Review Farmasi Industri RND

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

REVIEW FARMASI

INDUSTRI
TENTANG R&D
Tutorial UKAI Industri

TIM TUTORIAL UKAI PS


1. Seorang peneliti di lembaga pengujian obat melakukan pengukuran
tegangan permukaan menggunakan metode kenaikan pipa kapiler. Hasil
pengujian menunjukkan data sbb:
Ethil alcohol murni naik 2,48 cm dalam alat kenaikan kapiler pada 30°C,
pipa kapiler memiliki jari-jari 0,0230 cm dan densitas etil alcohol pada
30°C adalah 0,781 g/cm3 . (g = 981 cm/detik2)

Berapakah Tegangan Permukaan etil alcohol pada suhu 30°C?

a) 21,85 dyne/cm
b) 22,85 dyne/cm
c) 23,85 dyne/cm
d) 24,85 dyne/cm
e) 25,85 dyne/cm
TEGANGAN PERMUKAAN CAIRAN
merupakan gaya dalam dyne yang bekerja sepanjang 1 cm pada permukaan
zat cair. Gaya Tarik menarik antar partikel Kohesi, Adhesi

METODE PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN CAIRAN


1. Metode Pipa Kapiler
γ = (r ρ g h)/2
Ket :
γ = Tegangan Permukaan Cairan (dyne/cm)
r = jari-jari kapiler (cm)
ρ = masa jenis cairan (g/cm3)
g = percepatan gravitasi (cm/detik2)
h = tinggi kolom cairan (cm)

2. Metode cincin Du-Nouy


3. Metode Berat Tetes
4. Metode Tekanan Gelembung
2. Seorang apoteker di bagian RnD membuat sediaan gel
piroksikam sebagai analgesic anti inflamasi topical. Pada
saat masa penyimpanan terjadi penyusutan gel yang
menyebabkan keluarnya air dari basis gel tersebut.

Apa istilah peristiwa tersebut diatas?

a) Xerogel
b) Hidrolisis
c) Imbibisi
d) Sineresis
e) Swelling
GEL adalah bentuk semisolid berupa suspensi partikel halus
anorganik ataupun molekul organik besar yang saling
berinteraksi dengan cairan (Definisi USP)

PENGGOLONGAN GEL
1. Berdasarkan sifat fasa koloid
Gel anorganik (bentonit magma) & gel organik (polimer)
2. Berdasarkan sifat pelarut
- Hidrogel (pelarut air)
- Organel (pelarut bukan air/organic)
- Xerogel (Gel yang telah padat dengan konsentrasi
pelarut yang rendah)
3. Berdasarkan jenis fase terdispersi
Gel fase tunggal & gel sistem dua fase
SIFAT DAN KHARAKTERISTIK GEL
1. Swelling
Gel dapat mengembang karena komponen pembentuk gel dapat
mengabsorbsi larutan sehingga terjadi pertambahan volume
2. Sineresis
Suatu proses yang terjadi akibat adanya kontraksi di dalam massa gel.
Cairan yang terjerat akan keluar dan berada di atas permukaan gel.
3. Thermogelation
Fenomena pembentukan gel atau pemisahan fase yang disebabkan oleh
pemanasan
4. Elastisitas dan Rigiditas
Selama transformasi dari bentuk sol menjadi gel terjadi peningkatan
elastisitas dengan peningkatan konsentrasi pembentuk gel

Imbibisi : peristiwa masukkan air dalam suatu benda


Hidrolisis : Rx kimia yg memecah molekul H2O menjadi H+ dan OH-
3. Seorang apoteker di suatu industri farmasi mengembangkan
suatu sediaan yang dapat mempertahankan kadar aspirin
dalam darah dengan mengendalikan pelepasan dari disolusi
obat sehingga dapat meningkatkan ketersediaan hayati dan
keamanan penggunaan obat.

Apa sediaan yang dimaksud diatas?

a) Prolonged release
b) Controlled release
c) Delayed release
d) Immediate release
e) Sustained release
4. Seorang pasien laki-laki menderita amebiasis berobat di
sebuah klinik, mendapatkan obat tablet salut enterik
metronidazole.

Apakah system penghantaran obat yang diterima pasien?

a) Prolonged release
b) Controlled release
c) Delayed release
d) Immediate release
e) Sustained release
SEDIAAN MODIFIED RELEASE
(MODIFIED RELEASE DELIVERY SYSTEM)
SISTEM PENGHANTARAN OBAT TERKENDALI
1. Extended release product
Sediaan pelepasan diperlambat, Suatu sediaan yang karena teknologi pembuatan
khusus, melepas bahan aktif segera sesudah pemberian dosis tunggal, serta dapat
mempertahankan kadar teurapeutik obat dalam rentang waktu selama 8 – 12 jam.
2. Controlled release product
Sediaan pelepasan terkendali, Suatu sediaan yang karena menggunakan teknologi
pembuaan khusus, menunjukan kinetika pelepasan obat menurut kinetika orde nol
dalam jumlah yang cukup untuk menjaga/mempertahankan kadar obat selama waktu
perpanjangan (24 jam atau lebih)
3. Long acting atau prolonged action product
Produk kerja lama atau diperlama, Suatu sediaan yang mengandung bahan aktif yang
telah mengalami modifikasi kimia untuk memperpanjang waktu paruh biologi obat.
4. Delayed-release products
Biasanya tablet salut enterik atau kapsul dirancang untuk melewati lambung tanpa perubahan
(unaltered) untuk melepaskan obat mereka dalam saluran usus.
Gambar bermacam-macam tipe pelepasan obat dari sediaan farmasi: (a) pelepasan segera, (b) pelepasan
ditunda (delayed), (c) pelepasan berulang (gradual/repeated), (d) pelepasan diperlama, (e) pelepasan
diperpanjang, dan (f) pelepasan terkontrol (terkendali).

Immediate release atau lepas cepat (= fasting release)


merupakan mekanisme pelepasan obat dengan cepat, misalnya segera lepas
setelah masuk ke mulut sebelum ke lambung melalui kerongkongan. Jadi, langsung
diabsorpsi di membran mukosa mulut.

Sustained release
merupakan bentuk sediaan yang dirancang untuk melepaskan obatnya ke dalam
tubuh secara perlahan-lahan atau bertahap sehingga pelepasannya lebih lama dan
memperpanjang aksi obat. dengan cara pelepasan obat secara terus-menerus
selama periode tertentu dalam sekali pemberian
5. Seorang apoteker di suatu industri farmasi ingin memformulasikan
fenilpropanolamine dalam sediaan system OROS seperti pada gambar
dibawah ini. Pada system ini pelepasan obat diatur dengan
mengendalikan laju difusi pembawa melewati suatu membrane
semipermeable dan tekanan osmotic yang dihasilkan oleh agen osmotik.

Nomor berapakah pada gambar tersebut membrane yang dimaksud?


a) 1 d) 4
b) 2 e) 5
c) 3
6. Seorang apoteker pada bagian RnD diindustri farmasi ingin
mengembangkan Ranitidin dalam system penghantaran
gastroretentif untuk meningkatkan bioavailabilitasnya. Agar
dapat diformulasikan kedalam system tersebut maka Ranitidin
dapat memenuhi beberapa kriteria.

Apakah kriteria yang dimaksud?

a) Waktu paruh eliminasi panjang


b) Absorbsi rendah pada saluran cerna
c) Stabil dalam suasana asam
d) Mengalami metabolisme lintas pertama
e) kelarutan tinggi dalam lambung
Alasan:

Ranitidin HCl diabsorbsi di lambung dan bagian atas usus halus,


memiliki waktu paruh yang singkat, dan bioavailabilitas yang rendah,
sehingga pengobatan ulkus lambung dengan sediaan ranitidin HCl
konvensional adalah kurang efektif.

Dengan demikian, perlu dikembangkan sediaan ranitidin HCl yang


lebih efektif untuk meningkatkan efek terapi dari ranitidin HCl.

Jurnal Ilmiah :
Pembuatan Sediaan Gastroretentif Ranitidin Hidroklorida Sebagai Antiulkus Menggunakan
Polimer Alginat-Kitosan (USU)

Anda mungkin juga menyukai