Landasan Hukum Dalam Praktek

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

Landasan Hukum Dalam Praktek

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2

ANISSA PUTRI INTAN GUSTRI FADILLAH

MIKE PELIA MALASARI SEPTIA FEBYANA

DOSEN PENGAMPU : PRASETYA NINGSIH


Aspek Hukum Dalam Praktik Kebidanan

Praktek kebidanan merupakan inti dari berbagai kegiatan bidan dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan mutunya melalui:
 Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
 Pengembangan ilmu dan teknologi dalam kebidanan
 Akreditasi
 Sertifikasi
 Registrasi
 Uji kompetensi
 Lisensi
Pengertian hukum

Keseluruhan kumpulan peraturan-peratuan atau kaidah-kaidah dalam suatu


kehidupan bersama.
Peraturan yang ditulis secara sistematis disusun dalam kitab uandang undang.
Mengatur tingkah laku manusia secara lahiriah saja.
Hukum merupakan aspek legalitas dari suatu tingkah laku, jika seseorang
melanggar akan mendapatkan hukuman yang tertulis pada undang-undang.
ASPEK-ASPEK HUKUM PRAKTEK KEBIDANAN
Pada peraturan pemerintah No.32 tahun 1996
1. tenaga kesehatan sarjana yaitu dokter, dokter gigi, apoteker,sarjana lain dalam
bidang kesehatan
2. tenaga kesehatan sarjana muda menengah dan rendah seperti bidan, apoteker,
perawat.
Pelayanan bidan yang terkait dengan aspek hukum :
1. tindakan kesehatan administrasi meliputi ; pendidikan formal,SIB,SIPB
Informconsent
2. tindakan kesehatan diagnostik meliputi:jaminan kerahasiaan ,mutu pelayanan
3. tindakan kesehatan terapi meliputi: SPK, Standar Profesi.
Peraturan & Per.UU Yang Melandasi Tugas, Fungsi, Dan Praktik Bidan

Hukum kesehatan adalah rangkaian peraturan per.UU dalam bidang kesehatan yang
mengatur tentang pelayanan medik dan sarana medik
Pokok-pokok perumusan hukum kesehatan mengandung :
a. WHO, keadaan yang meliputi kesehatan badan,jiwa dan sosial,bukan hanya
keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
b. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.
c. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki keterampilan dan pengetahuan dan kewenangan untuk
upaya kesehatan.
d. Menurut UU Kesehatan No.23 1992 adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan seseorang hidup produktif secara ekonomi dan sosial
Hak & Kewajiban Bidan

Hak Bidan

 Mendapat perlindungan Hukumdalam menjalankan tugas sesuai profesi


 Bekerja menurut standar Profesi
 Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundangan,profesi,etik dan hati nurani
 Mendapat informasi lengkap dari pasien yang dirawatnya
 Mendapat imbalan jasa profesi yang diberikan
Hak & Kewajiban Pasien
Hak Pasien
 Hak mendapatkan informasi secukupnya
 Hak memberi persetujuan (informed consent)
 Hak atas rahasia medis
 Hak atas pendapat kedua
 Hak untuk menolak pemeriksaan dan pengobatan
 Hak untuk memperoleh perlindungan hukum
 Hak untuk mengetahui biaya pemeriksaan
Hak & Kewajiban Pasien

Kewajiban Pasien
 Memberikan informasi yang lengkap dan tepat
 Menghormati profesi bidan
 Mentaati nasehat dan petunjuk pelayanan
 Menghormati aturan dan pengaturan
 Memenuhi semua kewajiban membayar biaya pelayanan
 Menghormati dan memperhatikan kepentingan milik pasien lain dan petugas
kesehatan
 Bertanggungjawab sendiri atas penolakan pengobatan
Tanggung Jawab Dan Tanggung Gugat Bidan Dalam Praktek Kebidanan
Dalam menjalankan kewenangan yang sesuai dengan landasan hukum maka
bidan bertanggung jawab atas pelayanan mandiri yang diberikan dan berupaya
secara optimal dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi atau janin.
Tuntutan hukum atau tanggung gugat bisa berupa:
1. Tuntutan pidana,terjadi karena dakwaan dilakukan kejahatan atau pelanggaraan
seperti yang diatur dalam KUH pidana.
2. Tuntutan perdata,dapat terjadi karena gugatan telah dilakukan:
-tindakan melawan hukum
-tindakan ingkar janji
3. Tuntutan administrasi, dapat terjadi:
-pelangaaran disiplin atau tata tertib yang tidak dapat dipidana atau dituntut
perdata
Tanggung Jawab Dalam Praktek Kebidanan
1.Tanggung jawab bidan terhadap klien dan masyarakatTanggung jawab bidan
terhadap tugasnya.
2.Tanggung jawab bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya.
3.Tanggung jawab bidan terhadap profesinya.
4.Tanggung jawab bidan terhadap pemerintah.
• Tanggung Gugat Dalam Praktek Kebidanan

Keputusan yang diambil merugikan pasien


• 1.Mal praktek/ lalai :
• Gagal melakukan tugas.
• Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar.
• Melakukan kegiatan yang mencederai klien.
• Klien cedera karena kegagalan melaksanakan tugas.
• Mal praktek terjadi karena : ceroboh, lupa dan gagal mengkomunikasikan.
UU tentang ketenaga-kerjaan No.13 tahun 2003

Bidan termasuk tenaga kerja yang mempunyai peranan dan kedudukan yang
sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan Mempunyai Hak :
• Memperoleh perlindungan sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan
• Perlindungan untuk menjamin hak-hak dasar pekerja
• Menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi.
STANDAR PRAKTEK KEBIDANAN

Metode Asuhan Kebidanan Evaluasi

Pengkajian Dokumentasi

Diagnosa Kebidanan Partisipasi Klien

Rencana Asuhan Tindakan Pengawasan


STANDART PROFESI BIDAN

Pengertian profesional:
• mempunyai keahlian sesuai dengan tugasnya
• mempunyai dasar ilmu yang diperoleh dari pendidikan,mempunyai standar
sebagai tolak ukur
• bangga akan profesinya,sehingga berusaha bekerja sebaik-baiknya,selalu berusaha
meningkatkan kemampuan profesinya
• diakui masyarakat dan negara serta mempunyai kode etik
Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang diberikankepada ibu dalam kurun waktu masa
reproduksi dan Bayi baru lahir.
Bidan Sebagai Profesi Memiliki Ciri-Ciri

1. Mengembangkan pelayanan yang unik


2. Anggota dipersiapkan melalui program pendidikan yang ditujukan dengan
maksud profesi yang bersangkutan
3. Memiliki serangkaian ilmiah
4. Menjalankan tugas profesinya sesuai kode etik
5. Anggotanya bebas mengambil keputusan dalam menjalankan profesinya
6. Berhak menerima imbalan jasa
7. Memiliki organisasi profesi
PERAN DAN FUNGSI BIDAN

1. Peran sebagai pelaksana 3. Peran sebagai pengelola


• tugas mandiri • mengembangkan pelayanan dasar
• tugas kolaborasi atau kerjasama ,untuk individu,kelompok,masyarakat
• tugas ketergantungan atau merujuk • berpatisipasi dalam tim kesehatan
2. Peran sebagai pendidik lintas sektoral diwilayah kerja
• kepada individu,keluarga dan 4. Peran sebagai peneliti
masyarakat melakukan penelitian terapan baik
• kepada kader dan siswa, dukun secara perseorangan maupun tim
Legislasi Pelayanan Kebidanan
Legislasi adalah proses pembuatan UU atau penyempurnaan perangkat hukum
yang sudah ada melalui serangkaian sertifikasi (pengaturan kompetensi),
registrasi (pengaturan kemenangan)dan lisensi (pengaturan penyelenggaraan
kewenangan).
a. Menjamin perlindungan pada masyarakat pengguna jasa profesi dan profesi
sendiri.
b. Legislasi sangat berperan dalam pemberian pelayanan profesional.
c. Mempertahankan kualitas pelayanan.
d. Memberikan kewenangan.
e. Meningkatkan profesionalisme.
Peraturan Perundangan

Urutan tingkat kekuatan kewenangan hukum dalam TAP MPRS


UUD 1945

TAP MPR

UUD DAN PERTAURAN PEMERINTAH PENGGANTI UU

KEPUTUSAN PRESIDEN

PERATURAN, KEPUTUSAN DAN PETUNJUK PELAKSANAAN


LAINNYA :misal Keputusan Mentri
Beberapa Dasar Dalam Otonomi Kebidanan

Kepmenkes 900/Menkes/SK/VII/2002, tentang registrasi dan praktik bidan


Standar pelayanan kebidanan
UU kesehatan No.23 1992 tentang kesehatan
Kepmenkes 1277/Menkes/SK/XI2001, tentang organisasi dan tata kerja Depkes
UU No.22/1999, tentang otonomi daerah
UU No.13/2003, tentang ketenagakerjaan
UU tentang aborsi, adopsi, bayi tabung dan transplatasi
 KEPMENKES No 900/MENKES/sk/ VII/2002, tentang registrasi dan
Praktik Bidan
• Berdasarkan Kepmenkes no. 900 th • Jika Bidan memberikan Pelayanan
2002 pasal Bab IV pasal 14 diluar kewenangan bisa dikenai sangsi
• Pelayanan yang diberikan bidan hukum
meliputi
• Pelayanan kebibanan.
• Pelayanan KB
• Pelayanan kesehatan
 Undang-Undang No 23 tahun 1992

Kesehatan keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang
hidup produktif secara ekonomi dan sosial

Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan Hukum dalam melaksanakan


tugasnya sesuai dengan Profesinya
Dalam melakukan kewajibannya harus memenuhi standar Profesi dan
menghormati hak pasien
UU no 23 1992 tentang kesehatan salah satunya menyebutkan tentang tugas dan
tanggung jawab tenaga kesehatan
lanjutan....

Pasal 6,7,8 menyebutkan tugas • Upaya kesehatan yang diselengarakan


pemerintah adalah: untuk derajat kesehatan yang optimal
• Mengatur,membina, dan mengawasi dengan pendekatan pemeliharaan,
penyelenggaraan kesehatan peningkatan kesehatan (promotif)
• Menyelenggarakan upaya kesehatan pencegahan(preventif),penyembuhan(
yang merata oleh masyarakat kuratif) dan pemulihan
kesehatan(rehabilitatif) yang
Pasal 9 UU no 23 tahun 1992 diselenggarakan secara menyeluruh
• Pemerintah bertanggung jawab untuk terpadu dan berkesinambungan
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
Undang –undang Aborsi

• Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup diluar
Rahim Yaitu sebelum 20 mg .
• Aborsi juga berarti penghentian kehamilan setelah ovum yang telah dibuahi dalam
rahim sebelum usia janin 20 mg
Macam-macam aborsi
-Abortus spontaneus: abortus yang terjadi tanpa sengaja
-Abortus Provocatus: yang dilakukan dengan sengaja atau dibuat.
Abortus provocatus therapetica
Abortus provocatus Kriminalis
lanjutan.....
Dasar Hukum Abortus HP Bab XIX ttg Kejahatan terhadap Nyawa Orang, KUHP
pasal 299

Ayat 1 : Memberi harapan dan digugurkan dihukum 4 tahun penjara


Ayat 2 :Mengambil keuntungan dari pengguguran Hukuman 4 thn penjara tambah
sepertiganya
Ayat 3 : Menggugurkan kandungan orang menjadi suatu perofesi dicabut haknya dan
dipenjara
lanjutan....

KUHP pasal 322

Ayat 2 :Pengguguran dikerjakan hanya


orang tertentu tergantung pada
pengaduan
KUHP pasal 436
Seorang wanita yang dengan sengaja
menggugurkan kandungannya dihukum
4 tahun penjara
lanjutan....

KUHP pasa347
Bila dengan sengaja menggugurkan sehingga menyebabkan kematian dihukum
sampai 15 tahun penjara
KUHP pasal 348
Sengaja menggugurkan dan atas persetujuan pasien maka dihukum maksimal 7
tahun
KUHP pasal 349
Seorang dokter,bidan dan apoteker membantu kejahatan tersebut, dapat dicabut
haknya
UU tentang Bayi Tabung

Bayi Tabung adalah upaya jalan pintas untuk mempertemukan sel sperma dng sel
telur diluar tubuh ,Setelah terjadi konsepsi hasil tersebut dimasukkan kembali
kedalam rahim ibu
Status bayi tabung ada 3 macam :
• Inseminasi buatan dengan sperma suami
• Inseminasi buatan dengansperma donor
• Inseminasi buatan dengan model titipan
lanjutan....

Dasar hukum bayi tabung UU Kesehatan no.23 th 1992


• Pasal 16 ayat 1 :Kehamilan diluar gara alami sbg upaya terakhir untuk Pasutri
mendapat keturunan
• pasutri yang sah
• Dilakukan oleh tenaga yang mempunyai keahlian
• Pada sarana kesehatan tertentu
UU ttg Adopsis

 Adopsi adalah suatu proses penerimaan seorang anak dari seseorang /lembaga
organisasi ketangan orang lain secara sah diatur dalam peraturan perundangan
 Adopsi juga memasukkkan anak yang diketahui sebagai anak orng lain kedalam
keluarganya dengan status fungsi sama dengan anak kandung.
 Adopsi dikenal dalam seluruh sistem hukum adat di Indonesia
Pengaturan tentang pengangkatan anak diatur antara lain di KUH Perdata, UU No
2 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, PP no 54 tahun 2007
Pengaturan tehnisnya banyak tersebar di Surat Edaran Mahkamah Agung
Aspek Hukum Adopsi

Pasangan suami istri yang tidak mempunyai anak atau yang memutuskan untuk
tidak mempunyai anak dapat mengajukan permohonan pengesahan atau
pengangkatan anak. Demikian juga bagi mereka yang memutuskan untuk tidak
menikah atau tidak terikat dalam perkawinan.
• Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan adopsi :
a. Pihak yang mengajukan adopsi
b. Hukum Adat
c. Hukum Islam
d. Peraturan Per-Undang-undangan

Anda mungkin juga menyukai