Referat Oma

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

REFERAT

OTITIS
MEDIA AKUT
Disusun Oleh:
ANNISA APRILIA ATHIRA
1102014029

Pembimbing:
dr. Erlina Julianti, Sp.THT-KL
OTITIS MEDIA AKUT
PENDAHULUAN
Infeksi akut (<3 minggu) yang
menyebabkan peradangan pada
ruang telinga tengah

Disebabkan oleh disfungsi tuba


eustachius menyebabkan tekanan
telinga tengah negative sehingga
terjadi pengumpulan cairan

Memiliki beberapa stadium


berdasarkan pada gambaran
membran timpani
ANATOMI
TELINGA

• Telinga dibagi atas


telinga luar, telinga
tengah, dan telinga
dalam
ANATOMI
TELINGA
MEMBRAN TIMPANI TUBA EUSTACHIUS
Pars flaccida
Posterior Fold
Anterior fold
Incus Short processus
of malleus

Umbo
Manubrium of
malleus
Annulus

Pars tensa Cone of light


ANATOMI
TELINGA

Perbedaan anatomi Tuba Eustachius pada anak dan dewasa


OTITIS MEDIA AKUT

Otitis media akut adalah infeksi akut (<3 minggu) yang menyebabkan
peradangan pada ruang telinga tengah, yang disebabkan oleh
organisme piogenik. Di sini, telinga tengah yang terlibat adalah ruang
telinga tengah, yaitu tuba eustachius, telinga tengah, attic, aditus,
antrum, dan sel udara mastoid

Otitis Media Akut lebih sering terjadi terutama pada bayi dan
anak-anak dari kelompok sosial ekonomi rendah. Biasanya,
penyakit ini mengikuti infeksi virus pada saluran pernapasan
bagian atas tetapi segera organisme piogenik menyerang
telinga tengah
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Serangan berulang pilek, infeksi saluran pernapasan atas dan demam
eksantematosa seperti campak, difteri atau batuk rejan.
2. Infeksi amandel dan kelenjar gondok.
3. Rinitis kronis dan sinusitis.
4. Alergi hidung.

ETIOLOGI 5. Tumor nasofaring, pengemasan hidung atau nasofaring untuk


epistaksis.
6. Langit-langit mulut sumbing.
OTITIS
ORGANISME PENYEBAB
MEDIA AKUT
Streptococcus pneumoniae (30%), Haemophilus
influenzae (20%) dan Moraxella catarrhalis (12%).
Organisme lain termasuk Streptococcus pyogenes,
Staphylococcus aureus dan kadang-kadang
Pseudomonas aeruginosa.
PATOGENESIS OTITIS
MEDIA AKUT

Melalui
liang telinga
luar
DAY 4

Melalui Melalui
saluran tuba
darah
eustachius
PATOGENESIS OMA
DISFUNGSI TUBA
PATOGENESIS OMA

Pendengaran
terganggu
Diawali Kongesti dan
Gangguan Aktivasi Terjadi efusi karena MT
dengan edema
akibat proses cairan ke dan tulang
infeksi sal. mukosa dan
obstruksi inflamasi dalam telinga pendengaran
nafas tuba
tuba kompleks tengah tidak dapat
atas/alergi eustachius
bergerak
bebas
Stadium Oklusi Stadium pre
Tuba supuratif
STADIUM
OMA
Stadium Stadium
Supuratif Resolusi

Stadium
Komplikasi
STADIUM OKLUSI
TUBA
Mukosa: hiperemis, edema

Menghalangi saluran tuba


eustachius

Tekanan intratimpani
negative Gejala:
nyeri telinga dan pendengaran
menurun
Penyerapan udara menurun
Tanda:
• Retraksi Membran Timpani
Retraksi membran timpani • Hilangnya Refleks Cone of light
• Tes Garpu tala: Tuli konduktif
STADIUM PRE-
SUPURATIF
Organisme piogenik
menginvasi cavum timpani

Terbentuk eksudat inflamasi


yang bersifat serosa
Gejala:
Nyeri telinga hebat sampai
mengganggu tidur dan bersifat
Membran timpani menjadi berenyut
padat
Tanda:
• Membran timpani memberikan
Pelebaran pembuluh darah di gambaran cartwheel
pinggiran membrane timpani • Hilangnya Refleks Cone of light
• Tes Garpu tala: Tuli konduktif
STADIUM SUPURATIF

Pembentukan nanah
di telinga tengah

Membran timpani Gejala:


Nyeri telinga yang sangat menyiksa, suhu
mulai terkompresi dan meningkat, dapat disertai muntah bahkan
iskemik kejang

Tanda:
• Membran timpani memberikan
Membran timpani gambaran bulging
tegang dan bulging • Hilangnya gambaran anatomis
• Pada X-ray mastoid ditemukan
kearah telinga luar gambaran aircell yang kabur akibat
sel eksudat
STADIUM RESOLUSI
(PERFORASI)
Membran timpani pecah

Mengeluarkan nanah ke liang telinga


luar

Gejala:
Penurunan gejala klinis Nyeri telinga menurun, demam menurun

Tanda:
Bila daya tahan tubuh baik resolusi • Liang telinga luar dapat keluar darah
dapat terjadi walaupun tanpa yang kemudian menjadi mukopurulen
pengobatan • Pada membrane timpani, perforasi
kecil yang biasanya terlihat di
Bila perforasi menetap dengan sekret kuadram amteroinferior pars temsa
keluar terus menerus atau hilang • Membran timpani mulai kembali ke
timbul -> OMSK
bentuk dan warna normal
STADIUM
KOMPLIKASI
Jika virulensi organisme tinggi
atau daya tahan pasien buruk

Resolusi tidak terjadi

Penyakit menyebar di luar batas


telinga tengah

Mastoiditis akut, abses otak,,


meningitis, kelumpuhan wajah
MANIFESTASI
KLINIS OMA

● Gejala klinis OMA tergantung pada stadium penyakit


dan usia pasien.
● OMA lebih sering terjadi pada anak-anak daripada
pada orang dewasa.
● Keluhan utama adalah rasa nyeri di dalam telinga,
demam, biasanya didahului dengan riwayat infeksi
saluran pernafasan
● Pada bayi dan anak kecil gejala khas OMA ialah suhu
tubuh tinggi hingga 39,5C (pada stadium supurasi),
anak gelisah dan sulit tidur, tiba-tiba menjerit waktu
tidut, kejang, dan kadang-kadang anak memegang
telinga
DIAGNOSIS OMA

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Imaging
• Dilakukan jika curiga
mastoiditis atau
komplikasi lain OMA
DIAGNOSIS OMA

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Laboratorium
• Ditemukan peningkatan leukosit pada hitung
darah

Tympanocentesis
• Dilakukan pada pasien immunocompromised
dan kecurigaan resisten
DIAGNOSIS OMA

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pemeriksaan
Timpanometri
• Dilakukan pada pasien yang
curiga ke arah otitis media
efusi
TATALAKSANA
STADIUM OKLUSI

Bertujuan untuk membuka tuba


eustachius
• Usia < 12 tahun: diberikan obat tetes hidung HCl efedrin 0,5%
dalam larutan fisiologis
• Usia > 12 tahun: larutan HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologis

Terapi infeksi
• Diberikan antibiotic jika penyebabnya kuman bukan virus atau
alergi
TATALAKSANA
STADIUM PRE-SUPURASI

Antibiotika
• Antibiotik golongan penisilin dan ampicillin
• Jika alergi pensilin dapat diberikan eritromisin
• Anak: Ampicillin 50 – 100 mg/kgBB per hari dibagi 4 dosis. Amoksisilin
40mg/kgBB dibagi 3 dosis

Obat tetes hidung

Analgetika

Miringotomi
• Jika membrane timpani sudah terlihat hiperemis difus
TATALAKSANA
STADIUM SUPURASI

Antibiotika

Obat tetes hidung

Analgetika

Miringotomi
• Jika membrane timpani sudah terlihat hiperemis difus
TATALAKSANA
STADIUM RESOLUSI
(PERFORASI)

