Bentang Lebar, Materi Perkuliahan SKBG-2 Polnep

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

ARS 33415

STRUKTUR & KONSTRUKSI


BANGUNAN GEDUNG II
(BENTANG LEBAR)
Ir. Herry Prabowo, ST.,M.Sc.
Architectural Engineering Department, Politeknik Negeri Pontianak
Jl. Jend. Ahmad Yani Pontianak 78124
Email: [email protected]

STRUKTUR RANGKA RUANG


1. PENDAHULUAN

Architectural Engineering
Department
Politeknik Negeri Pontianak
1.1. STRUKTUR SPASIAL (RUANG)
 Perilaku struktur akibat beban dapat diidealisasi menjadi struktur
bidang (2 Dimensi) atau struktur spasial (3 Dimensi). Harus
diperhatikan bahwa secara umum seluruh struktur berperilaku dalam 3
Dimensi ketika dikenai beban. Namun, sebagian struktur dapat
diasumsikan bahwa deformasi dan distribusi gaya terjadi dalam bidang
(struktur bidang).

 Untuk struktur spasial, idealisasi semacam itu tidak dapat dilakukan


karena struktur berperilaku dalam 3 Dimensi. Berbagai jenis struktur
seperti grid, kubah, pelat lipat, menara, jaring kabel termasuk
dalam kategori struktur spasial.

Architectural Engineering
Department
1.1. STRUKTUR SPASIAL (RUANG)
 Dalam matakuliah ini, istilah struktur spasial (ruang) didefinisikan
sebagai struktur yang tersusun atas batang linier yang terhubung
satu sama lain dalam ruang, dan memikul beban pada sambungan
ataupun pada arah panjangnya. Batang struktur spasial terbuat dari
baja, alumunium, kayu maupun beton.

 Struktur grid datar lapis ganda maupun multi-lapis, struktur lorong


berpengaku, kubah berpengaku, Hiperbolik paraboloid (Hipar), bentuk-
bebas (free-form) adalah bentuk-bentuk struktur spasial. Sebagian
struktur memiliki lengkung Gauss positif (sinklastik) contohnya sperti
kubah, dan yang lain memiliki lengkung Gauss negatif (anti-klastik)
contohnya Hipar. Grid datar memiliki lengkung Gauss Nol.

Architectural Engineering
Department
1.1. STRUKTUR SPASIAL (RUANG)

Grid lapis ganda datar – konfigurasi Offset Persegi atas persegi

Architectural Engineering
Department
1.1. STRUKTUR SPASIAL (RUANG)

Struktur Lorong setengah silinder (barrel vault) Lapis Ganda berpengaku

Architectural Engineering
Department
1.1. STRUKTUR SPASIAL (RUANG)

Kubah Lapis Ganda berpengaku

Architectural Engineering
Department
1.1. STRUKTUR SPASIAL (RUANG)

Hipar Grid Lapis Ganda

Architectural Engineering
Department
1.1. STRUKTUR SPASIAL (RUANG)

Bentuk Bebas Grid Lapis Ganda

Architectural Engineering
Department
1.1. STRUKTUR SPASIAL (RUANG)
 Tidak seperti proses desain gedung konvensional dimana keseluruhan
desain struktur seringkali diputuskan oleh seorang arsitek dan seorang
ahli struktur bertanggung jawab terhadap ukuran elemen struktur,
desain struktur spasial lebih merupakan upaya kolaboratif antara
arsitek dan insinyur struktur, hal ini tipikal berlangsung pada tahap
awal desain konseptual.

 Tipe geometri, ukuran modul, kondisi perletakan, material, dan


ancangan desain tidak ditentukan pada tahap awal desain struktur
spasial .

Architectural Engineering
Department
1.1. STRUKTUR SPASIAL (RUANG)

 Karena elemen struktur spasial terhubung satu sama lain, distribusi


beban akan lebih efektif. Hal ini berarti bahwa beban terpusat pada
suatu titik pada struktur dapat dipikul oleh elemen struktur yang jauh
dari titik tersebut .

 Disebabkan berat sendirinya yang sangat ringan, biaya total fondasi


dan kolom relatif sangat kecil. Struktur spasial dapat dirakit di bengkel
kerja dan kemudian diangkut ke lapangan untuk didirikan

10

Architectural Engineering
Department
1.1. STRUKTUR SPASIAL (RUANG)

Sambungan struktur spasial tipikal (Simpul)

11

Architectural Engineering
Department
1.1. STRUKTUR SPASIAL (RUANG)

 Fabrikasi sambungan (simpul) merupakan salah satu faktor penting


dalam menentukan ekonomisnya suatu struktur spasial. Sambungan
yang ideal dapat diproduksi secara massal dengan mudah, dapat
digunakan untuk menghubungkan elemen dalam berbagai sudut
dan memikul beban yang bekerja padanya .

