Penentuan PH Secara Teoritis-1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PENENTUAN PH SECARA TEORITIS

Disusun Oleh:
Badru Salam (181010950063)
Aprizta Juliana Kurniawan (181010950065)
Konsep pH dan pOH
pH atau derajat keasaman digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau ke basaan yang
dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan
“keasaman” di sini adalah konsentrasi ion
hidrogen dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0
hingga 14.

Derajat atau tingkat keasaman larutan


bergantung pada konsentrasi H+ dalam
larutan. Semakin besar konsentrasi ion H+
makin asam larutan.
Sorensen (1868 – 1939), seorang ahli kimia dari
Denmark mengusulkan konsep pH untuk
menyatakan konsentrasi ion H+, yaitu sama dengan
negatif logaritma konsentrasi ion H+. Secara
sistematis diungkapkan dengan persamaan sebagai
berikut :
pH = - log [H+]
Analog dengan di atas, maka :

pOH = - log [OH-]


Sedangkan hubungan antara pH dan pOH adalah :
Kw = [H+] [OH-]
Kw = - log [H+] + - log [OH-]

Maka : pKw = pH + pOH


Pada temperatur kamar : pKw = pH + pOH = 14

Atas dasar pengertian ini, maka :


Netral: [H+] = 1,0 x 10-7 M atau PH = 7 dan [OH-] = 1,0 x 10-7 M atau PH = 7
Asam: [H+] > 1,0 x 10-7 M atau PH < 7 dan [OH-] < 1,0 x 10-7 M atau POH >7
Basa: [H+] < 1,0 x 10-7 M atau PH > 7 dan [OH-] > 1,0 x 10-7 atau POH < 7
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan beberapa
rumus sebagai berikut :

Jika [H+] = 1 x 10-n, maka pH = n


Jika [H+] = x x 10-n, maka pH = n - log x

Sebaliknya, jika pH = n, maka [H+] = 10-n


Contoh:

[H+ ] = 10-7 maka pH = 7


[H+ ] = 5 x 10-7 maka pH = 7 – log 5
Penghitungan pH
1. Asam kuat
Disebut asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini
mengion seluruhnya (α = 1). Untuk menyatakan
derajat keasamannya, dapat ditentukan langsung dari
konsentrasi asamnya dengan melihat valensinya.

Contoh asam kuat:


Asam Sulfat (H2SO4)
Asam Nitrat (HNO3)
Asam Klorida (HCl)
Asam Bromida (HBr)
Asam Iodida (HI)
Asam Perklorat (HClO4)
Rumus :
[H+] = x . [HA]
pH = - log [H+]
x = jumlah ion H+
[HA] = konsentrasi asam kuat
Contoh :
Hitung pH larutan dari 100 ml larutan 0.01 M HCl!
Jawab :
HCL → H+ + Cl-
[H+] = x . [HA]
= 1 x 0.01 M
= 10-2 M
pH = - log 10-2
pH = 2
2. Asam lemah
Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam
larutan ini tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, (0 <
α < 1). Penentuan besarnya derajat keasaman
tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi
asam lemahnya (seperti halnya asam kuat).

Yang termasuk contoh asam


lemah adalah :
Asam Asetat (CH3COOH)
Asam Format (HCOOH)
Asam Oksalat (H2C2O4 · 2H2O)
Asam Benzoat (C6H5COOH)
Penghitungan derajat keasaman dilakukan dengan menghitung konsentrasi
[H+] terlebih dahulu dengan rumus :

[H+] = √ Ka . [HA] pH = - log [H+]

Ket : Ka = tetapan ionisasi asam lemah


[HA] = konsentrasi asam lemah

Contoh :
Hitunglah pH dari 0,025 mol CH3COOH dalam 250 mL larutannya,
jika Ka =10-5 !
Jawab :
Molaritas = mol/v = 0,025/0,25 = 0.1
[H+] = √ Ka . [HA]
= √ 10-5 . 0,1
= √ 10-6
= 10-3 M
pH = - log 10-3
=3
Cat : Semakin besar konsentrasi ion H+, semakin kecil nilai pH. Larutan
dengan pH = 1 adalah 10 kali lebih asam dari larutan dengan pH = 2.
3. Basa kuat
Disebut basa kuat karena zat terlarut dalam
larutan ini mengion seluruhnya (α = 1). Pada
penentuan derajat keasaman dari larutan basa
terlebih dulu dihitung nilai pOH dari konsentrasi
basanya.

Contoh basa kuat :


NaOH
KOH
RbOH
CsOH
Ba(OH)2
Rumus :
[OH-] = x. [M(OH)] pOH = - log [OH-]

pH = 14 – pOH

pH larutan basa kuat dapat ditentukan dengan alur


sebagai berikut:
 Tentukan [OH-] berdasarkan perbandingan
koefisien
 Tentukan pOH dengan rumus pOH = -log [OH-]
 Tentukan pH berdasarkan pH = 14 – pOH
Hitung pH dari :
a. 100 mL larutan KOH 0,1 M !
b. Larutan Ca(OH)2 0,001 !

Jawab :
a. KOH → K+ + OH-
[OH-] = x. [M(OH)]
= 1 . 0,1 M = 10-1 M
pOH = - log 10-1
=1
pH = 14 – pOH
= 14 – 1 b. Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH-
= 13 [OH-] = x. [M(OH)]
= 2 . 0,001 = 2 x 10-3 M
pOH = - log 2 x 10-3
= 3 – log 2
pH = 14 - pOH
= 14 – (3-log 2)
= 11 + log 2
4. Basa lemah
Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam
larutan ini tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α
< 1). Penentuan besarnya konsentrasi OH- tidak
dapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa
lemahnya (seperti halnya basa kuat)

Adapun yang termasuk basa lemah adalah :


Ammonium Hidroksida atau NH4OH
Besi (II) Hidroksida atau Fe(OH)2
Besi (III) Hidroksida atau Fe(OH)3
Alumunium Hidroksida atau Al(OH)3
Perak Hidroksida atau AgOH
Rumus :

[OH-] = √Kb . [M(OH)]

pOH = - log [OH-] pH = 14 - pOH

Contoh:
Hitung pH dari larutan 500 mL amonia 0,1M (Kb= 4 x 10-5
Jawab:
NH4OH → NH4+ + OH-
[OH- ] = √Kb . [M(OH)]
= √ 4x 10-5 . 0,1
= √ 4 x 10-6
= 2 x 10-3 M
pOH = - log 2 x 10-3
= 3 – log 2
pH = 14 – pOH
= 14 – (3 - l0g 2)
= 11 + log 2
5. pH Larutan Penyangga
Larutan penyangga/ buffer adalah:
a. Campuran asam lemah dengan garam dari asam lemah tersebut.
Contoh:
- CH3COOH dengan CH3COONa
- H3PO4 dengan NaH2PO4

b. Campuran basa lemah dengan garam dari basa lemah tersebut.


Contoh:
- NH4OH dengan NH4Cl

Sifat larutan buffer:

- pH larutan tidak berubah jika diencerkan.


- pH larutan tidak berubah jika ditambahkan ke dalamnya sedikit asam atau
basa.
1. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran asam lemah dengan
garamnya (larutannya akan selalu mempunyai pH < 7) digunakan rumus:

[H+] = Ka. Ca/Cg


pH = pKa + log Ca/Cg

dimana:
Ca = konsentrasi asam lemah
Cg = konsentrasi garamnya
Ka = tetapan ionisasi asam lemah

Contoh:
Hitunglah pH larutan yang terdiri atas campuran 0.01 mol asam asetat dengan
0.1 mol natrium Asetat dalam 1 1iter larutan !
Ka bagi asam asetat = 10-5
Jawab:
Ca = 0.01 mol/liter = 10-2 M
Cg = 0.10 mol/liter = 10-1 M
pH= pKa + log Cg/Ca = -log 10-5 + log-1/log-2 = 5 + 1 = 6
2. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran basa lemah dengan garamnya
(larutannya akan selalu mempunyai pH > 7), digunakan rumus:
[OH-] = Kb . Cb/Cg
pOH = pKb + log Cg/Cb
dimana:
Cb = konsentrasi base lemah, Cg = konsentrasi garamnya
Kb = tetapan ionisasi basa lemah

Contoh:
Hitunglah pH campuran 1 liter larutan yang terdiri atas 0.2 mol NH4OH
dengan 0.1 mol HCl ! (Kb= 10-5)
Jawab:
NH4OH(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq) + H2O(l)
mol NH4OH yang bereaksi = mol HCl yang tersedia = 0.1 mol
mol NH4OH sisa = 0.2 - 0.1 = 0.1 mol
mol NH4Cl yang terbentuk = mol NH40H yang bereaksi = 0.1 mol
Karena basa lemahnya bersisa dan terbentuk garam (NH4Cl) maka campurannya
akan membentuk larutan buffer.
Cb (sisa) = 0.1 mol/liter = 10-1 M, Cg (yang terbentuk) = 0.1 mol/liter = 10-1 M
pOH = pKb + log Cg/Cb = -log 10-5 + log 10-1/10-1 = 5 + log 1 = 5
pH = 14 - p0H = 14 - 5 = 9

Anda mungkin juga menyukai