Transpor Membran

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

TRANSPOR MEMBRAN

Ani Masrochatul Khasanah


(16320042)
Struktur dan fungsi membran
Mekanisme transpor membran terjadi secara

Transpor pasif Tujuan Transpor aktif


Meliputi Keseimbangan
isotonis
meliputi Terdiri atas
Difusi Difusi terfasilitasi Osmosis

Faktor Penentu Utama Endositosis eksositosis

Perbedaan Perbedaan
konsentrasi zat konsentrasi zat Fagositosis Pinositosis
Protein transpor
Menyebabkan Primer
Tekanan turgor Sekunder

Krenasi Plasmolisis
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas (
transpor ) molekul dan ion. Saat membran sel mentranspor molekul dan ion-
ion tersebut, terjadi perpindahan zat yang terjadi karena perbedaan konsentrasi
antara kondisi “ sistem” dan “lingkungan” pada membran itu sendiri.
Perpindahan zat tersebut ada yang menggunakan energi dan ada pula yang
tidak menggunakan energi.
Perpindahan zat yang tidak menggunakan energi inilah yang disebut
Transpor pasif. Sedangkan pergerakan atau pemindahan yang menggunakan
energy untuk mengeluarkan dan memasukan ion - ion disebut Transpor aktif.
Transpor pasif

• Merupakan mekanisme transpor yang tidak memerlukan energi


dan terjadi secara spontan. terjadi akibat perbedaan konsentrasi
antara zat dengan pelarutnya. Bergerak dari konsentrasi zat
yang lebih tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi zat yang lebih
rendah (Hipotonis)..
• Cara membran sel untuk melewatkan molekul, melalui tiga cara
yaitu
1. Difusi
2. Difusi terfasilitasi
3. Osmosis
1. Difusi
Adalah peristiwa berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ( hipertonik ) ke bagian yang berkonsentrasi rendah ( hipotonik ).
Proses difusi dapat melalui membran semipermeabel ataupun tidak melalui membran.
Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas merata atau
mencapai keadaan seimbang (isotonis) dimana perpindahan molekul tetap terjadi
walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi

Jika cairan disekeliling sel (ekstraseluler) berkonsentrasi lebih tinggi daripada


konsentrasi cairan di dalam sel (intraseluler), secara otomatis molekul-molekul
dari cairan ekstraseluler akan berdifusi masuk ke dalam sel. Demikian pula
sebaliknya. Molekul-molekul / partikel yang dibawa masuk ke dalam sel tidak
dapat ditimbun.
• Mekanisme kerja difusi :

Semua sel dipisahkan dari lingkungannya oleh membran sel.


Transportasi zat ke dalam dan keluar sel dapat terjadi dengan cara
difusi melewati membran sel. Syarat suatu partikel / molekul dapat
melewati membran sel dengan cara difusi adalah:

a) Partikel / molekul tersebut merupakan partikel / molekul


sederhana.

b) Berukuran kecil

c) Dapat larut dalam air ataupun lemak

Tujuan membran sel melakukan mekanisme difusi adalah


untuk mencapai keadaan setimbang antara zat di dalam dan di luar
selnya.
2. Difusi terfasilitasi
adalah transpor aktif yang dibantu oleh protein kotranspor ( protein
pembawa ) atau dengan saluran protein ( protein channel ). Difusi terfasilitasi
dapat tergantung pada suaru mekanisme transpor dari membran sel.
Difusi terfasilitasi terjadi pada saat difusi ATP dan ADP pada
mitokondria.

