Landasan Hukum Dalam Praktek
Landasan Hukum Dalam Praktek
Landasan Hukum Dalam Praktek
Praktek kebidanan merupakan inti dari berbagai kegiatan bidan dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan mutunya melalui:
Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
Pengembangan ilmu dan teknologi dalam kebidanan
Akreditasi
Sertifikasi
Registrasi
Uji kompetensi
Lisensi
Pengertian hukum
Hukum kesehatan adalah rangkaian peraturan per.UU dalam bidang kesehatan yang
mengatur tentang pelayanan medik dan sarana medik
Pokok-pokok perumusan hukum kesehatan mengandung :
a. WHO, keadaan yang meliputi kesehatan badan,jiwa dan sosial,bukan hanya
keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
b. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.
c. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki keterampilan dan pengetahuan dan kewenangan untuk
upaya kesehatan.
d. Menurut UU Kesehatan No.23 1992 adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan seseorang hidup produktif secara ekonomi dan sosial
Hak & Kewajiban Bidan
Hak Bidan
Kewajiban Pasien
Memberikan informasi yang lengkap dan tepat
Menghormati profesi bidan
Mentaati nasehat dan petunjuk pelayanan
Menghormati aturan dan pengaturan
Memenuhi semua kewajiban membayar biaya pelayanan
Menghormati dan memperhatikan kepentingan milik pasien lain dan petugas
kesehatan
Bertanggungjawab sendiri atas penolakan pengobatan
Tanggung Jawab Dan Tanggung Gugat Bidan Dalam Praktek Kebidanan
Dalam menjalankan kewenangan yang sesuai dengan landasan hukum maka
bidan bertanggung jawab atas pelayanan mandiri yang diberikan dan berupaya
secara optimal dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi atau janin.
Tuntutan hukum atau tanggung gugat bisa berupa:
1. Tuntutan pidana,terjadi karena dakwaan dilakukan kejahatan atau pelanggaraan
seperti yang diatur dalam KUH pidana.
2. Tuntutan perdata,dapat terjadi karena gugatan telah dilakukan:
-tindakan melawan hukum
-tindakan ingkar janji
3. Tuntutan administrasi, dapat terjadi:
-pelangaaran disiplin atau tata tertib yang tidak dapat dipidana atau dituntut
perdata
Tanggung Jawab Dalam Praktek Kebidanan
1.Tanggung jawab bidan terhadap klien dan masyarakatTanggung jawab bidan
terhadap tugasnya.
2.Tanggung jawab bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya.
3.Tanggung jawab bidan terhadap profesinya.
4.Tanggung jawab bidan terhadap pemerintah.
• Tanggung Gugat Dalam Praktek Kebidanan
Bidan termasuk tenaga kerja yang mempunyai peranan dan kedudukan yang
sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan Mempunyai Hak :
• Memperoleh perlindungan sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan
• Perlindungan untuk menjamin hak-hak dasar pekerja
• Menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi.
STANDAR PRAKTEK KEBIDANAN
Pengkajian Dokumentasi
Pengertian profesional:
• mempunyai keahlian sesuai dengan tugasnya
• mempunyai dasar ilmu yang diperoleh dari pendidikan,mempunyai standar
sebagai tolak ukur
• bangga akan profesinya,sehingga berusaha bekerja sebaik-baiknya,selalu berusaha
meningkatkan kemampuan profesinya
• diakui masyarakat dan negara serta mempunyai kode etik
Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang diberikankepada ibu dalam kurun waktu masa
reproduksi dan Bayi baru lahir.
Bidan Sebagai Profesi Memiliki Ciri-Ciri
TAP MPR
KEPUTUSAN PRESIDEN
Kesehatan keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang
hidup produktif secara ekonomi dan sosial
• Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup diluar
Rahim Yaitu sebelum 20 mg .
• Aborsi juga berarti penghentian kehamilan setelah ovum yang telah dibuahi dalam
rahim sebelum usia janin 20 mg
Macam-macam aborsi
-Abortus spontaneus: abortus yang terjadi tanpa sengaja
-Abortus Provocatus: yang dilakukan dengan sengaja atau dibuat.
Abortus provocatus therapetica
Abortus provocatus Kriminalis
lanjutan.....
Dasar Hukum Abortus HP Bab XIX ttg Kejahatan terhadap Nyawa Orang, KUHP
pasal 299
KUHP pasa347
Bila dengan sengaja menggugurkan sehingga menyebabkan kematian dihukum
sampai 15 tahun penjara
KUHP pasal 348
Sengaja menggugurkan dan atas persetujuan pasien maka dihukum maksimal 7
tahun
KUHP pasal 349
Seorang dokter,bidan dan apoteker membantu kejahatan tersebut, dapat dicabut
haknya
UU tentang Bayi Tabung
Bayi Tabung adalah upaya jalan pintas untuk mempertemukan sel sperma dng sel
telur diluar tubuh ,Setelah terjadi konsepsi hasil tersebut dimasukkan kembali
kedalam rahim ibu
Status bayi tabung ada 3 macam :
• Inseminasi buatan dengan sperma suami
• Inseminasi buatan dengansperma donor
• Inseminasi buatan dengan model titipan
lanjutan....
Adopsi adalah suatu proses penerimaan seorang anak dari seseorang /lembaga
organisasi ketangan orang lain secara sah diatur dalam peraturan perundangan
Adopsi juga memasukkkan anak yang diketahui sebagai anak orng lain kedalam
keluarganya dengan status fungsi sama dengan anak kandung.
Adopsi dikenal dalam seluruh sistem hukum adat di Indonesia
Pengaturan tentang pengangkatan anak diatur antara lain di KUH Perdata, UU No
2 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, PP no 54 tahun 2007
Pengaturan tehnisnya banyak tersebar di Surat Edaran Mahkamah Agung
Aspek Hukum Adopsi
Pasangan suami istri yang tidak mempunyai anak atau yang memutuskan untuk
tidak mempunyai anak dapat mengajukan permohonan pengesahan atau
pengangkatan anak. Demikian juga bagi mereka yang memutuskan untuk tidak
menikah atau tidak terikat dalam perkawinan.
• Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan adopsi :
a. Pihak yang mengajukan adopsi
b. Hukum Adat
c. Hukum Islam
d. Peraturan Per-Undang-undangan