Pertemuan 4 (Mebel II), Storage Sistem Pada Retail Space
Pertemuan 4 (Mebel II), Storage Sistem Pada Retail Space
Pertemuan 4 (Mebel II), Storage Sistem Pada Retail Space
b) Shopping center
Shopping center adalah toko yang berada dalam satu gedung dan memiliki area
parker sendiri.
c) Shopping arcade
Shopping arcade terdapat di hotel dan sifatnya lebih eksklusif, misalnya toko
perhiasan, butik, dll.
2.Jenis toko berdasarkan kuantitas barang yang dijual :
a) Penjualan grosiran (whole sale)
Penjualan barang dalam jumlah besar, dilakukan denagn cara memesan
dan biasanya diantar sampai tujuan.
b)Penjualan retail
Penjualan barang dalam jumlah kecil atau satuan, konsumen langsung
membeli barang di tempat dan biasanya tidak disertai dengan pengiriman.
3. Jenis toko berdsarkan keragaman barang yang diperjual-belikan:
a) Specialty shop
Toko yang hanya menjual barang yang sejenis saja, misal toko sepatu, toko kaset, toko
pakaian, toko buku dan lainnya.
b) Variety shop
Toko yang menjual berbagai jenis barang dagangan, misal supermarket, department store.
4. Jenis toko berdasarkan tingkat kebutuhan jenis barang yang
diperjual-belikan:
a) Convenience Store
Toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari.
b) Demand Store
Toko yang menjual barang-barang tertentu yang dibutuhkan konsumen.
c) Implus Store
Toko yang menjual barang-barang mewah seperti perhiasan.
5. Jenis Toko Berdasarkan Cara Pelayanan
a) Personal Service
Pelayanan khusus yang dilakukan perorangan kepada pelanggan yang cukup istimewa, sehingga
pelanggan dapat lebih mudah ,mendapatkan barang yang diinginkan. Biasanya harga barang
tersebut mahal dan eksklusif. Misalnya : toko perhiasan, showroom mobil.
b) Self Service
Pelayanan yang dilakukan sendiri oleh konsumen. Contohnya: supermarket, toko buku.
c) Assisted Service
Pelayanan yang dilakukan oleh pegawai-pegawai kepada pembeli. Pembeli yang didampingi dan
dibantu dalam mencari barang yang diinginkan. Contohnya: toko sepatu.
d) Mechanic
Penjualan barang dibantu dengan mesin otomatis atau alat mekanik dengan cara menerima
barang setelah memasukkan uang koin ke dalam mesin. Contohnya: mesin penjual minuman
kaleng.
e) Order System
Konsumen dapat membeli barang yang diinginkan melalui
telepon dan barang tersebut diantar ke tujuan dengan
tambahan ongkos kirim. Biasanya system ini diterapkan pada
restoran.
f) Mail Order
Pelayanan dilakukan melalui surat kiriman. Pelanggan
ditawarkan melalui pos dan barang akan dikirim melalui pos
juga.
Perencanaan Ruang Toko Retail
Shop Window
Disebut juga window display yang berfungsi sebagai tempat peragaan barang-barang yang
ditawarkan. Window display ditata semearik mungkin agar pengunjung berminat dan dapat
dilihat dari jauh serta jelas. Window display mengalami perubahan tergantung pada tema
barang yang ditawarkan atau barang-barang keluaran terbaru. Untuk itu, ada 3 jenis front of the
shop atau window display , yaitu:
Closed, yaitu jenis front of the shop yang sifatnya tertutup, dalam arti orang tidak bisa melihat
isi toko dari luar. Jenis ini cocok untuk toko perhiasan.
Semi transparent adalah jenis front of the shop yang bersifat terbuka. Orang bisa melihat
isi toko dari luar, tetapi tidak secara keseluruhan. Pandangan kita dibatasi oleh penataan window
display.
Transparant adalah jenis front of the shop yang bersifat terbuka, jadi orang bisa melihat isi
toko dari luar. Pandangan kita tidak dihalangi sama sekali.
Display
Untuk meletakkan merchandise di dalam toko, kita membutuhkan display agar merchandise itu
tersusun rapi dan mudah dijangkau oleh konsumen. Ada beberapa macam display yang dikenal
yaitu:
Open Display
Yaitu display yang bersifat terbuka, misalnya untuk bag shop. Tas-tas yang beraneka ragam
ukurannya disusun tanpa menggunakan rak khusus, tetapi tetap menciptakan suatu penataan
yang baik.
Island Display
Merupakan display yang letaknya di tengah-tengah toko. Barang-barang yang ingin ditampilkan
diletakkan ditengah-tengah, agar konsumen mudah untuk melihat-lihat.
Wall Display
Merupakan display yang menempel pada dinding toko, jadi barang-barang yang ingin
ditampilkan diletakkan pada sisi-sisi dinding. Misalnya pada shoes shop.
Accent Display
Yaitu display yang diperuntukkan untuk barang-barang baru, yang merupakan sesuatu yang
ingin ditonjolkan untuk menarik perhatian konsumen.
Close display
Jenis display ini tertutup, tidak terlihat jelas sehingga tidak dapat disentuh ataupun diganggu
oleh pengunjung. Biasanya untuk barang yang berukuran kecil dan mahal. Misal: vitrine,
show case, built-in.
Special display
Display yang dirancang khusus untuk produk yang tidak dapat disentuh, dipegang tanpa
pengawasan dan pelayanan dari pegawai toko. Sering disebut sebagai ‘point of purchase’
atau pusat visual merchandising.
Tipe dan Kategori Barang
a. Implus good (tertier)
Adalah barang yang merupakan kategori barang mewah. Tipe ini biasanya diletakkan di
bagian depan toko untuk menarik perhatian.
c. Demands Good
Merupakan barang kebutuhan pokok manusia, maka barang tersebut biasanya diletakkan
di bagian belakang/ bagian paling jauh. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menarik
perhatian pengunjung.
Furniture
Jenis-jenis furniture pada toko, yaitu:
a. Vitrine
Lemari khusus sebagai tempat benda-benda yang membutuhkan penataan
khusus dan biasanya juga sebagai pajangan. Barang-barang pada vitrine tidak
bisa dijamah langsung oleh pengunjung. Contoh: toko emas, toko jam, optik,
dsb.
b. Counter
Furniture yang digunakan untuk sarana pelayanan antara customer dan pemilik
toko. Misalnya: meja kasir.
c. Cupboard
Furniture pada toko yang berbentuk lemari, ada yang tertutup dengan lapisan
kaca, ada juga yang tidak ditutup.
Customer Behaviour
Merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dari fungsi toko
itu sendiri sebagai tempat individu melakukan aktivitas yaitu perilaku
berbelanja. Hal-hal yang perlu diketahui dariperlikau konsumen
mencakup: segi usia, tingkat ekonomi, emosi dan aktivitasnya ketika
masuk ke dalam toko. Disini desainer diminta untuk menciptakan
suasana yang mendukung kebiasaan konsumen sehingga mereka
merasa senang, tertarik, betah, dan membeli barang di toko
tersebut.
Dasar-dasar Layout Toko (Store Layout)
Store layout direncanakan sesuai dengan program ruang yang biasanya disusun berdasarkan
observasi mengenai kebutuhan ruang. Tiap toko memiliki luas lantai yang berbeda, namun
yang terpenting adalah bagaimana melakukan pembagian antara selling, merchandise,
personnel dan customer area, yang memiliki fungsi yang berbeda:
• Selling space
adalah area untuk display merchandise, adanya interaksi antara penjual dan customer
demonstrasi dan lain sebagainya. Untuk retail dengan sistem self service, misalnya,
membutuhkan lebih banyak tempat untuk display barang-barang.
• Merchandise space
adalah area tempat penyimpanan stok barang. Toko sepatutradisional, sebagai contoh
membutuhkan banyak ruang untuk penyimpanan.
• Personnel space
merupakan area khusus bagi karyawan, biasanya dipergunakan untuk berganti pakaian, makan
dan rest room. Biasanya pemilik bisnis retail cenderung memberikan alokasi yang ketat karena
ruang yang ada sangat berharga.
• Customer space
merupakan area bagi pengunjung, area ini dapat meningkatkan mood berbelanja. Termasuk di
dalamnya adalah tempat duduk, lounge, dressing room, cafe, dan aisles.
Lay out toko
Lay-out toko biasanya diatur berdasarkan empat klasifikasi:
Pertama, penataan barang-barang dapat diatur secara fungsional atau functional product
grouping. Sebagai contoh toko perlengkapan baju pria dapat dibagi menjadi kaos, dasi, penjepit
dasi, pembersih sepatu, jaket dan celana panjang.
Ketiga, market segment groupings, adalah pengaturan group berdasarkan segmentasi yang
dituju. Misalnya baju anak terpisah dengan baju wanita pada pengaturan layout department
store.
b. Varied plan
Diperuntukkan bagi produk yang membutuhkan stok barang yang diletakkan berdampingan.
Cirri varied plan ini adalah pengarahan ruang yang berfokus pada area khusus di bagian
belakang.
c. Straight plan
Bersifat ekonomis dan dapat diadaptasi pada berbagai tipe toko. Pola ini mendorong konsumen
agar menuju ke bagian belakang toko. Untuk melambatkan kecepatan melangkah dapat dibuat
kenaikan lantai.
4. Pathway plan
Dapat diaplikasikan pada jenis toko manapun, khususnya sesuia untuk toko dengan luas lebih
dari 5000 kaki pada suatu lantai. Perancangan ini mendorong pengunjung dari depan ke
belakang tanpa interupsi. Bentuk ini dapat diterapkan pada toko pakaian dimana pengunjung
tidak akan merasa kesulitan untuk menemukan jalam untuk kembali melalui barang dagangan
yang membingungkan.
5. Diagonal plan
d. Pathway plan
Dapat diaplikasikan pada jenis toko manapun, khususnya sesuia untuk toko dengan
luas lebih dari 5000 kaki pada suatu lantai. Perancangan ini mendorong pengunjung
dari depan ke belakang tanpa interupsi. Bentuk ini dapat diterapkan pada toko
pakaian dimana pengunjung tidak akan merasa kesulitan untuk menemukan jalam
untuk kembali melalui barang dagangan yang membingungkan.
e. Diagonal plan
Paling baik untuk self service store. Kasir dapat terletak di bagian tengah, dengan
pandangan yang dapat ditujukan ke seluruh area toko. Layout ini menarik dan
bersifat dinamis karena tidak berdasarkan garis lurus, mengakibatkan banyak gerak
dan sirkulasi.
f. Geometric plan
Pola layout ini menciptakan bentuk dan susunan yang diperoleh dari tempat
pajangan, rak-rak atau gondola. Geometric plan juga dapat mengakomodasi system
storage yang berdampingan secara rapi. Ceiling dan lantai dapat direndahkan atau
ditinggikan untuk menciptakan zona dan departemen.