CP yang sudah diisi (contoh dari
RSUD Natuna)
Kode Hasil Audit
Kode 1: Sesuai kriteria
Kode 2: Tidak sesuai kriteria tapi memenuhi perkecualian
(ada alasan/justifikasi)
Kode 3: Tidak sesuai kriteria tidak memenuhi
perkecualian
Form Pengumpulan Data
Kriteria CP 01 CP 02 CP 03 CP 04 Dst
Kriteria 1
Kriteria 2
Kriteria 3
Kriteria 4
Kriteria 5
Kriteria 6
Analisa data
1. Menghitung tingkat kepatuhan secara umum
2. Mengidentifikasi pola penyimpangan
3. Mengidentifikasi penyebab penyimpangan
24
Diagram Tulang Ikan / Ishikawa
Tindak lanjut perubahan yang efektif
Ditujukan pada yang kompeten
Ada batas waktu
Tanggung jawab ditegaskan & dikomunikasikan
Dibuat rencana secara detail (POA)
Permasalahan, rencana tindakan, pelaksana, batas waktu,
persetujuan yang berwenang
Form Penyusunan POA
Tindak Tujuan Indikator Penanggung Jangka Biaya
lanjut Keberhasilan jawab waktu
1…
2…
3…
4…
5….
Reaudit
Lakukan audit medik ulang setelah selesai melakukan
intervensi
Audit terhadap pasien yang datang setelah intervensi
Jumlah rekam medis yang hampir sama
Kriteria dan Perkecualian yang sama
Evaluasi apakah telah ada perbaikan, bila tidak maka
perlu dirumuskan tindak lanjut yang baru
Terimakasih
[email protected]
0816-191-3332