Askep Endometriosis

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN ENDOMETRIOSIS

By:
Phitaloka
Ayuningtias
175139002
PENDAHULUAN

• Endometriosis diperkirakan terjadi


pada 10-15 % wanita berusia 25-44
tahun, 25-50 % dapat menyebabkan
infertilitas
• Terjadinya infertilitas karena jaringan
endometrium yang tumbuh
menghalangi jalannya sel telur dari
ovarium ke uterus
DEFENISI
• Endometriosis merupakan suatu
kondisi yang dicerminkan dengan
keberadaan dan pertumbuhan jaringan
endometrium di luar uterus.
• Jaringan endometrium itu bisa tumbuh
di ovarium, tuba falopii, ligamen
pembentuk uterus, atau bisa juga
tumbuh di apendiks, colon, ureter dan
pelvis.
ETIOLOGI
• Penyebab pasti belum diketahui
• Teori yg mengemukakan penyebab
terjadinya endometriosis
 Teori menstruasi retrograd
 Teori sistem kekebalan
 Teori genetik
Teori menstruasi retrograd
• Sel-sel endometrium yang dilepaskan
pada saat menstruasi bergerak
mundur ke tuba falopii lalu masuk ke
dalam panggul atau perut dan tumbuh
di dalam rongga panggul atau perut
Teori sistem kekebalan
• Menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh
di daerah selain rahim
Teori genetik
• Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu
yang menyebabkan kepekaan yang tinggi
terhadap endometriosis.
• Endometriosis dapat diturunkan dan lebih
sering ditemukan pada keturunan pertama
(ibu, anak perempuan, saudara
perempuan)
FAKTOR RISIKO ENDOMETRIOSIS

• Wanita usia produktif (15-44 tahun)


• Wanita dengan siklus menstruasi yang
pendek
• Wanita yang ibu atau saudara
perempuannya menderita endometriosis
• Wanita yang mengalami menarche lebih
awal
• Wanita yang mengalami orgasme ketika
menstruasi
Cont…
• Spotting sebelum mentruasi
• Peningkatan jumlah estrogen dalam
darah
• Terpapar toksin dari lingkungan
PATOFISIOLOGI
• Siklus menstruasi wanita sangat dipengaruhi
oleh sistem endokrin
• Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon
estrogen yang merangsang sel-sel pada lapisan
endometrium untuk menebal dan meregang
(persiapan kehamilan)
• Bila tidak terjadi kehamilan lapisan endometrium
tersebut akan melepaskan diri dan meluruh
• Pada penderita endometriosis memberikan
respon yang sama terhadap hal ini.
• Bila pada wanita terjadi gangguan siklus haid
dapat mempengaruhi sistem hormonal tubuh
berupa respon gangguan sekresi hormon
progesteron dan estrogen yang
menyebabkan gangguan pertumbuhan sel
endometrium
• Sel endometrial ini dapat memasuki sistem
peredaran darah dan limpa sehingga sel
tersebut memiliki kesempatan untuk
mengikuti aliran tubuh dan menuju ke bagian
tubuh lainnya
• Bila terjadi penurunan kadar estrogen dan
progesteron sel endometrial akan menjadi
nekrotik sehingga bisa menyebabkan
perdarahan ringan di sekitar daerah pelvik
tetapi akan segera membaik dan kembali
dirangsang pada siklus mentruasi berikutnya
• Proses ini akan berlangsung terus menerus
sehingga menyebabkan pembentukan
jaringan parut dan penggumpalan darah
• Hal ini menyebabkan terjadinya adhesi di
sekitar dinding dan permukaan pelvik
(uterus, ovarium, tuba falopii)
• Sel endometrial yang tumbuh terdiri dari
fragmen endometrial yang dikeluarkan dari
infundibulum tuba falopii ke ovarium
sehingga menyebabkan endometriosis
• Adhesi yang terjadi di uterus menyebabkan
uterus mengalami retroversi
• Adhesi di tuba falopii menyebakan gerakan
spntan ujung-ujung fimbriae untuk
membawa ovum ke uterus menjadi
terhambat sehingga dapat menyebabkan
terjadinya infertilitas
MANIFESTASI KLINIS
• Nyeri pada abdomen bagian bawah dan
daerah panggul
• Menstruasi yang tidak teratur
• Infertilitas
• Dispareunia
• Pembengkakan abdomen
• Nyeri ketika buang air besar
• Perdarahan yg abnormal
(hipermenhorea, spotting sebelum haid)
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan panggul
• Laparoskopi
• Biopsi endometrium
• Sigmoidoskopi dan sitoskopi
• Trans vaginal sonography
PENGOBATAN
• Pengobatan Hormonal
Pengobatan hormaonal dimaksudkan untuk
menghentikan ovulasi, sehingga jaringan endometriosis
akan mengalami regresi dan mati. Obat-obatan ini
bersifat pseudo-pregnansi atau pseudo-menopause,
yang digunakan adalah derivarat testosteron,
progesteron, pil kontrasepsi kombinasi, GnRH
• Pembedahan
Bisa dilakukan secara laparoscopi atau laparotomi,
tergantung luasnya invasi endometriosis.
Syarat-syarat pembedahan
• Bercak jaringan endometrium lebih 3.8-5 cm
• Perlengketan di perut bagian bawah dan
panggul
• Jaringan endometrium menyumbat satu atau
dua tuba
• Menimbulkan nyeri yang hebat yang tidak dapat
diatasi dengan pengobatan
• Ovarektomi dan histerektomi dilakukan bila
pasien tidak menginginkan anak lagi
ASUHAN KEPERAWATAN
• Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pernah terpapar agen toksin berupa
pestisida, atau pernah ke daaerah
pengolahan katu dan produksi kertas,
serta terkena limbah pembakaran sampah
medis dan sampah perkotaan.
Riwayat kesehatan sekarang
- Dysmenore primer ataupun sekunder
- Nyeri saat latihan fisik
- Dispareunia
- Nyeri ovulasi
- Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri
menyebar ke dalam paha, dan nyeri pada
bagian abdomen bawah selama siklus
menstruasi.
- Nyeri akibat latihan fisik atau selama
dan setelah hubungan seksual
- Nyeri pada saat pemeriksaan dalam
oleh dokter
- Hipermenorea
- Menoragia
- Feces berdarah
- Nyeri sebelum, sesudah dan saat
defekasi.
- Konstipasi, diare, kolik
• Riwayat kesehatan keluarga
Memiliki ibu atau saudara perempuan
(terutama saudara kembar) yang
menderita endometriosis.
• Riwayat obstetri dan menstruasi
Mengalami hipermenorea, menoragia,
siklus menstruasi pendek, darah
menstruasi yang bewarna gelap yang
keluar sebelum menstruasi atau di akhir
menstruasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d gangguan
menstruasi, proses penjalaran penyakit.
b. Resiko gangguan harga diri b.d infertilitas
c. Resiko tinggi koping individu / keluarga tidak
efektif b.d efek fisiologis dan emosional
gangguan, kurang pengetahuan mengenai
penyebab penyakit.
d. Resiko tinggi gangguan citra tubuh b.d
gangguan menstruasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d gangguan menstruasi, proses penjalaran
penyakit.
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan selama …..x 24 jam nyeri klien akan
berkurang.
Kriteria evaluasi: klien mengatakan nyeri berkurang, klien tidak memegang
punggung, kepala atau daerah lainnya yang sakit, keringat berkurang.
Intervensi ;
• Pantau/ catat karakteristik nyeri ( respon verbal, non verbal, dan respon
hemodinamik) klien
R/ untuk mendapatkan indicator nyeri.
• Kaji lokasi nyeri dengan memantau lokasi yang ditunjuk oleh klien.
R/untuk mendapatkan sumber nyeri.
• Kaji intensitas nyeri dengan menggunakan skala 0-10.
R/ nyeri merupakan pengalaman subyektif klien dan metode skala
merupakan metodeh yang mudah serta terpercaya untuk menentukan
intensitas nyeri.
• Tunjukan sikap penerimaan respon nyeri klien dan akui nyeri yang klien
rasakan.
R/ ketidakpercayaan orang lain membuat klien tidak toleransi terhadap
nyeri sehingga klien merasakan nyeri semakin meningkat.
• Resiko gangguan harga diri berhubungan dengan infertile pada
endometriosis
 Berikan motivasi kepada pasien
R/; meningkatkan harga diri klien dan merasa di perhatikan.
 Bina hubungan saling percaya
R /: hubungan saling percaya memungkinkan klien terbuka pada
perawat dan sebagai dasar untuk intervensi selanjutnya.
 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang di miliki
R /: mengidentifikasi hal – hal positif yang masih di miliki klien.
1. Adanya pengurangan aktivitas pada saat
haid
2. Ada hubungannya gak dengan retrograd

Anda mungkin juga menyukai