 Perangkat lunak grafis kualitas tinggi, perangkat keras dan


penggunaan Pemodelan Informasi Bangunan (BIM) memungkinkan
untuk mendesain dan memfabrikasi simpul dengan tingkat presisi yang
tinggi dan mengakomodir banyak elemen

12

Architectural Engineering
Department
1.2. RANGKA RUANG

 Rangka ruang merupakan struktur spasial yang elemennya terhubung


secara kaku satu sama lain sehingga dapat mentransfer momen dan
gaya geser selain gaya aksial. Sedangkan Rangka batang ruang
dihubungkan dengan sendi sehingga elemennya tidak mentransfer
momen dan gaya geser namun hanya gaya tekan dan tarik .

 Biasanya pengurangan gaya dan defleksi pada rangka ruang kurang


dari 10% dibanding Rangka Batang ruang. Dengan demikian
penambahan material yang digunakan untuk memberikan hubungan
yang kaku tidak serta merta mengakibatkan penghematan ukuran
elemen struktur. Sebagai akibatnya istilah Rangka Ruang juga
merupakan istilah yang digunakan untuk struktur 3 Dimensi yang
dihubungkan dengan sendi, seperti contohnya Rangka Ruang.
Rangka Ruang disebut juga Kerangka Kaku, Struktur Kisi (latticed
structures), atau Struktur Retikular

13

Architectural Engineering
Department
1.2. RANGKA RUANG

 Rangka Ruang dapat dibangun dari fabrikasi unit modular (sistem


modular) maupun dari hasil perakitan elemen-elemen tunggal dengan
menggunakan berbagai tipe sambungan atau simpul (sistem nodular).
Kedua sistem ini memiliki paten tipikal .

 Rangka Ruang juga bisa dibuat dengan jalan mengelas elemen


penyusunnya namun biasanya relatif lebih mahal. Penyambungan
dengan las di lapangan dianggap merupakan sambungan kaku
sehingga mampu menyalurkan momen dan gaya geser selain
gaya aksial .

14

Architectural Engineering
Department
1.2. RANGKA RUANG

 Di alam banyak ditemui konfigurasi susunan spasial berulang


seperti yang digunakan pada Rangka Ruang, misalnya Prisma
Heksagonal Sarang Lebah, Sel Tanaman, Struktur Kristal dan
Kepingan Salju, dsb.

 Segitiga merupakan bentuk geometri stabil yang paling sederhana,


karena tidak mudah berubah bentuk sebidang akibat ketiga batang
penyusunnya terhubung satu sama lain.

 Lain halnya dengan bentuk Persegi Panjang, Heksagonal,


Oktagonal, dsb yang memerlukan pengaku (bracing) untuk
membentuk triangulasi yang menstabilisasi struktur .

15

Architectural Engineering
Department
1.2. RANGKA RUANG

 Rangka Ruang umumnya tersusun atas grid lapis ganda dan


multi-lapis baik datar maupun bentuk-bebas. Rangka Ruang datar
tipikal digunakan sebagai sistem atap namun dapat juga digunakan
untuk menyokong lantai.

 Struktur seperti atrium, kanopi, arena, paviliun pameran, hanggar,


gedung pertemuan, masjid, terminal, fasilitas olahraga, gereja, atap
reservoir, atap kolam renang, mall, paviliun stadion, gudang bentang
lebar, menara, stasiun luar angkasa, dapat dibangun memakai sistem
rangka ruang .

16

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA
 Grid tersusun atas dua atau lebih rangkaian batang paralel yang
berpotongan satu sama lain pada suatu sudut tertentu dan dibebani
tegak lurus bidang. Jika seluruh batang pada grid berada pada satu
bidang maka disebut Grid Lapis Tunggal .

 Ada beberapa tipe Grid Lapis Tunggal yang digunakan sebagai sistem
struktur utama untuk atap dan lantai. Pola yang saling terhubung ini
terdiri atas konfigurasi 2 (dua) arah, 3 (tiga) arah, ataupun 4
(empat) arah dengan pola yang paling umum adalah grid persegi
panjang dimana elemen yang berpotongan saling tegak lurus. Grid
diagonal dimana elemen berarah miring terhadap tumpuan disepanjang
tepi sistem memiliki kekakuan yang sangat besar sehingga
berpengaruh besar dalam mengurangi lendutan .

17

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA

Persegi Diagonal

Grid 2 Arah

18

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA

Triangular Triagonal/ Heksagonal Heksagonal

Grid 3 Arah

19

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA

Beberapa Tipe Grid Lapis Tunggal

Grid 4 Arah

20

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA
 Grid lapis tunggal 3 arah biasanya digunakan untuk bentang lebar
atau ketika struktur menerima beban terpusat yang sangat besar.
Sistem ini memiliki distribusi tegangan yang lebih merata dibanding
sistem grid 2 arah.

 Grid 4 arah terbuat dari kombinasi grid persegi dan diagonal. Sistem ini
tidak umum digunakan.

 Untuk bentang hingga 30 ft ( 9 m) Grid Lapis Tunggal cukup efisien,


namun untuk bentang yang lebih lebar Grid Lapis Ganda lebih
memadai (Bentang hingga 300 ft ( 90 m). Karena lebih kaku, grid
membutuhkan penampang yang lebih rendah dibanding sistem bidang.

