Dasar-Dasar Komunikasi Pertanian

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 57

Handout Dasar-Dasar

Komunikasi Pertanian

Subejo,SP, M.Sc. ([email protected])


I. Hakekat dan Definisi Komunikasi
• Kebutuhan manusia--motif ekonomi dan sosial
• Manusia makhluk sosial (homo socious)
• Interaksi manusia-sharing-pengungkapan
pikiran dan perasaan-dengan percakapan
• Komunikasi-proses pernyataan antar manusia
• Penyataan-pesan/messages (verbal dan non-verbal)
• Pemberi pesan:komunikator; penerima:komunikan
• Komunikasi: proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan
• Komponen pesan: (1)content and (2) symbol
• Komunikasi efektif-kesamaan makna pesan antara
komunikator dan komunikan (pengalaman dan
interest menentukan)
Konseptualisasi Komunikasi

Komunikasi sebagai tindakan satu arah


• Komunikasi sebagai proses linier, pesan
mengalir dari pengirim dan berakhir pada
penerima (source oriented communication)
• Harold Laswell: “Who says What In Which
Channel To Whom With What Effect?”
Pesan
Sumber Penerima
Saluran
Komunikasi sebagai interkasi
• Komunikasi sebagai suatu proses sebab-akibat,
atau aksi-reaksi yang arahnya bergantian
• Ada interkasi antara komunikator dan
komunikan dengan adanya (umpan balik/feed-
back)--menentukan efektivitas komunikasi

Pesan

Sumber saluran Penerima

Umpan balik
Komunikasi sebagai transaksi
• Komunikasi dipandang sebagai proses
pembentukan makna oleh dua orang atau lebih
• Komunikasi bersifat dinamis, terjadi penafsiran
perilaku antara pihak yang terlibat komunikasi
dengan bahasa verbal dan non verbal.
• Misalnya ketika seseorang sedang mendengarkan
pesan, pada saat yang sama dapat mengirimkan
pesan secara verbal/non-verbal (menyela,
mendehem, mengangguk, mengangkat bahu, dll)
Decoding-encoding
Sumber dan Saluran Sumber dan
Penerima 1 Penerima 2
Decoding-encoding
Konteks-Konteks Komunikasi
• Komunikasi akan berlangsung dalam konteks
tertentu. Konteks-”semua faktor di luar orang-
orang yang berkomunikasi”.
• 4 aspek dalam konteks komunikasi: (1) fisik, (2)
psikologis, (3) sosial dan (4) waktu.
• Indikator umum dalam klasifikasi konteks
komunikasi--”jumlah peserta yang terlibat”
• Klasifikasi kontkes kom: (1) komunikasi intra
pribadi, komunikasi antar pribadi, (3) komunikasi
kelompok, (4) komunikasi publik, (5) komunikasi
organisasi dan (6) konteks kom. lainya.
Konteks Komunikasi Berdasar Peserta
1. Komunikasi intra pribadi (intrapersonal comm):
komunikasi dengan diri sendiri-proses
memahami, berfikir, bersikap, dll
2. Komunikasi antar pribadi (interpersonal comm):
komunikasi tatap muka (peserta relatif sedikit)
3. Komunikasi kelompok: komunikasi diantara orang
yang punya tujuan sama tergabung dlm. kelompok
4. Komunikasi publik: komunikasi pembicara dengan
khalayak yang besar
5. Komunikasi organisasi: kom secara formal dan
informal dlm. organisasi-meeting, diskusi, dll
6. Komunikasi massa: kom dengn menggunakan
media massa (khalayak besar, background
beragam, cepat, serentak, dll)
Tugas Individual
• Secara individual mahasiswa ditugaskan
untuk mengakses artikel tentang
“Developing Effective Communications”
yang ditulis oleh Dick Lee (Univ. of
Missouri-Columbia) pada website sbb:
http://muextension.missouri.edu/explore/
comm/cm0109.html
• Tugas: buatlah resume singkat dlm.
Bahasa Indonesia serta komentar
(misalnya kelebihan, kelemahan, dll)--
2-3 halaman.
Attention please!!!!....
• If you have time and opportunity, please
check online course on “Introduction to
Agricultural Communications”
• Mentioned course is offered by Texas A
and M University, USA
• You can visit website address as follow:
http://www.aged/tamu.edu/agjour/105/index.html
• Have a nice study, be confident and enjoy…..
II. PRINSIP-PRINSIP DASAR DAN
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
• Proses komunikasi dan makna pesan
• Sumber
• Komunikator
• Pesan
• Saluran
• Penerima pesan
• Umpan balik
• Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam
proses komunikasi
Proses Komunikasi dan Makna Pesan
• Pihak yang terlibat dalam komunikasi----
”saling memanfaatkan atau berbagi
informasi”
• Informasi--setiap hal yang membantu kita
menyusun atau menukar pandangan kita
tentang kehidupan
• Informasi yang dirancang untuk tujuan
tententu--”pesan” (memiliki makna
tertentu)
• Model dasar komunikasi yang standar-
sumber,komunikator,pesan,saluran,
penerima,efek, umpan balik
• Sumber: dasar yang digunakan dalam
penyampaian pesan
• Komunikator:orang/lembaga yang
menyampaikan pesan
• Hal penting yang perlu diperhatikan oleh
komunikator: (1) penampilan, (2)
penguasaan masalah, (3) penguasaan
bahasa
• Kualitas dan kesesuaian ketiga hal
tersebut menentukan efektifitas
komunikasi
• Pesan--keseluruhan dari apa yang
disampaikan komunikator
• Pesan secara umum dikelompokan dalam : ()
informatif, (2) persuasif, (3) koersif.
• Syarat pesan supaya mengena: umum, jelas,
bahasa jelas, positif, seimbang, sesuai
dengan keinginan komunikan/audience
• Hambatan dalam penyampaian pesan: (1)
bahasa, dan (2) teknis/noise
• Oughton dan Bay (2002)-the message
should be true and honest
• Pesan juga harus mempertimbangkan
interest dan relevance dari komunikan
Saluran/channel:media yang digunakan untuk
membawa/menyampaikan pesan
Rogers (1973) membagi media: antar pribadi,
media massa

Karakteristik Sal. Antar Pribadi Media massa

Arus pesan Dua arah Satu arah

Konteks kom. Tatap muka Melalui media

U.balik+selektift. Tinggi Rendah

Jang. Aud besar Lambat Cepat

Efek Perub sikap Penam. Pengeth.


• Penerima pesan: pihak yang menerima
pesan-personal, kelompok, massa
• Syarat yang perlu dimiliki komunikan:
keterampilan menangkap dan meneruskan
pesan, pengetahuan tt, sikap yg positif
• Efek: hasil akhir komunikasi---perubahan
sikap dan tingkah laku komunikan; jika
berubah sesuai yg direncanakan---
komunikasi efektif/berhasil
• Umpan balik: respon dari khalayak setelah
menerima pesan--input penting bagi
komunikator
Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam
proses komunikasi--hambatan kom.

• Kebisingan
• Keadaan psikologis komunikan
• Pengetahuan kurang
• Kesalahan penilaian oleh komunikator
• Bahasa
• Isi pesan berlebihan, satu arah
• Faktor teknis--jarak, interest, prasangka
• Penyajian yang verbalistis, dll
III. Model dan Strategi Komunikasi

• Model-model Komunikasi
(Komunikasi satu tahap, dua tahap
dan tiga tahap)
• Strategi komunikasi (interpersonal
dan media massa)
• Teknologi baru untuk Transfer
Informasi Pertanian
Model-model Komunikasi (1)
• Model penyampaian pesan dari komuniktor
sampai ke komunikan dapat melalui beberapa
tahap tergantung pada tingkat pengetahuan,
pendidikan, sosial budaya dan latar belakang
komunikan lainnya
• Model komunikasi : (1) satu tahap, (2) dua
tahap dan (3) banyak tahap
• Komunikasi satu tahap (one way flow):
komunikator mengirim pesan secara langsung
kepada komunikan A
B
Komunikator
C
Model-model Komunikasi (2)
• Komunikasi dua tahap (two ways flow):
komunikator mengirim pesan kepada
komunikan melalui orang tertentu (misalnya
kontak tani di pedesaan) A

Komunikator Kontak tani B


C
• Komunikasi banyak tahap:menggunakan
beberapa cara melalui banyak tahap.
A
Kontak tani
Komunikator B
Pedagang

Media C
Strategi Komunikasi (1)
• Communication strategy saat ini mendapatkan
perhatian besar dalam rangka penggiatan
pembangunan nasional di banyak negara
• Stategi: cara, taktik untuk mencapai tujuan atau
“perencanaan dan manajemen untuk mencapai
tujuan” (tidak hanya peta jalan tapi juga taktik
operasionalnnya)
• Fungsi strategi Komunikasi (Mulyana,2003:300):
(1) menyebarluaskan pesan komunikasi secara
sistematik untuk memperoleh hasil optimal, (2)
menjembatani cultural gap penggunaan media
massa supaya tidak merusak nilai budaya
Strategi Komunikasi (2)
Secara sederhana Strategi komunikasi dapat
dirumuskan dengan mengkaji secara mendalam
tentang “Teori Lasswell”
•Who?
•Says what?
•In which channel?
•To whom?
•With what effect?
Jika kita sudah tahu sifat komunikasi, tahu efek
yang akan dicapai maka dapat dipilih “cara mana
yang akan dipilih” (terkait dengan media).
Strategi Komunikasi (3)
• Pemilihan cara mana yang akan dipilih
untuk berkomunikasi dapat dilakukan
dengan memilih dua pilihan yaitu:
(1) Face to face communication
(2) Mediated communication
• Komunikasi tatap muka untuk
perubahan tingkah laku (behavioral
changes)
• Komunikasi dengan media untuk
komunikasi informatif (information)
Tek. Baru untuk Transfer Inf.Pertanian (1)
• Teknologi komunikasi modern menawarkan
beberapa kelebihan untuk mengatasi hambatan
transfer informasi. Beberapa hambatan antara lain
staf terlatih yang kurang memadai, hambatan
anggaran, audience yang banyak dan tersebar, dll.
• Hal tersebut menyebabkan tek. Komunikasi
modern menjadi sebuah kebutuhan untuk
memperluas dan mencapai audience
• Beberapa tek. kom masa yg telah muncul: surat
kabar, radio, tv, video, komputer, satelit, dll-
membantu fungsi penyuluh pertanian dalam
mengumpulkan, mengorganisasi dan
mengkomunikasikan informasi yang bermanfaat
bagi petani dengan efisien dan murah
Tek. Baru untuk Transfer Inf.Pertanian (2)
• Aplikasi teknologi komunikasi dalam bidang
pertanian memberikan hasil yang cukup baik
• Radio dan tv lebih tetap untuk mencapai banyak
orang dengan cepat dengan ide yang cukup
sesderhana
• Media cetak efektif utamanya bagi penduduk yang
bisa baca tulis, dengan dukungn grafis dan bahan
terdokumentasi, pembaca lebih leluasa.
• Eleketronik media (radio, tv, komputer, stalite0
dapat dikategorikan sebagai teknologi kom baru.
• Radio murah dan flexible; televisi merupakan
solusi yang mengagumkan dengan image yang
bergerak namun masih relatif mahal; satelite
memudahkan transfer siaran tv;
Tek. Baru untuk Transfer Inf.Pertanian (3)
• Komputer sudah merupakan teknologi komunikasi
bagi petani di negara-negara maju, dapat digunakan
untuk transfer informasi pertanian melalui sistem
LAN (USA, Eropa, Australia, dll)
• Audio-video yang mobile; dapat digunakan saat
diskusi kelompok, direproduksi dan didistribusikan
oleh penyuluh
• Kaset audio-video; dapat digunakan sebagai media
untuk hiburan namun dapat juga digunkaan untuk
merekam informasi pertanian
• Mobil dan unit film, dapat berpindah dg mudah dan
fleksibel, menarik bagi penduduk desa. Dapat
digunakan untuk mendidik petani di pedesaan.
Problem yang kadang muncul adalah tidak adanya
listrik.
IV. PROSES ADOPSI DAN DIFUSI
INOVASI PERTANIAN
1. PENGERTIAN DAN TAHAP-TAHAP
ADOPSI
2. KATEGORI DAN CIRI-CIRI PENGADOPSI
3. ELEMEN DAN FAKTOR YANG
MEMPERNGARUHI KECEPATAN ADOPSI
INOVASI
4. PROSES DIFUSI INOVASI PERTANIAN
5. PENELITIAN ADOPSI INOVASI
PERTANIAN
1. PENGERTIAN DAN TAHAP-TAHAP
ADOPSI
• Meskipun berbagai teknologi dan inovasi
bidang pertanian telah banyak dihasilkan
(secara teknis dan ekonomis layak) namun
tidak serta merta diterima dan diterapkan
oleh target sasarannya/petani
• Perlu kajian dan pendalaman tentang proses
adopsi dan difusi inovasi pertanian untuk
merancang strategi yang efektif agar target
sasaran dapat menerapkan inovasi baru
yang memiliki prospek lebih baik
• Rogers and Shomaker--”inovasi” : ide-ide
baru, praktek-praktek baru, atau obyek-obyek
yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang
baru oleh individu atau masyarakat tani sasaran
• Lionberger- “hal yang baru”-sesuatu yang
dinilai baru atau dapat mendorong terjadinya
pembaharuan dalam masyarakat
• Mosher---”adoption” of an innovation is the
process by which a particular farmer is exposed
to, considers, and finally rejects or practices a
particular innovation.
• Rogers-traditionally, “the process of
adoption”, in connection with agricultural
extension, usually comprises five successive or
stages, awareness, interest, evaluation, first
trial, and either repeated use or rejection
Sumber Inovasi

Proses Adopsi

Penerima/Pengetrap
Inovasi

Proses Difusi

Pengetrap Lain Pengetrap Lain Pengetrap Lain


Tahapan-tahapan Adopsi
• Awareness/kesdaran: sasaran mulai sadar tentang
inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh
• Interest/tumbuhnya minat: keinginan untuk
mengatahui lebih jauh sesuatu yang berkaitan
dengan inovasi yang ditawarkan
• Evaluation/evaluasi: penilaian terhadap baik/buruk
ataumanfaat inovasi yeng telah diketahui
informasinya secara lebih lengkap
• Trial/mencoba: melakukan percobaan dalam skala
kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya
• Adoption/adopsi: menerima/menerapkan dengan
penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan uji
coba yang telah dilakukan dan diamatinya sendiri
2. Kategori dan Ciri-Ciri Pengadopsi
• Dalam proses adopsi suatu inovasi,
kecepatannnya akan sangat bervariasi
(sangat cepat, lambat, bahkan menolak)
• Pengkategorian golongan adopter berdasar
status sosial, status ekonomi, perilaku
komunikasi, pendidikan dan umur
• Kategori/group pengadopsi berdasarkan
kecepatan mengadopsi adalah sbb: (1)
perintis/innovators, (2) pengetrap dini/early
adopters, (3) pengetrap awal/the early
majority, (4) pengetrap akhir/the late majority
dan (5) penolak/kaum kolot/laggars.
• Perintis/innovators: pelopor/orang-orang yang pertama
dalam suatu wilayah tertentu yang paling cepat
mengadopsi suatu inovasi, memiliki rasa ingin tahu
tinggi/curiousity, cenderung individualis
• Pengetrap dini/early adopters: orang yang cukup aktif
dlm pembangunan desa, umur relatif muda, pendidikan
cukup tingi, status sosial agak tinggi, disegani oleh
anggota masyarakat
• Pengetrap awal/the early majority: golongan yang
mudah terpengaruh bila hal baru telah disadari dan
diyakini keunggulannya
• Pengetrap akhir/the late majority: orang yang lambat
menerima inovasi, kedudukan ekonominya rendah,
kurang semangat dalam usahataninya
• Penolak/laggards: kaum kolot, usia tua, statis dan pasif
terhadap perubahan, kurang rasional
Persentase Distribusi Jumlah
Pengadopsi
2.5
16.0
13.5

34.0 34.0

Perintis Pengetrap dini Pengetrap awal


Pengetrap akhir Penolak
Grafik Distribusi Jumlah Pengadopsi

40.0
Persentase Pengadopsi

30.0

20.0
34.0 34.0
10.0
13.5 16.0

- 2.5
Pengetrap Pengetrap
Perintis Pengetrap dini Penolak
aw al akhir

Series1 2.5 13.5 34.0 34.0 16.0

Waktu Penerimaan
Pendekatan Terhadap Pengadopsi
• Perancang adopsi dan difusi pertanian perlu
memperhatikan kelompok/golongan yang
paling utama untuk didekati/diperhatikan
• Golongan yang potensial adalah golongan
kedua (early adopter) dan ketiga (the early
majority)
• Kedua golongan tsb. aktif dan memiliki
interaksi yang luas dgn masyarakat desa,
berpengaruh serta memahami situsi desa,
tidak terlalu menonjol status sosial
ekonominya--dpt dimanfaatkan untuk
mempengaruhi golongan keempat dan
kelima
Inovasi, Adopsi dan Difusi

• INNOVATION is an idea, practice or object that is


perceived as new by an individual or other unit
of adoption
• ADOPTION is a decision to make full use of an
innovation as the best course of action available
• DIFFUSION is the process by which an
innovation is communicated through certain
channels over time among the members of a
social system
(GK Ray, 1998:145)
3. Faktor yang Mempengaruhi
Kecepatan Adopsi
1. Sifat inovasi (keuntungan relatif,
kompabilitas, kompleksitas, triabilitas,
observabilitas)
2. Jenis keputusan inovasi (kolektif,
optional, otoritas)
3. Saluran komunikasi (media massa,
interpersonal)
4. Sifat-sifat sistim sosial
(modern/tradisional, pola komunikasi)
5. Pelayanan penyuluhan
Variabel atau faktor lain yang
mempengaruhi adopsi suatu inovasi
• Kondisi fisik usahatani
• Lokasi dan lingkungan usahatani
• Ketersediaan sarana produksi
• Fasilitas pendukung lainnya (jalan,
pasar, sarana transportasi, listrik, dll)
• Hama penyakit
• Curah hujan
• Tipe tanah, fasilitas irigasi
Peran Utama Penyuluhan Pertanian
dalam Proses Adopsi suatu Innovasi
• Membantu petani menjadi sadar tentang
adanya suatu innovasi
• Membicarakan dengan petani sehingga
petani menjadi tertarik
• Membantu petani melakukan penilaian
• Memberikan dorongan dan membantu
melakukan percobaaan di lahan petani
4. Proses Difusi Inovasi Pertanian
• Proses difusi inovasi pertanian: proses
dimana inovasi pertanian menyebar
diantara petani-petani sampai pada jumlah
yang besar (Valera, 1987)
• Waktu merupakan faktor penting dalam
proses difusi; (1) pengambilan keputusan
dari awareness sampai
penerimaan/penolakan, (2) menentukan
tingkat adopsi (jumlah pengadopsi)
• Pada tahap awal petani umumnya masih
banyak yang ragu, setelah melihat
keberhasilan petani lain baru mau mencoba
5. Penelitian Adopsi Inovasi Pertanian
• Penelitian adopsi inovasi sangat diperlukan
di bidang pertanian dalam rangka
mengevaluasi “manfaat dan efektifitas”
inovasi (teknologi, cara, ide yang baru) yang
dihasilkan melalui berbagai penelitian,
pengembangan dan kajian pertanian
• Penelitian dapat dilakukan dengan
pemodelan antara adopsi (Y) dengan faktor
yang mempengaruhinya (X1, X2, X3,…dst)
• Hasil peneltian adopsi dapat digunakan
untuk “merancang strategi” penyebarluasan
inovasi baru yang lainnya sehingga akhirnya
diterapkan oleh client/target sasaran.
V. KOMUNIKASI
UNTUK PEMBANGUNAN
PERTANIAN
PENDAHULUAN :
• Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan-
pesan dari seseorang (sumber) kepada orang lain
(penerima).
• Di negara yang sedang berkembang sering terjadi
ketimpangan informasi dalam sistem komunikasi yang
diakibatkan oleh adanya pemusatan mass media modern
di kota-kota besar sedangkan masyarakat di pedesaan
masih tetap mengandalkan komunikasi antar pribadi yang
bersifat tatap muka sebagai sistem komunikasi mereka.
Selain itu terbatasnya jangkauan mass media di daerah
pedesaan menyebabkan pesan-pesan pembangunan
tidak sampai di tengah-tengah masyarakat desa.
• Akibat dari adanya perbedaan sistem komunikasi ini
adalah timbulnya perbedaan persepsi tentang
pembangunan.
• Salah satu tujuan komunikasi pembangunan di Indonesia
adalah mengubah keikutsertaan masyarakat dalam
proses pembangunan.
Prof. Bryant Kearl mengungkapkan tiga
strategi pembangunan pertanian :

