Ilmiah Dermatitis Xerotika

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

REFLEKSI KASUS

“Dermatitis Xerotika”

Julian Nathanael
42180245
PROBLEMS AND OBJECTIVES
RUMUSAN MASALAH
• Apa definisi dari dermatitis xerotic?
• Bagaimana epidemiologi dermatitis xerotic?
• Bagaimana etiopatogenesis dermatitis xerotic?
• Bagaimana cara menegakkan diagnosa dari dermatitis xerotic?
• Apa pengobatan yang sesuai untuk kasus ini?
LATAR BELAKANG
 Dermatitis Asteatotik (DAst) disebut juga sebagai xerosis = eczema craquele
= winter itch
 Pertama kali dijelaskan oleh Brocq pada tahun 1907, menggunakan istilah
eczema craquelé, dermatitis asteatotik ditandai dengan kulit yang pruritus,
kering, pecah-pecah, dan terkelupas secara poligonal dengan skala yang
tidak teratur.
 Erosi pada kulit dapat terjadi secara generalis atau lokal. Asteatotik generalis
adalah bentuk yang berbeda dan seharusnya perlu dilakukan provokasi
untuk menemukan kemungkinan penyakit yang menyertai.
EPIDEMIOLOGI

 Musim yang mencolok dengan jelas, dan kebanyakan pasien datang pada bulan
-bulan musim dingin, terutama di daerah-daerah di mana kelembaban dalam
ruangan menurun karena pemanasan
 Frekuensi dermatitis asteatotik meningkat di Amerika Serikat bagian utara
terutama selama musim dingin
 Pria yang lebih tua dari 60 tahun mengembangkan dermatitis asteatosis lebih
sering daripada wanita. Usia pasien rata-rata saat presentasi adalah 69 tahun.
ETIOLOGI
Beberapa faktor etiologi dapat terjadi bersamaan untuk menyebabkan dermatitis asteatosis,
yaitu
• Xerosis dan friksi
• Mandi yang sering atau berkepanjangan di air panas, penggunaan sabun di tempat yang
terlibat, dan jarang penggunaan pelembab untuk retensi air di stratum korneum
• Agen pembersih - Pelarut, pembersih
• Aktivitas kelenjar sebasea dan keringat menurun pada orang tua
• Sintesis keratin menurun pada orang tua
• Kelembaban lingkungan rendah dan angin dingin yang meningkatkan hilangnya air dengan
konveksi
• dll
PATOGENESIS
 Awalnya, kehilangan air berlebih dari epidermis menghasilkan dehidrasi st
ratum korneum dengan pengeritingan ke atas dari korneosit
 Ketika stratum korneum kehilangan air, sel-sel menyusut
 Penurunan volume sel secara signifikan dapat menekan elastisitas kulit,
menciptakan celah
 Edema pada dermis menyebabkan peregangan tambahan pada epidermis
DATA PASIEN dan ANAMNESIS
Identitas Pasien
Nama : Bp. S
No. RM : 00-67-xx-xx
Usia : 70 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Pekerjaan : Pensiunan Swasta
Alamat : Berbah, Kalitirto, Sleman
Kunjungan ke klinik : 13 Juni 2019