 Rasio bentang terhadap tinggi penampang untuk Grid persegi Lapis


Tunggal sekitar 30 dan untuk Grid diagonal sekitar 40 .

21

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA
 Grid Lapis Ganda (GLG) adalah pengembangan dari sistem grid Lapis
Tunggal. GLG tersusun atas dua rangkai balok paralel yang terhubung
satu sama lain yang membentuk sudut lurus maupun miring dan
dibebani tegak lurus bidang grid .

 Walau GLG umumnya merupakan bidang paralel, tetapi bentuk bebas


dapat dibentuk dengan mengubah bentuk lapisan atas dan lapisan
bawahnya secara independen

22

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA
 Secara umum ada dua tipe utama GLG:

1. Grid Langsung/ Grid Rangka Batang


Pada sistem ini, elemen pada lapis atas dan lapis bawah berada
pada bidang yang sama sehingga menghasilkan rangkaian Rangka
Batang Bidang yang saling berpotongan

2. Grid Ruang
Terbuat atas rangkaian satuan polihedral dengan dasar triangular,
persegi, pentagonal maupun heksagonal

23

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA

Persegi diatas Persegi (Grid Rangka Batang)

24

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA

Diagonal diatas Diagonal (Grid Rangka Batang)

25

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA

Offset Persegi diatas Persegi (Grid Ruang)

26

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA

Offset Persegi diatas Diagonal (Grid Ruang)

27

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA

Offset Diagonal diatas Persegi (Grid Ruang)

28

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA
 GLG dapat digunakan untuk lantai ataupun atap bangunan multi-lantai
(walau sebagian besar digunakan untuk atap). Sistem atap biasanya
tersusun atas purlin (gording baja) yang ditumpu oleh joint, namun
dalam beberapa kasus bagian lapis atas langsung memikul atap.
Selain itu, GLG juga dapat digunakan untuk dinding vertikal
maupun miring .

 Robert Le Ricolais adalah seorang Insinyur Perancis yang mendesain


berbagai macam Grid 3 arah. Grid 3 Arah yang dibuat dengan
menghubungkan tetrahedra dan oktahedra disebut dengan Grid
Ruang Le Ricolais yang terbuat dari elemen-elemen identik yang
dihubungkan satu sama lain dengan sambungan identik pula .

29

Architectural Engineering
Department
1.3. GRID LAPIS TUNGGAL & GANDA
 Konfigurasi Grid Lapis Ganda dapat juga dianggap dibuat dengan
susunan geometri Solid Platonik (misal tertrahedra, oktahedra, dll)
yang berdekatan yang ditempatkan berdampingan dan dihubungkan
dengan joint (kadangkala dengan penambahan elemen) .

30

Architectural Engineering
Department
1.4. GRID MULTI LAPIS
 Ketika GLG digunakan untuk bentang lebar hingga 300 ft ( 90 m)
dengan beban yang sangat besar, defleksi merupakan parameter yang
paling menentukan, dan akibatnya tinggi penampang akan sangat
besar.

 Jika ukuran modulnya kecil, elemen diagonal akan memiliki sudut yang
lancip. Jika ukuran modulnya ditambah batang tekan akan menjadi
terlalu panjang dan ukuran batang yang besar diperlukan. Untuk kasus
tersebut, lapisan ketiga ditengah antara lapisan atas dan bawah dapat
ditambahkan sehingga membentukyang dinamakan Grid Multi-Lapis
(GML).

31

Architectural Engineering
Department
1.4. GRID MULTI LAPIS
 Sistem ini memungkinkan ukuran modul menjadi berkurang dan sudut
elemen diagonal berada dalam kisaran yang logis. Tiap lapisan dapat
memiliki konfigurasi yang berbeda.

 Lapisan tengah biasanya menerima tegangan yang lebih rendah dan


dengan demikian dapat memakai elemen dengan ukuran yang lebih
kecil daripada yang dibutuhkan oleh GLG. Namun, jumlah elemen dan
joint menjadi bertambah.

 Biaya tambahan yang berasal dari penambahan jumlah elemen dan


joint ini biasanya lebih rendah dari pada penghematan yang dihasilkan
dari menggunakan komponen yang berukuran lebih kecil .

32

Architectural Engineering
Department
1.4. GRID MULTI LAPIS
 Lapisan tengah yang menerima beban lebih kecil dari lapisan atas dan
lapisan bawah berfungsi untuk menstabilkan keseluruhan struktur dan
mengurangi defleksi secara signifikan .

 Keuntungan penggunaan GML:


1. Mengurangi defleksi akibat pemakaian penampang tinggi
2. Mengurangi gaya maksimum elemen pada saat menggunakan
elemen berukuran standar
3. Ukuran modul menjadi lebih kecil dibanding tinggi penampang (Atap
tidak memerlukan elemen penyokong sekunder/ purlin)

 GML dapat juga digunakan untuk


1. Struktur penambah kekakuan (Rangka Batang)
2. Tumpuan ujung untuk bentang lebar bersisi terbuka (Misal: Hanggar)
3. Penyokong tambahan untuk beban terpusat yang sangat besar

33

Architectural Engineering
Department

Anda mungkin juga menyukai