• Difusion Model
• Package Program Model
• The Induced Innovation Model
Difusion Model
• Model penyebarluasan inovasi pembangunan pertanian
(yang dilakukan dan dikembangkan) kepada anggota
sistem sosial yang memberikan tekanan pada mass
media yang berupa pesan – pesan ( dari luar ke dalam
masyarakat )
• Penelitian mengenai proses difusi bertujuan
menjelaskan tahap-tahap untuk mencapai keberhasilan
melaksanakan inovasi pertanian.
• Tahapan-tahapan tersebut adalah:
~ Tahap kesadaran
~ Tahap penumbuhan minat
~ Tahap penilaian
~ Tahap percobaan
~ Tahap adopsi
• Model difusi sangat menekankan proses komunikasi
Empat aspek penting dari sistem
komunikasi massa yang dapat
diandalkan

• Mass media yang tersedia


• Kemampuan menyerap pesan-pesan
mass media
• Isi pesan-pesan mass media
• Cara penyampaian pesan-pesan mass
media
Package Program Model
• Model penyebarluasan inovasi
pembangunan pertanian (yang dilakukan dan
dikembangkan) kepada anggota sistem
sosial berupa paket – paket program
pertanian dengan melibatkan instansi-
instansi yang bersangkutan
• Pendekatan ini merupakan alat komunikasi
untuk menarik perhatian para birokrat,
usahawan, pemuka pendapat, ilmuwan, dan
fihak-fihak yang dibutuhkan kerjasamanya.
The Induced Innovation Model
• Model penyebarluasan inovasi pembangunan
pertanian (yang dilakukan dan dikembangkan)
kepada anggota sistem sosial berupa
modernisasi sistem pemasaran (mekanisme
pasar) dengan menciptakan hubungan
informasional yang diperlukan untuk
penggunaan yang efektif dari faktor dan
pemasaran produksi
• Model ini memberi perhatian yang besar kepada
pasar, serta menghendaki adanya perbaikan
dalam kaitan komunikasi pasar.
1. Tujuan Komunikasi :
Difusion Model Package Program The Induced
Model Innovation Model

Mendorong para Meyakinkan bahwa Meyakinkan bahwa


petani untuk semua input yang pengetahuan tentang
memikirkan diperlukan tersedia pasar, akan
kemungkinan pada waktu yang tepat menghasilkan
pembaharuan dan tempat yang tepat tanggapan tanggapan
Menyampaikan data teknologi dan
yang benar yang kelembagaan yang
dibutuhkan dalam tepat
proses adopsi
2. Keuntungan
Difusion Model Package Program The Induced
Model Innovation Model

