New PPT C&D
New PPT C&D
New PPT C&D
DISUSUN OLEH :
HENDRA SAPUTRA (19344013)
VIVI SOPHIAH (19344014)
NURSUSANTI (19344015)
Penggunaan Obat Pada Pasien Anak / Pediatrik
FARMAKOKINETIK
RUTE
OBAT
PEMBERIAN
(ADME)
PERHITUNGAN DOSIS
Pertimbangan Farmakokinetik
Absorbsi
Distribusi
Selama usia bayi, kadar air total dalam tubuh terhadap berat badan
total memiliki presentase yang lebih besar daripada anak yang lebih
tua atau pada orang dewasa. Presentase ini akan menurun sesuai
usia
Tabel Presentase volume cairan ektraselular dan
kadar air total dalam tubuh terhadap berat badan
Term neonatus 75 45
3 bulan 75 30
1 tahun 60 25
Dewasa 60 20
PERTIMBANGAN FARMAKOKINETIK
Metabolisme
Hati merupakan organ terpenting untuk metabolisme obat.
Ukuran hati dibandingkan dengan berat badan total pada anak
yang sedang berkembang lebih besar 50% dibandingkan dengan
orang dewasa. Oleh karena itu, pada bayi dan anak terdapat
peningkatan yang cukup besar dalam hal laju metabolismenya
sehingga untuk obat-obat tertentu dosis (mg/kg) yang lebih besar
mungkin diperlukan oleh anak-anak dibandingkan orang dewasa.
PERTIMBANGAN FARMAKOKINETIK
Ekskresi
Laju filtrasi glomerular (GRF) pada bayi yang baru lahir lebih
rendah dibandingkan dengan orang dewasa karena
ginjalnya relatif belum berkembang dengan baik. Sebagi
contoh, fungsi ginjal pada neonatus sekitar 30-40%
dibandingkan dengan orang dewasa. Jadi, kemampuan
mengeliminasi obat pada neonatus dan bayi yang sangat
belia tentu saja belum optimal dan penurunan dosis
mungkin diperlukan.
P
E Berdasarkan umur :
R Rumus Young ( untuk anak < 8 tahun )
𝒏
H DM anak < 8 th = x dosis
𝒏+𝟏𝟐
I maksimum dewasa (n = umur dalam
T tahun)
U
Rumus Dilling ( untuk anak yang usia
N
G
sama dengan 8 tahun atau lebih dari 8
A tahun)
𝒏
N DM anak ≥ 8 th = x dosis maksimum
𝟐𝟎
dewasa (n = umur dalam tahun)
Rumus Fried ( untuk bayi)
𝒏
DM bayi (bulan) = x dosis
D 𝟏𝟓𝟎
O maksimum dewasa (n = umur dalam
S tahun)
I
S
Berdasarkan berat badan Berdasarkan luas permukaan
(formula clark) tubuh
Dosis anak = dosis dewasa x Dosis anak = dosis dewasa x
𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒎𝒖𝒌𝒂𝒂𝒏 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 (𝒎𝟐)
𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝑩𝒂𝒅𝒂𝒏 (𝒌𝒈)
𝟏,𝟕𝟑 (𝒎𝟐)
𝟕𝟎 (𝒌𝒈)
Contoh Perhitungan Dosis pada pasien
anak
MENGHITUNG DOSIS PADA RUMUS FRIED
𝒏
DM bayi (bulan) = 𝟏𝟓𝟎 x dosis maksimum dewasa (n = umur dalam tahun)
Rumus ini biasanya sering dipakai untuk bayi yang masih berumur dalam hitungan bulan.
Seorang bayi berumur 6 bulan. Demam tinggi selama 1 hari, dan telah diresepkan oleh dokter selama
1 hari, dan telah diresepkan oleh dokter mendapatkan paracetamol dengan dosis dewasa 500mg,
berapakah dosis yang harus diberikan bayi tersebut ?
𝒏
Jawab : DM bayi (bulan) = 𝟏𝟓𝟎 x dosis maksimum dewasa
𝟔
= 𝟏𝟓𝟎 x 500 (mg) = 20mg
Jadi dosis yang bisa diberikan untuk bayio tersebut adalah 20mg setiap kali pemberian.
Rute Pemberian Obat Pada Pasien Anak
Rute Oral
Rute oral merupakan cara pemberian yang paling sesuai untuk anak-anak
terutama sediaan cair yang sangat cocok untuk balita. Bentuk sediaan padat
dapat menjadi pilihan bagi anak yang lebih besar.biasanya pada usia diatas 5
tahun sudah dapat menelan tablet, bahkan bila diajarkan secara benar dapat
dilakukan oleh anak usia 3 tahun. Tablet kunyah atau tablet yang terdispersi
juga berguna bagi anak yang lebih kecil.
Rute Rektal
Rute Parenteral
Pemberian obat secara intramuscular sangat menyakitkan bagi bayi
dan anak, oleh karena itu sedapat mungkin harus dihindari.
Pengobatan secara intavena dapat digunakan, tetapi dengan
mempertimbangkan beberapa faktor. Misalnya pemberian cairan iv
langsung dari kemasan infusnya dapat menyebabkan kelebihan
cairan. Menemukan produk parenteral yang mengandung isi dalam
kadar yang cocok untuk anak-anak cukup menyulitkan. Dengan
produk yang tersedia sering kali hanya diperlukan volume yang kecil
untuk anak-anak dan karena pengukurannya cukup sulit, maka resiko
ketidaktepatan menjadi tinggi.
Rute Pernapasan
Latar Belakang
Penduduk dengan usia diatas 65 tahun hanya merupakan sebagian kecil dari populasi
penduduk di Indonesia tetapi jumlahnya terus meningkat dan mereka merupakan pengguna
obat yang paling utama. Timbulnya penyakit yang menetap , seperti : artiritis, penyakit
kardiovaskuler, penyakit Parkinson dan diabetes, akan meningkat dengan bertambahnya
usia. Penyakit-penyakit tersebut biasanya ditangani dengan penggunaan terapi obat. Oleh
karena itu, pasien lanjut usia memerlukan lebih banyak obat, terutama, bagi mereka yang
menderita bermacam-macam penyakit yang menetap. Perubahan dalam penatalaksanaan
obat seringkali terjadi akibat faktor-faktor farmakokinetik, farmakodinamik yang terkait
dengan bertambahnya usia. Banyaknya obat yang diresepkan untuk pasien lanjut usia akan
menimbulkan banyak masalah termasuk polifarmasi, peresapan yang tidak tepat dan juga
kepatuhan.
Absorbsi Distribusi
Efek – efek pada tubuh dan respon obat Akibat berkurangnya air tubuh pada orang
yang mungkin terjadi pada fase ini adalah : lanjut usia, obat-obat yang larut dalam air
Berkurangnya keasaman lambung
akan lebih terkonsentrasi (pekat)
mengubah absorbsi obat-obat yang bersifat
asam lemah seperti aspirin
Terdapat peningkatan dalam rasio lemak
Berkurangnya aliran darah ke saluran terhadap air pada orang lanjut usia
gastrointestinal (berkurang 40 - 50%) Orang lanjut usia mempunyai serum
Berkurangnya laju motalitas protein dan kadar albumin yang berkurang,
gastrointestinal (peristaltik) akan sehingga terdapat lebih sedikit tempat
mengakibatkan tertundanya mulai kerja peningkatan pada protein, akibatnya
terdapat lebih banyak obat bebas.
Perubahan Farmakokinetik
Metabolisme Ekskresi