Reaktor Batch Isotermal Dan Adiabatik

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

TEKNIK REAKSI KIMIA 2

Anggota Kelompok 5:
Akbar Gama R (3335170036) Rizka Pratiwi E (3335170072)
2.
TEKNIK REAKSI KIMIA
BATCH REACTOR
Today’s Topics
01 Definisi Batch Reactor

02 Keuntungan dan kelemahan Batch Reactor

03 Mass Balance

04 Energy Balance

05 Isothermal Batch Reactor

06 Non Isothermal Batch Reactor


DEFINISI REAKTOR BATCH
BATCH REACTOR
Batch Reactor adalah tempat terjadinya
reaksi, dimana tidak ada massa masuk
dan keluar selama reaksi.
Jadi bahan dimasukkan, direaksikan
beberapa waktu / hari (residence time)
dan dikeluarkan sebagai produk dan
selama proses tidak ada umpan-produk
mengalir.
REAKTOR BATCH
Jika Fasa Liquid
• Perubahan densitas secara khusus dapat diabaikan

Jika Fasa Gas


• Volume di dalam Vessel adalah tetap, tidak ada
perubahan volume

Asumsi:
• Pencampuran Sempurna
• Reaktan masuk pada waktu yang sama
• Tidak ada reaksi samping
• Waktu pengisian diabaikan (𝑡𝑓 = 0)
• Operasi secara isotermal
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN REAKTOR BATCH
Keunggulan dan Kelemahan Reaktor Batch

Keunggulan : Kelemahan :
1. Ongkos atau harga instrumentasi 1.Biaya buruh atau handling tinggi
rendah
2.Kadang-kadang waktu shut-
2. Penggunaannya fleksibel, artinya downnya besar
dapat dihentikan secara mudah dan
cepat kapan saja diinginkan 3.Pengendalian kualitas dari produk
3. Mudah dibersihkan. jelek atau susah
4. Menangani reaksi fase gas, liquid dan 4.Skala produksi kecil
liquid-padat

Industrial automation
MASS BALANCE
Pada reaktor batch tidak ada massa yg keluar atau Jika A adalah reaktan pembatas, sehingga fractional
masuk selama reaksi sehingga conversion A adalah
𝑋𝐴 = (𝑛𝐴0 − 𝑛𝐴 )/𝑛𝐴0

di mana nA0, adalah initial amount of A; 𝑋𝐴 dapat


bervariasi antara 0 dan 1. Sehingga persamaannya
menjadi
𝑛𝐴0 d𝑋A
−𝑟A = .
rate of formation of A by reaction = rate of V dt
accumulation of A
or, in mol s-l

𝑑𝑛𝐴
−𝑟𝐴 . 𝑉 = −
𝑑𝑡
 Jika A adalah reaktan pembatas atau bukan, mungkin lebih mudah untuk menormalkan
melalui tingkat reaksi,
ξ didefinisikan untuk setiap spesies yang terlibat dalam reaksi oleh persamaan seperti berikut
𝑑𝑛𝑖
dξ = 𝑖 = 1,2, … , 𝑁
𝑉𝑖

Sehingga persamaan laju reaksinya menjadi


−𝑣𝐴 𝑑ξ
−𝑟A = .
V dt

 Normalisasi melalui volume sistem.


Hal ini mengubah nA menjadi konsentrasi molar volumetrik (molaritas) A, CA
𝑛𝐴
𝑐𝐴 =
𝑉
Jika kita mensubstitusi nA dengan CA.V maka
−𝑑𝐶𝐴 𝐶𝐴 𝑑𝑉
−𝑟A = =
dt 𝑉 dt
Jika sistem reaksi mempunyai constant volume, maka dV/dt=0
−𝑑𝐶𝐴
−𝑟A = (constan density)
dt
Perancangan Reaktor Batch
Pertimbangan :

• t adalah waktu reaksi yang diperlukan untuk mencapai


konversi 𝑋𝐴𝑖 sampai 𝑋𝐴𝑓
• A adalah limiting reactant
• Besaran yang diketahui: 𝑁𝐴0 ,𝑋𝐴𝑖 , & 𝑋𝐴𝑓
• Besaran yang tidak diketahui: t, (-rA), V, dan T

Pertimbangkan reaksi:
 Time of Reaction  Rate of Reaction
𝑋𝐴𝑓
Reaksi A + . . . ->vc .C+ . . . 𝑑𝑋𝐴
𝑡 = 𝑛𝐴0 න −𝑟𝐴 = 𝑘. 𝐶𝐴
−𝑟𝐴 𝑉
𝑋𝐴𝑖
ENERGY BALANCE
Neraca energy secara umum adalah

Laju heat transfer, 𝑄ሶ


𝑄ሶ = 𝑈. 𝐴𝑐 𝑇𝑐 − 𝑇
Dimana
U = the overall heat transfer coefficient, Jm-2s-1K-1 or Wm-2 K-1 ,
obtained experimentally or from an appropriate correlation;
A, = the area of the heating or cooling coil, m2
Tc = the temperature of the coil, K (not necessarily constant with
respect to position or time);
(Tc - T)m = the appropriate mean temperature difference ∆T,,,
Rate of generation atau loss of energy by reaction

= (−∆𝐻𝑅𝐴 )(−𝑟𝐴 )𝑉 𝑎𝑡𝑎𝑢 −∆𝑈𝑅𝐴 )(−𝑟𝐴 )𝑉

Jika −∆𝐻 > 0(reaksi endotermik) (output)


Jika −∆𝐻 < 0(reaksi ekotermik) (input)

Rate of accumulation

𝑑𝐻
TRK =
𝑑𝑇

2.
𝑛𝑖 𝐶𝑝𝑑𝑇
=
𝑑𝑡
𝑚𝑖 𝐶𝑝𝑑𝑇
=
𝑑𝑡

Sehingga Neraca energy nya

𝑛𝑖 𝐶𝑝𝑑𝑇
𝑈. 𝐴𝑐 𝑇𝑐 − 𝑇 𝑚 + (−∆𝐻𝑅𝐴 )(−𝑟𝐴 )𝑉 =
𝑑𝑡
Isothermal Batch Reactor
1. Keseimbangan mol
Reaktor Batch Isotermal 𝑑𝑋𝐴 −𝑟𝐴
= .𝑉
𝑑𝑡 𝑁𝐴0
2. Rate Law
Orde pertama −𝑟𝐴 = k. 𝐶𝐴

3. Stoikiometri
𝑁
𝐶𝐴 = 𝐴
𝑉
𝑁𝐴 = 𝑁𝐴0 (1 − 𝑋𝐴 )

Karena, konstan maka 𝑉 = 𝑉0

𝑁𝐴
Sehingga 𝐶𝐴 = = 𝐶𝐴0 (1 − 𝑋𝐴 )
𝑉
Contoh Soal

Time (min) Konsentrasi EG


Dalam percobaan dalam laboratorium, 500
(kmol/m3)3
ml larutan etilena oksida dalam air dicampur 0.0 0.000
dengan 500 ml air yang mengandung asam 0.5 0.145

sulfat 0.9% yang merupakan sebagai katalis. 1.0 0.270


1.5 0.367
Suhu dipertahankan pada 55℃. Konsentrasi
2.0 0.467
etilen glikol dicatat sebagai fungsi waktu 3.0 0.610
(Tabel E 4-1.1). Dari daya ini, tentukan laju 4.0 0.715

reaksi spesifik pada suhu 55℃ 6.0 0.848


10.0 0.957
Penyelesaian

CH2 OH
H2SO4
CH2 CH2 + H2O

CH2 OH

Ethylene Oxide
Ethylene Glycol

A + B C

1 𝑑𝑁𝐴
= 𝑟𝐴
𝑉 𝑑𝑡
Karena air berlebih (excess), konsentrasi H2O pada waktu t sama dengan CH2O awal, dan rate law
tidak tergantung pada konsentrasi H2O .

−𝑟𝐴 = 𝑘𝐶𝐴
Untuk fasa liquid tanpa perubahan volume:

NA NA
CA  
V VO

 NA 
d
V 

d CA
  O   1  dN A 
 
dt dt VO  dt 

d CA
  kCA
dt
CA t
d CA
   k  dt
C AO
CA 0

C AO
 ln  kt
CA
C
 ln AO  kt
CA
CA
ln  kt
C AO
C A  C AO e  kt
A + B C

CC  C AO  C A

C A  C AO  CC  C AO e  kt

C AO  CC
 e kt
C AO

 C  CC 
ln  AO   kt
 C AO 
Non-Isothermal Batch Reactor
 Adiabatik
(𝑄ሶ = 𝟎) 𝑾𝒔 ≅ 𝟎 Usaha yang dilakukan oleh stirrer
(𝑭𝒊𝟎 ≡ 𝟎)

𝒅𝑻 𝑄ሶ − Ẇ𝑺 + (−∆𝑯𝑹𝑿 )(−𝒓𝑨 𝑽)
=
𝒅𝒕 𝑵𝑨𝟎 (σ 𝜽𝒊 𝑪𝑷𝒊 + ∆ 𝑪𝑷 𝑿)

Maka :

𝒅𝑻
−∆𝑯𝑹𝑿 𝑻 −𝒓𝑨 𝑽 = 𝑵𝑨𝟎 (𝑪𝑷𝑺 + ∆𝑪𝑷 𝑿)
𝒅𝒕

Mol Balance :
𝒅𝑿
𝑵𝑨𝟎 = −𝒓𝑨 𝑽
𝒅𝒕
Persamaannya menjadi :

𝒅𝑿 𝒅𝑻
[−∆𝑯𝑹𝑿 + ∆𝑪𝑷 (𝑻 − 𝑻𝑹 )] = [𝑪𝑷𝑺 + 𝑪𝑷 𝑿]
𝒅𝒕 𝒅𝒕

 Konversi :
𝑪𝑷𝑺 (𝑻 − 𝑻𝟎 ) σ 𝜽𝒊 𝑪𝑷𝒊 (𝑻 − 𝑻𝟎 )
𝑋= =
−∆𝑯𝑹𝑿 𝑻 −∆𝑯𝑹𝑿 𝑻
 Temperatur :
−∆𝑯𝑹𝑿 𝑻𝟎 𝑋
𝑇 = 𝑇0 +
𝑪𝑷𝑺 + 𝑋∆𝑪𝑷

“Catatlah bahwa untuk kondisi Adiabatis hubungan


diantara Konversi dan Temperatur adalah sama untuk
Reaktor Batch, CSTR, PBR, dan PFR.”
Contoh Soal Adiabatik Batch Reactor
Meskipun kau berharap untuk suatu perpindahan ke
Bahamas, kamu masih seorang engineer CSTR (consol
8.4) yang bertanggung jawab terhadap produksi Propilen
Glikol. Kamu mempertimbangkan untuk memasang New
Glass-Lined 175 gallon CSTR, dan kamu memutuskan
untuk membuat suatu perhitungan cepat kinetika reaksi.
Kamu memiliki sebuah instrumentasi 10-gal pengaduk
reactor batch yang terisolasi. Kamu mengisi reactor ini
dengan 1-gal methanol dan 5-gal air yang mengandung
0,1 % berat Asam sulfat. Temperatur mula-mula dari
seluruh bahan adalah 58℉.

Berapa menit yang diperlukan campuran di dalam reactor


untuk mencapai konversi 51,5 % jika hukum laju reaksi
pada example 8.4 adalah benar? Berapakah temperature
nya? Gunakan data yang diberikan pada example 8.4
PENYELESAIAN
 Persamaan Perancangan : Energy Balance
𝒅𝑿 . −∆𝑯𝑹𝑿 𝑻𝟎 𝑋
𝑵𝑨𝟎 = −𝒓𝑨 𝑽 𝑇 = 𝑇0 +
𝒅𝒕 𝑪𝑷𝑺 + 𝑋∆𝑪𝑷
 Hukum Laju :
−𝑟𝐴 = 𝑘. 𝐶𝐴  Evaluasi Parameter
 Stoikiometri : 𝑪𝑷𝑺 = σ 𝜽𝒊 𝑪𝑷𝒊 = 𝜽𝑨 𝑪𝑷𝑩 + 𝜽𝒊 𝑪𝑷𝑩 + 𝜽𝑪 𝑪𝑷𝑪 + 𝜽𝑰 𝑪𝑷𝑰
𝑵𝑨𝟎
𝐶𝐴 = (1 − 𝑋) = 𝟏 𝟑𝟓 + 𝟏𝟖, 𝟔𝟓 𝟏𝟖 + 𝟎 + 𝟏, 𝟔𝟕𝟎 𝟏𝟗, 𝟓
𝑉
𝑩𝒕𝒖
Jika digabungkan persamaan diatas menjadi : = 𝟒𝟎𝟑
𝒍𝒃 𝒎𝒐𝒍 𝑨. ℉

𝒅𝑿 Dari Example 8.4, ∆𝑪𝑷 = −𝟕


𝑩𝒕𝒖
Karena itu, istilah kedua
= 𝒌(𝟏 − 𝑿) 𝒍𝒃 𝒎𝒐𝒍.℉
𝒅𝒕
pada sisi kanan dari penunjukkan untuk panas reaksi adalah :
Dari data yang diambil pada contoh soal 8.4
∆𝑯𝑹𝑿 𝑻 = ∆𝑯°𝑹𝑿 𝑻 + ∆𝑪𝑷 𝑻 − 𝑻𝑹
−32.400 = −36.400 − (7)(𝑇 − 528)
𝑘 = 4,71 𝑥 109 𝑒𝑥𝑝 𝑠 −1
(1,987)(𝑇)
Ambillah suhu mula-mula 535°𝑅
atau 𝑩𝒕𝒖
∆𝑯𝑹𝑿 𝑻𝟎 = −𝟑𝟔. 𝟒𝟎𝟎 − 𝟕 𝟓𝟑𝟓 − 𝟓𝟐𝟖 = −𝟑𝟔. 𝟒𝟓𝟎
𝒍𝒃 𝒎𝒐𝒍
−32.400 1 1
𝑘 = 2,73 𝑥 10−4 𝑒𝑥𝑝 (1,987) 535
− 𝑇
𝑠 −1
Karena ∆𝑪𝑷 sangatlah kecil, maka bias diasumsikan
∆𝑪𝑷 ≅ 𝟎

Dalam perhitungan temperature awal, kita harus


memasukkan kenaikan temperature dari panas
pencampuran 2 bahan
𝑻𝟎 = 𝑻𝟎𝟎 + ∆𝑻𝒎𝒊𝒙
= 58℉ + 17℉
= 75℉ = 535°R Dengan menggunakan aturan simpson, bisa kita dapat nilai :

∆𝑯𝑹𝑿 𝑻𝟎 𝑋 −𝟑𝟔. 𝟒𝟓𝟎𝑿 ∆𝑋 0,515 − 0


𝑇 = 𝑇0 − = 535 − ℎ= = = 0,12875
𝑪𝑷𝑺 + 𝑋∆𝑪𝑷 403 4 4

= 535 + 90,45𝑋 𝑡= 𝑓 𝑥0 + 4𝑓 𝑥1 + 2𝑓 𝑥2 + 4𝑓 𝑥3 + 𝑓 𝑥4
3
 Perhitungan Integral 0,12875
= 3663 + 4 2154 + 2 1404 + 4 921 + 644
3
0,515
𝑑𝑋𝐴 𝑡 = 833 𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑢 13,9 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑡= න
𝑘(1 − 𝑋)
0
T = 582°R atau 122℉
BATCH REACTOR
Thank You

Anda mungkin juga menyukai