Dengan Dengan menyusun Memberikan tanggapan


meningkatkan dan menentukan yang sesuai dengan
peragaan dalam faktor - faktor yang sistem yang
proses komunikasi menguntungkan menumbuhkan arus
maka cara – cara petani, hal ini akan inovasi yang mantap
bertani meningkatkan dan diperlukan untuk
disempurnakan penghasilan petani pembangunan lembaga
dan daerah dimana sebagai syarat
model ini dapat keberhasilan
diterapkan pembangunan
3. Arah Utama Arus Informasi
Difusion Model Package Program The Induced
Model Innovation Model

Terutama berasal dari Komunikasi dalam Arus informasi dua


mereka yang bertugas dan antar instansi arah tentang produk
menyampaikan pesan dan faktor pasar untuk
– pesan memudahkan
pembangunan, tanggapan – tanggapan
kepada mereka yang yang cepat diseluruh
diharapkan sistem
menerimanya
4. Peranan Umpan Balik
Difusion Model Package Program The Induced
Model Innovation Model

Menguji kesesuaian Menilai kembali Melaporkan gejala


pesan – pesan pelaksanaan program pasar kepada mereka
sebagai bahan sebagai dasar untuk yang menyediakan
komunikasi mengubah isinya sumber – sumber
selanjutnya ilmiah untuk
mengadakan riset
dalam pertanian serta
mereka yang dapat
berprakarsa
membangun lembaga
5. Tuntutan Komunikasi
Difusion Model Package Program The Induced
Model Innovation Model

Mass media, para Saluran – saluran Modernisasi sistem


penyuluh lokal dan untuk hubungan antar pemasaran dengan
bahan – bahan instansi. Komunikasi menciptakan hubungan
informasi untuk vertikal dari lapangan informasional yang
membantu mereka pada tingkat-tingkat diperlukan untuk
dimana keputusan – penggunaan yang
keputusan instansi efektif dari faktor dan
diambil. pemasaran produksi
Management Information System (MIS)
for Agricultural Extension (1)
• Informasi merupakan “critical resources” dalam
kegiatan dan manajemen suatu organisasi
(termasuk penyuluhan pertanian)
• Information system: mengacu pada computer-
based system yang dirancang untuk mendukung
operasi, menajemen dan fungsi keputusan
dalam organisasi (Babu dan Singh, 2003)
• MIS: mengumpulkan, mengirimkan, memproses,
dan menyimpan atas data suatu sumberdaya
organsiasi, program dan pencapaian
kinerja/prestasi.
Management Information System (MIS)
for Agricultural Extension (2)
• Informasi merupakan data yang memiliki makna
dan berguna serta dapat dikomunikasikan kepada
penerima/pengguna untuk membuat suatu
keputusan
• Komputer dapat meproses informasi dengan lebih
mudah, cepat serta akurat
• Manajer penyuluhan pertanian pada berbagai level
memerlukan informasi yang relevan dalam rangka
membuat keputusan yang efektif.
• Jika tidak ada informasi yang akurat, tindakan
yang diambil hanya berdasar intuisi dan
pengalaman sebelumnya (banyak dilakukan dalam
kasus penyuluhan pertanian di Indoensia).
Management Information System (MIS)
for Agricultural Extension (3)
• MIS adalah informasi yang diperlukan oleh
manager sehingga mereka dapat membuat
keputusan tentang: jumlah personel tenaga
penyuluh berdasar kategori, training yang
diperlukan, rencana pengembangan karir, job
discription, anggaran, data kegiatan, kondisi
client, fasilitas yang ada, dll (MIS penyuluhan
pertanian di Indonesia masih sangat
terbatas!!!!!!sangat susah diakses!!)
• MIS dapat digunkan untuk: (1) merencanakan
alokasi sumberdaya, (2) memilih alternatif
kegiatan, dan (3) mengontrol kegiatan harian
Management Information System (MIS)
for Agricultural Extension (4)
• Networking dan sistem telekomunikasi
diperlukan dalam pengembangan MIS
• Jarak geografis antara sesama penyuluh
serta penyuluh dan client-nya dapat diatasi
dengan adanya networking dan pengiriman
data secara elektronik
• MIS dalam batasan tertentu mestinya juga
dapat diakses oleh user untuk mengetahui
aktifitas dan performance dari organisasi
penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai