Materi 2 - Liabilitas Jangka Panjang (Obligasi)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 39

Liabilitas Jangka Panjang: Obligasi

Definisi
Menurut SAK ETAP 2009, Definisi Kewajiban yaitu sebagai
kewajiban masa kini entitas yang timbul dari peristiwa masa
lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus
keluar dari sumberdaya perusahaan yang mengandung
manfaat ekonomik.

Tiga ciri yang melekat pada kewajiban.


1. Kewajiban sudah ada saat sekarang
2. Transaksi atau kejadian yang menimbulkan kewajiban tersebut
telah terjadi di masa lalu.
3. Akan terjadi arus keluar di masa mendatang

2
• Kewajiban dibedakan menjadi kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang.
• Fokus pembahasan pada utang obligasi.

3
Contoh Obligasi
Issuer of
Bonds

Maturity
Date

Contractual
Interest
Rate

Face or @Kris-AA YKPN, 2009


Materi
Par Value
02-4
PENGERTIAN OBLIGASI
• Obligasi adalah surat atau sertifikat pengakuan hutang yang
dikeluarkan oleh peminjam atas sejumlah dana (hutang) yang
diterimanya dari investor (pemegang obligasi) selaku pihak
yang memberikan pinjaman tersebut.

• Intinya yang dimaksud dengan obligasi adalah surat hutang


berjangka waktu panjang (umumnya 5 – 20 tahun). Nantinya
pihak yang menerima pinjaman (penerbit obligasi) wajib
membayar sejumlah kupon atau bunga beserta pokok
pinjamannya kepada pemegang obligasi hingga jatuh tempo
hutang, dari hasil bunga yang dibayarkan tersebutlah investor
mendapatkan keuntungan.

5
• Sebenarnya untuk mendapatkan sejumlah dana/modal, perusahaan
tidak hanya melalui obligasi, namun bisa juga melalui penerbitan
saham. Namun dalam hal ini perusahaan memiliki alasan tersendiri
untuk memilih menerbitkan obligasi dari pada menerbitkan saham.
• Alasan umum mengapa perusahaan lebih memilih menerbitkan
obligasi dari pada saham adalah karena perusahaan tidak ingin
adanya intervensi pihak luar perusahaan. Jika seseorang membeli
saham perusahaan tertentu maka orang tersebut akan menjadi
bagian dari pemilik perusahaan sehingga berhak untuk ikut
menentukan arah perusahaan.
• Hal ini berbeda dengan pemegang obligasi, pemegang obligasi
bukanlah pemilik perusahaan, sehingga hal ini tidak memberikan
hak kepada pemegang obligasi untuk ikut menentukan arah
perusahaan (intervensi).

6
Pemegang Saham VS Pemegang Obligasi

 Antara pemegang saham dengan pemegang obligasi ini dapat terjadi konflik, konflik ini
terjadi karena masalah pembayaran dividen.

 Pemegang saham berargumen bahwa mereka adalah pemilik perusahaan sehingga


manajer seharusnya memberikan keuntungan/kesejahteraan yang setinggi-tingginya
kepada mereka dengan membayarkan dividen yang tinggi.
 Sedangkan pemegang obligasi cenderung melarang manajemen untuk membayarkan
dividen yang tinggi kepada pemegang saham, hal ini dilakukan oleh pemegang obligasi
karena jika manajer membayar dividen yang tinggi kepada pemegang saham, maka
aset/kekayaan perusahaan yang digunakan sebagai jaminan obligasi akan berkurang,
sehingga jika dimasa depan perusahaan tidak dapat melunasi hutang, bangkrut, atau
dilikuidasi, nilai jaminan yang diberikan kepada pemegang obligasi akan kecil.

 Hal tersebut tentu akan merugikan pihak pemegang obligasi sehingga mereka akan
melarang manajemen untuk membayarkan dividen yg tinggi kepada pemegang saham.
7
JENIS OBLIGASI
A. Berdasarkan penerbit obligasi (issuer)
Berdasarkan penerbit obligasi dapat dibagi atas tiga jenis yaitu :
1) Obligasi pemerintah
Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
2) Obligasi perusahaan milik negara (state owned company)
Contoh penerbit obligasinya adalah BTN, Bapindo, PLN, jasa
marga, Pegadaian, Pelabuhan Indonesia, dan lain-lain.
3) Obligasi perusahaan swasta
Contoh penerbit obligasinya adalah Astra Internasional, Bank
Internasional Indonesia, Citra Marga Nusaphala Persada, Bank
Modern, Multiland, Dharmala Sakti Sejahtera, Ciputra
development, Tjiwi Kimia, dan lain-lain.

8
Jenis obligasi di Indonesia
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi
perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri
dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam
rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar
dapat dibeli secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi
syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah

9
B. Berdasarkan sistem pembayaran bunga
Berdasarkan sistem pembayaran bunga maka obligasi dapat dibagi atas dua jenis yaitu :

1) Obligasi Kupon (Coupon Bond)


Obligasi kupon (Coupon Bond) yaitu obligasi yang bunganya dibayarkan secara periodik,
ada yang setiap triwulan, semesteran, atau tahunan. Pada surat obligasi terdapat bagian
yang dapat dirobek untuk mengambil bunga obligasi tersebut. Bagian inilah yang
disebut kupon obligasi. Setiap 1 kupon melambangkan 1 kali bunga yang dapat diambil.

2) Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bond)


Lain halnya dengan Coupon bond, Zero Coupon Bond tidak mempunyai kupon, sehingga
investor tidak akan menerima bunga secara periodik, tetapi bunga langsung dibayarkan
sekaligus pada saat pembelian.
Misalnya investor membeli obligasi zero coupon dengan nilai nominal Rp 1.000.000
tetapi investor hanya membayar dengan harga Rp 700.000. Pada saat jatuh tempo, uang
pokok akan dibayarkan penuh sebesar Rp 1.000.000.

10
C. Berdasarkan tingkat bunganya
Berdasarkan tingkat bunga ada 3 jenis obligasi, yaitu :
1) Obligasi dengan bunga tetap (Fixed rate bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak
berubah sampai dengan jatuh tempo.
2) Obligasi dengan bunga mengambang (Floating rate bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon
pertama, sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama akan
ditentukan tingkat bunga untuk kupon berikutnya, demikian seterusnya.
Biasanya obligasi dengan bunga mengambang ini ditentukan relatif thd
suatu patokan suku bunga misalnya 1% di atas JIBOR (Jakarta Inter Bank
Offering Rate), 1,5% di atas LIBOR (London Inter Bank Offering Rate).
3) Obligasi dengan bunga campuran (Mixed rate bond)
Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dan bunga
mengambang. Bunga tetap ditetapkan untuk periode tertentu biasanya
pada periode awal, dan periode selanjutnya bunganya mengambang.
11
D. Jenis obligasi berdasarkan jaminannya
• Secured Bond, obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan
kekayaan tertentu yang dimiliki oleh penerbit, atau bisa juga
dijaminkan dengan menggunakan pihak ketiga. Obligasi ini
terbagi menjadi tiga yaitu
– guaranteed bond (obligasi yang dijaminkan oleh pihak ketiga),
– mortgage bond (obligasi yang dijaminkan dengan hipotik atau aset
tetap), dan
– collateral trust bond (obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan
efek yang dimiliki oleh penerbitnya).
• Unsecured Bond, obligasi yang tidak dijaminkan dengan
menggunakan kekayaan tertentu yang dimiliki oleh
penerbitnya.

12
E. Dari segi tempat penerbitannya
Memandang obligasi dari segi tempat penerbitan atau tempat
perdagangannya dapat dibagi atas 3 jenis :
1) Obligasi domestik (Domestic Bond)
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga dalam negeri dan
dipasarkan di dalam negeri. Misalnya obligasi PLN yang dipasarkan di dalam
negeri (Indonesia).
2) Obligasi asing (Foreign Bond)
Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga asing pada
suatu negara tertentu di mana obligasi tersebut dipasarkan. Contoh : Yankee
Bond diterbitkan dan dipasarkan di Amerika Serikat, Samura Bond diterbitkan
dan dipasarkan di Jepang, Dragon Bond diterbitkan dan dipasarkan di
Hongkong dan sebagainya.
3) Obligasi Global (Global Bond)
Obligasi yang diterbitkan untuk dapat diperdagangkan dimanapun tanpa
adanya keterbatasan tempat penerbitan atau tempat perdagangan tertentu.

13
F. Dari segi pemeringkat
Jika dilihat dari segi rating maka obligasi dapat dibagi menjadi 3 Jenis,
yaitu :
1) Grade Bond
Yaitu obligasi yang telah diperingkat dan termasuk dalam peringkat
yang layak untuk investasi (investment grade). Yang termasuk
investment grade adalah peringkat AAA, AA, dan A menurut Standards
& Poor’s atau peringkat Aaaa, Aa dan A menurut Moody’s.
2) Non-grade Bond
Adalah obligasi yang telah diperingkat tetapi tidak termasuk peringkat
yang layak untuk investasi (non-investment grade). Umumnya
peringkat obligasi ini adalah BBB, BB dan B menurut Standards &
Poor’s atau Bbb, Bb dan B menurut Moody’s.

14
Pemeringkatan Obligasi

Simbol
Kualitas
Moody's Investors Standard & Poor's
Prime Aaa AAA
Excellent Aa AA
Upper Medium A A
Lower Medium Baa BBB
Marginally Speculative Ba BB
Very Speculative B, Caa B
Default Ca, C D

 Fitch
 PT Pefindo
@Kris-AA YKPN, 2009
Materi
02-15
G. Jenis obligasi berdasarkan hak penukaran
• Convertible Bond, obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham
perusahaan penerbit. Artinya pemegang obligasi ini memiliki hak
jika sewaktu-waktu ingin menukarkan obligasi yang dipegangnya
dengan saham perusahaan.
• Exchangeable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam
sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
• Callable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur
obligasi tersebut.
• Putable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga
tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

16
KARAKTERISTIK OBLIGASI
Obligasi memiliki tanggal pengeluaran, tanggal jatuh tempo, nilai nominal, bunga
nominal, dan tanggal bunga.
Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh
penerbit setiap tanggal bunga dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
Obligasi PT Abata misalnya, dapat memiliki karakteristik sbb:

Tanggal pengeluaran 1 Januari 2013


Tanggal jatuh tempo 1 Januari 2015
Nilai nominal per lembar Rp 2.000.000
Bunga nominal 12% per tahun
Tanggal bunga 1/1 dan 1/7

Pada tanggal bunga, PT Abata akan membayar bunga 6/12 x 12% x Rp2.000.000 =
Rp 120.000 untuk masa bunga sebelumnya kepada siapapun yang memiliki obligasi.
Contoh diatas menunjukkan bahwa andaikan obligasi dijual pada 1 Januari 2015,
perusahaan akan membayar bunga nominal sebanyak 4 (empat) kali, masing-
masing Rp 120.000, dan melunasi Rp 2.000.000 pada tanggal jatuh tempo.

17
PENGAKUAN AWAL DAN PENGUKURAN
Pasar memberikan penilaian atas obligasi berdasarkan nilai kini dari ekspektasi
arus kas di masa depan, yang terdiri dari pokok dan bunga.

 Untuk menghitung nilai kini digunakan tingkat suku bunga pasar (market
interest rate/effektif interest rate), sedangkan

 Untuk menghitung bunga digunakan tingkat bunga kupon (coupon rate)

Harga Wajar Obligasi (harga jual) dapat berbeda dari nilai nominalnya.

Nilai nominal adalah nilai yang dijanjikan akan dibayarkan oleh penerbit liabilitas
pada saat liabilitas tersebut jatuh tempo.
Apabila :
• Harga Jual > Nilai Nominal  obligasi dijual harga harga premium
• Harga Jual = Nilai Nominal  obligasi dijual pada harga nominal
• Harga Jual < Nilai Nominal  obligasi dijual pada harga diskon
18
Penilaian Obligasi – Diskon dan Premi
Jika bunga nominal 12%
Bunga Pasar Obligasi dijual

10% Premi/Agio

12% Nilai Nominal

14% Diskon/Disagio
@Kris-AA YKPN, 2009
Materi
02-19
PENGAKUAN AWAL DAN PENGUKURAN
Secara wajar, nilai utang obligasi adalah nilai tunai (present value) dari :

(i) bunga periodik dimasa mendatang selama periode pemilikan


(ii) nilai nominal pada tanggal jatuh tempo.

Untuk menilai-tunaikan (nilai kini), digunakan bunga efektif yang berlaku di pasar
uang.

Contoh 1.1:

Pada 1 Januari 2013 PT ABATA berhasil menjual obligasi di atas. Jika bunga efektif
per semester 5% (1 tahun= 10%), maka hitunglah harga jual obligasi tsb.

Harga Jual obligasi di atas adalah Rp 2.070.919,01 seperti perhitungan berikut.

Nilai = 120.000 + 120.000 + 120.000 + 120.000 + 2.000.000


Obligasi (1,05)1 (1,05)2 (1,05)3 (1,05)4 (1,05)4

= 114.285,71 + 108.843,54 + 103.660,51 + 98.724,30 + 1.645.404,95

= 2.070.919,01 (dibulatkan Rp 2.070.919)

20
PENGAKUAN AWAL DAN PENGUKURAN

PV Obligasi = PV Pokok + PVA Bunga

= Rp 2,000,000x PVF 5%;4 + 12% x Rp2,000,000xPVAF 5%;4

= 2,000,000 x 0,82270 + 120,000 x 3,54595

= Rp 1,645,400 + Rp 425,514

= Rp 2,070,914

21
PENGAKUAN AWAL DAN PENGUKURAN

22
23
24
PENGAKUAN AWAL DAN PENGUKURAN
Contoh 1.2

(Soal sama dengan contoh 1.1, yang berbeda adalah bunga efektifnya)

Pada 1 Januari 2013 PT Purnama mendapat otorisasi untuk mengeluarkan 20.000


lembar obligasi dengan nilai nominal @ Rp 100, bunga nominal 6% per semester,
tanggal bunga 1/1 dan 1/7, jatuh tempo 1 Januari 2015. Jika bunga efektif per
semester 6% (1 tahun= 12%), maka hitunglah harga jual obligasi tsb.

Berapa harga obligasi :

Nilai sekarang dari pokok utang : Rp2000.000 x 0,79209 = Rp 1.584.180

Nilai sekarang dari bunga : (Rp2000.000 x 12% x 6/12) x 3,46511 = Rp 415.813

Total Rp 1.999.993

(dibulatkan menjadi Rp2000.000)

Jika obligasi dijual sebesar nilai nominalnya, maka jumlah kas yang diterima
adalah sebesar nilai nominal tsb, dan o.k.i tidak timbul premium atau diskon (agio
atau disagio) utang obligasi.

Buatlah jurnalnya.

Jurnal untuk mencatat penjualan surat utang obligasi pada 1 Januari 2013 sbb:

1 Jan 2013 Kas 2.000.000


Utang Obligasi 2.000.000
(mencatat penjualan obligasi seharga nilai nominal)

25
PENGAKUAN AWAL DAN PENGUKURAN

26
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL

 Pengukuran Obligasi setelah pengakuan awal adalah


menggunakan harga jual obligasi diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
 Premium/Diskon yang timbul pada saat pengakuan
awal diamortisasi selama jangka waktu obligasi untuk
menurunkan (meningkatkan) beban bunga yang
diakui sehingga total beban bunga mencerminkan suku
bunga efektif.

27
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL
Contoh 2.1:

Contoh ini berkaitan dengan contoh 1.1. PT Purnama mengeluarkan dan menjual surat utang
obligasi dengan harga jual bersih Rp 2.070.919. Nilai nominalnya adalah Rp 2.000.000. Jadi,
premium utang obligasi yang terbentuk dari penjualan obligasi pada 1 Januari 2013 adalah Rp
70.919. Umur obligasi adalah 4 semester dari 1 Januari 2013 sampai 1 Januari 2015. Diketahui
dari contoh 1.1 bahwa bunga efektif per semester adalah 5%. Buatlah jurnal penyesuaian pada
1 Juli 2013 dan 31 Desember 2013 untuk mencatat amortisasi premium tsb.

Amortisasi premium utang obligasi per semester adalah seperti tabel berikut:

Tabel 2.1
Rencana Amortisasi Premium Utang Obligasi PT Purnama
Nominal Rp 2.000.000 dan Premium Rp 70.919
Metoda Bunga Efektif
Tanggal Bunga Nominal Bunga Efektif Amortisasi Agio Nilai Buku Akhir
(6%x2.000.000) (5% x (5)t-1 (2)-(3) (5)
(1) (2) (3) (4) ((5)t-1 -(4)t)
2.070.919
01 Juli 2013 120.000 103.545,95 16.454,05 2.054.464,95
31 Des 2013 120.000 102.723,25 17.276,75 2.037.188,20
01 Juli 2014 120.000 101.859,41 18.140,59 2.019.047,61
31 Des 2014 120.000 100.952,39 19.047,61 2.000.000,00

Contoh diatas menunjukkan bahwa utang obligasi akan beredar selama 4 semester dari
1/1/2013 sampai1/1/2015. Amortisasi premium utang obligasi untuk semester pertama sejak
perusahaan mengeluarkan obligasi, dengan metoda bunga efektif adalah Rp 16.454,95.
Bagaimana jurnal penyesuaian pada periode 1 Juli 2013 dan 31 Desember 2013?

1 Juli 2013 Beban Bunga 103.545,95


Premium Utang Obligasi 16.454,05
Kas 120.000

31 Des 2013 Beban Bunga 102.723,25


Premium Utang Obligasi 17.276,75
Kas 120.000

28
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL
Contoh 2.2:

Contoh ini berkaitan dengan contoh 1.2. PT Purnama mengeluarkan dan menjual
surat utang obligasi dengan harga jual sebesar nilai nominal yaitu Rp 2.000.000.
Jadi, tidak ada premium/diskon utang obligasi yang terbentuk dari penjualan
obligasi pada 1 Januari 2013. Umur obligasi adalah 4 semester dari 1 Januari 2013
sampai 1 Januari 2015. Diketahui dari contoh 1.2 bahwa bunga efektif per
semester adalah 6% yaitu sama dengan bunga nominal sebesar 6% juga. Buatlah
jurnal penyesuaian pada 1 Juli 2013 dan 31 Juli 2013

Utang obligasi per semester adalah seperti tabel berikut:

Tabel 2.2
Rencana Tidak ada Amortisasi Premium/Diskon Utang Obligasi PT Purnama
Nominal Rp 2.000.000
Metoda Bunga Efektif
Tanggal Bunga Nominal Bunga Efektif Amortisasi Nilai Buku
(6%x2.000.000) (6% x (5)t-1 (2)-(3) Akhir (5)
(1) (2) (3) (4) ((5)t-1 -(4)t)
2.000.000
01 Juli 2013 120.000 120.000 0 2.000.000
31 Des 2013 120.000 120.000 0 2.000.000
01 Juli 2014 120.000 120.000 0 2.000.000
31 Des 2014 120.000 120.000 0 2.000.000

Bagaimana jurnal pada periode 1 Juli 2013 dan 31 Desember 2013?

1 Juli 2013 Beban Bunga 120.000


Kas 120.000

31 Des 2013 Beban Bunga 120.000


Kas 120.000
29
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL
Contoh 2.3:

Contoh ini berkaitan dengan contoh 1.3. PT Purnama mengeluarkan dan menjual
surat utang obligasi dengan harga jual bersih Rp 1.932.256. Nilai nominalnya
adalah Rp 2.000.000. Jadi, diskon utang obligasi yang terbentuk dari penjualan
obligasi pada 1 Januari 2013 adalah Rp 67.744. Umur obligasi adalah 4 semester
dari 1 Januari 2013 sampai 1 Januari 2015. Diketahui dari contoh 1.3 bahwa bunga
efektif per semester adalah 7%. Buatlah jurnal penyesuaian pada 1 Juli 2013 dan
31 Desember 2013 untuk mencatat amortisasi diskon tsb.

Amortisasi diskon utang obligasi per semester adalah seperti tabel berikut:

Tabel 2.3
Rencana Amortisasi Diskon Utang Obligasi PT Purnama
Nominal Rp 2.000.000 dan Diskon Rp 67.744
Metoda Bunga Efektif
Tanggal Bunga Nominal Bunga Efektif Amortisasi Nilai Buku
(6%x2.000.000) (7% x (5)t-1 Diskon (2)-(3) Akhir (5)
(1) (2) (3) (4) ((5)t-1 -(4)t)
1.932.256,00
01 Juli 2013 120.000 135.257,92 15.257,92 1.947.513,92
31 Des 2013 120.000 136.325,97 16.325,97 1.963.839,89
01 Juli 2014 120.000 137.468,79 17.468,79 1.981.308,69
31 Des 2014 120.000 138.691,31* 18.691,31 2.000.000,00
*pembulatan, perhitungan aslinya 138.691,61

Bagaimana jurnal penyesuaian pada periode 1 Juli 2013 dan 31 Desember 2013?

1 Juli 2013 Beban Bunga 135.257,92


Diskon Utang Obligasi 15.257,92
Kas 120.000,00

31 Des 2013 Beban Bunga 136.325,97


Diskon Utang Obligasi 16.325,97
Kas 120.000,00
30
PENGHENTIAN PENGAKUAN
Entitas menghentikan pengakuan (mengeluarkan dari laporan posisi keuangan)
obligasi jika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan
atau kadaluarsa.

1. PELUNASAN PADA SAAT JATUH TEMPO

Pada saat jatuh tempo, perusahaan melunasi kewajibannya sebesar nilai nominal.
Ketika membayar, akun Utang Obligasi di debit sebesar nilai nominalnya.
Pendebitan akun Utang Obligasi sebesar nilai nominal tidak perlu memperhatikan
apakah dahulu obligasi dijual sebesar nilai nominal, diatas nilai nominal, ataupun
di bawah nilai nominal.
Akun premium ataupun diskon utang obligasi bersaldo nol pada tanggal jatuh
tempo.

Contoh 3.1:

Pada 1 Januari 2015 PT Purnama pada contoh 1.2 melunasi utang obligasi dengan
nilai nominal Rp 2.000.000. Buatlah jurnalnya!

Jurnal pada 1 Januari 2015 untuk mencatat pelunasan utang obligasi adalah sbb:

1 Jan 2015 Utang Obligasi 2.000.000


Kas 2.000.000
(mencatat pelunasan obligasi pada saat jatuh tempo)

31
PENGHENTIAN PENGAKUAN

1. PENARIKAN OBLIGASI SEBELUM JATUH TEMPO

Obligasi ada yang bersifat callable, dapat ditarik kembali sebelum tanggal jatuh
tempo atas dasar perjanjian sebelumnya.

Obligasi bagi PT yang sudah go public juga dapat ditarik kembali melalui
pembelian di bursa efek tanpa perjanjian lebih dahulu.

Kalau utang obligasi ditarik sebelum jatuh tempo, maka jurnal yg diperlukan sbb:

(i) Mencatat amortisasi premium/diskon yang diperlukan


(ii) Menghapus nilai buku utang per tanggal penarikan
(iii) Mencatat jumlah kas yang dikeluarkan
(iv) Mengakui untung (rugi) penarikan seandainya ada perbedaan antara
kurs penarikan dan nilai tercatat (buku) utang.

32
PENGHENTIAN PENGAKUAN
Contoh 3.2:

Contoh ini berkaitan dengan contoh 1.1. PT Purnama mengeluarkan dan menjual
surat utang obligasi dengan harga jual bersih Rp 2.070.919. Nilai nominalnya
adalah Rp 2.000.000. Jadi, premium utang obligasi yang terbentuk dari penjualan
obligasi pada 1 Januari 2013 adalah Rp 70.919. Umur obligasi adalah 4 semester
dari 1 Januari 2013 sampai 1 Januari 2015. Diketahui dari contoh 1.1 bahwa bunga
efektif per semester adalah 5%. Pada akhir tahun 2013 PT Purnama, dalam contoh
2.1, menarik utang obligasi dengan pembayaran Rp 2.050.000. Hitunglah nilai
tercatat pada saat penarikan dan buatlah jurnal yang diperlukan!

Amortisasi premium utang obligasi per semester adalah seperti tabel berikut:

Tabel 2.1
Rencana Amortisasi Premium Utang Obligasi PT Purnama
Nominal Rp 2.000.000 dan Premium Rp 70.919
Metoda Bunga Efektif
Tanggal Bunga Nominal Bunga Efektif Amortisasi Nilai Buku
(6%x2.000.000) (5% x (5)t-1 Agio (2)-(3) Akhir (5)
(1) (2) (3) (4) ((5)t-1 -(4)t)
2.070.919
01 Juli 2013 120.000 103.545,95 16.454,05 2.054.464,95
31 Des 2013 120.000 102.723,25 17.276,75 2.037.188,20
01 Juli 2014 120.000 101.859,41 18.140,59 2.019.047,61
31 Des 2014 120.000 100.952,39 19.047,61 2.000.000,00

33
PENGHENTIAN PENGAKUAN

Berdasarkan penarikan utang obligasi dengan pembayaran Rp 2.050.000,


maka terjadi kerugian penarikan utang obligasi sebesar Rp 12.811,80 seperti
perhitungan berikut.

31 Des 2013 Utang Obligasi 2.000.000,00


Premium Utang Obligasi 37.188,20
Rugi Penarikan Utang Obl 12.811,80
Kas 2.050.000
(mencatat penarikan obligasi sebelum jatuh tempo)

34
MENJUAL OBLIGASI DILUAR TANGGAL BUNGA
Obligasi dapat terjual di antara tanggal-tanggal pembayaran bunga.

Kalau ini terjadi, maka perusahaan akan mewajibkan pembeli untuk membayar
bunga berjalan.

Bagi perusahaan penerbit obligasi, penerimaan bunga berjalan ini adalah uang
muka yang akan dikembalikan ke pembeli pada tanggal bunga.

Pada tanggal bunga, perusahaan akan selalu membayar bunga obligasi


sepenuhnya selama satu periode tanpa memandang apakah obligasi telah
beredar satu periode penuh atau belum.

Contoh 3.3:

Anggaplah bahwa obligasi, dalam contoh 1.2 di atas, baru terjual pada 1 Mei 2013
dengan harga jual bersih Rp 2.000.000, sebesar nilai nominalnya. Jadi, bunga
berjalan yang harus dibayar pembeli adalah 4 bulan, yakni dari awal Januari
sampai akhir April 2013.

Jumlahnya adalah Rp 80.000 (4/6 x 6% x Rp 2.000.000).

Jumlah yang diterima perusahaan adalah Rp 2.080.000.

Untuk mencatat bunga berjalan yang diterima tergantung pada pendekatan yang
digunakan sebagaimana uraian berikut.

35
MENJUAL OBLIGASI DILUAR TANGGAL BUNGA
Pendekatan Laba-Rugi
1 Mei 2013 Kas 2.080.000
Utang Obligasi 2.000.000
Beban Bunga 80.000
(mencatat penjualan obligasi sebesar nilai nominal ditambah
bunga berjalan 4 bulan)

Pada tanggal bunga pertama kali (dalam contoh ini 1 Juli 2013) jurnal untuk
mencatat pembayaran bunga adalah sbb:

1 Juli 2013 Beban Bunga 120.000


Kas 120.000
(mencatat pembayaran bunga)

Dengan demikian, beban bunga secara neto adalah debit Rp 40.000. Ini adalah
beban bunga yang menjadi tanggungan PT Purnama selama 2 bulan sejak 1 Mei
sampai 1 Juli 2013. Bunganya adalah Rp 2.000.000 x 2/12 x 12% atau Rp 40.000.

36
MENJUAL OBLIGASI DILUAR TANGGAL BUNGA
Pendekatan Neraca
Dengan pendekatan neraca, bunga berjalan mula-mula dicatat dalam akun Utang
Bunga sebelah kredit. Pada tanggal pembayaran bunga, akun Utang Bunga akan
didebit sehingga saldonya menjadi nol. Berikut contohnya.

1 Mei 2013 Kas 2.080.000


Utang Obligasi 2.000.000
Utang Bunga 80.000
(mencatat penjualan obligasi sebesar nilai nominal ditambah
bunga berjalan 4 bulan)

1 Juli 2013 Beban Bunga 40.000


Utang Bunga 80.000
Kas 120.000
(mencatat pembayaran bunga)

Tampak dari pendekatan neraca bahwa utang bunga kini bersaldo nol, sedangkan
beban bunga bersaldo debit Rp 40.000 persis sama dengan hasil penjurnalan
dengan pendekatan laba-rugi.
37
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN DI NERACA
Di Neraca, utang obligasi dinilai sebesar nilai amortisasi, yaitu nilai tercatat
setelah diperhitungkan amortisasi premium/diskon seperti telah diuraikan.

Nilai tercatat untuk surat utang yang terjual di atas nilai nominal adalah nilai
nominal plus premium utang obligasi yang belum diamortisasi.

Nilai tercatat untuk surat utang yang terjual di bawah nilai nominal adalah nilai
nominal minus diskon utang obligasi yang belum diamortisasi.

Penyajian utang obligasi adalah dalam kelompok liabilitas jangka panjang jika
jatuh temponya melebihi satu tahun.

Utang obligasi jangka panjang yang jatuh tempo tahun depan diklasifikasi sebagai
liabilitas jangka pendek jika pelunasannya menggunakan aset lancar atau
menciptakan liabilitas jangka pendek misalnya, wesel jangka pendek.

Untuk contoh 1.1 utang obligasi per 1 Januari 2013 sesaat setelah penjualan surat
utang obligasi adalah sbb:

Liabilitas Jangka Panjang:


Utang Obligasi (nominal) ………………………………….. Rp 2.000.000
(+) Premium Utang Obligasi ………………….………….. 70.919
Rp 2.070.919

Untuk contoh 1.3 utang obligasi per 1 Januari 2013 sesaat setelah penjualan surat
utang obligasi adalah sbb:

Liabilitas Jangka Panjang:


Utang Obligasi (nominal) ………………………………….. Rp 2.000.000
(+) Diskon Utang Obligasi ……………………..………….. (67.744)
Rp 1.932.256
38
SELESAI

39

Anda mungkin juga menyukai