Antibiotika
• Antibiotik golongan penisilin dan ampicillin
• Jika alergi pensilin dapat diberikan eritromisin
• Anak: Ampicillin 50 – 100 mg/kgBB per hari dibagi 4 dosis. Amoksisilin
40mg/kgBB dibagi 3 dosis

Obat Cuci Telinga

• H2O2 3% selama 3 – 5 hari


ALGORITMA TERAPI
OTITIS MEDIA AKUT
KOMPLIKASI OTITIS MEDIA
AKUT
EKSTRAKRANIAL

Mastoiditis Labirinitis Paralisis Nervus


Fasialis

INTRAKRANIAL

Meningitis Abses Otak Sigmoid Sinus


Thrombophlebitis
KESIMPULAN

Otitis media didefinisikan sebagai infeksi cairan telinga tengah


dan merupakan diagnosis pediatrik paling umum kedua di unit
gawatThis is the subtitle
darurat that makes
setelah it comprehensible
infeksi saluran pernapasan atas.

Otitis media didiagnosis secara klinis dengan


mempertimbangkan temuan objektif pada pemeriksaan fisik
yang dikombinasikan dengan tanda dan gejala yang muncul

Tanpa pengobatan yang tepat, cairan supuratif dari telinga


tengah dapat meluas ke lokasi anatomi yang berdekatan dan
mengakibatkan komplikasi seperti perforasi TM, mastoiditis,
labirinitis, petrositis, meningitis, abses otak, gangguan
pendengaran, trombosis sinus lateral dan kavernosa serta
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Pasha, R, Golub, Justin S. 2015. Otolaryngology Head & neck Surgery : Clinical Reference Guide. Fourth Edition. Plural Publishing Inc. San
Diego p. 372-373
Goldenberg, David 2018. Handbook of otolaryngology. – Head and neck surgery 2nd ed p. 104-2016
Puguh SN, HMS Wiyadi 2009. Anatomi dan fisiologi pendengaran perifer. Jurnal THT-KL.Vol.2,No.2, Mei – Agustus 2009, hlm 76 – 85
Soepardi EA, Iskandar, Bashiruddin, Restuti, Buku Ajar Ilmu Kesehatan : Telinga, Hidung, Tenggorokan Kepala Leher. Edisi keenam. Jakarta
FKUI, 2012.
Dhingra, PL, Dhingra Shruti. 2018 Disease of ear nose and throat head and neck surgery 7th ed. Elsevier. P. 303-314
Asmuni S, Anggraeni R, Hartanto WW, Djelantik B, et al. 2014. Otitis media in Indonesian Urban and Rural School Children. The Pediatric
Infections Disease Journal. 2014 May. Oct;33(10):1010-5.
Flint Paul W, Haughey Bruce H. 2015 Cumming’s otolaryngology 6th ed p. 3025-3052
Richard T. Miyamoto. 2019. Otitis media (acute), MSD Manual ear nose and throat disorder
Tympanic membrane retraction Di akses pada 10 Oktober 2019 http://www.entusa.com/Ear_Photos/20031103-retraction-pocket.jpg
Cartwheel Di akses pada 10 Oktober 2019 https://image.slidesharecdn.com/13-170108185016/95/13-acute-suppurative-otitis-media-kk-
6-638.jpg?cb=1483901449
Tympanic membrane bulging Di akses pada 10 Oktober 2019
https://img.medscapestatic.com/fullsize/migrated/455/529/iim455529.fig3.jpg
Tympanic membrane perforation Di akses pada 10 Oktober 2019 https://texasearcenter.com/wp-
content/uploads/2014/02/47cc33582b4f487c1004ea41a1d85499.jpg
KJ Lee’s Essential Otolaryngolory – Head & Neck Surgery (10th ed) Shoutern New England. 2012. p 309-313
Johnson Jonas T, Rosen A, Clarck Bailey’s Head & Neck Surgery Otolaryngology Vol 2. 5th edition. Lippincot William. 2014
Donaldson, et al, 2019 acute otitis media Medscape Journal
Amina Danishyar; John V. Ashurst. Acute Otitis Media Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 July 30

Anda mungkin juga menyukai