Anlok 3 Teori Lokasi Pertanian
Anlok 3 Teori Lokasi Pertanian
Anlok 3 Teori Lokasi Pertanian
TEORI LOKASI
PERTANIAN
Pertemuan Ke - 3
• Johann Heinrich Von Thunen (1783-1850) adalah seorang ahli sekaligus petani.
• Teori Lokasi ini dirumuskan berdasarkan pengalaman selama 40 tahun sebagai
pengelola pertanian di Rostock, Meclenburg.
• Von Thunen meneliti relasi antara kota besar dan pedalaman. Dimana kota besarnya
di daerah homogen dan batas luarnya oleh hutan belukar yang tidak digarap. Hutan
ini dipandang mengisolasikan komplek agro urbannya dan menghambat supply
semua kebutuhan ke daerah pedalaman.
• Untuk mengatasi masalah ini, Von Thunen berfikir pertanian harus diusahakan
secara rasional, hasil pemikirannya:
a) Komoditi yang berat, harganya mahal, dan banyak dibutuhkan harus
dialokasikan dekat dengan kota.
b) Demikian juga dengan hasil pertanian yang cepat busuk atau rusak.
c) Kehutanan, ladang untuk industri ringan diletakan di bagian luar.
d) Biaya produksi akan menurun berdasarkan jarak, namun biaya transportasi
akan semakin meningkat.
Dasar Asumsi
• Berasumsikan tujuh unsur di
atas, maka daerah lokasi
berbagai jenis pertanian akan
berkembang dalam bentuk
lingkaran tidak beraturan yang
mengelilingi daerah perkotaan
tersebut.
• Jenis pertanian yang dapat
diusahakan ditentukan oleh
harga penjualan, biaya produksi
dan biaya angkutan antara lokasi
pertanian dan daerah perkotaan.
Zona Kosentris
K = N – (P + A), dimana:
• K adalah keuntungan
• N adalah harga pasar
• P adalah biaya produksi
• A adalah biaya angkutan
• Menurut Von Thunen tingkat sewa lahan adalah paling mahal di pusat pasar
dan makin rendah apabila makin jauh dari pasar.
• Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga jual dengan biaya produksi,
masing-masing jenis produksi memiliki kemampuan yang berbeda untuk
membayar sewa lahan. Makin tinggi kemampuannya untuk membayar sewa
lahan, makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke pusat pasar.
• Von Thunen : Jumlah pilihan yang menguntungkan menurun sejalan dengan
jarak dari daerah perkotaan.
• Hasilnya adalah suatu pola penggunaan lahan berupa diagram cincin.
Perkembangan dari teori Von Thunen adalah selain harga lahan tinggi di
pusat kota dan akan makin menurun apabila makin jauh dari pusat kota.
• Variabel dasar dalam Teori Von Thunen masih berlaku, namun telah terjadi
banyak perubahan seperti, sarana angkutan dan teknologi, sehingga jarak
dan waktu menjadi tidak berarti.
• Teori Lokasi Von Thunen merupakan pelopor dalam perkembangan teori
lokasi.
• Kritik Chishlom:
a) Model Von Thunen merupakan model keseimbangan yang sifatnya
partial dan tidak memuat inter relasi antara variabel yang telah
dikhususkan, perhitungan dan perubahan di masa yang akan datang
tidak diperhitungkan.
b) Tidak mempertimbangkan faktor-faktor non ekonomis,
c) Tidak memperhitungkan beranekanya luas perusahaan pertanian atau
luas pasaran yang tidak menghasilkan ekonomi berskala
produksi/pemasaran sehingga merusak pola yang bertata dari zona-
zona tata guna tanah.
• Kritik lainnya:
a) Menyangkut masalah keterkaitan dengan daerah lain,
b) Menyangkut pemilihan komoditi yang cepat busuk dan pemilihan
lokasi produksi yang seharusnya dekat dari pasar (keterkaitan dengan
waktu dan lokasi).
WASSALAMU‘ALAIKUM
WR. WB.