Kelompok 6

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 50

Metode Simpleks

Minimasi
1. Nilai kanan fungus tujuan harus nol (0)
2. Nilai kanan fungsi kendala harus positif. Apabila
negative, 1
3. Fungsi kendalan dengan tanda ≤ harus diubah ke
bentuk = dengan menambahkan variabel
slack/surplus. Variabel slack/surplus disebut juga
variabel dasar. Penambahan slack variabel
menyatakan kapasitas yang tidak digunakan
atau tersisa pada sumber daya tersebut. Hal ini
karena ada kemungkinan kapasitas yang tersedia
tidak produksi
4
Fungsi kendala dengan tanda ≥ diubah ke bentuk ≤ dengan cara
mengkalikan dengan -1, lalu diubah ke bentuk persamaan = dengan
ditambahkan variabel slack.Kemudian karena nilai kanan nya
negative, dikalikan lagi dengan -1 dan ditambahkan artificial variabel
(M). Artificial variabel ini secara fisik tidak mempunyai arti, dan hanya
digunakan untuk kepentingan perhitungan saja. Dalam metode
ini,koefisien fungsi tujuan untuk variable semu diberi nilai sangat
besar yaitu negative M untuk fungsi tujuan maksimum dan positif M
untuk fungsi tujuan minimum.

5
Fungsi kendala dengan tanda = harus ditambah artificial variable
(M).
 Jika fungsi kendala menggunakan bentuk
pertidaksamaan ≥, perubahan dari bentuk umum
ke bentuk baku memerlukan satu variabel surplus.
Variabel surplus tidak dapat berfungsi sebagai
variabel basis awal, karena koefisiennya bertanda
negatif. Sebagai variabel basis pada solusi awal,
harus ditambahkan satu variabel buatan. Variabel
buatan pada solusi optimal harus bernilai 0, karena
variabel ini memang tidak ada.
Teknik yang digunakan untuk memaksa variabel
buatan bernilai 0 pada solusi optimal adalah
dengan cara berikut:

1. Penambahan variabel buatan pada fungsi kendala yang


tidak memiliki variabel slack, menuntut penambahan
variabel buatan pada fungsi tujuan.
2. Jika fungsi tujuan adalah maksimisasi, maka variabel buatan
pada fungsi tujuan mempunyai koefisien –M
3. Jika fungsi tujuan adalah minimisasi, maka variabel buatan
pada fungsi tujuan mempunyai koefisien +M.
4. Karena koefisien variabel basis pada tabel simpleks harus
bernilai 0, maka variabel buatan pada fungsi tujuan harus
digantikan nilai dari fungsi kendala yang memuat variabel
buatan tersebut.
Perusahaan bakso Echo membuat 2 macam bakso, yaitu
bakso enak dan bakso eco, yang setiap bungkusnya
ukuran 1 kg dijual seharga Rp 30.000,- dan Rp 50.000,-.
Dalam setiap adonan disediakan daging sapi paling
banyak 6 kg, daging ayam paling sedikit 2 kg, dan tepung
sebanyak 2 kg. Untuk membuat bakso enak
membutuhkan daging sapi 2 kg, daging ayam 2 kg, dan
tepung 1 kg. Sedangkan untuk membuat bakso eco
dibutuhkan daging sapi 3 kg, daging ayam 1 kg, dan
tepung 2 kg. Berapakah bakso enak dan bakso eco yang
harus dibuat jika diketahui laba masing-masing Rp 5.000,-
agar diperoleh biaya pembuatan paling murah ?
 Variabel : Bakso enak = X1 dan bakso eco =
X2
 Fungsi Tujuan : Minimalkan Zmin = 30.000X1 +
50.000X2
 Zmin = 3X1 + 5X2 (dalam satuan Rp.10.000,-)
 Fungsi Batasan :
2X1 + 3X2 ≤ 6
2X1 + X2 ≥ 2
X1 + 2X2 = 2 , X1, X2 ≥ 0
•Menggunakan batasan yang memuat Q1 dan Q2 yaitu batasan ke-2 dan ke-3

Mengenolkan M
Baris Baru = Baris Lama – (Nilai Kolom Kunci Baris yang sesuai * Baris Kunci Baru)
Syarat optimal adalah Z tidak ada nilai negatif. Apakah
masih ada nilai negatif pada baris Z ?Bila ada maka ulangi
lagi langkah-langkahnya . . .
Kesimpulan :
Maka bakso enak dibuat 2/3 kg dan bakso eco
dibuat 2/3 kg dengan biaya pembuatan paling
murah 16/3 x Rp. 10.000,- = Rp. 53.333,33
 Fungsi Tujuan : Minimalkan
Zmin = -3X1+X2+X3
 Fungsi Batasan :
X1 - 2X2 + X3 ≤ 11
-4X1 + X2 + 2X3 ≥ 3
2X1 - X3 = -1 ,
X1, X2, X3 ≥ 0
Untuk kasus minimal, yang diubah adalah fungsi batasan terlebih dahulu, dikarenakan ada
pengaruh terhadap fungsi tujuan.
•Menggunakan batasan yang memuat Q1 dan Q2 yaitu batasan ke-2 dan ke-3

Z
X1 X2 X3 S1 S2 Q1 Q2 NK
1
Fungsi tujuan 3 -1 -1 0 0 -M -M 0
0
Batasan 2 -4 1 2 0 -1 1 0 3
0
Batasan 3 -2 0 1 0 0 0 1 1
1
Fungsi Tujuan 3-6M -1+M -1+3M 0 -M 0 0 4M
Variab
el X1 X2 X3 S1 S2 Q1 Q2 NK
INDEKS
Dasar

Z 3-6M -1+M -1+3M 0 -M 0 0 4M

S1 1 -2 1 1 0 0 0 11 11

Q1 -4 1 2 0 -1 1 0 3 1.5

Q2 -2 0 1 0 0 0 1 1 1
Variab
el X1 X2 X3 S1 S2 Q1 Q2 NK
INDEKS
Dasar

Z 3-6M -1+M -1+3M 0 -M 0 0 4M

S1 1 -2 1 1 0 0 0 11 11

Q1 -4 1 2 0 -1 1 0 3 1.5

Q2 -2 0 1 0 0 0 1 1 1
 Dengan cara yang sama ,lalu
mengubah nilai-nilai selain pada baris
kunci
Membuat baris variabel baru

Baris Baru = Baris Lama – (Nilai Kolom Kunci Baris


yang sesuai * Baris Kunci Baru)
Metode dua fase digunakan jika variabel
basis awal terdiri dari variabel buatan.
Disebut sebagai metode dua fase, karena
proses optimasi dilakukan dalam dua
tahap. Tahap pertama merupakan proses
optimasi variabel buatan, sedangkan
proses optimasi variabel keputusan
dilakukan pada tahap kedua. Karena
variabel buatan sebenarnya tidak ada
(hanya ada di atas kertas), maka tahap
pertama dilakukan untuk memaksa
variabel buatan bernilai 0.
metode dua fase menyelesaikan problem PL
dalam dua tahap (fase):
 Ubah model PL ke dalam bentuk baku
(sebagaimana pada metode Big M), dengan
fungsi objektifnya adalah meminimumkan
sumasi dari variabel artifisial, yaitu:
 Min r = R1 + R2 + : : : + Rm;
 kemudian temukan solusi optimalnya. Jika
pada solusi optimal diperoleh r = 0, maka lanjut
ke fase 2. Jika tidak, maka model PL tidak
memiliki solusi layak (proses berhenti).
 Gunakan solusi layak dari fase 1 sebagai solusi
dasar awal dari model semula, dan lakukan
iterasi simpleks sampai diperoleh solusi optimal.
 Min Z = 4x1 + x2
Dengan kendala:
3x1 + x2 = 3
4x1 + 3x2 ≥ 6
x1 + 2x2 ≤ 4
x1; x2 ≥ 0
Temukan solusi optimalnya dengan
menggunakan metode dua fase.Ubah fungsi
objektif menjadi meminimumkan sumasi dari
variabel arti_sial,dan ubah kendala menjadi
bentuk baku (sebagaimana pada metode Big-
M):
Min r = R1 + R2
Dengan kendala:
3x1 + x2 + R1 = 3
4x1 + 3x2 - s1 + R2 = 6
x1 + 2x2 + s2 = 4
x1; x2; s1; s2;R1;R2 ≥ 0
Itr. No. Basis r x1 x2 s1 R1 R2 s2 Solusi Rasio

Sebelum menjalankan prosedur simpleks, lakukan modi_kasi pada tabel, dengan


mengubah koe_sien R1 dan R2 pada baris (0) menjadi 0, dengan cara:
baru = (0)lama + (1 ˣ (1) + 1 × (2))
Solusi dasar awal:
x1 = 0, x2 = 0, R1 = 3, R2 = 6, Z = 9.
Kembali ke model PL semula, yaitu dengan menggunakan fungsi objektif semula, dan
kendala berdasarkan tabel optimal fase 1 (tanpa mengikut sertakan variabel artifisial).
Min Z = 4x1 + x2
Dengan kendala:
Minimumkan : Z = 10𝑥1 + 6𝑥2 + 2𝑥3
Dengan kendala :
−𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 ≥ 1
3𝑥1 + 𝑥2 − 𝑥3 ≥ 2
𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 ≥ 0
Bentuk standar :
Minimumkan : Z = 10𝑥1 + 6𝑥2 + 2𝑥3 + 0𝑆1 + 0𝑆2 +
𝑀𝑄1 + 𝑀𝑄2
−𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 − 𝑆1 + 𝑄1 = 1
3𝑥1 + 𝑥2 − 𝑥3 − 𝑆2 + 𝑄2 = 2
𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑆1 , 𝑆2 , 𝑄1 , 𝑄2 ≥ 0

Diperoleh persamaan-persamaan :
𝑄1 = 1 + 𝑥1 − 𝑥2 − 𝑥3 + 𝑆1
𝑄2 = 2 − 3𝑥1 − 𝑥2 + 𝑥3 + 𝑆2
FASE 1 :
Minimumkan : r = 𝑄1 + 𝑄2
r = 1 + 𝑥1 − 𝑥2 − 𝑥3 + 𝑆1 + 2 − 3𝑥1 − 𝑥2 + 𝑥3 + 𝑆2
r = 3 − 2𝑥1 − 2𝑥2 + 𝑆1 + 𝑆2
r + 2𝑥1 + 2𝑥2 − 𝑆1 − 𝑆2 = 3

Tabel Iterasi 0
FASE 2 :
Dari tabel optimum pada fase 1 diatas dapat dituliskan persamaan-persamaan berikut :

x1-12x3+14S1-14S2=14 x1=14+12x3-14S1+14S2
x2+12x3-34S1-14S2=54 x2=54-12x3+34S1+14S2

Kembali kepada model persoalan semula, dan dengan


mensubtitusikan persamaan – persamaan diatas, kita dapatkan
:
Minimumkan : Z = 10𝑥1 + 6𝑥2 + 2𝑥3
1 1 1 1 5 1 3 1
Z = 10 ( + 𝑥3 − 𝑆1 + 𝑆2 ) + 6 ( − 𝑥3 + 𝑆1 + 𝑆2 ) + 2 (0)
4 2 4 4 4 2 4 4
10 10 10 15 9 3
Z= + 5𝑥3 − 𝑆1 + 𝑆2 + − 3𝑥3 + 𝑆1 + 𝑆2
4 4 4 2 2 2
Z = 10 + 2𝑥3 + 2𝑆1 + 4𝑆2
Z - 2𝑥3 − 2𝑆1 − 4𝑆2 = 10
Variabel
𝑿𝟏 𝑿𝟐 𝑿𝟑 𝑺𝟏 𝑺𝟐 Nilai Konstanta
Dasar

Z 0 0 -2 -2 −4 10

𝑋2 0 1 1 3 1 5
− −
2 4 4 4

𝑋1 1 0 1 1 1 1
− −
2 4 4 4

Didapatlah solusi optimal : x1=14 , x2=54 ,


x3=0 dengan Z = 10

Anda mungkin juga menyukai