Facilitated
Diffusion Carrier Protein
diffusion
(Lipid
(Channel
Bilayer)
Protein)
3. Osmosis
Osmosis adalah salah satu cairan
yang melewati membran dari konsentrasi
larutan yang rendah ke konsentrasi larutan
yang tinggi. Pada osmosis yang bergerak
melalui membran semipermeabel ialah air
dari larutan hipotonis (konsentrasi air tinggi,
konsentrasi zat terlarut rendah) ke hipertonis
(konsentrasi air rendah, konsentrasi zat
terlarut tinggi). Larutan, misalnya glukosa
mempunyai tekanan osmotik. Tekanan
osmotik dapat diukur menggunakan
osmometer. Naiknya air pada pipa
osmometer dapat dipakai untuk menentukan
sebagai tekanan osmotik. Tekanan osmotik
dapat dikatakan sebagai tekanan yang
diperlukan untuk mencegah pelarut (air)
bergerak melalui membran semipermeabel .
• Mekanisme Osmosis
Pergerakan air berlangsung dari laruran yang konsentrasi
airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui
selaput selektif permeable. Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya
lebih tinggi dibandingkan larutan didalam sel dinamakan larutan
hipertonis, sedangkan larutan yang konsentrasi sama dengan larutan
didalam sel disebut larutan isotonis.
Jika larutan yang terdapat diluar sel, konsentrasi zat
terlarutnya lebih rendah dari pada didalam sel dikatakan sebagai
larutan hipotonis. Penyebab utama osmosis adalah penurunan potensial
air dalam larutan harus ditekankan terhadap bahwa pernyataan
termodinamika dan persamaan yang berasal dari itu menceritakan apa-
apa menggunakan tentang tingkat osmosis atau mekanisme.
Untuk memahami tentang osmosis, menunjukkan proses
osmosis. Air akan berpindah dari A menuju B melalui membran semi
permeabel sehingga diperoleh hasil larutan isotonis, yaitu konsentrasi
air sama untuk dua larutan antara A dan B, walaupun hasil akhirnya
nanti volume antara A dan B berbeda. Setelah terjadi osmosis, maka
gambar prosesnya menjadi seperti berikut.

Dari ilustrasi itu dapat disimpulkan bahwa osmosis adalah


proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis)
ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran
semipermeabel, sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi
seimbang (isotonis). Peristiwa osmosis dapat kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari antara lain pada penyerapan air melalui bulu-
bulu akar, dan mengerutnya sel darah merah yang dimasukkan ke
dalam larutan hipertonis.
1. Faktor yang mempengaruhi peristiwa difusi :
 Konsentrasi , semakin besar jarak antara dua konsentrasi , semakin
lambat kecepatan difusi.
 Suhu, semakin tinggi suhu partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
 Ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel
itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
 Ketebalan membran, semakin tebal membran, maka semakin lambat
kecepatan.
 Luas suatu area, semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan
difusinya.
2. Faktor yang mempengaruhi peristiwa difusi terfasilitasi adalah protein
transpor, yang berfungsi sebagai perantara zat-zat hidrofilik yang ada di
lingkungan luar membran untuk menghindari kontak dengan lapisan ganda
lipid. Transpor protein di bedakan menjadi 2 yaitu protein saluran ( channel
protein ) dan protein pembawa ( cariier protein).
3. Faktor yang mempengaruhi peristiwa osmosis :
 Konsentrasi ( kadar air ) terlarut yang berada di dalam dan diluar.
 jenis materi terlarut yang berada di dalam dan di luar.
Proses difusi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pembuatan teh dan pemberian gula pada larutan teh tawar.
2. Uap air dari teko yang berdifusi dalam udara, dimana pada masing-
masing zat, kecepatan difusi berbeda-beda.
Proses osmosis yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari:
1. Perendaman kentang dengan larutan garam pekat
Perendaman ini, menghasilkan sel-sel kentang kehilangan rigriditasnya (
kekakuannya ). Hal ini disebabkan jumlah kandungan air dalam sel
kentang tersebut lebih tinggi ( hipertonik) dibanding dengan jumlah
potensial kandungan air pada larutan garam ( hipotonik ), sehingga
molekul air dari dalam sel akan keluar, menuju larutan garam pekat
tersebut.
Selain kentang, pada wortel Jika diamati dengan mikroskop maka
vakuola pada wortel tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan
mengkerut dan membran sel akan terlepas dari dindingnya. Peristiwa
lepasnya plasma sel dari dinding sel ini disebut plasmolisis.
Lanjutan
2. Perendaman kentang dengan larutan aquades
Perendaman ini, mengakibatkan sel-sel kentang menjadi besar.
Hal ini disebabkan jumlah kandungan air dalam sel kentang tersebut
lebih rendah ( hipotonik ) dibanding dengan jumlah potensial
kandungan air pada larutan aquades ( hipertonik ), sehingga molekul air
dari larutan aquades akan masuk menuju sel pada kentang tersebut.

3. Penggunaan cairan infus yang harus isotonik dengan sel darah dalam
tubuh, agar tidak terjadi krenasi maupun plasmolisis.

4. Penyerapan air dan mineral dalam tanah oleh akar tanaman


Transpor aktif
Transpor aktif
adalah jenis transpor membran sel yang memerlukan energi
dalam aktivitasnya. Energi yang digunakan di dalam transpor aktif sel
adalah ATP atau adenosin trifosfat. ATP merupakan energi kimia tinggi
yang dihasilkan dari proses respirasi sel. Sifat utama transpor aktif ialah
melawan gradien konsentrasi. Artinya, pada transpor aktif akan terjadi
pemompaan yang memaksa zat untuk melewati membran dengan
melawan gradien konsentrasinya.
• Fungsi dan Contoh Transpor Aktif
Fungsi transpor aktif adalah sebagai pemelihara keseimbangan
di dalam sel.
Ada beberapa contoh transpor aktif yang terjadi di sekitar kita.
Misalnya adalah transpor aktif yang berlangsung pada sitoplasma sel
darah merah manusia. Sitoplasma sel darah merah manusia umumnya
memiliki kadar ion kalium 30 x lebih besar dibandingkan plasma darah
(cairan ekstrasel). Di sisi lain, kadar ion natrium plasma darah 11 x lebih
besar dibandingkan kadar ion natrium sel darah merah
Jenis-jenis Transpor Aktif
1. Endositosis
adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel ketika larutan atau
partikel ditransfer ke dalam sel. Endositosis dibedakan menjadi 2, yaitu pinositosis dan
fagositosis.

a) Pinositosis
W.H. Lewis pada tahun 1931 menerangkan suatu gejala bahwa sejumlah kecil
medium kultur masuk ke dalam sitoplasma dalam lekukan-lekukan membran sel.
Kemudian, lekukan tadi memisahkan diri membentuk kantong atau gelembung kecil
dalam sitoplasma. Proses tersebut tampak seolah-olah sel itu minum sehingga ia
kemudian menamainya dengan sebutan “pinositosis” (dalam bahasa Yunani pinos berarti
minum).

Mekanisme proses pinositosis melalui tahapan sebagai berikut.

1) Mula-mula, zat pemicu menempel pada reseptor khusus membran sel.


2) Kemudian terjadilah lekukan atau invaginasi membran sel yang kemudian membentuk
gelembung kantong atau saluran pinositosik.
3) Di dalam sel, gelembung dapat pecah menjadi gelembung lebih kecil atau bergabung
menjadi gelembung yang lebih besar.
b) Fagositosis
Di akhir abad 19, menurut E. Metchnikkof, transpor aktif berupa
pinositosis yang terjadi pada benda padat dengan ukuran yang lebih besar.
Contoh transpor aktif melalui fagositosis terjadi misalnya ketika Ciliata,
rotifera, atau organisme mikroskopis lain ditelan Amoeba. Amoeba
menangkap mikroorganisme mangsanya itu dengan pseudopodium (kaki
semu), kemudian mengurung mereka dalam fagosom (vakuola). Selama
fagositosis ini, mangsanya menjadi tak berdaya karena sekresi enzim
pencernaan dari sel pemangsa (fagositik).
Contoh transpor aktif melalui fagositosis juga dapat ditemukan pada
proses yang terjadi pada sel-sel darah putih ketika tengah memangsa bibit
bakteri. Vakuola (fagosom) kemudian bergabung dengan lisosom. primer
dalam sel dan dicerna oleh enzim dari lisosom.
2. Eksositosis
adalah transpor aktif kebalikan
endositosis. Pada sel-sel yang
mengeluarkan sejumlah besar protein,
protein tersebut awalnya berkumpul di
dalam suatu kantong yang dilapisi
membran dalam kompleks Golgi. Kantong
kemudian bergerak menuju permukaan sel
dan membuang isinya ke luar.
Demikianlah pemaparan sekilas
mengenai pengertian transpor aktif
membran sel beserta contoh dan
mekanismenya. Dari pemaparan tersebut,
dapat kita simpulkan bahwa transpor aktif
dalam membran sel dapat terjadi melalui 2
mekanisme, yaitu endositosis dan
eksositosis.
• Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai