Sudden Death
Sudden Death
Sudden Death
DISUSUN OLEH
Pembimbing :
dr. Mistar Ritonga Sp.F
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
LATAR BELAKANG
Definisi
1. TRAUMA
Trauma pada otak dan leher dapat menjadi kombinasi penyebab kematian
yang fatal. Hal ini terjadi ketika terjadinya benturan pada bagian kepala yang
kemudian dibarengi leher yang tertolak ke belakang. Akibatnya, tulang leher patah
dan patahnya tulang ini dapat memicu kematian dalam waktu singkat akibat
tertutupnya jalan nafas. Tubuh seketika bisa kehilangan suplai oksigen, akibatnya
sel-sel mengalami kematian mendadak. Akan tetapi, trauma otak ternyata
sebenarnya tidak selalu menyebabkan kematian dalam waktu singkat, paling tidak
diperlukan waktu 1-2 jam sebelum terjadinya kematian.
Trauma lain yang bisa menyebabkan kematian mendadak adalah cedera tulang
dada (thorax) dan panggul (pelvis). Cedera tulang dada dapat menyebabkan terjadinya
tamponade jantung atau suatu kondisi di mana jantung tertekan akibat benturan pada
dada. Hal ini menyebabkan darah menggenang di sekitar jantung di dalam tulang dada.
Sedangkan cedera pada tulang panggul menyebabkan tubuh mengalami kehilangan
darah dalam jumlah banyak
Racun ialah zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologik yang
dalam dosis toksik akan menyebabkan gangguan berupa sakit atau kematian.
1. Pemeriksaan ditempat
kejadian (TKP)
2. Otopsi lengkap
3. Analisis toksikologik
2. PEYAKIT
PERDARAHAN SUB
PENYAKIT SISTEM
PENYAKIT JANTUNG ARACHNOID SPONTAN
KARDIOVASKULAR
ISKEMIK (NON TRAUMA)
INFARK MIOKART
MIOKARDITIS
LIMPA DARAH
PENYAKIT JANTUNG
ISKEMIK
Infark miokard adalah nekrosis jaringan otot jantung akibat insufisiensi aliran
darah.Insufisiensi terjadi karena spasme dan atau sumbatan karena sklerosis dan
trombosis. Infark miokard adalah patologik (gejala klinisnya bervariasi, kadang tanpa
gejala apapun), sedangkan infark miokard akut adalah pengertian klinis (dengan gejala
diagnosis tertentu). Kematian dapat terjadi dalam beberapa jam awal atau hari setelah
infark dan penyebab segeranya adalah fibrilasi ventrikel.
1. Infark laminar, lebih banyak ditemukan pada daerah subendokardial atau pada
ventrikel kiri, kadang infark luas sampai setengah atau lebih dari tebalnya dinding.
2. Infark lokal atau regional, lebih sering pada penyakin arteri koroner murni, dan
disebabkan oklusi lokal atau sumbatan yang berat pada arteri koronaria. Besar dan
posisi infark tergantung dimana oklusi terjadi. Hampir semua infark jenis ini
ditemukan pada ventrikel kiri.
Beberapa Gambaran Yang Khas Dari Tingkatan Infark Miokard
Ada beberapa prinsip secara garis besar harus diketahui oleh dokter
berhubungan dengan kematian mendadak akibat penyakit
1. Apakah pada pemeriksaan luar jenazah terdapat adanya tanda-tanda kekerasan yang
signifikan dan dapat diprediksi dapat menyebabkan kematian ?
2. Apakah pada pemeriksaan luar terdapat adanya tanda-tanda yang mengarah pada
keracunan ?
3. Apakah korban merupakan pasien (contoh: penyakit jantung koroner) yang
rutin datang berobat ke tempat praktek atau poliklinik di rumah sakit ?
4. Apakah korban mempunyai penyakit kronis tetapi bukan merupakan penyakit
tersering penyebab natural sudden death ?
Adanya kecurigaan atau kecenderungan pada kematian yang tidak wajar berdasarkan
kriteria tersebut, maka dokter yang bersangkutan harus melaporkan kematian tersebut
kepada penyidik (polisi) dan tidak mengeluarkan surat kematian