Anamnesis
Keluhan Utama:
Tungkai kiri dan kanan gatal dan bersisik

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien mengeluhkan gatal di kaki kanan dan kiri. Keluhan dirasakan sejak kurang lebih 2 bulan. Pasien mengatak
an kulitnya terasa kering, dan sering menggaruk ketika terasa gatal. Pasien mempunyai kebiasaan merendam kak
inya dengan air panas untuk mengurangi rasa gatal yang dirasakan. Keluhan tersebut belum coba di obati. Pasien
mengatakan keluhan akan lebih parah jika suhu udara dingin.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu:
Hipertensi : Pasien memiliki riwayat hipertensi.
Asma : (-)
TBC : (-)
Diabetes : (-)
Stroke : (+)
Riwayat Operasi :Riwayat disangkal.
Riwayat Alergi :Riwayat alergi domperidon
Riwayat Penyakit Keluarga :Riwayat penyakit keluarga disangkal
Gaya Hidup :Pasien sekarang sudah tidak bekerja.
Pasien dulu bekerja di kantor swasta.
Riwayat Pengobatan :Belum melakukan pengobatan
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis:
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis, E4V5M6
Kepala : Normocepali, Sianosis (-), tidak terdapat UKK
Leher : Dalam batas normal, tidak terdapat UKK
Thoraks : Tidak terdapat UKK
Abdomen : Tidak terdapat UKK
Ekstremitas : Terdapat UKK pada tungkai bawah kanan dan kiri
EFLORESENSI

Deskripsi UKK

Didapatkan skuama putih kering


dan halus, menutupi area kedua
tungkai bawah disertai dengan
vulnus excoriatum dan fissure
eritem
MANIFESTASI KLINIS
Lesi Primer

Kulit yang sedikit bersisik, meradang, dengan lengkung atau bentuk retak dan / atau pecah-
pecah paling sering melibatkan area pretibial, tetapi juga dapat terjadi pada paha, di tangan,
dan pada batang tubuh.

Lesi sekunder
Ekskoriasi, eritematous, edematous dengan bercak mungkin hasil dari menggosok atau
menggaruk. Fisura perdarahan sekunder akibat gangguan kapiler dermal telah dijelaskan
pada eczema craquele yang berlebihan, yang dimulai sebagai retakan superfisial di
epidermis.
Lesi-lesi general
Dermatitis asteatosik generalized atau ekstensif muncul dengan lesi primer dan eksoriasi
sekunder.
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Laboratorium
Studi laboratorium yang sesuai diindikasikan untuk mengidentifikasi atau
mencurigai penyakit terkait.
• Histopatologi
Spongiosis dan jumlah inflamasi infiltrasi dermal yang bervariasi serupa dengan
yang terlihat pada eksema ringan subakut.
DIAGNOSIS BANDING

• Dermatitis Kontak Alergi


• Selulitis
• Dermatitis Kontak Iritan
• Dermatitis Numular
• Stasis Dermatitis
• Tromboflebitis
TATALAKSANA
• Non medika mentosa
Pasien harus mengikuti metode yang tercantum di bawah ini untuk memperbaiki kondisi.
• Mandi sebentar dengan penurunan suhu air.
• Hilangkan atau kurangi penggunaan sabun pada area yang terkait.
• Hindari pembersih kulit yang berat kandungannya
• Oleskan emulsi berbasis petrolatum setelah mandi, dan gunakan agen pelembab secara
bebas.
• Oleskan salep steroid topikal dengan atau tanpa oklusif polietilen. Perhatikan bahwa steroid
dapat menipiskan penghalang kulit dan menurunkan ambang untuk kerusakan lebih lanjut
yang mengarah pada dermatitis, terutama pada pasien usia lanjut.
• Gunakan alat kelembaban udara ruangan
TATALAKSANA
Medika mentosa

• Salep steroid dengan potensi ringan-sedang


• Pelembab
• Anti-histamine oral
DIAGNOSIS DAN TERAPI
Diagnosis Kerja
Dermatitis Xerotika

Tatalaksana

- R/ desoksimetason oint 0,25% 15 g tube I


S 2 d d applic part dol u.e m. et. v (sesudah mandi)

- R/ Loratadin tab mg 10 No. VII


S p r n 1 d d tab I o n p c (jika gatal)
EDUKASI
• Apabila terasa gatal tidak boleh digaruk
• Tidak boleh mandi dengan air panas karna akan menambah kulit kering
• Obat dikonsumsi dan di oleskan secara rutin
• Harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan
PROGNOSIS

Ad Vitam : Dubia et Bonam


Ad Sanam : Dubia et Bonam
Ad Fungsionam : Dubia et Bonam
Ad Cosmeticum : Dubia et Bonam
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai