Pertemuan 4 (Mebel II), Storage Sistem Pada Retail Space

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

Desaian Mebel II

STORAGE SYSTEM pada RETAIL SPACE


I Ketut Suarna, SSn, M.Ds
RETAIL SPACE
Tempat penjualan yang aktif, alat promosi
untuk menarik orang berbelanja. Suasana akan
menambahkan image produk yang bernilai dan
patut dihargai kepada pembeli. ( Vilma, 1986)
RETAIL SPACE
Fungsi penting ruang niaga saat ini adalah untuk memamerkan dan
menjual barang dagangan namun yang paling penting adalah hubungan
antara pengunjung dan display barang dagangan serta antara
pengunjung, display, dan personil penjualan. (Panero, 2003)
Jenis dan kategori RETAIL SPACE
1. Jenis toko berdasarkan lokasi atau tata letak:
a) Shopping street
Shopping street adalah toko yang berdiri sendiri dan berderet di sepanjang jalan,
baik jalan dalam bangunan besar maupun kecil. Biasanya untuk menjual barang
kebutuhan sehair-hari. Letak berdekatan dengan perumahan sehingga
memudahkan pelayanan. Bangunannya sendiri bebas untuk direnovasi.

b) Shopping center
Shopping center adalah toko yang berada dalam satu gedung dan memiliki area
parker sendiri.

c) Shopping arcade
Shopping arcade terdapat di hotel dan sifatnya lebih eksklusif, misalnya toko
perhiasan, butik, dll.
2.Jenis toko berdasarkan kuantitas barang yang dijual :
a) Penjualan grosiran (whole sale)
Penjualan barang dalam jumlah besar, dilakukan denagn cara memesan
dan biasanya diantar sampai tujuan.

b)Penjualan retail
Penjualan barang dalam jumlah kecil atau satuan, konsumen langsung
membeli barang di tempat dan biasanya tidak disertai dengan pengiriman.
3. Jenis toko berdsarkan keragaman barang yang diperjual-belikan:
a) Specialty shop
Toko yang hanya menjual barang yang sejenis saja, misal toko sepatu, toko kaset, toko
pakaian, toko buku dan lainnya.

b) Variety shop
Toko yang menjual berbagai jenis barang dagangan, misal supermarket, department store.
4. Jenis toko berdasarkan tingkat kebutuhan jenis barang yang
diperjual-belikan:
a) Convenience Store
Toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari.

b) Demand Store
Toko yang menjual barang-barang tertentu yang dibutuhkan konsumen.

c) Implus Store
Toko yang menjual barang-barang mewah seperti perhiasan.
5. Jenis Toko Berdasarkan Cara Pelayanan
a) Personal Service
Pelayanan khusus yang dilakukan perorangan kepada pelanggan yang cukup istimewa, sehingga
pelanggan dapat lebih mudah ,mendapatkan barang yang diinginkan. Biasanya harga barang
tersebut mahal dan eksklusif. Misalnya : toko perhiasan, showroom mobil.

b) Self Service
Pelayanan yang dilakukan sendiri oleh konsumen. Contohnya: supermarket, toko buku.

c) Assisted Service
Pelayanan yang dilakukan oleh pegawai-pegawai kepada pembeli. Pembeli yang didampingi dan
dibantu dalam mencari barang yang diinginkan. Contohnya: toko sepatu.

d) Mechanic
Penjualan barang dibantu dengan mesin otomatis atau alat mekanik dengan cara menerima
barang setelah memasukkan uang koin ke dalam mesin. Contohnya: mesin penjual minuman
kaleng.
e) Order System
Konsumen dapat membeli barang yang diinginkan melalui
telepon dan barang tersebut diantar ke tujuan dengan
tambahan ongkos kirim. Biasanya system ini diterapkan pada
restoran.

f) Mail Order
Pelayanan dilakukan melalui surat kiriman. Pelanggan
ditawarkan melalui pos dan barang akan dikirim melalui pos
juga.
Perencanaan Ruang Toko Retail
Shop Window
Disebut juga window display yang berfungsi sebagai tempat peragaan barang-barang yang
ditawarkan. Window display ditata semearik mungkin agar pengunjung berminat dan dapat
dilihat dari jauh serta jelas. Window display mengalami perubahan tergantung pada tema
barang yang ditawarkan atau barang-barang keluaran terbaru. Untuk itu, ada 3 jenis front of the
shop atau window display , yaitu:

Closed, yaitu jenis front of the shop yang sifatnya tertutup, dalam arti orang tidak bisa melihat
isi toko dari luar. Jenis ini cocok untuk toko perhiasan.

Semi transparent adalah jenis front of the shop yang bersifat terbuka. Orang bisa melihat
isi toko dari luar, tetapi tidak secara keseluruhan. Pandangan kita dibatasi oleh penataan window
display.

Transparant adalah jenis front of the shop yang bersifat terbuka, jadi orang bisa melihat isi
toko dari luar. Pandangan kita tidak dihalangi sama sekali.
Display
Untuk meletakkan merchandise di dalam toko, kita membutuhkan display agar merchandise itu
tersusun rapi dan mudah dijangkau oleh konsumen. Ada beberapa macam display yang dikenal
yaitu:

Open Display
Yaitu display yang bersifat terbuka, misalnya untuk bag shop. Tas-tas yang beraneka ragam
ukurannya disusun tanpa menggunakan rak khusus, tetapi tetap menciptakan suatu penataan
yang baik.

Island Display
Merupakan display yang letaknya di tengah-tengah toko. Barang-barang yang ingin ditampilkan
diletakkan ditengah-tengah, agar konsumen mudah untuk melihat-lihat.

Wall Display
Merupakan display yang menempel pada dinding toko, jadi barang-barang yang ingin
ditampilkan diletakkan pada sisi-sisi dinding. Misalnya pada shoes shop.
Accent Display
Yaitu display yang diperuntukkan untuk barang-barang baru, yang merupakan sesuatu yang
ingin ditonjolkan untuk menarik perhatian konsumen.

Close display
Jenis display ini tertutup, tidak terlihat jelas sehingga tidak dapat disentuh ataupun diganggu
oleh pengunjung. Biasanya untuk barang yang berukuran kecil dan mahal. Misal: vitrine,
show case, built-in.

Special display
Display yang dirancang khusus untuk produk yang tidak dapat disentuh, dipegang tanpa
pengawasan dan pelayanan dari pegawai toko. Sering disebut sebagai ‘point of purchase’
atau pusat visual merchandising.
Tipe dan Kategori Barang
a. Implus good (tertier)
Adalah barang yang merupakan kategori barang mewah. Tipe ini biasanya diletakkan di
bagian depan toko untuk menarik perhatian.

b. Convenience goods (sekunder)


Adalah barang diantara implus good dan demands good, barang tipe convenience good
berfungsi sebagai tambahan. Biasanya diletakkan di bagian tengah toko karena barang
tipe ini tidak harus idipenuhi.

c. Demands Good
Merupakan barang kebutuhan pokok manusia, maka barang tersebut biasanya diletakkan
di bagian belakang/ bagian paling jauh. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menarik
perhatian pengunjung.
Furniture
Jenis-jenis furniture pada toko, yaitu:

a. Vitrine
Lemari khusus sebagai tempat benda-benda yang membutuhkan penataan
khusus dan biasanya juga sebagai pajangan. Barang-barang pada vitrine tidak
bisa dijamah langsung oleh pengunjung. Contoh: toko emas, toko jam, optik,
dsb.

b. Counter
Furniture yang digunakan untuk sarana pelayanan antara customer dan pemilik
toko. Misalnya: meja kasir.

c. Cupboard
Furniture pada toko yang berbentuk lemari, ada yang tertutup dengan lapisan
kaca, ada juga yang tidak ditutup.
Customer Behaviour
Merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dari fungsi toko
itu sendiri sebagai tempat individu melakukan aktivitas yaitu perilaku
berbelanja. Hal-hal yang perlu diketahui dariperlikau konsumen
mencakup: segi usia, tingkat ekonomi, emosi dan aktivitasnya ketika
masuk ke dalam toko. Disini desainer diminta untuk menciptakan
suasana yang mendukung kebiasaan konsumen sehingga mereka
merasa senang, tertarik, betah, dan membeli barang di toko
tersebut.
Dasar-dasar Layout Toko (Store Layout)
Store layout direncanakan sesuai dengan program ruang yang biasanya disusun berdasarkan
observasi mengenai kebutuhan ruang. Tiap toko memiliki luas lantai yang berbeda, namun
yang terpenting adalah bagaimana melakukan pembagian antara selling, merchandise,
personnel dan customer area, yang memiliki fungsi yang berbeda:

• Selling space
adalah area untuk display merchandise, adanya interaksi antara penjual dan customer
demonstrasi dan lain sebagainya. Untuk retail dengan sistem self service, misalnya,
membutuhkan lebih banyak tempat untuk display barang-barang.

• Merchandise space
adalah area tempat penyimpanan stok barang. Toko sepatutradisional, sebagai contoh
membutuhkan banyak ruang untuk penyimpanan.

• Personnel space
merupakan area khusus bagi karyawan, biasanya dipergunakan untuk berganti pakaian, makan
dan rest room. Biasanya pemilik bisnis retail cenderung memberikan alokasi yang ketat karena
ruang yang ada sangat berharga.

• Customer space
merupakan area bagi pengunjung, area ini dapat meningkatkan mood berbelanja. Termasuk di
dalamnya adalah tempat duduk, lounge, dressing room, cafe, dan aisles.
Lay out toko
Lay-out toko biasanya diatur berdasarkan empat klasifikasi:

Pertama, penataan barang-barang dapat diatur secara fungsional atau functional product
grouping. Sebagai contoh toko perlengkapan baju pria dapat dibagi menjadi kaos, dasi, penjepit
dasi, pembersih sepatu, jaket dan celana panjang.

Kedua, penataan barang-barang berdasarkan motivasi pembelian produk atau purchase


motivation product groupings. Sebagai contoh, pada department store, lantai terbawah
biasanya dialokasikan untuk produk-produk yang membutuhkan keputusan pembelian yang
cepat. Untuk lantai yang lebih tinggi, dapat didisplay barang-barang yang proses keputusan
pembeliannya memerlukan waktu lebih lama.

Ketiga, market segment groupings, adalah pengaturan group berdasarkan segmentasi yang
dituju. Misalnya baju anak terpisah dengan baju wanita pada pengaturan layout department
store.

Keempat, storability product groupings, yaitu penyimpanan berdasarkan kebutuhan


penyimpanan. Misalnya pada lay out supermarket, terdapat pemisahan area untuk bahan
makanan dingin yang membutuhkan lemaripendingin dan barang- barang yang dapat disimpan
pada suhu normal.
Sirkulasi
a. Curved plan
Biasanya digunakan pada butik atau salon, dan tipe toko lain yang menjual pajangan eksklusif.
Curved plan menciptakan susana yang special dan mengundang bagi konsumen.

b. Varied plan
Diperuntukkan bagi produk yang membutuhkan stok barang yang diletakkan berdampingan.
Cirri varied plan ini adalah pengarahan ruang yang berfokus pada area khusus di bagian
belakang.

c. Straight plan
Bersifat ekonomis dan dapat diadaptasi pada berbagai tipe toko. Pola ini mendorong konsumen
agar menuju ke bagian belakang toko. Untuk melambatkan kecepatan melangkah dapat dibuat
kenaikan lantai.

4. Pathway plan

Dapat diaplikasikan pada jenis toko manapun, khususnya sesuia untuk toko dengan luas lebih
dari 5000 kaki pada suatu lantai. Perancangan ini mendorong pengunjung dari depan ke
belakang tanpa interupsi. Bentuk ini dapat diterapkan pada toko pakaian dimana pengunjung
tidak akan merasa kesulitan untuk menemukan jalam untuk kembali melalui barang dagangan
yang membingungkan.

5. Diagonal plan
d. Pathway plan
Dapat diaplikasikan pada jenis toko manapun, khususnya sesuia untuk toko dengan
luas lebih dari 5000 kaki pada suatu lantai. Perancangan ini mendorong pengunjung
dari depan ke belakang tanpa interupsi. Bentuk ini dapat diterapkan pada toko
pakaian dimana pengunjung tidak akan merasa kesulitan untuk menemukan jalam
untuk kembali melalui barang dagangan yang membingungkan.

e. Diagonal plan
Paling baik untuk self service store. Kasir dapat terletak di bagian tengah, dengan
pandangan yang dapat ditujukan ke seluruh area toko. Layout ini menarik dan
bersifat dinamis karena tidak berdasarkan garis lurus, mengakibatkan banyak gerak
dan sirkulasi.

f. Geometric plan
Pola layout ini menciptakan bentuk dan susunan yang diperoleh dari tempat
pajangan, rak-rak atau gondola. Geometric plan juga dapat mengakomodasi system
storage yang berdampingan secara rapi. Ceiling dan lantai dapat direndahkan atau
ditinggikan untuk menciptakan zona dan departemen.

Anda mungkin juga menyukai