High Alert 2

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

CAIRAN ELEKTROLIT PEKAT

( Nacl 3%, MgSo4,


Bicnat/meylon, KCL )

Bid: Keperawatan
Pendahuluan
 Medication error 
penyebab paling sering
membahayakan pasien

 “ Cairan elektrolit pekat “


adalah obat-obat yang
secara signifikan berisiko
membahayakan pasien
bila digunakan dengan
salah atau pengelolaan
yang kurang tepat.

http://www.ismp.org
6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN
(SNARS 2018)

• Terlaksananya
• Mengidentifikasi proses tepat lokasi,
SKP pasien dengan benar tepat prosedur, tepat
SKP pasien yang
1. menjalani tindakan
4.
dn prosedur

• Meningkatkan
komunikasi yang • Mengurangi resiko
SKP efektif SKP infeksi terkait
2. pelayanan kesehatan
5.

• Meningkatnya
keamanan obat-obat • Mengurangi resiko
SKP yang perlu SKP cidera akibat pasien
diwaspadai jatuh
3. 6.
PENGERTIAN
Obat yang Perlu Diwaspadai (High-Alert Medications) adalah
sejumlah obat-obatan yang memiliki risiko tinggi
menyebabkan bahaya yang besar pada pasien jika tidak
digunakan secara tepat (ISMP - Institute for Safe
Medication Practices).

Elektrolit konsentrat adalah larutan bermuatan listrik yang


mengandung ion, atau bisa juga disebut larutan bergaram
tinggi yang bisa menghantarkan arus listrik.
Natrium Bicarbonat
(Meylon vial 8,4%)
diencerkan 1 : 4-5
pelarut (100
meq:400/500 ml
Nacl 3% baiknya Nacl/dex 5%) Dextrose 40% ( 1
divena sentral, flesh =25 cc)
perlahan tidak diberikan secara
lebih dari perlahan-lahan
100ml/jam

Dobutamin,
KCL 7,46% (1 Dopamin, N-Epi :
mEq = 1 ml) 1ml Cara diencerkan 50cc
: 10ml pelarut pengenceran nacl 0,9%/WFI,
obat yang
WFI/Nacl 0,9%, perlu baiknya vena
diberikan secara diwaspadai sentral,
perlahan pengawasan IV
line
Pemberian elektrolit pekat di Ruang
Perawatan
 Cek 7 benar obat dan baca SPO sebelum
tindakan bila diperlukan
 Lakukan double check
 Pastikan akses IV line dalam keadaan baik
 Awasi tanda-tanda plebhitis, aff infus, lapor
dokter jaga
lanjutan
 Saat pasien pindah ruang rawat, perawat
pengentar menjelaskan terapi HA yang
diberikan dan menunjukan dokumentasi
pencatatan obat
 Lengkapi dokumentasi di CPPT terkait obat,
dosis, waktu, jumlah oplosan, jalur infus
terpasang, kondisi infus.
 Jika menemukan insiden segera buat laporan
IKP (insiden keselamatan pasien)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
( SPO )
CONTOH PENDOKUMENTASIAN
P : kolaborasi pemberian th/ Bicnat 100 meq
I:
jam 11: memberi th/ kolaborasi bicnat 100
meq dalam Nacl 0,9% 500cc, infus
terpasang di brachialis kanan, tetesan
infus lancar, bengkak -, kemerahan -.
11.15 : mengobservasi tetesan infus bicnat, tetesan lancar,
bengkak -, kemerahan -, bula -, nyeri -.
11.30 : mengobservasi ttsn infus bicnat, nyeri +, warna area
infus tampak kemerahan/tampak putih, lapor dr.jaga +.
11.35 : melepas infus dan memasang kembali di metacarpal
kiri, tetesan lancar, kemerahan –
REKOMENDASI
1. Oservasi dan dokumentasi secara lengkap
2. Wajib lakukan dressing infus min 1x/hr
khususnya bagi pasien yang terpasang obat-obat
high alert
3. Elektrolit pekat hanya diberikan pada 1 akses
vena (tidak boleh 3 way)
4. Bila terjadi phlebitis dan mengganti akses baru
harus terdokumentasi di CPPT dan form inos
(semua pasien yang terpasang infus)
5. Pemberian elektrolit pekat sesuai dengan
kewenangan klinis
6. Kompres bagian yang phlebitis dengan air
hangat/ normal salin.

Anda mungkin juga menyukai