Perikanan Dan Agrowisata (Pengembangan Wisata Bahari)

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 51

PERIKANAN DAN AGROWISATA

(PENGEMBANGAN WISATA BAHARI)


PERMASALAHAN
 Ekosistem terumbu karang dan mangrove
(bakau) serta biota laut di wilayah pesisir
umumnya sudah rusak/terancam punah
akibat pemanfatan yang tidak bertanggung
jawab (penebangan pohon mangrove,
pencurian dan peledakan bom di ekosistem
terumbu karang), reklamasi pantai dan
pembuangan limbah.
 Belum ada zonasi kawasan pesisir dan laut
secara terpadu sehingga pemanfaatannya
masih tumpang tindih.
 Belum ada tata ruang laut yang spesifik
memasukkan Wisata Bahari sebagai
bagian dari pola pemanfaatan ruang
 Secara umum belum ditetapkannya zonasi
yang secara tegas menunjukkan lokasi
untuk pemanfaatan wisata bahari
 Pengembangan wisata masih belum
sepenuhnya dapat dinikmati oleh
masyarakat lokal di lingkungannya.
 PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI
BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
 Menyeimbangkan antara pemanfaatan
wilayah pesisir untuk kegiatan wisata
dengan prinsip pengelolaan yang
berwawasan lingkungan dan
pemberdayaan masyarakat lokal


PARADIGMA EKOWISATA BAHARI
BERBASIS MASYARAKAT

 Wisata bahari harus semakin


berorientasi/berwawasan lingkungan
 Mendorong pada upaya konservasi
serta pemanfaatan tata ruang serta
zonasi kawasan
 Memberikan manfaat ekologi, sosial
dan ekonomi secara langsung pada
masyarakat lokal
POTENSI WISATA BAHARI
 Wilayah pesisir mempunyai kekayaan dan
keragaman yang tinggi dalam bentuk
alam, keragaman ekosistem, jenis biota,
struktur adat dan budaya
 Wisata bahari adalah wisata utama di
masa depan, karena Indonesia adalah
negara kepulauan dengan panjang pantai
terpanjang ke 2 di dunia
 Terjadi perubahan
budaya global,
kegiatan wisata
menjadi bagian
penting dari kehidupan
manusia
 Pembangunan
pariwisata bahari akan
menjadi penting bagi
Indonesia di masa
mendatang
 Wisata bahari termasuk jenis wisata yang
bersifat spesifik dengan target pasar tertentu
yaitu orang yang sadar akan lingkungan dan
tertarik untuk mengamati atau mempunyai
minat khusus untuk meneliti sumberdaya alam
dan hayati bahari.
 Pantai indah bersih, ke aneka ragaman hayati
yang kaya dan ekosistim lautnya yang terjaga
serta kekhas seni budaya masyarakat setempat
menjadi daya tarik wisata bahari.
PRINSIP EKOWISATA BAHARI
 Wisata bahari termasuk jasa lingkungan pesisir
dan laut
 Termasuk dalam kegiatan “clean industry”
kekuatannya terletak pada mutu lingkungan
kawasan
 Zonasi kawasan menjadi penting agar sumberdaya
lingkungan tidak mengalami degradasi akibat
beragam kegiatan yang dilakukan di kawasan
tersebut
 Ada beberapa kegiatan khusus (snorkling, diving,
surfing) yang memerlukan zonasi khusus karena
hanya dimungkinkan apabila kualitas lingkungan
perairannya (terumbu karang, keragaman hayati)
baik
BEBERAPA TIPE WISATA
 Ecotourism : adalah wisata yang berorientasi pada
lingkungan untuk menjembatani kepentingan industri
kepariwisataan dan perlindungan terhadap wisata
alam/lingkungan
 Cultur tourism atau wisata budaya : merupakan wisata
dengan kekayaan budaya sebagai obyek wisata
 Nature tourism atau wisata alam yang ditujukan pada
pengalaman terhadap kondisi alam atau daya tarik
panoramanya.
 Wisata minat khusus : merupakan wisata dengan tujuan
khusus untuk mempelajari, berinteraksi dan berrtisipasi
dalam bentuk pengalaman aktif dengan obyek yang
dikunjungi di tempat wisata.
EKOWISATA
Pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisli untuk
melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain.

Rekreasi Alam Atau Wisata Alam merupakan salah satu bagian dari
kebutuhan hidup manusia yang khas dipenuhi untuk memberikan
keseimbangan, keserasian, ketenengan dan kegairahan hidup, dimana
rekreasi alam atau wisata alam adalah salah satu bentuk pemanfaatan
sumberdaya alam yang berlandaskan atas prinsip kelestarian alam.

Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama


dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.

Ekowisata adalah perjalanan wisata alam yang bertanggung jawab dengan


cara mengonservasi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
lokal
WISATA BAHARI DI KAWASAN
KONSERVASI
 Pengusahaan wisata bahari dilaksanakan dengan azas
konservasi sumberdaya alam hayati dan ekositemnya
 Pengembangan wisata bahari dilakukan di kawasan di
zona pemanfatan kawasan konservasi
 Luas kawasan yang digunakan untuk pembangunan
sarana dan prasarana wisata bahari maksimum 10 %
dari luas zona pemanfaatan kawasan konservasi
 Pengembangan wisata bahari dilaksanakan dengan tidak
mengubah bentang alam yang ada.
 Sarana dan prasarana wisata bahari dibangun dengan
gaya arsitektur budaya setempat.
 Pengusahaan wisata bahari tidak memberikan hak
pemilikan dan penguasaan atas kawasan konservasi
JENIS AKTIVITAS WISATA BAHARI DI
KAWASAN KONSERVASI
 Memancing (sport fishing)
 Menyelam (diving dan snorkeling)
 Rekreasi laut
 Selancar (surfing)
 Selancar angin (win surfing)
 Foto hunting
 Fotografi bawah air
 Bird watching
Diving
Pengembangan Wisata bahari
Untuk kesejahteraan
Masyarakat Pesisir di Jawa
Timur
.Potensi Wisata Bahari yang
dimiliki Jawa Timur
 Wilayah pesisir dan pulau pulau kecil di Jawa Timur
mempunyai kekayaan dan keragaman yang tinggi dalam
bentuk alam, keragaman ekosistem, jenis biota, struktur
adat dan budaya yang dapat dikembangkan untuk
pengembangan wisata bahari.
 Wilayah pesisir dan pulau pulau kecil di Jawa Timur
mempunyai kekayaan dan keragaman yang tinggi dalam
bentuk alam, keragaman ekosistem, jenis biota, struktur
adat dan budaya yang dapat dikembangkan untuk
pengembangan wisata bahari. Obyek-obyek wisata
tersebut dapat dikembangkan untuk menarik para turis
baik domestik maupun mancanegara. Potensi wisata
bahari yang dimiliki Jawa Timur dapat memberikan
sumbangan yang sangat berarti bagi peningkatan
perekonomian masyarakat apabila dikelola dengan baik.
 Jumlah lokasi wisata bahari di Jawa Timur sebanyak
52 lokasi, sebagian masih belum dikembangkan
secara optimal. Sebagian berada di pulau pulau kecil,
contohnya wisata bahari di pulau Bawean, Pulau
Sempu (Kab. Malang), pulau Gili Ketapang
(Probolinggo) dan pulau-pulau kecil di perairan
Sumenep yang memiliki pantai jernih, indah dan
berpasir putih yang memungkinkan dapat
dikembangkan menjadi kawasan wisata yang menarik
untuk aktivitas diving, surfing, snorkeling, fishing dan
lain lain.
 Industriwisata bahari di pantai Kenjeran
(kota Surabaya), Wisata Bahari Tanjung
Kodok (Lamongan), pantai Bentar
(Probolinggo) dan pantai pasir putih di
Situbondo, juga menjadi alternatif tujuan
wisata bagi masyarakat perkotaan yang ingin
mencari hiburan di pantai, karena telah
diperlengkapi dengan infrastruktur yang
cukup lengkap untuk melakukan
berbagaimacam aktivitas untuk hiburan.
 bentuk pulau-pulau kecil yang unik juga
merupakan kawasan suaka wisata yang
menarik minat untu melakukan penelitian
terhadap flora dan fauna yang dilindungi di
pulau ini. Pantai Plengkung di kabupaten
Banyuwangi merupakan sorga bagi para
peselancar dunia karena ombaknya dianggap
terbaik di dunia untuk aktifitas surfing.
Demikian juga pantai Sukamade terkenal
dengan obyek wisata pelestarian penyu
spesies langka.
Pengembangan Potensi Wisata
bahari di Jawa Timur

 Wisata bahari di Jawa Timur dikembangkan


untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa
Timur, cara-cara pengelolaannya dengan
memperhatikan aspek lingkungan, sosial/kultural
dan tidak merusak sumberdaya serta dapat
menciptakan partisipasi dari masyarakat lokal.


 Pengembangan wisata bahari harus dikelola dengan
hati-hati dengan memperhatikan bahwa sumberdaya
yang dimiliki oleh suatu wilayah bersifat terbatas, oleh
karena itu dalam pengelolaannya harus melibatkan
keterpaduan dan kerjasama yang baik, antara berbagai
pihak yang terkait seperti pemerintah, LSM, pengusaha
dan masyarakat lokal,
 Pengembangan wisata bahari harus mempromosikan
pentingnya moral dan etika tentang tanggung jawab dan
perilaku terhadap alam dan budaya masyarakat
sekitar/lokal, yang harus ditaati oleh semua pihak.

