Lapkas

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

LATAR BELAKANG

Meningioma secara umum merupakan tumor jinak dengan insiden


sekitar 20 % dari seluruh tumor intra kranial. Umumnya lesi intra
kranial, tetapi dapat terjadi ekstra kranial. Lokasi Meningioma
ekstra kranial terbanyak adalah tulang kepala, nasal, orbita.
Meningioma ekstra kranial dapat terjadi primer maupun sekunder
yang merupakan perluasan dari lesi intra kranial.

Diagnosis meningioma ekstra kranial cukup sulit karena


kejadiannya tidak banyak dan secara klinis dapat menyerupai
tumor sinonasal lainnya. CT Scan atau MRI dilakukan untuk
mengetahui lokasi dan perluasan massa serta ada atau tidaknya
hubungan dengan intra kranial. Diagnosis pasti selanjutnya
ditentukan oleh pemeriksaan histopatologi atau imunohistokimia
1
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
ANATOMI
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
ANATOMI
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
TINJAUAN PUSTAKA
TUMOR INTRAKRANIAL
Massa intrakranial diklasifikasikan
DEFINISI sebagai lesi intra-aksial (di otak) atau
lesi ekstra-aksial (di luar otak).
Lesi intra-aksial biasanya neoplastik dan ganas daripada
jinak. Secara umum, lesi intra-aksial tunggal yang
meningkatkan post-kontras kemungkinan besar adalah
massa ganas primer (glioma), sedangkan lesi multipel
intra-aksial biasanya metastasis.
Glioma adalah jenis tumor yang dimulai di sel glial otak
atau tulang belakang. Glioma terdiri sekitar 30 persen
dari semua tumor otak dan tumor sistem saraf pusat, dan
80 persen dari semua tumor otak ganas
TINJAUAN PUSTAKA
Glioma

Pasien ini memiliki gambaran klinis


yang mirip dengan stoke akut dan
riwayat sakit kepala postural yang
memburuk Area besar dengan densitas
rendah yang tidak beraturan terlihat di
belahan kanan Efek massa hadir:
penipisan sulci, ventrikel lateral, dan
sisterna basalis
TINJAUAN PUSTAKA
Glioma

CT pasca-kontras otak. Ada


'peningkatan cincin' dengan massa
berbentuk tidak beraturan. Densitas
sentral rendah disebabkan oleh
nekrosis. Densitas yang rendah di
sekitarnya disebabkan oleh edema.
Abses serebral memiliki karakteristik
peningkatan yang serupa dan harus
dipertimbangkan sebagai diagnosis
diferensial dari lesi yang meningkatkan
cincin
TINJAUAN PUSTAKA
Tumor otak metastasis
Metastasis otak adalah kanker yang telah menyebar (menyebar) ke otak
dari lokasi lain di dalam tubuh dan oleh karenanya dianggap sebagai
tumor otak sekunder

Tumor otak metastasis. Banyak


lesi terlihat di kedua sisi otak
pada pasien ini yang memiliki
diagnosis kanker paru-paru
yang diketahui. Gambar post-
contrast (roll over image)
menunjukkan peningkatan
cincin pada lesi
TINJAUAN PUSTAKA
Lesi ekstra aksial
Meningioma  massa ekstra aksial yang paling umum. Umumnya jinak, dapat tumbuh
sangat besar dan dapat dikelilingi oleh area besar edema serebral yang berdekatan.
Meningioma muncul dari meninges, dan seringkali memiliki 'dural tail' yang meruncing
dari massa ke titik di permukaan mening

Meningioma - CT otak post kontras.


Massa besar bertambah cerah setelah
pemberian kontras intravena. Area
edema yang luas terlihat berdekatan
TINJAUAN PUSTAKA
Lesi ekstra aksial
TINJAUAN PUSTAKA
CSF cleft sign
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Z
Jenis Kelamin : perempuan
Usia : 49 tahun
Tanggal Masuk RS : 1 April 2019
Pemeriksaan : MSCT Kepala orbita

20
KLINIS (1)

Proptosis OS ec suspect pseudotumor dd/


retrobulbar.
Pasien perempuan Ny. Z usia 49 tahun dengan
klinis kepala pusing, nyeri kepala dan
penglihatan ganda masuk instalasi gawat darurat
RS Pendidikan Universitas Tanjungpura dan
dilakukan pemeriksaan CT-scan kepala pada
tanggal 1 April 2019
21
Pemeriksaan CT-Scan Kepala

22
Pemeriksaan CT-Scan Kepala

23
Pemeriksaan CT-Scan Kepala

24
Pemeriksaan CT-Scan Kepala

25
Pemeriksaan CT-Scan Kepala

26
INTERPRETASI
Telah dilakukan pemeriksaan head MSCT (terutama orbita), tampilan axial, coronal dan
sagital tanpa dan dengan bahan kontras IV , hasil :
• Tak tampak soft tissue swelling extracranial
• Gyri mendatar, sulci dan fissura sylvii sempit di hemisfer dextra
• Batas cortex dan medula tegas
• Tampak lesi isodens densitas 31 HU dengan perifokal oedema. Post kontras tampak
strong enhancement pada lesi 53 HU di regio temporalis sinistra yang menempel
pada os sphenoid sinistra, ukuran lk 2,4x 1,5x 2,2 cm. Disertai dengan hiperostosis os
sphenoidalis hingga temporalis sinistra yang mengecilkan cavum orbita sinistra.
• Tampak multiple lesi isodens (berjumlah 3 buah). Post kontras tampak strong
enhacement di regio parietalis bilateral dengan ukuran terbesar lk 1,6 cm
• Sistema ventrikel dan sisterna tak melebar maupun menyempit
• Air cellulae mastoidea dan SPN normodens
• Nervus optikus bilateral terlihat normodens. Post kontras tak tampak enhancement
patologis
• Musculus orbita sinistra normodes

27
INTERPRETASI
Kesan :
• Mengarah gambaran sphenoid meningioma sinistra dengan hiperostosis os
sphenoidalis hingga temporalis sinistra
• Multiple meningioma di regio parietalis bilateral

Saran:
Lacak kemungkinan neurofibromatosis.

28
PEMBAHASAN

29
1
Strong enhancement pada PEMBAHASAN
lesi di regio temporalis sinistra yang menempel
pada os sphenoid sinistra disertai perifokal edema

Karakteristik meningioma meliputi tepi halus, bentuk bundar, kalsifikasi


sentral, dan peningkatan kontras dari seluruh lesi post-contrast (karena
hipervaskularisasi pada masa). Lesi dapat dikelilingi oleh area besar
edema serebral yang berdekatan, sering tampak bersifat intra-aksial pada
penilaian awal.
Pada CT scan tanpa kontras, Kadang-kadang meningioma
memperlihatkan komponen hipodens yang prominen apabila disertai
dengan komponen kistik, nekrosis, degenerasi lipomatous atau rongga-
rongga. Sepertiga dari meningioma memperlihatkan gambaran isodens
yang biasanya dapat dilihat berbeda dari jaringan parenkim di sekitarnya
dan, hampir semua lesi-lesi isodens ini menyebabkan efek masa yang
bermakna. Daerah Sphenoidalis berlokasi pada daerah belakang
mata.Banyak terjadi pada wanita
2 PEMBAHASAN
Lesi multiple meningioma

Studi telah melaporkan bahwa penghapusan kromosom 22 pada


pasien dengan neurofibromatosis tipe 2 dan hingga 50% meningioma
soliter dihubungkan dengan munculnya beberapa meningioma.
Meningioma multipel jarang terjadi. Ketika mereka terjadi mereka lebih
sering terjadi pada wanita. Lokasi mereka dapat bervariasi, paling sering
unihemisfer, jarang di fossa posterior. Subtipe histologis mirip dengan tipe
soliter dengan yang paling umum adalah tipe psammomatous, fibroblastic,
meningothelial, dan transisi.
3 PEMBAHASAN
Gyri mendatar, sulci dan fissura sylvii sempit di hemisfer dextra

Efek massa dapat berupa girus mendatar, penipisan sulci dan


fissura, penyempitan ventrikel lateral, dan sisterna basalis.
Tampilan tersebut tergantuk letak dan luasnya lesi
4 PEMBAHASAN
Hiperostosis os sphenoidalis hingga temporalis sinistra

Hiperostosis adalah salah satu gambaran mayor dari


meningioma pada foto polos. Diindikasikan untuk tumor pada
meninges. Hiperostosis yang menonjol dapat menyebabkan
efek massa lokal (mis. proptosis).
Beberapa penelitian berpendapat bahwa infiltrasi tumor
meningiomatosa tulang adalah penyebab hiperostosis. Yang
lain menganggap reaksi tulang hipertrofik tidak tergantung
pada invasi tumor, dan menyarankan bahwa hal itu mungkin
disebabkan oleh hiperperfusi vaskular di area meningioma, atau
mekanisme lainnya. Untuk sphenoid wing meningioma,
timbulnya hiperostosis mencapai 90% dan lebih banyak
KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan CT-scan kepala yang telah dilakukan pada pasien


ini, ditemukan adanya meningioma mulipel dengan hyperostosis tulang, dan
perifokal edema. Juga terfapat efek massa berupa Gyri mendatar, sulci dan
fissura sylvii sempit.
Meningioma multipel jarang terjadi. Ketika mereka terjadi mereka lebih
sering terjadi pada wanita. Lokasi mereka dapat bervariasi, paling sering
unihemisfer. Terapi definitif adalah operasi pengangkatan tumor ekspansif
dengan edema serebral dan follow up selanjutnya dari tumor asimptomatik
kecil. Faktor etiologis yang penting dalam perkembangan meningioma adalah
genetika terutama penghapusan kromosom 22 pada pasien dengan
neurofibromatosis tipe 2. Oleh karena itu disarankan untuk mencari
kemungkinan neurofibromatosis.

Anda mungkin juga menyukai