 Pengembangan wisata bahari harus
memikirkan tentang keuntungan jangka
panjang dari pemanfaatan sumberdaya
alam dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat lokal dan sektor usaha mikro,
kecil dan menengah.
 Pengembangan wisata bahari dilaksanakan untuk dapat
meningkatkan pengetahuan dan pendidikan bagi semua
pihak, yaitu masyarakat lokal, pemerintah, LSM, Industri
dan pengunjung sehingga mreka dapat mencintai dan
memelihara lingkungan bahari dan kekayaan
sumberdayanya
 Pengembangan wisata bahari harus dikelola dengan
hati-hati dengan memperhatikan bahwa sumberdaya
yang dimiliki oleh suatu wilayah bersifat terbatas, oleh
karena itu dalam pengelolaannya harus melibatkan
keterpaduan dan kerjasama yang baik, antara berbagai
pihak yang terkait seperti pemerintah, LSM, pengusaha
dan masyarakat lokal
Kendala/permasalahan dalam mengembagkan
potensi wisata bahari di Jawa Timur

 .Potensi wisata bahari di Jawa Timur belum dapat digali


secara optimal karena kurangnya informasi dan publikasi
potensi serta belum dapat dipilihnya cara mengemas
produk wisata bahari sebagai produk yang menarik
untuk dijual pada pasar Internasional dan domestik.
 .Belum dilakukannya pendekatan pengembangan wisata
bahari yang yang berwawasan lingkungan (ekowisata
bahari), berkelanjutan dan berbasis pemberdayaan
masyarakat yang dapat menyeimbangkan nilai nilai
antara pemeliharaan kelestarian sumberdaya alam
dalam industri wisata dengan manfaat ekonomi bagi
masyarakat lokal dan kepuasan pengunjung (konsumen).
 Adanya pencemaran lingkungan pesisir,
degradasi fisik, habitat, over eksploitasi
sumberdaya alam, abrasi pantai, konversi
kawasan lindung menjadi peruntukan
pembangunan lainnya, disamping adanya
bencana alam yang akan mengurangi
daya tarik wisata bahari dan menjadi
ancaman bagi pengembagan wisata bahari
yang berkelanjutan
Dampak pengembangan wisata bahari bagi
masyarakat sekitarnya :

.Dampak positif :
 Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam
mengelola jasa wisata bahari
 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk dapat
menjaga ekosistem yang bersih dan lestari di
lingkungan pesisir dan pantai
 Meningkatnya pendapatan masyarakat lokal atas
pengelolaan jasa wisata bahari serta pertumbuhan
ekonomi daerah
 Tumbuh dan berkembangnya usaha usaha
kecil/industri pendukung yang dapat dikelola oleh
masyarakat
 .Dampak negatif :
 Rusaknya ekosistem sumberdaya apabila dalam
pengelolaan wisata bahari tidak memperhatikan
prinsip berwawasan lingkungan.
 Tercemarnya budaya masyarakat lokal apabila
kurang kurang hati dalam penanganan aspek sosio
kultural di lingkungan wisata.
 Terjadinya konflik kepentingan dengan masyarakat
nelayan/pesisir apabila dalam penetapan lokasi
wisata tidak memperhatikan tata ruang
peruntukan lahan.
Program Pengembangan Wisata
Bahari Di Jawa Timur
 Melaksanakan program pengembangan wisata
bahari yang berkelanjutan (ekowisata bahari)
khususnya di pulau-pulau kecil (pulau Bawean,
Pulau Sempu, dan pulau-pulau di Perairan
Sumenep dan Probolinggo)
 Penataan kembali kawasan wisata pantai yang
sudah dibangun (pantai Kenjeran, Pasir putih,
Popoh, Prigi dll) menjadi kawasan wisata yang
berkelanjutan serta pengembangan
infrastruktur yang ramah lingkungan
 Pengembangan konservasi/suaka sumberdaya
perikanan termasuk terumbu karang, fishing
ground dan pelestarian jalur hijau mangrove di
sekitar area wisata yang telah
terdegradasi/rusak
 Pengembangan sarana/fasilitas pendukung
untuk pengembangan wisata bahari
 Penggalian potensi wisata bahari serta
penyampaian informasi, promosi serta
pengembangan paket wisata bahari ke pasar
domestic dan internasional.
 Pengembangan pengetahuan dan ketrampilan
masyarakat pesisir dalam pengembangan ekowisata
bahari melalui program pelatihan dan pendampingan.
 Pengembangan kelembagaan masyarakat pesisir
dalam mendukung ekowisata bahari.
 Peningkatan pemahaman dan partisipasi masyarakat
pesisir dalam menjaga ekosistem laut dan pantai yang
bersih dan lestari.
 Memasyarakatkan kegiatan bersih bersih pantai agar
tercipta kawasan pantai yang bersih, indah dan lestari

 Pengembangan zona wisata bahari sesuai


kondisi spesifik di setiap lokasi :
 Zona wisata laut untuk aktivitas diving,
snorkling, pemandangan bawah laut,
memancing
 Zona kawasan pantai untuk aktivitas
berjemur (sunbathing), bermain (play
ground), melihat pemandangan
 Zona kawasan lindung (hutan
mangrove, perbukitan, kebun kelapa
dll) untuk aktivitas penjelajahan dan
minat khusus lainnya
 Zona pemukiman untuk
pengembangan atraksi wisata, hotel
dan pasar wisata
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai